Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Pembelajaran
Kualitas pembelajaran adalah salah satu tolok ukur yang dapat menentukan keberhasilan dari suatu proses kegiatan belajar di kelas. Ukuran dari kualitas atau tidaknya suatu sekolah, yaitu bersifat relatif. Hal ini disebabkan tolak ukur yang akan digunakan akan senantiasa mengalami perubahan sesuai dengan perubahan tantangan era atau zaman secara terus menerus. Dalam penerapannya, ada beberapa faktor yang memengaruhi kualitas pembelajaran yang harus diketahui para pendidik. Pembahasan tersebut akan dilampirkan dalam laman ini.
Dalam penerapannya, proses pembelajaran harus dirancang dengan cermat. Jika guru berhasil merancang proses pembelajaran yang efektif untuk siswa, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pun dapat dicapai dengan hasil yang maksimal. Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari lingkungan dan faktor dari diri peserta didik itu sendiri, misalnya seperti motivasi belajar, minat belajar, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan siswa selama proses kegiatan belajar, kehidupan sosial dan ekonomi siswa, serta faktor fisik dan psikis pesera didik yang menjadi faktor utama yang dimiliki peserta didik untuk cepat memahami materi pembelajaran yang diberikan guru.
Proses kegiatan belajar merupakan suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Dalam penerapannya, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi di antara guru dengan peserta didik. Dapat dikatakan sebagai interaksi yang bernilai edukatif karena proses kegiatan belajar-mengajar dilakukan sesuai dengan pengarahan guru yang diterapkan dengan tujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Pembelajaran
Dalam penerapannya, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas pembelajaran, antara lain, yaitu sebagai berikut.
1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Penting bagi guru untuk memiliki kepastian dari proses kegiatan pembelajaran. Kepastian dari proses kegiatan pembelajaran ini dibuat berdasarkan rumus tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran memiliki makna yang sama dengan keberhasilan dari proses kegiatan belajar di kelas.
Perumusan tujuan pembelajaran akan memengaruhi kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan guru dan secara langsung guru akan memengaruhi proses kegiatan belajar siswa. Pada kesempatan ini, guru akan dengan sengaja menciptakan lingkungan belajar yang dapat mencapai tujuan pembelajaran. Apabila proses kegiatan belajar yang diterapkan guru memiliki interaksi yang bertentangan, kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai dan dengan begitu hasil belajar yang didapat siswa tidak maksimal.
2. Guru
Guru merupakan komponen yang berperan penting dalam impelementasi strategi pembelajaran. Bisa dikatakan bahwa keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru dalam menggunakan metode belajar, teknik belajar, dan taktik dalam proses kegiatan pembelajaran. Dalam penerapannya, guru tidak hanya berperan sebagai teldan bagi setiap siswanya saja, tetapi guru juga bertugas sebagai pengelola kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, efektivitas proses kegiatan pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh karena itu, keberhasilan suatu proses kegiatan pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas dan juga kemampuan guru.
3. Siswa
Pada umumnya, setiap siswa memiliki latar belakang dan sifat yang beragam. Dengan adanya perbedaan tersebut, guru dituntut untuk memberi perlakuan yang berbeda pula, baik dalam penempatan atau pengelompokkan siswa maupun dalam perlakukan guru dalam menyesuaikan gaya belajar siswa di kelas. Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki perbedaan pada aspek biologis, intelektual, dan psikologis. Ketiga aspek tersebut dapat memengaruhi proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu, dengan adanya perkembangan anak, demikian pula terdapat perkembangan pada seluruh aspek kepribadiannya, walaupun irama perkembangan pada masing-masing anak tidak selalu sama.
4. Sarana dan Prasarana
Faktor yang memengaruhi kualitas pembelajaran lain yang harus diketahui, yaitu sarana dan prasarana. Sarana merupakan segala sesuatu yang akan mendukung secara langsung kelancaran proses kegiatan pembelajaran siswa, misalnya seperti media pembelajaran, alat-alat pengajaran, perlengkapan sekolah, dan lain sebagainya. Sementara itu, prasarana merupakan segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan dari proses kegiatan belajar siswa, misalnya seperti jalanan menuju sekolah, penerangan sekolah, kamar kecil, seperti UKS, toilet, dan lain sebagainya.
Dengan lengkapnya sarana dan prasarana di sekolah, proses kegiatan pembelajaran akan jauh lebih maksimal diterapkan karena dapat membantu guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana adalah komponen penting yang dapat memengaruhi proses kegiatan belajar di kelas. Beberapa keuntungan bagi sekolah yang memiliki sarana dan prasarana, yaitu seperti dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru dalam mengajar dan juga dapat memberikan banyak pilihan bagi siswa untuk belajar, seperti memilih gaya belajar yang cocok untuk siswa.
5. Kegiatan Pembelajaran
Pola umum dari proses kegiatan belajar yaitu terjadinya interaksi antara guru dan siswa dengan media belajar sebagai perantaranya. Dalam penerapannya, guru akan berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang tepat untuk siswa. Dalam proses kegiatan belajar, pendekatan yang akan guru gunakan akan menghasilkan kegiatan belajar siswa yang beragam.
Adapun pendekatan yang guru gunakan dalam mengajar seperti pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Adapun yang dimaksud dengan pendekatan individual yaitu guru akan berusaha untuk memahami siswa sebagai makhluk yang individual dengan segala persamaan dan perbedaan yang dimilikinya. Sedangkan pendekatan kelompok yaitu guru akan berusaha untuk memahami siswa sebagai makhluk sosial, dengan tingkat keberhasilan proses kegiatan belajar yang tidak sama pula.
Perpaduan dari kedua pendekatan ini akan menghasilkan hasil belajar yang maksimal. Perlu Anda ketahui, strategi penggunaan metode belajar dapat menentukan kualitas hasil belajar siswa.
6. Lingkungan
Dalam penerapannya, lingkungan belajar siswa akan sangat memengaruhi kualitas pembelajaran. Jika siswa memiliki lingkungan belajar yang tepat untuk karakter dan kemampuan yang dimilikinya, proses kegiatan belajar yang dilakukan siswa akan berjalan dengan lancar, tanpa hambatan yang berlebihan. Dengan begitu, hasil belajar yang akan diterima siswa akan jauh lebih baik.
7. Bahan dan Alat Evaluasi
Bahan evaluasi merupakan suatu bahan yang terdapat di dalam kurikulum yang sudah dipelajari siswa untuk kepentingan ulangan atau ujuan. Biasanya, bahan pelajaran tersebut sudah dikemas dalam bentuk buku paket yang akan digunakan siswa selama belajar. Pada umumnya, setiap siswa dan guru wajib memiliki buku paket tersebut untuk kepentingan proses kegiatan belajar di kelas.
Alat-alat evaluasi yang pada umumnya digunakan guru tidak hanya berupa benar-salah (true/false) dan pilihan ganda (multiple choice) saja, tetapi juga menjodohkan (matching), melengkapi (completion), dan esai.
8. Suasana Evaluasi
Biasanya pelaksanaan evaluasi dilaksanakan di dalam kelas. Pada kesempatan ini, semua siswa akan dibagi menurut kelas masing-masing dan tingkatannya masing-masing. Besar kecilnya jumlah siswa yang dikumpulkan di dalam kelas dapat memengaruhi suasana kelas sekaligus suasana evaluasi. Pada penerapannya, sistem yang digunakan yaitu sistem silang, yaitu guru akan mengelompokkan siswa dalam rangka evaluasi. Siswa ini digunakan untuk mendapatkan data hasil evaluasi yang objektif.
Demikianlah penjelasan mengenai faktor yang memengaruhi kualitas pembelajaran. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, guru dapat memulainya dengan menganalisis setiap komponen yang mana dapat membentuk dan memengaruhi proses kegiatan pembelajaran. Semoga bermanfaat.