Contoh Modul Projek dan Cara Membuatnya

Modul projek merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu projek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Modul projek juga berfungsi sebagai modul perencanaan pembelajaran dengan konsep berbasis projek (project-based learning), modul ini disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Penggunaan dokumen ini baru diterapkan saat Kurikulum Merdeka, dengan tujuan menguatkan karakter Profil Pelajar Pancasila melalui tema-tema strategis bersifat lintas disiplin yang ditentukan oleh Kemendikbudristek.

Penyusunan modul projek menggunakan acuan berupa Profil Pelajar Pancasila (terdiri dari dimensi, elemen, dan sub-elemen). Untuk membantu dan memudahkan guru dalam menyusun serta melaksanakan projek Profil Pelajar Pancasila ini, biasanya akan ada pengampu yang merupakan tim fasilitator projek.

Cara Guru Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran Berbasis Proyek
Pembelajaran berbasis proyek didefinisikan sebagai pembelajaran mana peserta didik memiliki peran sebagai subjek atau pusat pembelajaran itu sendiri.

Ada beberapa poin penting bagi guru dalam menyusun modul projek, yakni sebagai berikut.

  • Pendidik memiliki kemerdekaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didiknya.
  • Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek dari berbagai fase dan tema yang berbeda untuk membantu pendidik yang membutuhkan referensi atau inspirasi dalam pengelolaan projek.

Komponen Modul Projek

sumber: https://www.pexels.com

Dalam menyusun modul projek, guru perlu memerhatikan komponen-komponennya. Komponen pada  modul projek akan menjadi dasar dalam proses penyusunan serta diperlukan sebagai kelengkapan pelaksanaan pembelajaran.

Modul projek memiliki  tiga komponen utama yang hampir sama  dengan modul ajar, sebagai berikut.

1. Informasi Umum

  • Identitas penulis modul
  • Sarana dan prasarana
  • Target peserta didik
  • Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan

2. Komponen Inti

  • Deskripsi singkat projek
  • Dimensi dan sub-elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
  • Tujuan spesifik untuk fase tersebut
  • Alur kegiatan projek secara umum
  • Asesmen
  • Pertanyaan pemantik
  • Pengayaan dan remedial
  • Refleksi peserta didik dan pendidik

3. Komponen Lampiran

  • Lembar kerja peserta didik
  • Bahan bacaan pendidik dan peserta didik
  • Glosarium
  • Daftar pustaka

Cara Menyusun Modul Projek

sumber: https://www.pexels.com

Cara menyusun modul projek dapat menggunakan contoh strategi mengembangkan modul projek. Strategi pengembangannya terdiri dari 10 langkah sebagai berikut.

  1. Kepala sekolah menganalisis kesiapan sekolah, kondisi, dan kebutuhan peserta didik, guru, serta satuan pendidikan.
  2. Guru melakukan asesmen diagnostik untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi dan kebutuhan peserta didik.
  3. Guru dan/atau peserta didik menentukan tema dan topik.
  4. Guru mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai.
  5. Guru menentukan rencana jenis, teknik, dan instrumen asesmen yang akan digunakan.
  6. Guru menyusun modul projek berdasarkan komponen-komponennya, bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, karena sifatnya yang fleksibel.
  7. Guru dapat menentukan komponen-komponen esensial sesuai dengan kebutuhan projek.
  8. Guru melakukan elaborasi pada kegiatan projek yang direncanakan sesuai dengan komponen esensial.
  9. Modul digunakan sebagai pedoman pelaksanaan projek.
  10. Evaluasi dan Pengembangan Modul.

Penyusunan modul projek bisa jadi lebih banyak dan rinci dibandingkan modul ajar. Guru membutuhkan kerja sama dari banyak pihak, tidak terkecuali dengan melibatkan peserta didik. Sebagai catatan bagi guru, berikut ini yang dapat diperhatikan dalam menyusun modul projek.

  • Modul projek bersifat fleksibel.
  • Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek sesuai dengan konteks lingkungan, visi satuan pendidikan, kesiapan satuan pendidikan dan kebutuhan belajar peserta didik.
  • Satuan pendidikan/pendidik boleh mengurangi atau menambah jumlah komponen sesuai dengan konteks masing-masing.
  • Satuan pendidikan/pendidik boleh membuat modul projek sendiri, menggunakan modul projek yang telah tersedia atau mengkreasikan modul yang sudah ada dan menyesuaikan dengan kondisi di satuan pendidikan masing-masing.
Contoh Modul Ajar dan Cara Membuat Modul Ajar
Modul belajar menjadi pengganti rancangan pembelajaran RPP. Berikut cara membuat modul ajar dan contoh modul ajar

Contoh Modul Projek

Berikut ini contoh dari modul projek berdasarkan panduan Kemristekdikbud bisa dilihat di sini. Bapak/Ibu guru juga bisa memerhatikan contoh modul ajar sederhana seperti berikut.

A. Informasi Umum

1. Identitas Penulis Modul

  • Kejarcita.id

2. Sarana dan Prasarana

  • LCD Projector, Video animasi,

3. Target Peserta Didik

  • Siswa reguler

4. Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan

  • Tema Gaya Hidup Berkelanjutan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan topik Perubahan Iklim.

B. Komponen Inti

1. Deskripsi Singkat Projek

Perubahan iklim adalah masalah penting yang akan berpengaruh besar pada masa depan nanti. Sebenarnya mungkin saja saat ini kita sudah merasakan dampaknya sekarang. Beritanya saja sudah banyak di berbagai daerah di Indonesia. Apa saja ya? Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan untuk mencegah perubahan iklim ini?

2. Dimensi dan Sub-elemen dari Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan

  • Dimensi: Bernalar kritis
  • Sub Elemen: Siswa merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri setelah memerhatikan sumber belajar. Siswa dapat berpikir mengenai proses terjadinya perubahan iklim, dampak, dan cara mengatasinya sehingga dapat menarik suatu kesimpulan.

3. Tujuan Spesifik untuk Fase Tersebut

  • Siswa dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan iklim setelah mengumpulkan informasi dan menyaksikan video ilustrasi.
  • Siswa dapat menarik kesimpulan dari adanya perubahan iklim setelah melakukan pemikiran sendiri  atau diskusi.

4. Alur Kegiatan Projek Secara Umum

  • Siswa diberikan pemantik berupa narasi perubahan iklim yang terjadi dan dirasakan sehari-hari.
  • Siswa melakukan observasi dan mengumpulkan data mengenai perubahan iklim, baik berdasarkan teori/ilmu pengetahuan yang diperoleh dari sumber terpercaya atau dari data di lapangan (survei, kuesioner, wawancara, dll).
  • Siswa menyaksikan video ilustrasi mengenai perubahan iklim.
  • Siswa menyajikan hasil pemikiran dan refleksi dengan tindakan nyata bersama teman sekelas. Misal menggunakan tas kain untuk membeli jajan, membawa kotak makan dan botol minuman dari rumah saat ke kantin, dsb.

5. Asesmen

  • Kognitif: Tes tertulis dan tes lisan
  • Non kognitif: Angket dan jejak pendapat

6. Pertanyaan Pemantik

  • Apa yang kamu rasakan dengan cuaca saat ini?
  • Bagaimana perasaanmu saat beraktivitas dengan cuaca yang tidak menentu
  • Mengapa bisa terjadi cuaca yang tidak menentu?

7. Pengayaan dan Remedial

  • Membuat majalah dinding atau kliping mengenai artikel dari sumber terpercaya terkait perubahan iklim dan cara mengatasinya.

8. Refleksi peserta didik dan pendidik

  • Menarik simpulan mengenai perubahan iklim dan cara mengatasinya.

C.  Komponen Lampiran

  1. Lembar kerja peserta didik
  • Terlampir

2. Bahan bacaan pendidik dan peserta didik

  • Modul Pembelajaran SMP Terbuka Ilmu Pengetahuan Alam. Modul 9 Pemanasan Global Kelas VII.
  • Buku guru Ilmu Pengetahuan Alam kelas VII Edisi revisi 2016.

3.  Glosarium

4. Daftar pustaka

Bapak/Ibu guru diberikan keleluasaan untuk menyusun  modul projek sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan maupun peserta didiknya. Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila menjadi proses pembelajaran yang seharusnya menyenangkan dan fleksibel, yang setidaknya dilaksanakan setahun sekali. Guru perlu memerhatikan minat peserta didik sehingga pelaksanaannya mungkin bisa dilakukan dengan berdiskusi terlebih dahulu.