7 Karakter Siswa yang Menunjukkan Kecerdasan Emosional Tinggi

Bicara prestasi akademis siswa di sekolah, ternyata tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Prestasi akademis tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kecerdasan intelegen saja. Ternyata, ada banyak faktor bisa mempengaruhi pencapaian akademis siswa di sekolah. Kecerdasan emosi yang baik dipengaruhi oleh banyak faktor. Mulai dari faktor genetik dan lingkungan, juga berkaitan dengan perolehan nilai dan prestasi yang baik di sekolah.

Sebuah penelitian yang dilakukan  oleh American Psychological Association (APA), mengukur tingkat kecerdasan emosional siswa dan mengaitkannya dengan nilai ujian. Mereka menganalisis data dari 160 studi tahun 1998 hingga 2019 yang melibatkan lebih dari 42 ribu siswa di 27 negara (76 persen berbahasa Inggris).

Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa mulai dari usia sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kecerdasan emosi yang baik, akan cenderung mendapat nilai ujian yang lebih baik dan berprestasi dibandingkan siswa dengan kecerdasan emosi yang rendah.

Kecerdasan emosional yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kemampuan untuk mengelola emosi negatif yang dirasakan, seperti kecemasan, kebosanan, dan kekecewaan yang akhirnya dapat memengaruhi pencapaian akademis. Siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan memiliki keterampilan sosial yang baik. Dia akan bisa menjalin hubungan sosial yang baik dengan gurunya, teman-temannya dan juga keluarganya. Keberhasilan di sekolah tidak hanya berkaitan dengan kepintaran dan kerja keras saja, tetapi juga memerlukan kecerdasan emosional yang baik.

Pentingnya Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional memiliki peran penting bagi siswa. Kecerdasan emosional menjadi salah satu komponen penting yang berpengaruh pada prestasi akademis siswa. Dengan kecerdasan emosional yang baik, siswa bisa optimal meraih prestasi akademis di sekolah.

Menurut penelitian dari American Journal of Public Health, siswa dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan lebih bisa bekerjasama dan mengikuti aturan. Ini yang membuat siswa-siswa dengan tingkat kecerdasan yang tinggi bisa mendapatkan gelar sarjana dan memulai pekerjaan sebelum usia 25 tahun.

Selain itu, siswa dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan terhindar dari risiko mengalami kecemasan dan depresi. Mereka lebih terbiasa mengelola emosi yang ada dalam diri dan hubungan dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Individu yang memiliki kecerdasan emosional akan mengelola hubungan personal maupun profesional.

Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan untuk memahami, mengendalikan, dan mengevaluasi emosi. Beberapa peneliti menyebutkan jika kecerdasan emosional bisa dipelajari dan diasah, sebagian lainnya beranggapan bahwa kecerdasan emosional adalah sifat bawaan.

Kecerdasan emosional ini tak hanya berkaitan bagaimana harus berekspresi dan mengendalikan emosi saja, tetapi juga berhubungan dengan bagaimana bisa memahami, menafsirkan serta memberi tanggapan kepada emosi orang lain. Tentu ini adalah sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sosial. Para ahli pun berpendapat bahwa, kecerdasan emosional ini lebih penting dari IQ untuk bisa meraih kesuksesan dalam hidup.

Karakter Kecerdasan Emosional

Sebagian besar orang mungkin sudah paham apa itu kecerdasan emosional dan seberapa penting kecerdasan emosional berpengaruh pada tingkat kesuksesan individu di masa yang akan datang. Tapi, tidak semua orang bisa mengenali apa saja karakter dari kecerdasan emosional itu, baik dalam diri mereka sendiri ataupun pada orang lain.

Kecerdasan emosional ini pada dasarnya adalah kemampuan dalam melihat, memahami, mengekspresikan serta mengelola setiap emosi yang dirasakan. Jenis kecerdasan ini penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, semakin individu memahami aspek-aspek diri kamu, maka semakin baik kesehatan mental dan perilaku sosial yang dimiliki.

Meningkatkan kecerdasan emosional adalah hal yang penting dan sangat berguna bagi kehidupan. Lantas, apa saja karakter dari siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi? Berikut adalah tanda jika seseorang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

1. Memikirkan reaksi yang dimiliki

Memiliki kecerdasan emosional artinya bisa mengenali perbedaan reaksi yang dirasakan pada suatu kondisi, mulai dari reaksi baik maupun reaksi buruk. Emosi ini penting untuk dikenali, sebab berisi informasi yang pastinya penting bagi kehidupan pribadi maupun sosial. Tapi terkadang emosi ini juga dapat mempengaruhi  dan membuat individu berperilaku tidak sesuai dengan keinginannya.

Siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah cenderung bereaksi tanpa mempertimbangkan baik dan buruk dari suatu situasi yang sedang dihadapinya. Sebaliknya, siswa dengan kecerdasan emosional tinggi akan selalu memikirkan reaksi yang dimilikinya

2. Melihat suatu situasi sebagai tantangan

Jika siswa senantiasa melihat situasi sulit sebagai tantangan, kemungkinan besar siswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Sikap optimisme ini adalah bentuk nyata bahwa siswa mampu mengenali emosi negatif dalam dirinya, tapi memilih berfokus pada hal yang positif saja.

3. Bisa mengatur emosi untuk hal positif

Memang ada saat-saat ketika emosi menguasai seseorang. Tetapi, jika siswa adalah orang yang cerdas secara emosional, maka ada kemungkinan ketika itu terjadi siswa bisa mengatur emosi mu untuk hal positif bagi diri sendiri.

Misalnya, saat rasa cemas ada pada level standar ternyata mampu meningkatkan unsur kognitif seseorang. Sebaliknya, saat rasa cemas ada pada level yang tinggi, hal ini akan menghambat unsur kognitif tersebut. Maka, mengetahui bagaimana menemukan "porsi" kecemasan yang tepat bisa membantumu mendapatkan hal positif tersebut.

Moderasi adalah kunci ketika ingin mengatur emosi diri sendiri. Siswa yang cerdas secara emosional memahami hal ini dan memiliki keterampilan untuk mengatur emosi mereka dengan tepat. Inilah yang menjadi alasan mengapa semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang, semakin rendah tingkat kecemasannya.

4. Dapat menempatkan diri pada posisi orang lain

Ini adalah kemampuan untuk berempati. Jika siswa dapat memanfaatkan keterampilan ini, maka itu pertanda kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.

Bagi mereka yang bekerja melayani pelanggan dan berhubungan dengan sumber daya manusia, sangat penting untuk memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Sebab mereka harus tetap bersimpati menghadapi beragam karakter pelanggan.

5. Penuh dengan rasa penasaran

Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi memiliki rasa ingin tahu. Mereka mengajukan pertanyaan dengan sopan untuk mengumpulkan informasi yang dapat membantu mereka dan orang lain dalam kebutuhan mereka.

Dengan rasa penasaran ini, siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi juga cenderung mendengarkan orang-orang di sekitar mereka.

6. Menjaga batas

Siswa dengan kecerdasan emosional tinggi tahu cara menentukan batas, sehingga tercipta kehidupan sosial dan pekerjaan yang sehat, bahagia, dan seimbang.

Mereka dengan EQ tinggi bisa membaca situasi dan tahu cara bersikap sopan untuk menghadapi situasi tersebut.

Dengan batas yang kuat, siswa yang memiliki EQ tinggi tahu cara untuk menghargai aturan yang sesuai dalam situasi tertentu.

10 Tugas Rumah yang Dapat Mengasah Keterampilan Problem-Solving Anak
Di samping untuk menyelesaikan masalah sehari-hari, problem solving pada anak juga berguna untuk mengeksplorasi dunianya atau mengerjakan tugas sekolah.Jika keterampilan pemecahan masalah ini sering dilatih pada anak, maka ia mampu berpikir jernih,

7. Menerima emosi-emosi rumit

Siswa yang memiliki kecerdasan emosional terbiasa dengan emosi - termasuk yang rumit.

Mereka menyadari kapan mereka merasa cemas atau kelelahan dan menunda keputusan penting sampai mereka lebih tenang dan lebih baik beristirahat.

10 Pertanyaan Kritis Murid yang Bikin Guru Kagum
Guru sebagai fasilitator pendidikan pasti ingin muridnya memiliki kemampuan berpikir kritis. Salah satu caranya adalah dengan sering menstimulasi siswa untuk selalu mengungkapkan berbagai pertanyaan dalam proses pembelajaran.

Siswa dengan EQ tinggi membiarkan emosi rumit tersebut dan menerimanya sebagai bagian dari kehidupan. Mengizinkan perasaan negatif muncul dengan penerimaan dan penilaian, mendukung pengetahuan diri dan tujuan yang disempurnakan. Selain itu, siswa yang cerdas secara emosional juga mengizinkan dan menerima emosi negatif pada orang lain.