Apa itu UU tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi?
Manusia membutuhkan pendidikan di dalam kehidupannya. Bagi manusia, pendidikan adalah usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya melalui proses pembelajaran yang mereka dapatkan dari bangku sekolah maupun dari lingkungan masyarakat. Saat ini, Presiden Joko Widodo telah resmi meneken UU No.20 tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi yang dibuat dengan tujuan untuk mengatur sejumlah aspek untuk meningkatkan kualitas pendidikan psikologi, meningkatkan kesejahteraan psikologi masyarakat, hingga memberikan perlindungan dan kepastian hukum. Pada kesempatan ini, kita akan membahas tentang dampak dari peresmian UU tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi bagi masyarakat. Simak penjelasannya, ya!
Apa Isi dari UU No.23 Tahun 2022?
UU No.23 tahun 2022 berisikan tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi, yaitu Undang-undang baru yang akan mengatur penyelenggaraan Pendidikan Psikologi, Registrasi dan Izin, Layanan Psikologi, hak dan kewajiban bagi Psikologi serta Klien, organisasi profesi, pembinaan dan pengawasan, peran serta masyarakat, serta ketentuan saksi administratif. Bisa dikatakan bahwa Undang-Undang ini disebut sebagai UU Psikologi.
Dalam penerapannya, UU tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi ini akan diselenggarakan berdasarkan Pancasila. Psikolog akan memberikan Layanan Psikologi dengan bantuan atau bekerja sama dengan lulusan pendidikan akademik Psikologi. Selain itu, layanan psikologi akan dilaksanakan oleh Psikolog sesuai dengan kewenangannya serta dapat dilaksanakan secara langsung dan/atau tidak secara langsung.
Definisi dari Psikologi dalam UU No.23 tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi, yaitu ilmu tentang proses mental yang diungkapkan, diekspresikan, dan ditampilkan dalam bentuk perilaku di berbagai bidang kehidupan manusia berdasarkan dengan metode ilmiah dengan berbasis fakta yang akurat.
Apa yang Dimaksud dengan Pendidikan Psikologi?
Pendidikan Psikologi merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam pendidikan formal yang terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi pada jenjang pendidikan tinggi yang program studinya telah terakreditasi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang Psikologi. Pendidikan Psikologi terdiri atas pendidikan akademik dan pendidikan profesi.
Pendidikan akademi Psikologi meliputi program sarjana, program magister, dan program doktor. Di sisi lain, Pendidikan Profesi Psikologi meliputi program spesialis dan program subspesialis. Definisi dari program profesi, yaitu pendidikan keahlian yang diperuntukkan bagi lulusan Pendidikan Psikologi Program Sarjana. Kemudian, program spesialis, yaitu program lanjutan dari program profesi. Sementara itu, program subspesialis, yaitu program lanjutan dari program spesialis.
Dalam menjalankan dunia pendidikan, akan selalu ada gesekan yang menuntut untuk terus melakukan evaluasi. Apalagi jika dihadapkan di dunia pendidikan yang akan berhadapan langsung dengan banyak karakter dan sifat peserta didik. Oleh karena itu, setiap lembaga pendidikan wajib untuk memiliki bimbingan yang bertujuan untuk mengontrol dan memberikan pencerahan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan di sekolah. Secara singkatnya, tujuan dari diadakannya pendidikan psikologi ini, yakni untuk membantu peserta didik dalam mengatasi permasalahannya di sekolah, dapat membantu siswa dalam proses kegiatan pembelajaran, serta dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan dan potensi yang dimiliki peserta didik.
Apa yang Dimaksud dengan Layanan Psikologi?
Layanan Psikologi merupakan segala aktivitas pemberian jasa dan praktik Psikologi yang memerlukan kompetensi sebagai psikolog dalam rangka memberi tindakan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kesejahteraan psikologis.
Dampak Peresmian UU tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi
Dalam menjalani proses hidup, sebagian besar manusia akan mengalami masalah psikologis yang akan menghambat proses kegiatan pembelajaran peserta didik maupun lingkungan pekerjaan. Masalah psikologis adalah kondisi psikologis klien yang menghambat pertumbuhan atau perkembangan fungsi optimal klien.
Dengan adanya UU tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi ini, pemerintah berharap bahwa masyarakat bisa lebih peduli dengan masalah psikologis, gangguan psikologis, serta kesejahteraan psikologis. Apabila ketiga permasalahan tersebut dapat diatasi dengan baik, performa, kehidupan sosial, dan kualitas hidup seseorang akan menjadi lebih baik. Dengan begitu, mereka dapat mengaktualisasikan diri secara lebih bermakna.
Manfaat Melakukan Konsultasi Masalah pada Psikolog
Sebagian orang masih menganggap bahwa kesehatan mental itu kurang penting untuk diperhatikan. Jika kesehatan mental seseorang sudah terganggu seperti mengalami depresi atau gangguan kecemasan, semakin lama permasalahan tersebut akan semakin besar dan berakhir buruk. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk berkonsultasi pada psikolog jika memiliki masalah yang sangat berat untuk dirasakan. Berikut adalah beberapa manfaat yang akan diterima seseorang ketika berkonsultasi pada psikolog, yaitu sebagai berikut.
1. Mengurangi Beban Pikiran
Memiliki beban masalah dan memilih untuk menyimpan permasalahan tersebut akan sangat berat jika dipikul seorang diri. Masalah yang disimpan tersebut semakin lama akan semakin menyita pikiran orang tersebut dan membuat rutinitas hidup semakin kacau jika tidak diatasi dengan segera. Oleh karena itu, ambillah waktu luang untuk berkonsultasi dengan psikologi agar Anda dapat menceritakan semua permasalahan tersebut yang akan membuat hati dan pikiran menjadi lebih lega.
2. Membantu Mencari Sumber Permasalahan
Setiap orang memiliki permasalahannya masing-masing. Dengan berkonsultasi, seseorang dapat lebih mudah dalam menemukan sumber dari masalah yang sedang dihadapi. Setelah mengetahui akar permasalahan tersebut, Anda akan lebih mudah dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang sedang dialami.
3. Menjadi Lebih Leluasa dalam Menceritakan Masalah yang Dialami Tanpa Harus Merasa Takut Dihakimi
Ketika bercerita dengan teman atau kerabat terdekat, sering kali mereka memberikan penilaian, bahkan menghakimi Anda yang menceritakan permasalahan berat. Situasi seperti itu tidak membantu sama sekali, bahkan dapat membuat permasalahan semakin besar karena merasa dihakimi dan tidak dimengerti. Namun, dengan berkonsultasi dengan psikolog, Anda tidak perlu khawatir untuk dihakimi, dinilai, maupun dicela karena masalah yang Anda alami begitu berat.
4. Mendapatkan Solusi
Adapun feedback dari berkonsultasi dengan psikolog, yaitu Anda akan mendapatkan solusi yang dapat membantu Anda agar merasa lebih baik dari sebelumnya. Dengan begitu, permasalahan yang sedang Anda alami dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat.
5. Meningkatkan Kesehatan Mental
Berkonsultasi dengan psikolog dapat dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya untuk mereka yang sudah mulai gila. Bahkan, seseorang yang sehat pun bisa berkonsultasi. Tujuan utama dari berkonsultasi dengan psikolog ini adalah untuk membantu seseorang untuk melegakan pikiran dan hati yang penat. Dengan demikian, keadaan mental seseorang akan semakin sehat. Semakin orang peduli dengan kesehatan mental sendiri, ia dapat lebih bahagia dalam hidup. Tidak hanya itu, mereka akan jauh lebih mudah dalam mengatasi permasalahan yang datang, tidak hanya berkutat dengan satu masalah dan merasa terpuruk.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa dampak dari peresmian UU tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi bagi masyarakat itu sangat bagus. Dengan kepedulian pemerintah terhadap kesehatan mental masyarakatnya, pemerintah sudah menolong para generasi bangsa untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Mereka tidak hanya akan pandai dalam urusan akademik saja, tetapi mereka juga akan memiliki jiwa yang sehat dan semangat untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia.