Apa itu Speech Delay pada Anak?
Kemampuan berbicara adalah salah satu tahap tumbuh kembang anak yang cukup penting. Namun, ada beberapa anak yang bisa saja mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara dalam tahapan tumbuh kembangnya. Apa itu speech delay pada anak?
Speech delay atau keterlambatan berbicara adalah istilah umum yang merujuk para proses keterlambatan bicara dan berbahasa yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Beberapa orang tua menganggap speech delay adalah suatu kondisi yang normal atau hal yang terlihat biasa dialami dalam proses pertumbuhan anak. Namun, jika keterlambatan bicara dibiarkan begitu saja dan tidak ditangani dengan para ahli, keterlambatan berbicara anak akan menjadi suatu gangguan yang serius.
Untuk mengetahui apakah anak-anak mengalami speech delay atau tidak, yaitu dengan mendektesi anak di saat usia 12—13 bulan. Di usia tersebut, pada umumnya anak akan mengucapkan tambahasan satu sampai dua kata. Orang tua harus peka terhadap tumbuh kembang anak. Bisa dikatakan bahwa speech delay bukan sebuah diagnosis yang tidak perlu diperhatikan dengan baik. Speech delay pada anak adalah sebuah gejala awal dari beberapa macam gangguan. Speech delay dibagi menjadi dua klaster sebagai berikut.
1. Gangguan speech delay fungsional: gangguan yang tergolong ringan dan terjadi karena kurangnya stimulus atau pola asuh yang salah pada anak.
2. Gangguan speech delay non-fungsional: gangguan akibat sebuah gangguan bahasa reseptif, misalnya seperti autisme atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yang dialami anak.
Penyebab Anak Mengalami Speech Delay
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab mengapa anak bisa mengalami speech delay atau keterlambatan berbicara. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya.
1. Kondisi Medis Anak Ketika di Dalam Kandungan dan Baru Lahir
Kondisi media yang bisa menjadi penyebab anak mengalami keterlambatan berbicara, antara lain adalah
- terlahir prematur;
- berat badan lahir yang rendah;
- terkena infeksi TORCH di dalam kandungan (infeksi ini dapat memicu gangguan pada pendengaran bagi dan bisa menjadi penyebab speech delay);
- bayi kekurangan oksigen ketika lahir;
- bayi mengalami kuning; atau
- hipotiroid kongenital yang tidak terdiagnosis pada bayi sehingga tidak diobati dapat menyebabkan retardasi mental pada anak yang dapat mengganggu perkembangan bahasa dan berbicaranya.
Semua kondisi medis yang sudah dijelaskan di atas berpotensi dapat menyebabkan gangguan keterlambatan perkembangan otak. Kondisi-kondisi itu berakibat khusus dapat mengatur bahasa dan kemampuan berbicara anak.
2. Riwayat Kejang, Radang Otak, dan Trauma Kepala
Dalam tumbuh kembang anak, orang tua harus peka dan dapat mendeteksi kondisi anak. Berbagai kondisi yang akan dijelaskan di bawah ini dapat mengganggu perkembangan otak anak dan berdampak pada perkembangan kemampuan berbicara anak, yaitu
- mengalami riwayat kejang yang lama;
- mengalami radang otak; dan
- mengalami trauma kepala yang terjadi pada bulan pertama kehidupan anak.
3. Gangguan Pendengaran
Salah satu penyebab mengapa anak bisa mengalami speech delay, yaitu juga sering ditemukan pada anak yang mengalami gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran tidak selalu berarti seseorang tidak bisa mendengar, melainkan sprektrum dari sama sekali tidak dapat mendengar hingga dapat mendengar sebagian saja. Orangtua dapat membawa anak-anak melakukan pemeriksaan di dokter THT untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pendengaran pada anak. Gangguan pendengaran pada anak bisa dialami sejak anak lahir atau bisa terjadi seiring anak sedang bertumbuh. Selain itu, infeksi telinga yang terjadi secara berulang dapat menyebabkan anak mengalami gangguan pendengaran.
4. Permasalahan pada Struktur Mulut
Penyebab anak mengalami speech delay juga bisa disebabkan karena permasalahan pada struktur mulut, misalnya seperti anak mengalami sumbing, atau terdapat masalah pada lidah atau langit-langit mulut yang dapat mengganggu gerakan lidah untuk memproduksi suara. Selain beberapa kondisi tersebut, letak permasalahan juga bisa ditemukan pada area otak yang mengontrol gerakan dan koordinasi bibir, lidah, dan rahang yang berfungsi untuk memproduksi suara. Tidak hanya dapat membuat anak mengalami keterlambatan berbicara, kondisi ini juga dapat menyebabkan anak menjadi kesulitan makan. Begitu pentingnya bagi orang tua untuk mengetahui apa itu speech delay supaya jika kondisi ini ditemukan pada anak orang tua dapat mencari solusinya dengan cepat dan tepat.
5. Autisme
Speech delay akibat autisme akan disertai dengan beberapa gejala autisme yang lain. Orang tua harus tahu bahwa autisme adalah sebuah spektrum yang dikategorikan dari ringan hingga berat. Untuk mengetahuinya, orang tua dapat memeriksakan anak untuk mendapatkan intervensi lebih cepat.
6. Retardasi Mental
Retardasi mental merupakan penurunan fungsi intelektual atau kecerdasan anak secara menyeluruh dan bermakna. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pada anak dan semua aspek perkembangan, termasuk perkembangan bahasa.
7. Riwayat Keluarga
Speech delay juga dapat terjadi karena adanya riwayat keluarga yang mengalami gangguan bicara, terutama pada orangtua atau kakak dan adik. Riwayat keluarga dapat menjadi faktor yang dapat meningkatkan anak untuk mengalami speech delay.
8. Kurang Stimulasi
Hal lain yang dapat menyebabkan anak mengalami speech delay yaitu kurangnya stimulus pada anak. Kurangnya stimulus bisa dijadikan penyebab, tetapi bisa juga disertai dengan adanya gangguan medis lainnya. Kurangnya stimulus pada anak bisa terjadi karena beberapa hal, yakni
- kurangnya pengetahuan dalam mengasuh anak, terutama dalam menstimulasi;
- orang tua mengalami depresi;
- jumlah anak yang banyak dapat menyebabkan anak menjadi kurang perhatian;
- kesulitan ekonomi, dan lain sebagainya.
9. Pengaruh Gadget
Saat ini banyak sekali anak-anak yang sudah kecanduan bermain gadget. Bahkan tidak jarang kita akan menemukan sebagian anak yang harus diberikan gadget jika mereka ingin makan. Kalau tidak diberikan gadget, mereka akan nangis dan memberontak. Pada sebuah penelitian, ditunjukkan bahwa anak yang memegang gadget untuk menonton atau bermain games sebelum anak tersebut bisa berbicara akan memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami speech delay dibandingkan anak-anak yang tidak menggunakan gadget. Dalam pemakaiannya, jika anak memainkan gadget selama 30 menit dapat meningkatkan risiko terjadinya speech delay sebanyak 49%.
Ada banyak sekali penyebab mengapa anak bisa mengalami speech delay. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mempelajari ilmu parenting dan beberapa buku tentang anak sebelum memutuskan untuk memiliki anak. Misalnya dengan mempelajari apa itu speech delay pada anak, penyebabnya dan cara mengatasinya. Jika orang tua memiliki modal tentang itu dan beberapa hal tentang anak lainnya, orangtua akan lebih peka terhadap tumbuh kembang anak.
Orang tua tidak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika menemukan dan merasakan ada beberapa hal yang mengganggu dan tidak sesuai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan mengetahui dan mendeteksinya sejak dini, orang tua akan lebih mudah dalam menangani permasalahan yang mungkin dimiliki anak. Selain dapat membuat anak lebih nyaman, aman, dan sehat, mendeteksi permasalahan sejak dini juga dapat memudahkan orang tua dalam mencari solusi. Permasalahan anak akan berujung fatal jika orang tua terlalu larut dalam menunda pemeriksaan.