Apa yang Harus Dilakukan Ketika Bertemu Siswa yang Terlalu Aktif?
Dalam proses belajar mengajar, pengelolaan kelas menjadi suatu keahlian yang harus dimiliki oleh seorang guru, agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Karena anak didik merupakan individu yang akan tumbuh dengan berbagai potensi yang dimilikinya, maka ia membutuhkan bimbingan dan arahan dari guru serta orang dewasa disekitarnya.
Adakalanya seorang guru mendapatkan ruangan kelas nyaman dengan anak didik yang tenang serta memiliki semangat tinggi untuk belajar, namun tidak menutup kemungkinan guru akan dihadapkan dengan kelas yang cukup heboh dengan kondisi siswa yang terlalu aktif dan berenergi tinggi. Mengantisipasi hal demikian guru harus memiliki stratagi dan metode yang tepat guna mengelola kelas agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sebelum menentukan langkah dan cara yang tepat dalam menghadapi siswa yang terlalu aktif, terlebih dahulu guru harus bisa menganalisa tingkat keaktifan siswa, apakah siswa tersebut aktif dalam batas normal atau tergolong siswa hiperaktif.
Karena tingkat keaktifan siswa bisa dipengaruhi oleh energi yang berlebih dan ini masih dikatagorikan aktif dalam batas normal. Di sisi lain ada siswa yang terlalu aktif disebabkan adanya gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan tingkah lakunya menjadi abnormal, ini disebut dengan hiperaktif.
Siswa yang terlalu aktif dalam batas normal masih mampu untuk fokus sedangkan siswa hiperaktif tidak, siswa hiperaktif juga suka memberontak dan cenderung sulit untuk diatur, mereka suka berbicara dengan keras, tidak memiliki kesabaran dan mudah marah. Sedangkan siswa yang terlalu aktif masih dalam batas normal masih mau menurut dan bisa diarahkan.
Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan ketika guru menemukan siswa yang terlalu aktif dalam proses belajar mengajar:
- Beri Peringatan Secara Non Verbal
Apabila menemukan siswa yang terlalu aktif di dalam kelas usahakan untuk tidak berteriak, cukup beri peringatan secara non verbal seperti meletakkan telunjuk di bibir tanda menyuruh mereka diam. Namun bagi siswa hiperaktif bisa didekati dan disentuh pundaknya itu akan memberikan rasa nyaman.
Terus dampingi siswa hiperaktif ketika marahnya tidak terkendali, minta ia untuk menarik nafas dan keluarkan secara perlahan sampai ia menunjukan sikap tenang.
- Gunakan Kata Positif dalam Memberikan Peringatan
Ketika menemukan kelas dalam kondisi ribut dan heboh adakalanya guru merasa panik dan lelah sehingga guru kerap memberi peringatan dengan melarang siswa membuat keributan. Sebaiknya guru memberikan alasan solutif mengapa siswa harus memperhatikan guru, seperti “tolong perhatikan ibu agar kalian paham dan bisa menyelesaikan soal ujian”.
Kalimat ini cenderung lebih diperhatikan siswa dan menjadi motivasi tersendiri dari pada harus melarang siswa melakukan keributan yang justru akan membuat mereka hanya diam sebentar lalu melakukannya lagi, hindari kata-kata negatif.
Bagi siswa hiperaktif kalimat negatif (contoh: jangan) akan membuat ia semakin marah dan memberontak sehingga semakin sulit dikendalikan. Maka menggunakan kalimat positif dalam mengatasi anak yang terlalu aktif akan memberikan hasil maksimal dan siswa lebih mudah diajak kerja sama.
- Pujilah Kelebihan Siswa
Siswa yang terlalu aktif bukan berarti nakal, ia memiliki energi berlebih sehingga
bergerak lebih aktif. Mungkin ia sering ribut dalam kelas namun di sisi lain ia rajin bertanya dan mengerjakan tugas.
Pandanglah sisi positif yang dilakukan dan pujilah, hal tersebut akan membuat siswa merasa dihargai dan menambah semangatnya untuk melakukan hal potitif lainnya.
Bagi siswa hiperaktif pujian merupakan energi positif baginya, mengucilkan dan memperlakukannya berbeda dengan teman lainnya justru akan memicu kemarahannya. Bersikaplah biasa dan beri pemahaman teman sekelas untuk tidak antipati agar membantu siswa hiperaktif untuk bersikap normal kembali.
- Ajaklah Siswa Becerita Secara Pribadi
Siswa yang terlalu aktif cenderung heboh dan keras, maka cobalah ajak ia untuk bercerita secara pribadi, agar bisa leluasa dan lebih terbuka. Ketika siswa diajak bercerita ia lebih merasa nyaman dan dihargai, tindakan ini dapat membuat ia lebih tenang dan bahagia.
Bagi siswa hiperaktif bawalah ia ke ruangan yang tenang dan minim pencahayaan kerena di sana ia akan merasa tenang dan nyaman. Ketika telah merasa nyaman maka ia akan dengan mudah mematuhi setiap
saran dan perintah guru.
- Gunakan Metode Mengajar yang Melibatkan Anggota Fisik
Siswa yang terlalu laktif adalah anak yang memiliki tingkat kecerdasan kinestetik yang tinggi, sehingga ia mengeskpresikan gagasan dan perasaannya melalui gerakan tubuh.
Maka tidak heran ketika kita menemukan anak kinestetik tidak betah duduk lama-lama, ia akan merasa bosan dan cenderung suka berjalan ke sana kemari atau bahkan mengusili temannya untuk mengalikah kebosanannya.
Dalam proses belajar mengajar guru harus bisa menggunakan metode pengajaran yang melibatkan anggota tubuh siswa, dengan metode ini dapat menyalurkan energi siswa yang terlalu aktif dan dapat meminimalisir rasa bosan yang
dialaminya.
- Libatkan Orang Tua
Salah satu yang mempengaruhi mood siswa ketika belajar di sekolah adalah kenyamanan dan kebahagian di rumah. Siswa yang mengalami permasalahan dalam keluarganya akan menunjukan mood yang tidak baik ketika belajar.
Demikian juga dengan siswa yang terlalu aktif, perasaan stress dan kurangnya perhatian dari orang tua mebuat ia menjadi tidak bisa diam demi mencari perhatian dari teman-teman dan gurunya.
Dengan demikian perlu adanya koordinasi dengan orang tua untuk mendiskusikan prilaku siswa di sekolah. Bagi anak hiperaktif di sarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung banyak gula, pengawet, minuman dingin, tentunya ini butuh penangan khusus dari orang tua.
Anak hiperaktif juga disarankan melakukan olah raga untuk mengalihkan rasa frustasi dan marah yang ada pada dirinya.
- Libatkan Allah
Anak adalah anugrah dari Allah yang dititipkan kepada setiap orang tua. Allah yang menggenggam hatinya, Allah juga menganugrahkan akal dan petensinya.
Setiap apa yang ada dalam diri anak tersebut adalah anugrah dan kehendak dari Allah. Maka hanya Allahlah pemiliki kunci perubahan pada anak tersebut. Sudah sepatutnya kita melibatkan Allah untuk memohon perubahan pada diri siswa yang terlalu aktif agar menjadi lebih tenang dan fokus.
Mohonlah kepada Allah lewat salat dan tahajjud, sebut namanya dalam setiap doa kita agar Allah melembutkan hatinya, menenangkan fikirannya dan menstabilkan emosinya.
Demikianlah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang guru ketika menemukan siswa yang telalu aktif dalam proses belajar mengajar.
Pada dasarnya setiap anak memiliki naluri dan fitrah yang baik, fitrah untuk belajar, bersosialisasi dan memiliki rasa kasih sayang, namun terkadang potensi dan fitrah tersebut belum tergali dan terarahkan dengan sempurna maka tugas seorang guru menggali, mengasah mengarahkannya agar menjadi baik.
Semoga beberapa cara yang telah dijabarkan diatas dapat membantu para guru dan pendidik yang merasa kesulitan dalam menghadapi siswa yang terlalu aktif di sekolah.