Faktor Eksternal dan Internal Penyebab Kenakalan Remaja
Faktor internal dan eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar atau prestasi seseorang. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu, seperti kemampuan kognitif, motivasi, konsentrasi, dan kepercayaan diri. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu, seperti lingkungan belajar, dukungan keluarga, dan ketersediaan sumber belajar.
Dalam konteks yang lebih luas, faktor eksternal juga dapat merujuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi suatu permasalahan atau situasi, seperti faktor alam, faktor kependudukan, faktor ekonomi, dan sebagainya. Dalam konteks pembelajaran, pemahaman mengenai faktor internal dan eksternal dapat membantu seseorang untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajarnya dan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
Faktor internal dan eksternal juga dapat mempengaruhi pribadi atau karakteristik seseorang, di mana faktor-faktor tersebut bisa menjadi penyebab kenakalan remaja.
Kenakalan remaja adalah perbuatan yang melanggar norma, aturan, atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak ke dewasa. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti krisis identitas, kurangnya disiplin, rendahnya kualitas hubungan orangtua-anak, dan konflik. Beberapa contoh kenakalan remaja meliputi penyalahgunaan obat terlarang, seks bebas, pencurian, tawuran pelajar, dan perjuangan bebas.
Lantas apa sajakah faktor yang menyebabkan kenakalan remaja?
Faktor Internal Penyebab Kenakalan Remaja
Berikut ini merupakan beberapa faktor internal penyebab kenakalan remaja, yaitu:
- Krisis Identitas
Ada dua bentuk integrasi yang mungkin terjadinya karena perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja. Pertama adalah terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupan dan berikutnya adalah tercapainya identitas peran.
Kenakalan remaja bisa terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua yaitu tidak tercapainya identitas peran. Mereka jadi bertanya-tanya akan hidupnya, dan akhirnya jatuh kepada kenakalan-kenakalan karena rasa ingin tahunya yang besar.
- Lemahnya Kontrol Diri
Remaja bisa mendapat image berperilaku ‘nakal’ apabila mereka tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan baik oleh lingkungannya. Bagi mereka yang tidak bisa mengembangkan kontrol diri, sebetulnya mereka sadar apa yang harus dan seharusnya tidak mereka lakukan sesuai dengan pengetahuannya. Tetapi karena kontrol diri yang sangat buruk, maka mereka terjebak dalam kenakalan remaja.
- Faktor Kepribadian
Masa remaja bisa dibilang sebagai masa yang berbahaya dan penuh kehati-hatian. Kepribadian adalah bagaimana individu turut menentukan cara yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya atau biasanya disebut karakter psikisnya. Kepribadian juga adalah suatu organisasi yang dinamis pada sistem psikosomatis seseorang.
Pada masa remaja ini, seseorang sedang dalam periode transisi yaitu meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Di masa ini, mereka belum memiliki adanya pegangan. Tetapi di lain sisi, kepribadian mental mereka juga ingin menghindari timbulnya kenakalan remaja atau melakukan perilaku menyimpang.
- Kondisi Fisik
Faktor kondisi fisik di sini artinya bisa mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat/kelainan pada tubuh dengan tindakan menyimpang. Teori ini memang belum teruji secara baik dalam kenyataan sehari-hari, tetapi menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat/kelainan fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi dirinya.
Kekecewaan tersebut kalau tidak disertai dengan pemberian bimbingan, maka bisa menyebabkan remaja cenderung berbuat melanggar tatanan hidup. Selain itu, anak remaja yang juga merasakan bentuk fisiknya tidak seperti ‘standar’ di sosial media akan mengalami hal ini juga dan sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan dirinya.
Faktor Eksternal Penyebab Kenakalan Remaja
Berikut ini merupakan beberapa faktor internal penyebab kenakalan remaja, yaitu:
- Perhatian Orang tua yang Kurang
Faktor penyebab eksternal kenakalan remaja yang pertama adalah kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Keluarga adalah lingkungan pendidikan utama dan paling pertama untuk mendidik seorang anak sehingga menjadi pribadi yang berperilaku baik di sekitarnya.
Ini artinya, seorang anak memerlukan pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga dalam pertumbuhannya. Untuk anak dengan kondisi broken home, keluarga dengan ekonomi yang sulit, keluarga yang berantakan, salah satu orang tua sudah tidak ada, ataupun adanya konflik keras dalam keluarga dapat membuat sikap dan perilaku anak terpengaruh secara buruk.
- Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan sekitar juga adalah faktor penyebab kenakalan remaja secara eksternal. Teman bermain atau teman sebaya punya peranan penting bagi sesama remaja yang sedang dalam perkembangan.
Kalau seorang anak remaja berada pada lingkungan pertemanan buruk, maka akan banyak pengaruh perilaku buruk di dalam hidupnya. Sebaliknya, lingkungan pertemanan yang baik dan suportif tentu akan saling membantu dan memberikan pengaruh baik terhadap sesama remaja. Hal ini perlu menjadi perhatian setiap orang tua untuk memperhatikan dengan siapa anak remaja mereka bergaul supaya mereka tidak ke jalan yang salah.
- Kurangnya Pemahaman Agama
Kurangnya pemahaman agama juga adalah penyebab dari kenakalan remaja secara eksternal. Sedari dini orang tua perlu memberikan bekal pendidikan agama yang baik kepada anak. Hal ini sangat penting karena melalui pendidikan agama, anak bisa mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku dan menerapkannya di masyarakat.
Dengan begitu, anak remaja jadi mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai nilai kebaikan dan apa yang bersifat merusak dan tidak boleh dilakukan oleh mereka. Jika pendidikan agama tidak dapat ditanamkan dengan baik, maka anak akan merasa kesulitan menjalankan peranan untuk lingkungan sekitarnya.
- Tempat Pendidikan (Sekolah)
Tempat pendidikan di sini secara lebih spesifik adalah lembaga pendidikan atau sekolah di mana anak remaja pergi ke sana setiap harinya. Kenakalan remaja ini sering terjadi saat anak remaja sedang berada di sekolah, khususnya pada jam pelajaran yang kosong saat tidak ada pengawasan guru.
Contoh kenakalan yang bisa mereka lakukan adalah dengan membuat kegaduhan, berkelahi, dan sebagainya. Di sini, sekolah harus bertanggung jawab dalam membimbing siswa dan menjaga kerukunan antar siswa.
- Faktor Perubahan Sosial Budaya
Perkembangan teknologi dan sosial budaya di berbagai bidang, khususnya dalam teknologi komunikasi dan hiburan mempercepat arus budaya asing yang masuk. Hal tersebut akan mempengaruhi pola tingkah laku anak kalau tidak diperhatikan oleh orang tua. Anak yang belum siap mental bisa jadi terpengaruh dengan hal-hal negatif dan menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku.
Itulah beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai faktor internal dan eksternal kenakalan remaja. Mengatasi kenakalan remaja memerlukan kerjasama dari semua pihak, mulai dari keluarga hingga pemerintah, untuk memahami perilaku remaja dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi kenakalan remaja. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat mencegah kenakalan remaja