7 Tips Melakukan Penilaian Portofolio Karya
Penilaian dalam proses pembelajaran bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi belajar. Penilaian bukan hanya didapatkan melalui latihan soal, tetapi juga dari portofolio karya. Pengertian penilaian portofolio sendiri, yaitu teknik penilaian untuk menilai hasil karya peserta didik berupa kumpulan tugas, prestasi akademik atau nonakademik, dan karya yang dibuat oleh peserta didik.
Portofolio penilaian bukan hanya berisikan kumpulan hasil kerja peserta didik tetapi juga hasil kegiatan yang sengaja dikumpulkan untuk menunjukkan bukti mengenai kompetensi, pemahaman, dan pencapaian peserta didik dalam bidang atau mata pelajaran tertentu.
Jenis Dokumen Portofolio
Portofolio yang dibuat oleh peserta didik merupakan kumpulan jenis karya yang dibuatnya, misalnya yaitu:
- Hasil proyek, penyelidikan, maupun praktik peserta didik yang disajikan secara tertulis.
- Laporan hasil pengamatan siswa berupa gambar yang dijadikan sebagai tugas untuk mata pelajaran tertentu.
- Hasil analisis situasi yang berhubungan dengan mata pelajaran yang sesuai.
- Laporan hasil penyelidikan mengenai hubungan antar konsep mata pelajaran.
- Diagram dan deskripsi pemecahan masalah sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan.
- Penyelesaian soal-soal terbuka.
- Laporan hasil kerja kelompok.
- Hasil pekerjaan rumah yang dikerjakan sendiri dan berbeda dari cara pilihan teman-teman sekelasnya.
- Hasil kerja peserta didik yang dikerjakan menggunakan alat rekam audio, video, dan komputer.
- Kumpulan fotokopi sertifikat atau surat penghargaan yang pernah diterima oleh peserta didik.
- Cerita mengenai hal yang disukai dan tidak disukai peserta didik terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.
- Berbagi cerita mengenai usaha peserta didik dalam mengatasi hambatan psikologis dan meningkatkan diri memahami mata pelajaran yang bersangkutan.
- Hasil karya yang dikerjakan oleh peserta didik sendiri sesuai dengan pilihannya, namun tetap relevan dengan mata pelajaran yang bersangkutan.
Contoh tugas portofolio karya lainnya yaitu membuat karangan, laporan penelitian, surat, puisi, lukisan, laporan kerja kelompok, sertifikat yang pernah diterima oleh peserta didik. Kumpulan hasil portofolio tersebut menggambarkan perkembangan, minat, kreativitas dan prestasi peserta didik dalam periode tertentu.
7 Tips Melakukan Penilaian Pembelajaran dengan Portofolio Karya
Setiap hasil karya siswa pasti memiliki nilainya tersendiri. Meski begitu, hasil karya siswa harus sesuai dengan Standar Kompetensi atau Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio dan dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaannya.
Adapun penilaiannya menggunakan skor berskala 0-10 atau 0-100. Semakin baik hasilnya, semakin niat mengerjakannya, dan tugas dikumpulkan tepat waktu, maka semakin tinggi nilai yang didapatkan oleh peserta didik. Anda juga bisa memberi catatan berupa kekuatan dan kelemahan hasil karya siswa.
Adapun berikut ini merupakan 7 tips melakukan penilaian pembelajaran dengan portofolio karya, di antaranya yaitu:
1. Memberikan penjelasan kepada peserta didik mengenai maksud penggunaan portofolio.
2. Berikan sampel portofolio yang bisa digunakan oleh peserta didik.
3. Peserta didik wajib mengumpulkan tugas portofolio tepat waktu dan mengarsipkan portofolio.
4. Cantumkan tanggal pembuatan portofolio di setiap karya.
5. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio.
6. Lakukan penilaian diri terhadap peserta didik.
7. Melakukan perbaikan terhadap portofolio yang belum sesuai dengan kriteria yang diminta.
Prinsip Penilaian Portofolio
Ketika menilai portofolio karya peserta didik, ada beberapa prinsip yang perlu Anda perhatikan. Berikut prinsip penilaian portofolio yang bisa Anda jadikan pedoman untuk menilai portofolio di sekolah, di antaranya yaitu:
1. Guru dan Peserta Didik Harus Saling Percaya (Mutual Trust)
Dalam melakukan penilaian portofolio, guru dan peserta didik harus saling percaya. Guru harus percaya bahwa portofolio karya ini dibuat sebenar-benarnya oleh peserta didik, dan peserta didik harus percaya bahwa guru bisa menilai portofolionya dengan baik dan objektif. Guru dan peserta didik harus bisa merasa sebagai pihak yang saling memerlukan dan saling membantu.
Oleh sebab itu, guru dan peserta didik harus bersifat jujur dan saling terbuka satu sama lain, agar hubungan yang baik dapat terwujud dan proses pembelajaran berjalan lancar.
2. Guru dan Peserta Didik Memiliki Kerahasiaan Bersama (Confidentiality)
Ada baiknya jika hasil pengumpulan dan hasil penilaiannya dijaga kerahasiaannya dengan baik antara guru dan peserta didik, serta tidak disampaikan ke pihak lainnya yang tidak memiliki hubungan atau kepentingan apapun. Meski terdengar sepele, namun hal ini penting dilakukan, pasalnya pelanggaran terhadap norma ini menyangkut etika serta memberi dampak negatif terhadap proses pendidikan peserta didik.
3. Menjadi Milik Bersama (Joint Ownership) antara Peserta Didik dan Guru
Berkas portofolio tersebut nantinya akan dimiliki oleh guru dan peserta didik. Oleh sebab itu, guru dan peserta didik harus merasa bahwa portofolio tersebut milik bersama yang harus dijaga, disimpan, dan menyepakati bahan-bahan baru yang akan dimasukkan. Hal tersebut dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap hasil karyanya.
4. Kepuasan (Satisfaction)
Hasil karya portofolio berisikan keterangan atau bukti-bukti yang dapat memuaskan guru serta peserta didik. Isi portofolio bisa berupa bukti prestasi cemerlang peserta didik serta keberhasilan pembinaan guru. Nilai kepuasan portofolio berbeda-beda sesuai dengan kepuasan masing-masing orang.
5. Kesesuaian (Relevance)
Prinsip penilaian portofolio selanjutnya dilihat dari kesesuaian, di mana hasil kerja yang dikumpulkan memiliki hubungan dengan tujuan pembelajaran yang sesuai dalam kurikulum. Guru dapat memberitahu hal ini ketika penugasan, agar peserta didik dapat mengumpulkan portofolio yang sesuai.
6. Penilaian Proses dan Hasil
Prinsip proses dan hasil dalam penilaian portofolio, artinya guru tidak hanya melihat hasil bentukan portofolio tersebut, tetapi mengetahui proses pembuatannya. Proses belajar yang dinilai sendiri bisa didapatkan dari catatan perilaku harian siswa mengenai sikapnya ketika belajar, antusias dalam mengikuti pelajaran, pemahaman materi yang diajarkan, keaktifan siswa di kelas, dan lainnya. Lalu pada aspek penilaian hasil, yaitu menilai hasil akhir suatu tugas yang dikerjakan oleh peserta didik.
Tujuan Penilaian Portofolio
Penetapan pengerjaan portofolio disesuaikan dengan apa yang dikerjakan dan siapa yang menggunakan jenis portofolio. Hasil penilaian portofolio bisa digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan peserta didik.
2. Untuk mendokumentasikan proses pembelajaran yang sedang atau telah berlangsung.
3. Memberi perhatian atau mendukung prestasi peserta didik agar berkembang lebih baik.
4. Merefleksikan kesanggupan dalam melakukan eksperimen.
5. Meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran.
6. Sebagai bahan bertukar informasi dengan orang tua atau wali murid, peserta didik, dan guru lain.
7. Membina serta mempercepat proses pertumbuhan positif pada peserta didik.
8. Membantu meningkatkan kemampuan merefleksikan diri.
9. Membantu peserta didik untuk merumuskan tujuan.
Itulah beberapa hal mengenai pembelajaran dengan portofolio, mulai dari jenis dokumen portofolio, tips melakukan penilaian pembelajaran portofolio karya, prinsip penilaian, serta tujuan penilaian portofolio. Semoga informasi ini bermanfaat. Terus ikuti website kejarcita.id. Kejarcita.id merupakan platform pembelajaran untuk guru dan siswa, serta memberikan informasi seputar pendidikan.