Ini alasan Pak Nadiem Ingin Permanenkan Belajar Online
Sejak adanya wabah virus Corona, pembelajaran jarak jauh atau secara daring terus dilakukan. Kabarnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) Nadiem Makarim ingin mempermanenkan metode pembelajaran online ini setelah pandemi selesai. Keputusan tersebut tentunya didasari dengan alasan tersendiri demi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Menurutnya, kegiatan belajar menggunakan teknologi merupakan hal yang mendasar, di mana teknologi memberikan manfaat dan kesempatan pada sekolah untuk melakukan metode kegiatan belajar yang beragam.
Seperti yang diberitakan oleh kompas.com (3/7/2020), pada rapat kerja bersama X DPR, Nadiem Makarin mengungkapkan rencananya, "Metode pembelajaran jarak jauh akan menjadi permanen. Bukan pure pembelajaran online, tetapi hybrid model."
Sehingga tidak selalu atau murni diterapkan metode pembelajaran secara online, melainkan pembelajaran hybrid model yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran berbasis online.
Usut punya usut, hybrid learning sudah berkembang sejak tahun 2000 dan digunakan di beberapa negara seperti Inggris, Australia dan Amerika Utara.
Model pembelajaran seperti ini tentunya akan melibatkan penggunaan teknologi seperti komputer, smartphone, konferensi video, gambar dan suara, presentasi multimedia dan lainnya. Pembelajaran ini memberikan kesan yang baik pada siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan menurunkan angka putus sekolah.
Adapun alasan atau maksud Nadiem Makarim merencanakan pembelajaran online terus diberlakukan, di antaranya yaitu:
- Penggunaan serta pemanfaatan teknologi memberikan kesempatan bagi guru dan siswa untuk melakukan proses pembelajaran dengan berbagai macam modeling yang lebih baik dan modern.
- Menciptakan suasana kelas yang baru dan lebih menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Jika selama ini belajar hanya terfokus pada buku pelajaran, maka dengan penggunaan internet, siswa maupun guru bisa mencari materi yang lebih luas di internet.
- Pembelajaran secara digital dapat meningkatkan pencapaian akademik dalam membaca dan menulis.
- Mengajak tenaga pendidik dan siswa untuk dapat memanfaatkan dan menggunakan pengetahuan digital melalui kelas daring.
- Menciptakan program merdeka belajar yang tidak terpatok dengan nilai-nilai tertentu serta tidak menutup kreativitas siswa. Hal tersebut sebagai salah satu cara mengatasi keluhan yang selama ini ada di sistem pendidikan Indonesia.
Lantas, apakah pembelajaran online dapat efektif diterapkan di Indonesia? Bukan maksud untuk meremehkan, namun seperti yang kita lihat, bahwa masih banyak kendala yang menyebabkan pembelajaran online kurang efektif. Misalnya saja ketersediaan infrastruktur digital yang masih rendah dan kesenjangan digital di Indonesia yang cukup tinggi serta kurangnya kesiapan antara tenaga pendidik dan siswa dalam menggunakan teknologi.
Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan pembelajaran online? Dan bagaimana menyesuaikan peran guru dalam kegiatan belajar mengajar secara online?
Kelebihan dan Kekurangan Belajar Online
Terlepas dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) Nadiem Makarim memiliki alasan tersendiri untuk diterapkannya belajar online. Secara umum, kegiatan belajar online juga memiliki kelebihan serta kekurangannya tersendiri. Berikut penjelasannya,
Kelebihan belajar online secara umum yang bisa didapatkan oleh guru maupun siswa, di antaranya yaitu:
- Guru dan siswa bisa berkomunikasi dengan mudah dan cepat dengan menggunakan fasilitas E-moderating.
- Materi pembelajaran dan soal-soal bisa diberikan dimanapun sesuai dengan jadwal yang dibuat selama terdapat koneksi internet yang baik untuk mengaksesnya.
- Mengefisiensi waktu serta biaya pembelajaran, karena guru dan murid tidak membutuhkan ruang kelas layaknya belajar secara langsung. Hal juga pastinya dapat mempersingkat waktu pembelajaran, karena tidak memerlukan waktu perjalanan dari rumah ke sekolah.
- Terdapat materi pelajaran yang terstruktur yang bersumber dari internet dan dapat diakses kapanpun ketika dibutuhkan.
- Siswa dan guru bisa berdiskusi kapan pun pada forum atau portal di internet yang mereka gunakan.
- Guru dapat menghidupkan kelas untuk mengaktifkan para siswa meskipun pada pembelajaran secara online. Misalnya, memberikan waktu kepada siswa untuk berinteraksi satu sama lain dengan temannya.
- Memudahkan guru dalam melihat kehadiran serta penilaian keaktifan siswa yang berpartisipasi pada proses pembelajaran online.
- Membuat para siswa lebih mandiri, karena mereka dituntut untuk mampu mencari materi pembelajaran dan tidak bergantung pada guru.
- Kemampuan siswa dan guru semakin meningkat terhadap penggunaan teknologi informasi dan telekomunikasi.
Pada dasarnya, masih banyak keunggulan belajar online yang mungkin dapat dirasakan setiap siswa maupun guru.
Meskipun begitu, pembelajaran secara online juga memiliki kekurangan, di antaranya sebagai berikut:
- Proses berinteraksi antara guru dan siswa tidak leluasa saat belajar langsung di kelas. secara tidak langsung interaksi antar keduanya berkurang.
- Pembelajaran memungkinkan untuk mengabaikan aspek sosial.
- PR bagi guru untuk mengontrol siswanya agar tidak tertinggal pelajaran.
- Kesulitan kegiatan belajar online dapat terjadi pada saat koneksi internet terputus.
- Tidak semua wilayah di Indonesia memiliki infrastruktur digital atau koneksi internet yang memadai untuk melakukan pembelajaran online. Pasalnya fasilitas yang dibutuhkan untuk pembelajaran online pun tidak murah, sehingga dapat menghambat siswa yang kurang mampu untuk memenuhi fasilitas tersebut.
Selain masalah eksternal, mungkin pembelajaran online juga dapat terhambat dari permasalahan internal yang dimiliki oleh siswa maupun guru. Misalnya saja pada metode pembelajaran yang biasa dilakukan, yaitu hanya memberikan pelatihan dan mengabaikan pendalaman materi. Pada tingkat dasar, guru dapat memberikan soal hots SD dan bank soal SD beserta materi di dalamnya. Sehingga siswa bisa mengerjakan latihan soal SD tersebut dengan baik.
Selain itu, masih ada siswa maupun guru yang kurang memahami penggunaan teknologi dalam KBM, sehingga dapat memperlambat KBM online. Hal tersebut tentunya menjadi PR bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) agar pelaksanaan belajar online dapat terlaksana dengan baik.
Peran Guru dalam Belajar Online
Guru memiliki peran penting dalam mencapai keefektifan belajar online, sehingga KEMENDIKBUD dapat bantu guru untuk meninggalkan metode pembelajaran konvensional mengubah metode interaksi KBM baik di kelas secara langsung maupun secara online.
Peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi, mereka merupakan penyemangat, motivator serta tempat berkonsultasinya siswa selama proses belajar. Meskipun begitu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menyeimbangkan antara pemanfaatan teknologi dan peran guru dalam mendidik siswa. Untuk mencapainya, Kemendikbud dapat melakukan beberapa hal seperti berikut,
- Memperbarui Program untuk Meningkatkan Keterampilan Guru. Maksud memperbarui program disini yaitu untuk mencapai keefektifitasan proses KBM. Di mana Guru dapat mengubah metode mengajar satu arah dengan pembelajaran yang lebih modern
- Melatih guru menerapkan cara mengajar yang modern. Kemendikbud mempunyai peran untuk memperbarui proses pendidikan calon guru, berilah kesempatan calon guru untuk mencoba berbagai metode pembelajaran di sekolah yang lebih efektif.
- Mendukung inovasi mengajar lebih progresif dari para pengajar. Hal ini tentunya sesuai dengan kebijakan yang dicetus oleh Mendikbud Nadiem Makarim mengenai merdeka belajar.
Itulah beberapa penjelasan mengenai alasan Nadiem Makarim yang memiliki rencana untuk melakukan pembelajaran online terus dilakukan, beserta kelebihan dan kekurangan serta peran guru dalam terlaksananya KBM online. Meskipun memiliki niat dan maksud yang baik tentunya Kemendikbud perlu menyeimbangkan kembali terkait rencana tersebut. Dengan begitu, keefektifan pembelajaran daring dapat terlaksana dengan baik sehingga mencapai tujuan dan cita-cita dunia pendidikan Indonesia.