Contoh KKTP dalam Kurikulum Merdeka
Contoh KKTP dalam Kurikulum Merdeka
Guru dapat menentukan interval nilai berdasarkan nilai tes tertulis atau ujian yang dilaksanakan peserta didik. Setelah mendapatkan hasil tes, guru dapat menilai hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut yang sesuai dengan interval nilainya.
0 - 40% |
belum
mencapai, remedial di seluruh bagian |
41 - 65
% |
belum
mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan |
66 - 85
% |
sudah
mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial |
86 -
100% |
sudah
mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih |
Jika peserta didik berhasil mengerjakan 16 soal dari 20 soal (dengan nilai bobot yang sama), maka peserta didik mendapatkan nilai 80%. Berdasarkan pencapaian tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan yang ditentukan guru, sehingga peserta didik tidak perlu melakukan remedial.
Contoh 2
Guru dapat menggunakan interval nilai yang telah diolah dari rubrik. Adapun empat kriteria ketuntasan yang harus dipenuhi peserta didik, yaitu meliputi:
- Mampu menunjukkan kemampuannya dalam menulis teks eksplanasi dengan runtut
- Mampu menunjukkan hasil pengamatannya dengan jelas
- Mampu menceritakan pengalamannya dengan jelas
- Mampu menjelaskan hubungan kausalitas yang logis dengan memaparkan argumen yang logis, sehingga peserta didik dapat menyakinkan pembaca.
Pada setiap kriteria terdapat 4 (empat) skala pencapaian yaitu 1 - 4.
Pada kesempatan ini guru akan membandingkan hasil tulisan peserta didik dengan rubrik untuk menentukan ketercapaian peserta didik. Berikut rubrik penilaiannya.
Kriteria
Ketuntasan |
Belum
Muncul |
Muncul |
Sudah
Muncul |
Terlihat
Pada |
Menunjukkan
kemampuan |
✓ |
|||
Laporan
menunjukkan hasil |
✓ |
|||
Laporan
menceritakan pengalaman |
✓ |
|||
Laporan
menjelaskan hubungan |
✓ |
Setiap kriteria penilaian memiliki bobot yang sama, sehingga hasil akhirnya akan dibagi berdasarkan total dari jumlah kriteria (terdapat 4 kriteria) dan nilai maksimum (nilai maksimumnya 4) peserta didik. Pada kesempatan ini, satuan pendidikan dan guru dapat memberikan bobot nilai sesuai dengan bobot kriteria yang telah ditentukan.
Jika hasilk tes dan nilai rubrik telah didapatkan, guru dan satuan pendidikan dapat menentukan interval nilai yang akan menentukan ketuntasan dan tindak lanjut yang akan diberikan kepada peserta didik sesuai dengan interval nilainya.
0 - 40% |
belum
mencapai, remedial di seluruh bagian |
41 -
60% |
belum
mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan |
61 -
80% |
sudah
mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial |
81 -
100% |
sudah
mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih |
Berdasarkan contoh rubrik nilai di atas, dapat dilihat bahwa melalui rubrik penilaian tersebut guru dapat menilai dengan jelas kriteria ketuntasan peserta didik.
Pendekatan KKTP dalam Kurikulum Merdeka
Satu hal yang menjadi pembeda dari Kurikulum Merdeka dengan kurikulum yang digunakan sebelumnya yaitu tidak adanya lagi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah diganti menjadi Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Adapun kriteria yang digunakan guru untuk menentukan ketuntasan peserta didik yaitu dengan menggunakan beberapa pendekatan.
Berikut adalah contoh yang dapat digunakan guru untuk menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) pada Kurikulum Merdeka, yaitu meliputi:
- Menggunakan deskripsi kriteria yang berguna untuk melihat pencapaian peserta didik. Jika peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut, maka peserta didik dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran.
- Menggunakan rubrik yang berguna untuk mengidentifikasi sejauh mana kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
- Menggunakan skala atau interval nilai atau beberapa pendekatan lain yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajarannya.
Contoh Penentuan KKTP pada Kurikulum Merdeka
Pendekatan 1: Menggunakan Deskripsi Kriteria
Misalnya, dalam mengerjakan tugas menulis laporan, guru akan menetapkan kriteria ketuntasan peserta didik. Laporan peserta didik ini akan menunjukkan kemampuan mereka dalam menulis teks eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman dengan jelas. Laporan peserta didik ini akan menjelaskan hubungan kausalitas yang dibuat secara logis yang disertai dengan argumen yang logis.
Sebagai contohnya, pada pelajaran Bahasa Indonesia Fase C, terdapat satu tujuan pembelajaran yang harus dicapai peserta didik, yaitu "peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara dengan baik". Berikut adalah contoh rubrik ketentuan KKTP yang harus dicapai peserta didik.
Kriteria |
Tidak Memadai |
Memadai |
Laporan
menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan runtut. |
|
✓ |
Laporan
menunjukkan hasil pengamatan yang jelas. |
✓ |
|
Laporan
menceritakan pengalaman secara jelas. |
✓ |
|
Laporan
menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argument yang logis
sehingga dapat meyakinkan pembaca. |
|
✓ |
Kesimpulan:
Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran jika minimal 3 kriteria
memadai. Jika dua kriteria masuk kategori tidak tuntas, maka perlu dilakukan
intervensi agar pencapaian peserta didik dapat diperbaiki. |
Kegunaan rubrik ini dapat membantu guru dalam menentuan kriteria ketuntasan peseta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Pendekatan 2: Menggunakan Rubrik
Misalnya, dalam mengerjakan tugas menulis laporan, guru akan menetapkan kriteria ketuntasan yang harus dicapai peserta didik. Kriteria tersebut dibagi menjadi 2 bagian, yaitu isi laporan dan penulisan. Pada rubrik penilaian tersebut akan dibagi menjadi 4 tahap pencapaian, yaitu baru berkembang, layak, cakap, hingga mahir. Dalam setiap tahapan tersebut terdapat deskripsi yang dapat menjelaskan performa peserta didik.
Berikut adalah contoh rubrik yang dapat digunakan guru untuk mengevaluasi laporan yang dibuat peserta didik.
|
Baru Berkembang |
Layak |
Cakap |
Mahir |
Penulisan
(tanda baca dan huruf kapital) |
Belum
menggunakan tanda baca dan huruf kapital atau sebagian besar tidak digunakan
secara tepat. |
Sebagian
tanda baca dan huruf kapital digunakan secara tepat. |
Sebagian
besar tanda baca dan huruf kapital digunakan secara tepat. |
Semua tanda
baca dan huruf kapital digunakan secara tepat. |
Kesimpulan
: Peserta
didik dianggap sudah mencapai tujuan pembelajaran jika kedua kriteria di atas
mencapai minimal tahap cakap |
Pendekatan 3: Menggunakan Interval Nilai
Dalam menggunakan interval nilai, guru dapat menggunakan rubrik maupun nilai dari ujian atau tes yang dikerjakan peserta didik. Terlebih dahulu, guru menentukan interval dan tindak lanjut yang akan dilakukan peserta didik.
Contoh 1:
Guru menentukan interval nilai jika nilai peserta didik berasal dari nilai ujian atau tes tertulis. Setelah hasil tes telah didapatkan, guru dapat menilai secara langsung hasil kerja peserta didik dan menentukan tindak lanjut yang sesuai dengan interval nilainya.
- Jika hasil yang didapatkan peserta didik 0–40% maka peserta didik belum mencapai ketuntasan, sehingga peserta didik harus melakukan remedial di seluruh bagian.
- Jika hasil yang didapatkan peserta didik 41–65 % maka peserta didik belum mencapai ketuntasan, sehingga peserta didik harus melakukan remedial di bagian yang diperlukan.
- Jika hasil yang didapatkan peserta didik 66–85 % maka peserta didik sudah mencapai ketuntasan, sehingga peserta didik tidak perlu remedial.
- Jika hasil yang didapatkan peserta didik 86–100% maka peserta didik sudah mencapai ketuntasan, sehingga peserta didik tidak perlu pengayaan atau tantangan lebih
Cara Menyusun KKTP dalam Kurikulum Merdeka
Adapun 3 pilihan yang dapat digunakan guru untuk menyusun KKTP yaitu meliputi:
- Guru dapat membuat rubrik penilaian dengan 4 atau 5 kriteria setelah membuat tujuan pembelajaran, sehingga guru dapat menentukan pencapaian peserta didik dan menentukan tindak lanjut.
- Guru dapat membuat secara rinci indikator asesmen yang akan menjadi ukuran ketercapaian peserta didik setelah membuat tujuan pembelajaran.
Contoh Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didk mampu menyelidiki ragam dan sumber energi yang bermanfaat untuk lingkungan sekitarnya melalui kegiatan pengamatan.
Indikator Asesmen:
3. Gabungan opsi 1 dan 2, yaitu: dibuatkan Indikator Asesmen dan Rubrik Ketercapaiannya.
- Peserta didik mampu mendeskripsikan berbagai sumber energi yang terdapat di lingkungan sekitarnya.
- Peserta didik mampu menguaraikan manfaat dari setiap sumber energi yang digunakan di lingkungan sekitarnya.
Guru dapat menggabungkan opsi 1 dan 2 yaitu dengan membuat indikator asesmen dan rubrik ketercapaian peserta didik. Dengana danya tiga opsi tersebut, guru dapat mengambil alternatif yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Setiap opsi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut penjelasannya.
- Opsi 1: Lebih sederhana, tetapi kurang detail.
- Opsi 2: Lebih detail, tetapi pemetaannya lebih sulit karena tidak ada rubrik.
- Opsi 3: Lebih detail, mudah memetakan, tetapi lebih kompleks mengerjakannya.
Guru juga dapat melihat contoh KKTP lainnya di sini. Atau ingin bertanya perangkat ajar bisa menghubungi 0819-7388-8808 (Admin kejarcita.id). Demikianlah penjelasan mengenai cara menyusun Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) di satuan pendidikan yang menggunakan kurikulum merdeka beserta contoh dan pendekatan yang digunakan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk Anda.