Cara Mudah Menyampaikan Etika Internet Sehat Pada Anak

Sebagai generasi Alfa, anak tidak bisa dipisahkan dari teknologi internet. Berbeda dengan para orang tua generasi boomer yang hanya menggunakan internet sekadarnya, frekuensi anak terkoneksi dengan internet jauh lebih besar dari itu. Hal ini mesti menjadi perhatian khusus oleh orang tua agar dapat menyampaikan etika internet sehat pada anak dengan cara yang mudah.

Kenapa mesti mudah?

Karena tak seperti orang dewasa yang dapat mencerna informasi yang bersifat teknis dan teoritis, anak harus dipahamkan dengan pendekatan khusus dan filter informasi. Pendekatan itu mesti dijalankan dengan beberapa cara tertentu agar anak tidak terimbas oleh dampak negatif dari konten internet yang beredar secara luas dan masif.

Pentingnya Internet Sehat Untuk Anak

Bagaimanapun, internet memiliki dampak positif dan negatif tergantung konten yang diakses oleh pengguna. Internet dapat sangat membantu perkembangan seseorang, ketika ia mengakses konten yang tepat dan informatif. Pengaruhnya seperti dua mata pisau yang berbeda

Sebagai contoh, ketika anak menggunakan internet untuk mengerjakan soal-soal latihan di bank soal SD dan jenjang selanjutnya, mereka akan mendapatkan kebaikan dari teknologi internet itu. Namun, bagaimana jika anak malah menggunakan internet untuk mengakses konten dewasa atau konten tidak bermanfaat lainnya? Di sinilah peran orang tua sangat penting untuk mengenalkan internet sehat pada anak.

Sebuah studi di jurnal ilmiah Developmental Psychology bahkan menyebutkan internet sudah menjadi bahan kajian baru dalam psikologi perkembangan. Artinya, orang tua yang berperan sebagai guru utama bagi anak-anak mesti memahami bagaimana anak-anak hidup di alam semesta virtual yang baru, masif dan kompleks itu.

Pemahaman dan pengetahuan itulah yang nantinya menjadi pijakan dan tolak ukur bagi orang tua dalam mengajarkan pentingnya internet sehat untuk anak. Itu memang membutuhkan sebuah usaha dan strategi khusus, namun Anda tidak perlu khawatir, setelah ini kami akan membagikan cara mudah menyampaikan etika internet sehat pada anak.don

Cara Menyampaikan Etika Internet Sehat Pada Anak

Menyampaikan etika internet sehat pada anak agaknya bukanlah perkara yang bisa dibilang mudah, tetapi tidak juga bisa dibilang sulit. Secara materi, internet sehat dan etikanya memang cukup berat untuk dicerna oleh anak-anak, terutama anak berusia Sekolah Dasar (SD). Namun, beberapa cara di bawah ini bisa Anda lakukan untuk menyampaikan etika internet sehat pada anak. Berikut penjelasannya.

1. Ajak anak duduk bersama atau berdiskusi

Terlepas dari usia dan kedudukannya sebagai anak, seorang anak akan lebih merasa dihargai ketika ia dianggap sebagai seseorang yang memiliki kontrol terhadap dirinya sendiri. Artinya, anak tidak akan suka jika hanya mendapatkan larangan-larangan tertentu dari orang tua, tanpa tahu kenapa mereka dilarang untuk melakukan hal itu.

Sebelum melakukan upaya lebih lanjut tentang menyampaikan etika internet sehat pada anak, ajaklah anak-anak duduk bersama dan berdiskusi terlebih dahulu. Untuk langkah awal, orang tua bisa meminta anak menyampaikan pendapatnya mengenai internet. Kegiatan ini dapat disebut sebagai salah satu upaya brainstorming atau curah pendapat. Luaran dari kegiatan ini adalah mendapatkan ukuran pemahaman seorang anak tentang internet yang digunakannnya.

2. Kenalkan dampak positif dan negatif dari internet

Sangat penting bagi orang tua untuk mendengar apa saja pemahaman anak mengenai internet. Anda bisa mendengarkan mulut kecil mereka bicara, mengapresiasi yang benar, serta memperbaiki pemahaman mereka yang salah. Diskusi atau brainstorming yang telah dilakukan di awal memberikan Anda peluang untuk membahas dampak dari internet dengan lebih lanjut.

Anda bisa mulai menjelaskan dampak positif dan negatif dari internet tersebut kepada anak setelah mereka mengutarakan semua pikiran mereka tentang internet itu.

3. Tetapkan Do's and Don’ts

Ketika anak sudah mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana dampak dari internet tadi, orang tua dan anak dapat membuat daftar apa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menggunakan internet.

Buatlah daftar tersebut bersama dengan mereka, agar Anda bisa mendengarkan komentar mereka tentang apa yang Anda tulis dan tetapkan. Sebagai contoh dari rangkaian kegiatan “Do's” adalah menonton video edukasi, mengakses situs pendidikan seperti kejarcita.id, dan sebagainya.

Adapun untuk “Don’ts”, di tahap ini Anda sudah bisa melarang mereka melakukan kegiatan yang bisa membahayakan mereka seperti membagikan informasi penting, membuat janji bertemu dengan orang asing dan sebagainya. Berikan konsekuensi yang tegas apabila mereka melanggarnya.

4. Buat kesepakatan yang jelas

Cara selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah membuat kesepakatan yang jelas dengan anak. Kesepakatan ini bisa mengenai penghargaan, hukuman, serta jadwal penggunaan internet. Satu hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kesepakatan dengan anak adalah mencoba berpikir dari sudut pandang mereka, agar kita sebagai orang tua tidak dicap “diktator” oleh anak-anak kita. Hmm, lingkungan keluarga yang demokratis tentu lebih baik, bukan?

Oh ya, tidak ada salahnya juga jika Anda membuat prosesi seperti penandatanganan nota kesepakatan (MOU) dan menempelkan “perjanjian” tersebut di tempat yang mudah untuk dilihat. Selain agar terkesan serius, itu juga bisa mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan menghargai kesepakatan bersama.

Hal Lainnya yang Bisa Dilakukan Oleh Orang Tua

Pembaca yang berbahagia, sehebat apa pun kita dalam mendidik dan memberikan pemahaman pada anak, tetap ada masa di mana orang tua tidak bisa mengontrol seluruh kegiatan mereka. Oleh karena itu, beberapa hal di bawah ini barangkali juga bisa Anda lakukan setelah menyampaikan etika internet sehat pada anak.

1. Tempatkan internet di ruang terbuka

Jika Anda khawatir anak akan melanggar kesepakatan yang telah Anda buat dengan mereka, Anda bisa menempatkan akses internet di ruang terbuka. Sebagai contoh, Anda meletakkan sebuah komputer dengan internet di ruang keluarga. Hal ini akan memudahkan Anda memantau kegiatan anak di dunia virtual tersebut.

Jika pun Anda tidak bisa selalu mengeceknya, secara psikologis anak juga akan ragu untuk melakukan hal yang dilarang ketika ia berselancar di dunia maya di ruangan terbuka.

2. Gunakan perangkat lunak (software) proteksi

Orang tua juga dapat menggunakan software proteksi di perangkat yang digunakan oleh anak untuk mengakses internet. Software atau perangkat lunak tersebut dapat mencegah anak dari mengakses konten yang tidak pantas dan membahayakan mereka. Orang tua dapat menggunakan antivirus yang bersifat gratis maupun berbayar yang memiliki fitur parental control untuk mengatur penggunaan akses internet.

3. Rutin mengecek histori penggunaan

Tak ada salahnya juga jika orang tua mengecek histori penggunaan internet anak tanpa sepengetahuan mereka. Hal ini adalah upaya preventif yang bisa dilakukan oleh orang tua. Adapun jika ditemukan sesuatu hal yang perlu ditangani dengan segera, orang tua bisa mendiskusikan cara terbaik untuk menegur dan mendidik anak mereka.

Bagaimana Mengajarkan Tips Internet Sehat Pada Anak?
Internet sudah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari pada masa kini. Tuntutan anak agar fasih berselancar di dunia maya demi tugas sekolah tentunya menjadi tanggung jawab para orang tua untuk mengenalkan tips internet sehat pada anak.

4. Berikan kepercayaan kepada anak

Satu hal terakhir yang tidak boleh dilupakan adalah memberikan kepercayaan kepada anak. Ketika orang tua memberikan kepercayaan pada anak-anak mereka, anak akan belajar untuk menjaga kepercayaan tersebut dan menjadi orang yang amanah.

Hanya saja, orang tua sebaiknya tidak membiarkan mereka tanpa adanya fungsi pengawasan, karena anak-anak di usia sekolah masih rentan untuk terjebak di dalam tindakan semu yang mungkin saja tidak pernah orang tua pikirkan.

Kesudahannya, bagaimana pun anak-anak adalah kelompok usia yang masih butuh pendampingan intensif dalam membentuk kepribadian mereka. Sebagai orang tua, Anda bisa melakukan berbagai cara mudah menyampaikan etika internet sehat pada anak yang telah kami uraikan tadi. Itu bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan, bukan?

Membangun Portofolio Digital Untuk Masa Depan Anak
Jenis penilaian di K13 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian keterampilan selain berdasarkan praktik dan proyek juga didasarkan atas portofolio siswa. Lantas bagaimana menyiapkan portofolio digital untuk masa depan anak?

Namun terlepas dari itu, setiap orang tua mungkin punya seni dan gaya pengasuhan masing-masing dalam mendidik anak-anak mereka. Anda bisa bisa memadukan cara-cara Anda dengan apa yang sudah kami tuliskan. Intinya, setiap anak berhak untuk dijaga haknya untuk mendapatkan dampak positif dari internet sebagai salah satu sarana pendidikan terbaik bagi mereka. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam memberikan pengawasan kepada anak dalam memanfaatkan akses internet sebaik mungkin.