Mengenal Kak Seto Mulyadi, Tokoh Inspiratif dan Praktisi Homeschooling yang Fenomenal
Di era millennial ini, homeschooling atau sekolah mandiri, telah menjadi salah satu pilihan keluarga muda di Indonesia. Homeschooling adalah metode pendidikan alternatif yang dipilih orang tua untuk mendidik anak-anaknya di rumah, selain bersekolah di sekolah formal.
Homeschooling menjadi pilihan orang tua, agar mereka bisa menentukan metode pendidikan bagi anak-anaknya sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan anak dalam belajar.
Biasanya orang tua akan melakukan konsultasi dengan praktisi homeschooling, sebelum memutuskan pilihan bersekolah secara mandiri tersebut. Hal ini bertujuan agar metode homeschooling yang tepat dapat diterapkan kepada anak-anaknya.
Peran konsultan atau praktisi homeschooling dalam pengambilan keputusan bagi orang tua sangatlah penting, karena para praktisi telah berpengalaman dan berkompeten di bidangnya. Orang tua perlu berdialog dengan praktisi homeschooling untuk bersama-sama memikirkan solusi terbaik pendidikan terbaik bagi anak-anak sesuai dengan keinginan dari orang tua.
Salah satu praktisi homeschooling di Indonesia dan terkenal adalah Kak Seto.
Beliau yang bernama lengkap Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si, telah lama dikenal sebagai Psikolog Anak dan pembawa acara anak-anak di TVRI tempo dulu bersama Henny Purwonegoro. Kak Seto juga yang memprakarsai dibangunnya Istana Anak-anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta.
Mengenal Kak Seto, seperti membuka buku yang penuh dengan kisah inspiratif. Kisah tentang Kak Seto yang telah mengabdi puluhan tahun sebagai Sahabat Anak menjadi cerita yang patut kita ketahui.
Beberapa fakta Kak Seto yang wajib kita ketahui antara lain:
Pendidikan
Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si, atau lebih dikenal dengan nama Kak Seto, menyelesaikan pendidikan Sarjana di di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 1981. Setelah itu dilanjutkan dengan Program Magister Psikologi di Universitas Indonesia pada tahun 1989. Kemudian, Pendidikan Doktoral ditempuh olek Kak Seto pada tahun 1993 di Universitas Indonesia. Kak Seto tidak hanya menjadi kebanggaan almamaternya, tetapi juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia.
Kak Seto pernah menjadi dekan di Universitas Tarumanegara pada tahun 1994 sampai dengan tahun 1997. Karier profesinya sebagai dosen dilanjutkan di Universitas Gunadarma.
Multi Talenta dengan Banyak Ide, Karya, dan Prestasi
Kak Seto yang merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) ini juga dikenal sebagai pencipta tokoh karakter Si Komo yang dijadikan karakter film boneka Si Komo yang sangat digemari anak-anak Indonesia. Bahkan lagu Si Komo Lewat membuat jalan macet sangat dikenal oleh anak-anak pada zamannya.
Kak Seto memang dikenal sangat mencintai dunia pendidikan dan anak-anak. Kak Seto juga aktif sebagai Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak dan banyak memberikan ide-ide brilian dalam memajukan pendidikan dan perlindungan anak Indonesia.
Kesuksesan Kak Seto diawali sebagai Guru TK yang membantu Pak Kasur dan Bu Kasur di masa mudanya. Dedikasinya pada ilmu pengetahuan juga diwujudkan dalam segudang karya sebagai Dosen, Psikolog Anak, Pemerhati Anak, Praktisi Homeschooling, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Penulis Buku, bahkan sebagai Pencipta Lagu, telah membawa Kak Seto menjadi tokoh nasional yang mengharumkan nama Indonesia.
Kak Seto juga yang memprakarsai dibangunnya Istana Anak-anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta.
Mendirikan Sekolah TK Mutiara Indonesia
Kak Seto yang sangat mencintai anak-anak, dengan segudang pengalamannya dari tahun 1970 membantu Pak Kasur dan Ibu Kasur, mendirikan sekolah Taman Kanak-kanak Mutiara Indonesia pada tahun 1982. Di sekolah tersebut, kecintaannya kepada anak-anak semakin terpupuk dan tersalurkan dengan idealismenya.
Mendirikan Yayasan Nakula Sadewa Tahun 1984
Terinspirasi terlahir sebagai anak kembar, Kak Seto mempunyai saudara kembarnya bernama Kresno Mulyadi yang sama-sama berprofesi sebagai pemerhati anak, dan tinggal di kota Surabaya. Kak Seto mendirikan Yayasan Nakula Sadewa, yang beranggotakan anak-anak kembar dan orang tuanya pada tahun 1984.
Populer di kalangan Anak-anak sebagai Kak Seto
Di usia Kak Seto yang menjelang 69 tahun, beliau masih aktif berorganisasi dan terus menyuarakan kecintaan beliau pada dunia anak. Beliau selain aktif sebagai Ketua Komnas Perlindungan Anak, juga aktif di organisasi Himpunan Psikolog Indonesia. Keberadaannya menjadi inspirasi banyak psikolog di Indonesia untuk semakin berkarya dan menjadi Sahabat Anak yang merupakan karya dan ide Kak Seto. Sampai dengan saat ini, Kak Seto selalu akrab dengan panggilan Kak Seto yang fenomenal dan melekat pada diri beliau .
Pendiri Homeschooling Kak Seto yang Menjadi Cikal Bakal Berkembangnya Homeschooling di Indonesia
Pada tahun 2007, Kak Seto mendirikan sekolah mandiri yang dinamakan Homeschooling Kak Seto (HSKS). HSKS yang didirikannya juga mempunyai konsep homeschooling yang mempunyai visi menyediakan pendidikan bagi anak dengan mempunyai ketrampilan, life skills, dan berkarakter yang menjadi calon pemimpin masa depan bangsa Indonesia.
HKSK mempunyai program pendidikan yang menjadikan anak sebagai subyek, dengan konsep anak belajar seperti di rumah atau “at home”, sehingga anak merasa nyaman dan senang belajar. Anak yang bersekolah d HKSK disiapkan menjadi anak yang dapat menggali potensi diri, sehingga dapat berprestasi sesuai dengan minat dan bakatnya. Anak juga belajar menjadi seseorang yang siap bertahan dalam kondisi apapun.
Kompetensi beliau sebagai Psikolog Anak dan berpuluh tahun berkecimpung di dunia anak-anak, menjadikan konsep pendidikan yang dibuatnya betul-betul memahami dan menyesuaikan dengan karakter seorang anak, yang satu sama lain berbeda-beda.
Mendapat Berbagai Penghargaan Nasional dan Internasional
Prestasi Kak Seto di dunia pendidikan dan anak-anak sudah tidak diragukan lagi. Kak Seto banyak mendapat penghargaan yang telah beliau terima, baik dari Pemerintah maupun dari lembaga-lembaga yang terkait.
Penghargaan yang di dapat Kak Seto, diantaranya Penghargaan Orang Muda Berkarya Indonesia, kategori Pengabdian pada Dunia Anak-anak dari Presiden RI tahun 1987.
Kemudian, penghargaan internasional yaitu The Outstanding Young Person of the World, Amsterdam; kategori Contribution to World Peace, dari Jaycess International pada 1987.
Selain itu, Kak Seto pernah meraih penghargaan Men’s Obsession Award pada tahun 2006.
Pada tahun 2011 Kak Seto Mulyadi atau akrab dipanggil Kak Seto meraih penghargaan sebagai Tokoh Sosial dalam BNSP Life Achievement Award 2011. Penghargaan yang diberikan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) tersebut diperoleh atas perannya sebagai tokoh masyarakat yang mencintai dunia anak-anak dan peduli pada kesejahteraan anak-anak Indonesia.
Penghargaan lain yaitu pada bulan Juli 2019, Kak Seto memperoleh penghargaan Prestasi Rekor Pemrakarsa Pendiri dan Pengembangan Homeschooling Pertama di Indonesia dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) di Semarang.
Penghargaan dari LEPRID ini diberikan kepada Kak Seto karena dianggap mampu merubah paradigma tentang pendidikan di Indonesia. Semula hanya berdasarkan pendidikan formal, kemudian ada alternatif sekolah mandiri yang menjadi salah satu solusi permasalahan orang tua. Homeschooling menjadi salah satu pilihan terbaik dan berkembang dengan pesat di Indonesia.
Penulis Buku
Kak Seto juga menghasilkan karya beberapa buku yang berkaitan dengan Psikologi, Parenting, dan anak-anak. Hasil karyanya yang menunjukkan kecintaannya kepada anak diwujudkan dalam buku yang berjudul Anakku, Sahabat, dan Guruku.
Bercerita tentang Kak Seto, sebenarnya masih banyak hal yang dapat kita kupas dan menjadi inspirasi anak-anak, generasi muda, bahkan bagi orang tua yang menginginkan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Setiap episode kehidupannya, mulai dari Kak Seto kecil sampai dengan saat ini berumur 69 tahun memberi banyak hikmah dan pelajaran hidup. Tentang perjuangan seorang anak yatim, menempuh pendidikan, menyalurkan bakat, mencurahkan kasih sayangnya pada dunia anak-anak dan pendidikan, dan banyak lagi kisah beliau yang patut kita ambil hikmahnya.
Hal ini, terutama berkaitan dengan cara pandang masyaarakat Indonesia dalam mendidik anak-anaknya, secara mental maupun spiritual. Baik melalui sekolah formal maupun sekolah mandiri seperti “Homeschooling”, yang menjadi pijakan bagi para orang tua yang ingin anaknya menjadi hebat.
Sungguh, bangsa Indonesia patut bersyukur dan berterima kasih memiliki seorang “Kak Seto”. Beliau banyak berjasa mendirikan tonggak-tonggak dasar pendidikan anak dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang baik, berprestasi, dan dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Terima kasih Kak Seto, karyamu akan menjadi inspirasi generasi muda Indonesia.