Jenis Aplikasi untuk Digunakan di dalam Kelas
Saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada tahun 2020 lalu, terjadi perubahan besar dalam proses pembelajaran. Kala itu, pembelajaran terpaksa dilakukan secara daring (dalam jaringan). Siswa dan guru terhubung secara online. Pembelajaran daring dianggap sebagai solusi terbaik. Di mana proses pembelajaran tetap berjalan tanpa harus terekan risiko tertular virus COVID-19 yang belum ada obatnya.
Pembelajaran daring dilakukan dengan bantuan aplikasi. Ada beberapa aplikasi yang digunakan saat pembelajaran secara online. Mulai dari aplikasi video konferensi, seperti Zoom ataupun Google Meet, aplikasi chat seperti WhatssApp dan Telegram, hingga aplikasi sosial media. Semua aplikasi itu membuat pelajaran daring tetap interaktif meski tidak berada dalam satu ruang kelas yang sama.
Kini, pandemi sudah selesai, pembelajaran kembali dilakukan dalam kelas. Belajar kembali dilakukan secara luring (luar jaringan). Bagaimana dengan aplikasi-aplikasi yang pernah digunakan sebelumnya?
Meski pembelajaran sudah dilakukan secara luring, masih ada beberapa aplikasi yang bisa digunakan di kelas. Berikut adalah jenis aplikasi untuk digunakan di dalam kelas.
1. Google Classroom
Google Classroom adalah aplikasi yang sering digunakan saat berlangsungnya pembelajaran daring. Aplikasi dari Google ini dikeluarkan pada tahun 2014. Aplikasi ini memang ditujukan untuk membantu proses pendidikan. Melalui Google Classroom ini, guru dan siswa bisa terhubung secara online dari mana saja dan kapan saja. Tak hanya itu, Google Classroom bisa membantu berjalannya proses pembelajaran.
Google Classroom ini membantu guru dalam membuat , membagikan hingga melakukan penilaian tugas. Menggunakan aplikasi Google Classroom ini membuat pengguna bisa saling terhubung dengan produk Google lainnya, sebab sudah terintegrasi dengan Google Suites. Mulai dari berbagai dokumen melalui Google Docs, Google Sheet untuk penulisan, hingga Google Slides untuk berbagai materi.
Google Classroom ini bisa diakses secara luas, baik mellaui aplikasi berbasis Android ataupun Apps. Bisa juga diakses melalui website. Meskipun kini pembelajaran tak lagi dilakukan secara daring, Google Classroom ini masih bisa digunakan di dalam kelas.
Guru tetap bisa memberikan tugas melalui Google Classroom ini. Bisa dibagikan dalam bentuk Google Form. Semua tugas ataupun materi pembelajaran bisa disimpan di Google Drive. Penilaian menggunakan Google Classroom ini akan lebih mudah dilakukan. Sebab, bisa dinilai secara otomatis, dan langsung diakses. Google Classroom membuat dokumen pembelajaran bisa lebih mudah dibagikan. Menggunakan link yang bisa dibagikan ke media sosial, seperti WhatssApp dan Telegram.
2. Rumah Belajar
Rumah Belajar adalah aplikasi belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Rumah Belajar ini telah lama diluncurkan, jauh sebelum dimulainya era pembelajaran online. Aplikasi Rumah Belajar ini diluncurkan tanggal 15 Juli 2011.
Kini, perkembangan Rumah Belajar semakin pesat. Dari sebuah portal pembelajaran, bertransformasi menjadi sebuah LMS (Learning Management System). Aplikasi ini bisa dikases selama 7 hari dalam waktu 24 jam. Rumah Belajar ini memiliki slogan ‘Belajar di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja’. Aplikasi ini mudah diakses dan gratis.
Rumah Belajar memiliki banyak fitur, baik fitur utama maupun fitur pendukung. Semuanya sangat membantu proses pembelajaran, baik di luar maupun di dalam kelas. Beberapa fitur utama Rumah Belajar ini adalah :
- Sumber belajar, fitur ini menyediakan beragam sumber belajar dalam berbagai bentuk, mulai dari gambar, video, animasi, simulasi, permainan, hingga evaluasi. Adapun materi yang akan dibahas disesuaikan terlebih dahulu dengan kurikulum yang berlaku. Dengan jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA/SMK.
- Kelas maya, fitur ini berbentuk LMS yang memudahkan guru dalam membuat kelas online. Fitur ini banyak digunakaan saat pandemi.
- Bank Soal, fitur ini menyediakan kumpulan soal dan materi evaluasi siswa, dalam bentuk latihan, ulangan, hingga ujian. Bank Soal ini terbagi menjadi 5 bagian, yaitu SD (kelas 1-6), SMP (7-9), SMA (10-12), SMK (10-12) dan SLB (A,B,C,D,dan E). Di mana setiap bagian terbagi ke dalam beberapa mata pelajaran yang sesuai kurikulum.
- Laboratorium maya, melalui fitur ini siswa bisa melakukan praktikum secara online. Dalam fitur Laboratorium Maya, disediakan lembar kerja siswa dan teori praktikum.
Selain keempat fitur utama di atas, aplikasi Rumah Belajar ini juga punya banyak aplikasi pendukung, yaitu Peta Budaya, Buku Elektronik Sekolah, Wahana Jelajah Angkas, Karya Bahasa dan Sastra, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, Blog Pena, Edugame, dan Augemented Reality.
Dengan banyaknya fitur, aplikasi Rumah Belajar sangat membantu proses pembelajaran. Juga masih relevan untuk digunakan di dalam kelas.
3. Quizizz
Quizizz adalah aplikasi pendidikan yang memudahkan guru membuat, mendistribusikan, hingga menilai soal. Quizizz menyedikan kuis interaktif yang bisa dimanfaatkan guru untuk memberikan latihan soal pada siswa-siswanya. Quizizz bisa memberikan kuis interaktif dengan 5 pilihan jawaban. Setelah menjawab pertanyaan, Quizizz akan menampilkan statistik hasil kerja siswa. Quizizz akan memberikan batas waktu pada siswa untuk menjawab pertanyaan.
Aplikasi kuis interaktif ini bisa digunakaan saat guru telah menyampaikan materi pelajaran di kelas. Guru bisa memberikan kuis untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi pelajaran yang sudah diberikan. Selain itu, Quizizz ini jug bisa digunakan untuk belajar di rumah. Guru bisa memberikan PR (Pekerjaan Rumah) kepada siswa dalam bentuk Quizizz ini.
Dengan memanfaatkan aplikasi Quizizz ini, guru lebih terbantu dalam mengadakan evaluasi terhadap siswa-siswanya.
4. Canva
Canva adalah aplikasi desain yang diluncurkan pada tahun 2013. Canva adalah aplikasi yang membantu semua orang untuk bisa membuat desain dan membagikannya di mana saja dan kapan saja. Aplikasi Canva ini sangat membantu proses pembelajaran. Melalui aplikasi ini, guru bisa membuat materi ajar dengan desain-desain yang menarik dan mudah diakses. Begitu juga dengan siswa, siswa bisa membuat tugas sekolah lewat aplikasi Canva ini. Aplikasi Canva ini bisa digunakan guru saat mengajar di dalam kelas.
5. Microsoft Office
Microsoft Office adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Microsoft. Pada awalnya, aplikasi ini digunakan untuk memudahkan urusan perkantoran. Namun, kini Microsoft juga digunakan dalam proses pendidikan. Aplikasi ini selain bisa diakses via website, juga bisa dibuka lewat smartphone, baik Android maupun Apps.
Ada banyak layanana yang disediakan oleh aplikasi Microsoft Office ini. Namun, yang paling sering digunakan untuk pendidikan adalah Microsoft Word, Microsoft Power Point,dan Microsoft Excel. Ketiganya sangat membantu proses belajar mengajar di kelas.
Di era digitalisasi seperti ini, semuanya serba digital. Termasuk dalam bidang pendidikan. Pendidikan saat ini juga mengakomodasi penggunaan teknologi, aplikasi salah satunya. Penggunaan aplikasi di kelas bisa membantu proses pembelajaran untuk lebih efektif dan efisien.
Demikian artikel tentang jenis aplikasi untuk digunakan di dalam kelas. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam mencari referensi jenis aplikasi untuk digunakan di dalam kelas.