Kompetensi Pedagogik yang Perlu Dimiliki Guru dan Cara Mengembangkannya
Menjadi seorang guru tentu harus memiliki kemampuan dalam bidang mengajar. Selain itu, guru juga harus punya kompetensi pedagogik. Apa saja kompetensi pedagogik yang harus dimiliki seorang guru dan bagaimana cara mengembangkannya? Semua itu akan dibahas dalam artikel berikut ini.
Kompetensi yang Harus Dimiliki Guru
Sebenarnya, sebagai seorang guru banyak persyaratan yang harus dipenuhi selain memiliki kompetensi pedagogik. Jika mengacu pada Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 8, ada beberapa hal yang wajib dimiliki oleh guru dan dosen, yaitu:
· Kualifikasi akademik, minimal lulus jenjang pendidikan Sarjana atau Diploma 4.
· Kompetensi, yang akan ditekankan lagi pada saat pendidikan profesi guru.
· Sertifikat pendidik, diberikan setelah melaksanakan sertifikasi guru dan dinyatakan sudah bisa memenuhi standar profesional.
· Sehat secara jasmani dan rohani.
· Memiliki kemampuan untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional.
Selain itu beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, antara lain kompetensi profesional, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi pedagogik.
Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional ini berkaitan dengan bagaimana seorang guru bisa melaksanakan tugas-tugas keguruannya dengan baik. Kompetensi ini lebih bersifat teknis, misalnya bagaimana guru bisa menyampaikan materi pembelajaran dengan baik. Dimulai dari penguasaan guru terhadap SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) yang wajib dicapai saat proses pembelajaran.
Dengan kompetensi profesional yang baik, guru bisa mengajar murid-muridnya dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran pun akan tercapai.
Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial ini mencakup keterampilan komunikasi, bersikap, dan berinteraksi secara umum, baik dengan murid, sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua murid, hingga masyarakat secara luas.
Kompetensi sosial ini akan membuat guru mengajar dengan baik dan tidak melakukan diskriminasi sosial. Guru juga mampu menjalin hubungan yang baik dengan berbagai stakeholder terkait. Selain itu, guru bisa beradaptasi dengan tugas-tugasnya, termasuk beradaptasi dengan perkembangan zaman yang ada.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian ini berhubungan dengan karakter personal. Seorang guru diharapkan memiliki karakter baik yang mencerminkan kepribadian positif seperti: supel, sabar, disiplin, jujur, rendah hati, berwibawa, santun, empati, ikhlas, berakhlak mulia, serta bertindak sesuai norma sosial & hukum.
Mengapa demikian? Sesuai dengan filosofis seorang GURU: digugu dan ditiru, atau dengan kata lain, guru adalah teladan bagi murid-muridnya. Guru dengan karakter yang baik akan mampu membuat murid-muridnya berkarakter baik juga. Apalagi bagi seorang murid, akan lebih mencontoh apa yang dilihat.
Kompetensi Pedagogik
Pada dasarnya, kompetensi pedagogik diartikan sebagai kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran murid-muridnya. Kompetensi pedagogik ini adalah sebuah kompetensi khas. Kompetensi ini yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran murid-muridnya.
Seorang guru tentu tidak saja tiba-tiba memiliki kompetensi pedagogik ini. Sebagaimana kompetensi lainnya, kompetensi pedagogik ini lahir dari proses belajar selama menjalani profesi sebagai seorang guru. Kompetensi ini juga harus dilatih dan selalu disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Indikator Kompetensi Pedagogik dan Cara Mengembangkannya
Berikut adalah beberapa indikator yang ada dalam kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru.
· Memahami karakteristik murid
Agar pembelajaran lebih tepat sasaran, tentu seorang guru harus memahami karakteristik murid-muridnya. Karakteristik ini meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya.
Pemahaman ini akan membuat guru bisa mengajar sesuai dengan gaya belajar murid-muridnya. Guru pun bisa mengajar tanpa menimbulkan diskriminasi sosial di antara murid-muridnya.
Ini juga membuat proses pembelajaran berjalan lancar, tidak akan ada kasus bullying di kelas. Semua murid setara, tak ada yang termarjinalkan.
Agar bisa memahami karakteristik setiap muridnya, guru dapat melakukan pemetaan sosial terhadap murid-muridnya. Data-data pemetaan sosial ini nantinya yang menjadi acuan guru, untuk bisa mengajar sesuai dengan karakteristik murid-muridnya.
Selain itu, interaksi yang hangat bisa membuat guru dekat dan semakin mengenal murid-muridnya.
· Menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru dituntut untuk bisa menguasai berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk belajar.
Tentu agar bisa memiliki kemampuan ini, seorang guru harus banyak belajar, baik secara mandiri maupun difasilitasi oleh sekolah. Guru bisa belajar dari buku ataupun mengikuti beragam pelatihan yang berkaitan dengan pemahaman teori belajar dan prinsip pembelajaran. Guru juga bisa belajar dari seminar maupun portal pendidikan seperti Kejarcita.
· Mengembangkan kurikulum
Kurikulum adalah hal yang penting dalam proses pembelajaran. Kurikulum menjadi acuan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru wajib membuat dan mengembangkan kurikulum yang tepat bagi murid-muridnya.
Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.
Agar bisa menyusun kurikulum yang tepat ini, guru harus memahami karakteristik murid-murid dan juga SK serta KD yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
Guru juga harus selalu up to date dengan perkembangan zaman, yakni menyelaraskan kurikulumnya sesuai dengan zaman yang dihadapi oleh murid-muridnya.
· Melakukan pembelajaran yang mendidik
Guru memiliki kemampuan untuk menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru juga harus bisa melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid-muridnya. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik murid.
Kemampuan ini bisa diasah dengan menguasai teknologi informasi, di mana sekarang adalah era digital. Guru harus bisa melakukan proses pembelajaran menggunakan beragam teknologi pendidikan yang berkembang saat ini. Ini sesuai dengan karakteristik murid-muridnya yang merupakan generasi Z, generasi yang melek teknologi.
· Melakukan evaluasi pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, seorang guru diharapkan bisa melakukan evaluasi pembelajaran. Guru dituntut mampu merancang dan melaksanakan evaluasi (asesmen) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode, menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning), dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.
Untuk mengembangkan kemampuan ini, bisa dilatih dengan melakukan refleksi belajar dan selalu melakukan evaluasi setiap proses pembelajaran berlangsung.
· Mengembangkan potensi murid
Guru yang baik tidak hanya bisa mendidik murid-muridnya sukses memahami materi pelajaran saja, tetapi juga bisa membantu mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh murid-muridnya. Sebaiknya guru juga menghargai dan memberikan ruang bagi setiap potensi murid-muridnya.
Kemampuan ini bisa diasah dengan memahami talent mapping. Guru harus tahu dulu apa potensi yang dimiliki murid-muridnya. Selanjutnya, guru membimbing dan memfasilitasi agar potensi-potensi muridnya berkembang.
Demikian indikator kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh seorang guru. Semoga cara-cara ini bisa membantu guru meningkatkan kualitas pedagogiknya. Harapannya guru mampu mendidik murid-muridnya sesuai tujuan pendidikan nasional yang telah ditetapkan.