Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Pengertian Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka (KKTP)
Setiap satuan Pendidikan dan guru akan menggunakan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan modul ajar yang berbeda. Oleh karena itu, untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran, guru akan menggunakan kriteria yang berbeda baik dalam angka kuantitatif atau kualitatif sesuai dengan karakteristik
- tujuan pembelajaran;
- aktivitas pembelajaran; dan
- asesmen yang dilaksanakan.
Dalam pelaksanaannya, Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) akan diturunkan dari indikator asesmen menjadi tujuan pembelajaran yang dapat mencerminkan tercapaianya suatu kompetensi pada tujuan pembelajaran. KKTP ini sendiri memiliki fungsi untuk merefleksikan proses kegiatan belajar peserta didik dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik. Dengan mengetahui tingkat pemahaman peserta didik, guru dapat mengetahui apa yang kurang dari proses kegiatan belajar tersebut. Dengan demikian, guru dapat mencari solusi untuk memperbaiki pembelajaran dan memberikan interverensi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik.
Dalam penerapannya, KKTP tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai oleh setiap peserta didik. KKTP akan menjadi sumber informasi atau data bagi para guru untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian kegiatan pembelajaran agar sesuai dengan kondisi peserta didik. Hal ini disebabkan setiap peserta akan memiliki kriteria pencapaian yang berbeda-beda, tidak sama.
Perbedaan KKTP dengan KKM
KKTP merupakan rangakaian indikator yang akan menunjukkan tingkat pemahaman peserta didik yang telah mencapai kompetensi pada tujuan pembelajaran. KKTP nantinya berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan menganalisis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar dapat membantu pendidik dalam memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan tindak lanjut yang sesuai dengan kompetensi peserta didik.
KKTP juga bermanfaat untuk memberikan informasi konkret dan komprehensif dalam laporan hasil belajar peserta didik. KKTP menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih atau menyusun instrumen asesmen. Oleh karena itu, guru harus memilih asesmen yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan KTTP yang disusun tersebut.
Perbedaan KKM dan KTTP meliputi hal-hal berikut.
KKM
- KKM menggunakan angka dalam menentukan indikator tuntas.
- KKM tidak memiliki deskripsi mengenai perbedaan angka pada indikator.
- Peserta didik yang tindak mencapai indikator tuntas akan melakukan remedial agar dapat mencapai angka indikator tuntas.
- KKM yang diberikan kepada setiap peserta didik sama, tidak ada yang berbeda. Hal ini dikarenakan KKM diambil dari angka indikator yang cenderung meratakan kemampuan setiap peserta didik.
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
- Indikator tuntas pada KKTP akan berbentuk deskripsi konkret mengenai keterampilan dan kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik, sebagai bukti bahwa peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran.
- Indikator KKTP tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak seperti 70, 85, atau 90.
- Guru menggunakan interval nilai dalam menentukan KKTP, seperti 70—80, 81—90, dan lain sebagainya. Guru juga harus memberikan deskripsi mengenai interval yang dibuat.
- Guru membuat deskripsi perkembangan kemampuan peserta didik secara terukur dan personal.
- Guru memberikan deskripsi yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Dengan begitu, ketika terdapat peserta didik yang memiliki nilai yang sama, maka bisa dikatakan bahwa penjelasan dalam laporan hasil belajarnya bisa jadi berbeda.
- Deskripsi yang dimuat guru disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, progres peserta didik, dan perkembangannya.
- Jika peserta didik tidak mencapai indikator tuntas, diperlukan refleksi dan evaluasi.
Cara Menentukan KKTP
Pendekatan yang dapat digunakan guru untuk menentukan KKTP adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan Pendekatan Deskripsi Kriteria
Pada pendekatan jenis ini, guru telah menetapkan rangkaian kriteria ketuntasan yang berhubungan dengan suatu tugas, proyek akhir, projek penutup tema, atau apapun yang hendak diukur. Guru dapat mengisi checklist pada kriteria memadai untuk peserta didik yang dianggap telah memenuhi tujuan pembelajaran. Sebaliknya apabila ada peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran, guru dapat memberikan checklist pada kriteria tidak memadai.
Cantumkan juga kesimpulan pada akhir kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai penentu ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik.
2. Menggunakan Pendekatan Rubrik
Pada kesempatan ini guru akan menggunakan pendekatan rubrik guna mengidentifikasi tingkat pemahaman peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran. Deskripsi yang dimuat di dalam rubrik akan lebih komprehensif dibandingkan dengan deskripsi kriteria. Guru akan mencantumkan kesimpulan di akhir KKTP sebagai penentu apakah peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran atau belum.
3. Menggunakan Skala atau Interval Nilai
Untuk menggunakan pendekatan ini guru atau satuan pendidikan dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari tes. Sebelumnya guru akan menentukan terlebih dahulu interval dan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk para peserta didik. Dalam menentukan interval, guru atau satuan pendidikan diberikan kebebasan untuk menentukan interval yang sesuai.
Cara Menyusun KKTP
Guru memiliki 3 pilihan dalam menyusun KKTP, yakni sebagai berikut.
- Melalui tujuan pembelajaran, guru akan membuat rubrik penilaian dengan 4 atau 5 kriteria. Dengan begitu, guru dapat menentukan pencapaian peserta didik. Guru juga bisa mengetahui bagaimana tindak lanjut yang tepat untuk peserta didik.
- Melalui tujuan pembelajaran, guru akan membuat indikator asesmen yang akan menjadi ukuran ketercapaian peserta didik.
Contoh:
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi, peserta didik akan menyelidiki ragam dan sumber energi yang bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya.
Indikator Asesmen:
1.1 Mampu mendeskripsikan berbagai macam sumber energi yang ada di lingkungan sekitar.
1.2 Mampu menguraikan manfaat sumber energi yang dipergunakan di lingkungan sekitar.
3. Melalui opsi 1 dan 2, guru dapat membuat indikator asesmen dan rubrik ketercapaian peserta didik.
Berdasarkan tiga opsi yang dijelaskan di atas dapat dilihat bahwa guru akan diberi ruang untuk mengambil alternatif yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Setiap opsi memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing, yaitu seperti:
- Opsi 1: KKTP yang dibuat lebih sederhana, tetapi masih kurang detail.
- Opsi 2: KKTP jauh lebih detail, tetapi pemetaannya lebih sulit karena tidak ada rubrik.
- Opsi 3: KKTP yang dibuat jauh lebih detail, mudah memetakan, tetapi guru akan lebih sulit mengerjakannya karena kegiatannya jauh lebih kompleks.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Berikut adalah contoh KKTP yang ditentukan dengan pendekatan rubrik. Pada rubrik ini, KKTP yang digunakan dalam bentuk interval angka. Deskripsi yang dimuat dalam indikator KKTP pun jelas.
Bukti (evidence) Tujuan Pembelajaran |
Perlu Bimbingan (0—60) |
Cukup (61—70) |
Baik (71—80) |
Sangat baik (81—100) |
1.Mampu menguraikan manfaat sumber energi |
Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi |
Menguraikan 1 contoh manfaat sumber energi |
Menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi |
Menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber energi |
2.Mampu melakukan pengamatan sesuai prosedur |
Memerlukan bimbingan dalam melakukan prosedur pengamatan |
Melakukan prosedur pengamatan secara mandiri, namun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan |
Melakukan prosedur pengamatan secara mandiri dengan tepat |
Mampu mengarahkan teman yang lain dalam melakukan prosedur pengamatan |
Demikianlah penjelasan mengenai cara menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) di satuan pendidikan yang menggunakan Kurikulum Merdeka. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.