7 Jenis Hukuman untuk Siswa Nakal yang Mendidik dan Membuat Jera
Sebagai seorang guru, pasti Anda sering menemukan berbagai karakteristik anak di kelas. Ada yang pendiam, mudah diatur, dan ada pula yang tidak disiplin. Salah satu tantangan yang tersendiri bagi guru adalah meluruskan karakteristik anak agar lebih baik. Namun, tidak semua anak mudah diatur. Bahkan, banyak murid yang membangkang terhadap gurunya dan tidak peduli terhadap aturan sekolah.
Salah satu cara untuk membuat jera anak yang nakal dan tidak patuh aturan, yaitu dengan memberi mereka hukuman. Kata "hukuman" di sini bukan berarti Anda tidak sayang dan berbuat seenaknya, tetapi memberikan hukuman yang membuat jera sekaligus mendidik murid.
7 Jenis Hukuman yang Membuat Jera Sekaligus Mendidik
Jika guru tidak memberi hukuman pada siswa yang tidak disiplin atau tidak mematuhi aturan, perilaku mereka akan semakin parah dan terbiasa untuk melakukan kesalahan tersebut. Mereka juga bisa menganggap bahwa peraturan di sekolah sepele dan untuk dilanggar sehingga tidak ada rasa takut untuk melanggarnya. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa memberikan hukuman yang sepadan dan membuat jera siswa.
Tidak semua bentuk hukuman bersifat negatif, tetapi ada pula hukuman yang mendidik dan tetap membuat jera. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengerjakan Soal di Papan Tulis
Biasanya hukuman ini diberikan oleh guru untuk murid yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan di depan kelas. Biasanya karena murid ketahuan mengobrol atau tidur. Hukuman ini rasanya masih cocok dan relevan untuk diterapkan untuk murid dari tingkat SD sampai SMA.
Murid akan dipanggil ke depan kelas untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal. Guru juga bisa menyuruh murid menjelaskan kembali apa yang baru dijelaskan oleh guru.
Hal ini dilakukan supaya murid yang dihukum merasa malu akan kelakuannya dan juga karena tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru. Pada akhirnya, murid akan sadar pentingnya memperhatikan pelajaran.
2. Menulis Beberapa Halaman Permintaan Maaf di Dalam Buku
Mungkin saat SD, semua dari kita pernah mengalaminya. Dihukum oleh guru dan disuruh menulis kata maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan sebanyak beberapa lembar di dalam buku atau kertas bolak-balik.
Biasanya dilakukan oleh guru untuk murid yang tidak mengerjakan PR atau terlambat datang ke sekolah. Hukuman ini tentunya melelahkan jari-jari tangan murid. Akhirnya, tangan jadi pegal karena menulis pernyataan maaf berkali-kali.
Memang tidak menyakitkan, tetapi hukuman ini selain memberi efek jera kepada murid juga bisa mengajarkan murid tentang pentingnya mengucapkan maaf dan bertanggung jawab atas kesalahan setelah berbuat salah.
3. Memberikan Tugas Tambahan untuk Murid yang Melanggar Aturan
Hukuman ini bisa diberikan kepada murid yang melanggar aturan, seperti tidak mengerjakan PR, tidak mengerjakan PR secara lengkap, atau telat masuk kelas setelah istirahat. Ada bermacam-macam bentuk hukuman yang dapat dipilih.
Guru biasanya memberi PR tambahan untuk pertemuan selanjutnya atau memberi soal tambahan yang harus dikerjakan sebelum pulang sekolah. Hukuman seperti ini juga pastinya harus dikerjakan sendiri tanpa bantuan teman.
Bentuk yang lebih ekstrem biasanya murid disuruh guru untuk membersihkan kelas, toilet, dan halaman sekolah. Hukuman ini bisa melatih kedisiplinan murid, juga mengedukasi siswa untuk hidup tertib dan bersih. Contoh tugas lain mungkin membuat makalah dengan materi yang cukup merepotkan.
4. Merangkum Materi Pelajaran
Kalau ini benar-benar hukuman yang mendidik murid. Dengan hukuman merangkum materi pelajaran, murid jadi tambah pintar karena hukuman ini akan memaksa siswa belajar dan membuka buku. Murid jadi memahami materi secara menyeluruh.
Seperti hukuman-hukuman lain, hukuman ini juga diberikan karena biasanya murid tidak mengerjakan PR, tidak memperhatikan guru menjelaskan di depan kelas, mengobrol dengan teman, atau ketahuan tidur di kelas.
Memang kegiatan merangkum ini tidak terlalu sulit. Namun, butuh kesabaran dalam memahami materi dan menulis tulisan yang akan diringkas atau dirangkum di buku. Lebih-lebih, kalau ternyata guru menyuruh merangkum satu buku penuh.
5. Menyanyikan Lagu di Depan Kelas
Hukuman ini bisa membuat suasana kelas juga jadi seru dan banyak yang tertawa. Murid yang mendapat hukuman akan disuruh menyanyikan lagu, baik lagu kebangsaan, lagu daerah, lagu anak-anak, atau lagu apapun yang mau dinyanyikan.
Menyanyikan lagu kebangsaan juga sekaligus bisa membangkitkan nasionalisme dan membuat banyak murid jadi lebih hafal lagu kebangsaan. Ini juga merupakan upaya agar murid tidak hanya tahu dan hafal lagu-lagu pop saja.
Lagu daerah dan lagu anak-anak juga sudah sering dilupakan murid. Jadi, kalau disuruh menyanyikan ini juga akan menjadi tantangan bagi mereka. Biasanya setelah semua ikut tertawa-tawa, satu kelas bisa ikut menyanyi bersama.
6. Membacakan Materi Pelajaran yang Telah Dihafal di Depan Kelas
Pasti ada saja murid yang tidak serius dalam menghafal materi pelajaran. Saat guru bertanya, murid tersebut tidak bisa menjawab. Murid tersebut juga tidak serius ketika mengikuti pembelajaran di kelas.
Pada akhirnya, guru memberikan hukuman untuk menghafal lagi materinya untuk dibacakan di depan kelas. Sama dengan merangkum, keduanya sama-sama mendidik.
Dengan hukuman seperti ini, murid akan dituntut untuk belajar lebih sabar. Murid juga lebih meningkat semangat belajarnya. Selain memberi efek jera, murid juga mendapat pengetahuan yang bisa berguna bagi pembelajarannya atau bisa mengerjakan saat ujian.
7. Membawa Murid ke Ruang Guru
Hukuman ini bisa membuat murid jadi jera dan lebih taat kepada guru. Dengan membawa ke ruang guru, maka semua guru akan melihat murid tersebut. Ada kemungkinan juga guru-guru lain akan menambah hukuman atau menjahili murid tersebut.
Ini juga bisa dilakukan setelah melakukan razia di sekolah, misalnya kepada para murid laki-laki yang terkena razia rambut gondrong. Dengan dibawa ke ruang guru, mereka bisa digunting rambutnya supaya mereka dapat merapikan rambut setelah pulang sekolah.
Sanksi ini juga dapat diberikan saat murid tidak memakai sepatu, kaus kaki, atau seragam sesuai dengan aturan. Di ruang guru, mereka akan disuruh menaruh sepatu atau kaus kaki. Jadi, tidak diperbolehkan memakai sepatu seharian.
Itulah 7 bentuk hukuman yang bisa Anda berikan untuk siswa yang tidak disiplin dan melanggar aturan. Guru harus bersikap tegas kepada muridnya agar mereka disiplin dan mematuhi aturan. Berikan hukuman yang mendidik seperti yang telah disebutkan di atas, jangan dengan kekerasan.