Life Skills: Membiasakan Anak untuk Hemat
Setiap orang tua pasti mengharapkan anak-anaknya dapat tumbuh dengan baik dan juga memiliki sifat-sifat yang positif di dalam diri mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan, pada dasarnya bentuk kepribadian seseorang akan tertempa sedemikian rupa sejak mereka masih anak-anak.
Biasanya sifat yang mereka miliki sejak kecil menjadi sifat bawaan yang akan tetap mereka miliki hingga dewasa nanti. Oleh karena itu, tidak jarang orang tua berusaha dengan keras dan susah payah dalam menanamkan kedisiplinan dan berbagai macam kebiasaan positif pada anak-anak mereka, salah satunya adalah membiasakan anak untuk hemat.
Bisa dikatakan, hidup berhemat adalah salah satu gaya hidup positif yang dapat diterapkan.Belajar berhemat adalah salah satu hal terpenting yang harus dipelajari oleh setiap orang, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. Bila dipandang dari segi penerapan, hemat adalah suatu kegiatan yang sangat mudah untuk dilakukan, tetapi sering kali dilupakan oleh setiap orang, terutama saat berada pada posisi memiliki segalanya. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya orang yang masih mengalami kesulitan ketika di akhir bulan karena uang yang dimiliki sudah habis, akibat gaya hidup boros, padahal gajian masih lama.
Berdasarkan fakta di atas, maka kita dapat mengetahui apa yang menjadi alasan mengapa orang tua mendidik anak-anaknya untuk belajar hemat sejak kecil. Pola hidup hemat sangat penting untuk diterapkan oleh setiap orang, apalagi untuk mereka yang ingin hidup dengan nyaman dan ingin menjadi orang sukses hingga masa tua. Selain itu, dengan berhemat seseorang juga dapat lebih mudah dalam mengatur keuangannya serta keseluruhan hidupnya. Oleh karena itu, banyak sekali orang tua yang sudah membiasakan anak-anaknya untuk menerapkan gaya hidup hemat sejak dini.
Sebelum itu, apakah yang dimaksud dengan hemat? Hemat merupakan sikap berhati-hati dalam menggunakan atau mengeluarkan uang yang dimiliki, barang, tenaga, pikiran atau waktu dalam mewujudkan cita-cita atau dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan hidup. Adapun definisi hemat berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dikatakan bahwa hemat adalah berhati-hati dalam membelanjakan uang; tidak boros; cermat.
Kata hemat sering disandingkan dengan kata tidak boros. Kalau membahas tentang boros, setiap orang pasti tentunya pernah boros, baik ketika membelanjakan uangnya untuk membeli keperluan hidup, untuk kesenangan semata, memenuhi gaya hidup dan pengakuan sosial, atau sekadar refreshing. Bisa dikatakan boros adalah salah satu cara untuk membuat seseorang untuk masuk ke dalam suatu masalah. Memang apa sih akibat dari boros?
Akibat Boros
Apabila seseorang tidak bisa menerapkan gaya hidup hemat karena tidak mampu dalam mengendalikan diri untuk mengeluarkan uangnya untuk mendapatkan kebahagiaan semu maka pada akhirnya seseorang akan mengalami beragam kesulitan. Adapun akibat yang didapat dari keborosan seseorang, yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki Utang
Akibat tidak mampu menahan diri untuk menghabiskan uang serta tidak menerapkan gaya hidup hemat, orang tersebut kemungkinan besar bisa memiliki Utang. Bentuk utang bisa digambarkan sebagai narkoba dunia, di mana apabila orang tersebut tidak segera memiliki kesadaran untuk berhenti berutang, mereka akan terjerat dalam lautan masalah yang mencekik.
Di era modern saat ini, kemudahan berutang melalui aplikasi pinjaman online justru menjadi bumerang bagi seseorang jika tidak dapat melunasi utangnya dengan tepat waktu. Tidak jarang seseorang akan berurusan dengan pihak berwajib dan kehilangan harta bendanya akibat tidak mampu membayar utang. Oleh karena itu, ada baiknya sedari dini Anda mengajari anak Anda untuk tidak berlaku boros dan menerapkan gaya hidup hemat.
2. Keuangan Menjadi Berantakan
Orang yang boros adalah seseorang yang tidak mampu mengatur keuangannya dengan baik. Maka dari itu, tidak jarang orang-orang tersebut akan mengalami kesulitan dan merasa tidak berdaya karena banyaknya masalah yang dialami.
3. Mengalami Penderitaan
Akhir dari seseorang yang tidak mampu menerapkan gaya hidup hemat dan bersikap boros adalah penderitaan. Apabila dipandang lebih spesifik lagi, penderitaan yang dialami bisa berbagai macam, seperti kesulitan mendapatkan makanan, tidak mampu membeli barang-barang kebutuhan primer, serta tidak mampu untuk bertahan hidup karena jatuh di jurang kemiskinan.
Berdasarkan penjelasan di atas, Anda tentunya lebih paham mengapa ada baiknya membiasakan anak Anda untuk hemat sedari dini. Dengan menerapkan pola hidup hemat, seseorang akan lebih mudah untuk bertahan hidup. Lantas apa saja keuntungan dari mengajarkan anak untuk hidup hemat sedari dini?
Keuntungan Mengajarkan Anak untuk Hidup Hemat
1. Bisa Bertanggung Jawab Atas Keputusannya
Seseorang yang sudah belajar dan menerapkan gaya hidup hemat biasanya memiliki sikap tanggung jawab yang tinggi. Mereka akan cenderung lebih berani dalam memutuskan sesuatu dan bertanggung jawab dengan semua keputusannya. Misalnya seperti ketika Anda ingin membeli sesuatu, Anda yang menerapkan gaya hidup hemat akan memikirkan suatu hal tersebut dengan matang apakah barang tersebut berguna bagi Anda dan apakah akan sering digunakan atau tidak.
Memang awalnya akan terlihat sulit, karena mereka masih mengikuti kata hati dan bersikap ragu ketika memutuskan sesuatu. Namun, lama kelamaan mereka akan menjadi terbiasa seiring berjalannya waktu.
2. Tidak Mudah Tergoda untuk Membeli Hal-Hal yang Tidak Perlu
Pada dasarnya, anak-anak masih belum memahami tentang gaya hidup hemat dan tidak boros. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengenalkan konsep hidup hemat dan tidak boros tersebut pada mereka. Hal ini dikarenakan orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengajari anak-anaknya dalam membentuk sifat mereka, apakah kelak mereka akan tumbuh sebagai pribadi yang boros atau tidak.
Langkah pertama yang bisa Anda ajari, yaitu seperti selalu menanyakan apakah barang yang ingin mereka beli tersebut perlu atau tidak, karena dengan begitu mereka akan berpikir dan mulai mempertimbangkan apakah mereka akan membelinya atau tidak. Biasanya barang yang tidak mereka perlukan akan hilang dalam beberapa hari dari pikiran mereka sehingga uang mereka dapat disimpan untuk kebutuhan lainnya yang penting.
3. Menjadi Lebih Cerdas dalam Mempertimbangkan Sesuatu
Di saat seseorang sudah menjadi terbiasa dan terasah dalam memilah mana yang penting untuk dibeli atau tidak, hal ini akan memengaruhi anak dalam memutuskan hal-hal lainnya, seperti ketika mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah, mengatur rutinitas hariannya, serta bisa membuat daftar prioritas yang harus mereka lakukan lebih dahulu. Dengan begitu, mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang tidak mudah goyah keputusannya dan tidak mudah bimbang dalam memutuskan sesuatu secara logis karena sudah terbiasa.
4. Terhindar dari Kebiasaan Mengutang
Dengan menerapkan pola gaya hidup hemat kepada anak, mereka akan terbiasa dalam memiliki tabungan atau dana cadangan/darurat. Mereka bisa saja menabung di dalam celengan atau menabung di sekolah. Dengan begitu, anak-anak menjadi tidak terbiasa untuk mengutang kepada orang lain. Hal ini sangat penting untuk diajarkan pada anak sedari dini.
Apabila kita melihat perkembangan zaman saat ini, sudah banyak sekali media berutang yang bisa diakses dengan mudah. Memang sangat bagus dan dapat membantu seseorang ketika sedang susah, tetapi juga menjadi sebuah masalah apabila uutang tersebut sudah tidak bisa dilunasi dengan tepat waktu.
5. Belajar Menjadi Pribadi yang Lebih Mandiri
Dengan belajar hemat, anak-anak akan memiliki tabungannya sendiri. Dengan adanya tabungan tersebut, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri. Mereka bisa menggunakan uang tersebut sesuai dengan keinginannya dengan cara yang bertanggung jawab tentunya. Selain itu, pola hidup hemat juga dapat mengajarkan anak untuk tidak perlu meminta orang tua untuk membeli sesuatu karena mereka memiliki uang yang cukup untuk membelinya.
Membiasakan anak untuk hemat memang baik untuk diajarkan, tetapi pastikan bahwa Anda mengajari mereka sesuai dengan umurnya. Jangan terlalu memaksa mereka untuk bertindak sesuai dengan ajaran dan aturan Anda. Ajari mereka dengan cara yang menyenangkan, supaya mereka bisa menyerap dan menerapkannya tanpa beban. Semoga bermanfaat bagi Anda untuk menerapkan gaya hidup berhemat.