Ini 4 Bentuk Ujian Akhir Semester untuk Kenaikan Kelas Siswa
Sebagai guru, pasti Anda ingin memberikan yang terbaik pada siswa, karena keberhasilan siswa juga merupakan keberhasilan guru dalam mendidik dan membimbingnya. Kenaikan kelas merupakan momen pencapaian bagi siswa karena telah mengikuti kegiatan belajar selama satu tahun. Tentunya setiap siswa mendambakan prestasi yang memuaskan dan bisa naik kelas dengan baik.
Oleh sebab itu, banyak siswa yang mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian kenaikan kelas dengan optimal, dengan harapan bisa mencapai atau meraih nilai yang memuaskan. Nyatanya bukan hanya siswa yang mempersiapkan banyak hal menjelang ujian kenaikan kelas, tetapi juga para guru. Di mana guru-guru akan mempersiapkan soal yang baik, pelaksanaan ujian yang efektif dan melakukan penilaian.
Pelaksanaan ujian kenaikan kelas biasanya dilakukan setelah penilaian akhir semester genap (PAS). Dalam hal ini guru juga biasanya memiliki kesibukan untuk merekap nilai membuat raport siswa.
Sebagai guru, tentu Anda sudah mengetahui Apa saja bentuk ujian kenaikan kelas pada siswa. Ya, pasalnya menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud, Nadiem Makarim mengeluarkan surat edaran nomor 1 tahun 2021 yang menetapkan peniadaan Ujian Nasional serta ujian kesetaraan sebagai syarat kelulusan siswa di tahun 2021. Keputusan tersebut dipaparkan berkenaan dengan penyebaran covid-19 yang pada saat itu semakin meningkat.
Dalam aturan tersebut juga terdapat 4 bentuk ujian kenaikan kelas SMA yang bisa diterapkan oleh sekolah. Di mana bentuk ujian ini bukan hanya soal yang harus dikerjakan siswa, dan penilaiannya bukan sebatas pada poin atau angka.
Adapun 4 bentuk ujian kenaikan kelas yaitu portofolio, tes daring atau luring, penugasan dan kegiatan penilaian lainnya. Untuk mengetahui lebih lanjut, beberapa penjelasannya.
1. Bentuk Ujian Kenaikan Kelas Portofolio
Bentuk ujian kenaikan kelas pertama yang bisa diterapkan yaitu penilaian portofolio siswa. Tugas portofolio memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan prestasi atau pencapaian yang sudah mereka raih sesuai dengan mata pelajarannya. Dengan kata lain, penilaian ini menggunakan bukti hasil belajar relevan sesuai standar kompetensi serta materi yang sudah dipelajari.
Contoh tugas portofolio yang bisa dijadikan sebagai penilaian yaitu hasil karya atau praktik secara tertulis, hasil kerja siswa berupa gambar atau video, atau prestasi-prestasi siswa yang relevan dengan kompetensi dasar.
Tugas portofolio ini juga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap nilai rapor, nilai sikap atau perilaku siswa penghargaan atas prestasi atau hasil perlombaan dan lain sebagainya.
Penilaian portofolio yang dijadikan sebagai syarat kenaikan kelas biasanya dilakukan melalui langkah-langkah berikut;
- Guru memberikan penjelasan kepada siswa maksud penggunaan portofolio beserta jenis portofolio yang bisa dibuat misalnya untuk nilai raport serta nilai sikap saja atau hasil kerja yang sudah dibuat siswa dikumpulkan menjadi satu.
- Indikator penilaian portofolio dilakukan menggunakan hasil karya atau bukti prestasi siswa maka siswa mengumpulkan portofolio sesuai dengan persyaratan dan relevan dengan kompetensi dasar atau materi yang sudah diajarkan.
- Guru dapat mencantumkan tanggal pembuatan setiap hasil belajar siswa.
- Adapun untuk penilaian portofolio dilakukan dengan membuat rubrik atau kriteria penilaian portofolio yang objektif. Guru juga bisa melakukan perbaikan terhadap portofolio siswa yang belum sesuai kriteria.
2. Bentuk Ujian Kenaikan Kelas Dengan Penugasan
Bentuk ujian kenaikan kelas selanjutnya juga bisa dalam penugasan yang dilakukan dengan cara memberikan tugas sekolah pada siswa guna meningkatkan mengukur pengetahuan yang dimiliki siswa. Penugasan ini bisa bersifat individu maupun kelompok sesuai dengan karakteristik dan tingkat kesulitan tugas itu sendiri. Selain itu, penugasan juga harus sesuai dengan materi yang sudah dipelajari siswa di semester genap. Misalnya untuk materi sejarah kelas 10 SMA semester genap yaitu zaman hindu-budha, peradaban kuno serta kerajaan Islam di Indonesia, maka guru hanya memberikan penugasan seputar materi-materi tersebut.
Penugasan bisa dilakukan dengan tugas harian berbentuk soal tertulis maupun lisan, atau penugasan kelompok membuat suatu karya yang relevan dengan materi tersebut.
3. Bentuk Ujian Kenaikan Kelas dengan Tes Daring atau Luring
Guru juga bisa mendapatkan penilaian siswa dari ujian kenaikan kelas berbentuk tes daring atau luring. Tes ini dilakukan dengan cara memberikan soal tertulis atau lisan kepada siswa di waktu tertentu dengan durasi yang sudah ditetapkan. Dengan kata lain, tes ini sama seperti soal ujian atau ulangan harian siswa.
Sama seperti sebelumnya, tes dilakukan sesuai dengan materi yang sudah diajarkan dalam kurun waktu tertentu guna mencapai kompetensi dasar suatu mata pelajaran.
Pelaksanaan tes sendiri bisa dilakukan secara daring atau luring sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah. Tes secara daring atau online dilakukan melalui website menggunakan perangkat dan jaringan. Dalam hal ini berarti sekolah harus menyiapkan website atau LMS (Learning Management System) yang mendukung pelaksanaan tes.
Salah satu aplikasi belajar atau LMS yang bisa digunakan yaitu kejarcita.id. Sekolah bisa bekerja sama untuk bisa menggunakan LMS kejarcita.id, di mana di dalamnya ada banyak fitur yang memudahkan guru maupun siswa melakukan kegiatan belajar mengajar dan melaksanakan ujian.
Selain itu, tes juga bisa dilaksanakan secara luring atau langsung tatap muka di kelas. Cara ini mungkin terdengar lebih mudah, namun juga harus memperhatikan kondisi sekolah agar pelaksanaan tetap berjalan efektif, mengingat saat ini pandemic belum usai.
4. Bentuk Kegiatan Penilaian yang Ditetapkan oleh Satuan Pendidikan
Penilaian juga bisa didapatkan dari hasil pengumpulan informasi atau data mengenai pencapaian pembelajaran peserta didik secara sistematis dan terencana. Dalam hal ini, bentuk kegiatan penilaian disesuaikan oleh satuan pendidikan yang artinya memiliki kebebasan bagaimana penilaian tersebut dilaksanakan, misalnya bisa berupa kuis kok mau ulangan, tanya jawab atau bentuk lainnya untuk mengukur kompetensi siswa.
Penilaian Hasil oleh satuan pendidikan ini bertujuan untuk menetapkan standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Dalam rangka tersebut, maka setiap satuan pendidikan harus memiliki kriteria ketuntasan minimal, kriteria kenaikan kelas, serta kriteria kelulusannya sendiri.
Itulah 4 bentuk ujian akhir semester untuk kenaikan kelas siswa yang harus Anda ketahui. Bentuk ujian atau penilaian tersebut bertujuan untuk mengukur kompetensi siswa, penetapan program perbaikan atau pengayaan sesuai penguasaan kompetensi, memperbaiki proses pembelajaran serta menyusun laporan hasil belajar siswa.