7 Tips Mengamankan Youtube untuk Ditonton Anak
Anak-anak sangat mudah belajar dengan cara melihat, mengingat, dan menirukan apa yang didengar dan yang dilihat. Terlebih di jaman milenial yang serba mudah dengan teknologi canggih saat ini, anak-anak tidak bisa terlepas dari gawai. Tentu saja pemakaian gawai memiliki dampak positif dan negatif.
Penggunaan Youtube pada anak-anak sudah menjadi hal yang lumrah, orangtua pun tak jarang menggunakannya untuk mengasuh anak mereka. Akan tetapi, tidak semua orang tua paham dan aware dengan konten yang ada di Youtube, bahkan beberapa video dengan konten dewasa yang dibalut dalam konten keluarga, bisa disalah artikan oleh anak-anak. Oleh karena itu, orangtua perlu mengatur setelan ponsel yang sering digunakan anak. Jangan biarkan anak-anak melihat konten yang tidak seharusnya mereka lihat. Orangtua bisa memilihkan Youtube for Kids sebagai tontonan yang aman bagi anak.
Alasan Perlu Mengamankan Youtube
Alasan kita perlu mengamankan Youtube untuk ditonton anak-anak, di antaranya adalah sebagai berikut:
Memuat Konten Kekerasan
Jika anak sering menonton video saling memukul, ia akan bisa meniru saat
berhadapan dengan siapapun. Tentu hal ini membawa dampak negatif, segala bentuk kekerasan yang dicontohkan, akan mudah terekam dan langsung dipraktekkan oleh anak.
Berisi Konten Sara
Jika anak terlalu sering melihat tontonan yang dapat menghancurkan kerukunan keluarga, ketidak harmonisannya dalam masyarakat, maka anak akan tumbuh dengan minim saling menghargai, bahkan belajar mengadu domba. Masalah SARA ini menjadi perhatian penting karena Indonesia berbeda-beda suku dan kebiasaan.
Berisi Konten Dewasa
Jika anak satu kali saja membuka konten dewasa, walaupun itu video lucu, maka riwayat yang terpampang adalah konten-konten yang serupa. Bayangkan jika konten-konten tersebut adalah konten untuk usia 18 tahun ke atas? Cukup berbahaya, bukan? Youtube sangat rentan dengan pengaruh konten dewasa.
Kebayang kan, jika anak-anak menonton tayangan-tayangan di atas. Apalagi jika anak-anak menonton tanpa didampingi oleh orangtua. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk mengamankan settingan di Youtube, yang akan ditonton oleh anak, dengan tujuan:
- Membantu menyembunyikan video yang berpotensi mengandung konten dewasa, walaupun tidak bisa menjamin 100%.
- Memberikan kenyamanan untuk kedua orangtua karena bisa bebas menonton tanpa khawatir video yang ditonton anak-anak.
- Menyelamatkan anak dengan orangtua dapat mengontrol apa yang akan ditonton oleh anaknya.
Cara Mengamankan Youtube untuk Anak
Lalu, bagaimana cara mengamankan Youtube untuk ditonton anak adalah sebagai berikut:
Membuat Akun Keluarga di Google
Tujuannya dapat memantau aktivitas anak berselancar di internet. Khususnya untuk anak di bawah umur lewat fitur history atau riwayat, dan bisa mengontrol dari jarak jauh. Cara membuat akun di Google, klik sign up di Google dan isi form yang tersedia. Jangan biarkan akun anak di bawah umur, sama dengan akun orang dewasa, karena jika menonton dewasa maka di akun anak akan keluar dengan satu riwayat yang sama.
Aktifkan Restrected Mode yang Ada Pada Youtube
Restricted Mode atau Mode Terbatas merupakan filter khusus yang dibuat oleh
Youtube agar konten berbau dewasa tidak muncul di dalam layanannya. Mode terbatas ada pada pengaturan Youtube. Walaupun tidak bisa 100%, namun sudah cukup membatasi konten-konten dewasa yang berbahaya. Caranya sebagai berikut: klik pengaturan akun di Youtube, pilih setelan –
general/umum – Restrected Mode/mode terbatas
Membatasi Waktu Menonton Anak
Caranya bisa dengan mengaktifkan alarm waktu tonton Youtube di HP anak. Menuruti kemauan anak tidak akan ada habisnya, orangtua juga memiliki kesibukan domestik, sehingga tidak bisa mengawasi 24 jam. Oleh karena itu, setting jam di Youtube sehingga bisa mengingatkan orangtua. Tujuannya lama-kelamaan anak akan terbiasa dengan aturan orang tua. Caranya sebagai berikut: klik akun, pilih setelan, pilih umum, dan pilih ingatkan saya untuk berhenti nonton, lalu atur waktunya.
Mengaktifkan Safe Search pada Settingan Google
Mengaktifkan fitur safe search, agar bisa mem-filter tayangan yang berisi konten, iklan, dan game yang tidak pantas untuk usia anak. Caranya sebagai berikut: klik setelan, klik umum dan aktifkan safesearch. Fungsinya adalah untuk memblokir gambar, video dan situs tidak pantas dari hasil penelusuran.
Mengunduh Aplikasi Youtube for Kids
Jika memungkinkan, sebaiknya orangtua mengunduh Youtube for Kids. Ini dilakukan agar anak-anak hanya menonton tayangan yang diperuntukkan bagi usianya. Khususnya jika anak-anak sudah mendapatkan ponsel mereka sendiri. Jika tidak memungkinkan, orangtua bisa subscribe ke channel anak-anak di Youtube.
Pastikan orangtua sudah melihat terlebih dahulu video yang akan di tonton anak. Mengetahui apa yang ditonton anak-anak, akan membuat orangtua memiliki bahan untuk diskusi dengan anak. Mereka akan senang sekali, jika bisa membicarakan hal-hal yang mereka sukai dengan orangtua.
Mengalihkan Perhatian Anak dari Gawai
Seorang anak harus mempunyai aktivitas lain, selain bermain dengan gawainya. Orangtua harus kreatif menyediakan media untuk anak-anak bermain dan beraktivitas. Seperti bermain peran dengan anak, mencoba resep kue bersama, dan membacakan buku untuk anak.
Sediakan mainan edukatif yang menarik, sesuai dengan usia anak. Sesekali, orangtua juga bisa membawa anak-anak jalan-jalan ke taman, olahraga ringan, menyapa tetangga, atau pergi berenang. Jangan biarkan anak-anak memegang gawai saat beraktivitas di luar rumah. Mereka juga perlu belajar untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Meluangkan Waktu untuk Menemani Anak
Seringkali orangtua menyerahkan pengasuhan anak pada gawai. Anak-anak yang masih batita pun, sudah diberikan mainan ponsel. Alasannya, agar anak tidak rewel, sehingga orangtua bisa mengerjakan pekerjaan lainnya. Ini merupakan tindakan yang kurang bijaksana. Bagaimanapun, anak-anak membutuhkan orangtua menemani mereka sehari-hari.
Luangkan waktu beberapa menit sebelum berangkat kerja, sekadar untuk sarapan bersama, atau menanyakan aktivitas mereka. Sesekali lakukan aktivitas secara bersama-sama, sehingga terjadi bonding antara anak dan orangtua.
Kemajuan teknologi tidak bisa dihindari dari anak-anak. Mereka juga berhak mengenal teknologi dan belajar memanfaatkannya dengan baik. Orangtua yang harus bijaksana mendampingi dan membimbing mereka, agar tidak terpapar tayangan yang kurang baik.
Jika anak-anak menemukan tayangan yang bermutu, mereka akan bertambah ilmu dan wawasannya. Bukankan ini berarti Youtube membawa dampak positif bagi anak-anak? So, kendalinya ada di tangan orangtua, yang harus memilihkan tayangan yang bisa di tonton anak, dan menjauhkan anak dari tayangan yang tidak baik. Setuju?