LKPD yang Ideal pada Pembelajaran Paradigma Baru
Prinsip utama dalam pembelajaran paradigma baru adalah menekankan pembelajaran yang semula berfokus kepada guru menjadi peserta didik. Dalam paradigma baru, siswa bukan lagi menjadi wadah yang siap menerima informasi dari guru. Dalam penerapannya, pembelajaran paradigma baru memerlukan aksi kolaboratif antara guru dan peserta didik.
Dalam pembelajaran paradigma baru, guru dapat mencari referensi perangkat ajar yang telah disiapkan. Perangkat ajar yang terdiri dari modul ajar, bahan ajar dan modul projek harus disusun berdasarkan capaian pembelajaran di setiap fase yang telah dijabarkan dalam alur tujuan pembelajaran serta profil pelajar Pancasila.
Salah satu bentuk bahan ajar yang berbentuk cetak dan dapat membantu memudahkan guru dalam proses pengajaran adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
LKPD berisi serangkaian perangkat yang berisi petunjuk tentang tugas yang harus diselesaikan oleh pesera didik. Lembaran dalam LKPD dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran yang berisi tugas serta aktivitas yang akan dilakukan peserta didik.
Pada pembelajaran paradigma baru, LKPD tidak dijadikan sebagai dasar perhitungan rapot melainkan sebagai penguatan terhadap peserta didik yang berhasil menyelesaikan tugas serta pemberian bimbingan untuk peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya.
LKPD yang ideal pada pembelajaran paradigma baru berfungsi sebagai alat bantu yang dapat mempermudah proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas. LKPD yang ideal dapat menentukan kreatifitas dan efektifitas pembelajaran yang ditempuh peserta didik. Sebagai salah satu bahan ajar, LKPD yang ideal akan meminimalisasi peran guru dan mengoptimasi keaktifan belajar siswa.
LKPD disusun dengan ringkas namun kaya dengan tugas-tugas untuk peserta didik berlatih. Selain itu, peningkatan aktivitas dan prestasi belajar serta interaksi antara peserta didik dan pendidik juga dapat diakomodir dalam LKPD, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung lebih mudah.
LKPD memiliki beberapa bentuk yang biasa digunakan. Menurut Prastowo (2015) berikut lima bentuk LKPD, diantaranya:
1) LKPD untuk membantu peserta didik menemukan konsep
LKPD bentuk ini akan fokus terhadap fenomena konkret dan sederhana yang saling terkait dengan suatu konsep yang akan dipelajari. Selanjutnya, peserta didik yang telah mengamati fenomena tersebut akan diajak mengkonstruksi pengetahuan yang diperoleh. Oleh karena itu, dalam LKPD bentuk ini, akan memuat hal-hal yang harus peserta didik lakukan seperti melakukan sesuatu, mengamati serta menganalisi.
Selain fokus pada fenomena, LKPD juga sebaiknya didukung dengan sumber belajar lain untuk memverifikasi pengetahuan yang diperoleh.
2) LKPD untuk membantu peserta didik mengintegrasikan konsep yang telah ditemukan serta menerapkannya
LKPD ini akan melatih kemampuan peserta didik dalam menerapkan konsep yang dipelajari di kehidupan sehari-hari
3) LKPD untuk penuntun belajar
LKPD yang berisi serangkaian pertanyaan atau isian di mana semua jawabannya sudah tersedia di dalam buku. Peserta didik dapat mengerjakan LKPD dengan membaca buku. Lebih lanjut, LKPD bentuk ini berfungsi untuk membantu peserta didik dalam proses menghapal dan memahami materi yang ada dalam buku.
4) LKPD untuk penguatan dan penerapan materi pembelajaran
Setelah mempelajari topik tertentu, peserta didik diberikan LKPD sebagai penguatan terhadap materi pembelajaran. Pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat dalam buku pelajaran ataupun LKPD.
5) LKPD untuk dijadikan sebagai petunjuk kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan oleh peserta didik.
Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E.Kaligis (dalam Endang Widjajanti, 2008) suatu LKPD dinyatakan layak apabila memenuhi persyaratan berupa ditaktif, konstruksi dan teknis.
a. Syarat Ditaktif
Indikator dalam syarat ditaktif diantaranya LKPD mampu mengajak serta peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran dan menekankan peserta didik untuk menemukan konsep.
Selain itu, variasi stimulus juga perlu dipertimbangkan dalam LKPD yang diperoleh melalui berbagai media pembelajaran dan kegiatan yang dilakukan peserta didik. Selanjutnya LKPD diharapkan mampu mengembangkan komunikasi sosial dan emosional peserta didik.
b. Syarat Konstruksi
Indikator sesuai syarat konstruksi, LKPD harus memuat tujuan belajar yang ditulis secara jelas dengan menggunakan bahasa dan struktur kalimat yang sesuai. Jika memungkinkan, dibanding disusun dalam bentuk kalimat yang banyak, lebih baik menggunakan ilustrasi. LKPD sebaiknya menghindari pertanyaan yang terlalu bersifat terbuka dan dirujuk dari buku-buku yang berada di luar kemampuan peserta didik. LKPD juga memuat identitas agar dapat memudahkan proses administrasi.
c. Syarat Teknis
Indikator dalam penyusunan LKPD dikatakan layak secara teknis dapat diketahui dari penampilan, konsistensi tulisan dan penggunaan gambar digunakan dengan tepat.
LKPD yang disusun secara ideal dalam pembelajaran paradigma baru memberikan peran yang sangat besar dalam mendukung proses pembelajaran bagi peserta didik. Melalui LKPD yang ideal, guru dapat mengarahkan peserta didik untuk menemukan suatu konsep melalui aktivitas peserta didik secara mandiri.
Tujuan Penyusunan LKPD
Berikut ini tujuan penyusunan LKPD secara rinci:
1. Sebagai bahan ajar yang memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam berinteraksi terhadap materi yang diberikan oleh guru
2. Melatih peserta didik menjadi lebih mandiri
3. Mempermudah guru dalam memberi tugas
4. Menyajikan tugas untuk meningkatkan penguasan materi siswa
Selain persyaratan, LKPD juga memiliki struktur penting. Secara umum, struktrur tersebut terdiri dari Judul kegiatan, tujuan, alat dan bahan, prosedur kerja, tabel data, dan bahan diskusi. Setelah persyaratan dan struktur LKPD diketahui, selanjutnya langkah-langkah pembuatan LKPD yang ideal juga tak kalah penting untuk disimak.
Berikut ini langkah-langkah dalam membuat LKPD yang ideal pada pambelajaran paradigma baru diantaranya sebagai berikut:
- Judul LKPD dan materi pokok yang akan diajarakan kepada peserta didik harus sesuai
- Memuat kompetensi dasar yang sesuai dengan capaian pembelajaran berdasarkan fase perkembangan peserta didik
- Menuliskan tujuan pembelajaran sesuai dengan yang dijabarkan dalam alur tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
- Menentukan alokasi waktu penyelesaian LKPD yang akan dikejakan oleh peserta didik
- Menentukan teknik penilaian LKPD yang objektif untuk melihat kemampuan peserta didik
- Memberi petujuk penggunaan LKPD kepada peserta didik dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru
- Menentukan alat dan bahan yang mungkin dibutuhkan oleh peserta didik dalam menyelesaikan LKPD
- Menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh oleh peserta didik untuk menyelesaikan LKPD
- Guru memberi umpan balik berupa kesimpulan terhadap materi pembelajaran sesuai dengan yang dimuat dalam LKPD atau memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyimpulkan
Demikian langkah membuat LKPD yang ideal dalam menciptakan suasana belajar yang efektif serta menyenangkan bagi peserta didik. Seperti yang telah dibahas di awal, LKPD yang ideal dapat bermanfaat bagi peserta didik untuk meningkatkan aktivitas belajar mereka di kelas serta membantu menemukan konsep baru melalui pembelajaran yang sistematis. Kendati demikian, manfaat yang diperoleh tak hanya bagi peserta didik namun juga untuk guru karena melalui LKPD guru dapat mengoptimalkan pengajaran di kelas.