7 Ide Membuat Media Belajar dari Bahan Bekas di Rumah
7 Ide Membuat Media Belajar dari Bahan Bekas di Rumah - Pandemi Covid-19, membuat anak-anak harus sekolah di rumah. Saat sekolah di rumah, orang tua memainkan peran kunci sebagai fasilitator pendidikan. Beragam cara dilakukan, agar orang tua bisa menjadi guru terbaik bagi anak-anaknya. Salah satunya adalah dengan membuat media belajar yang menarik. Akan lebih menarik lagi bila media belajarnya dibuat sendiri.
Media Belajar
Gagne dan Briggs (1975), mengatakan bahwa media belajar meliputi ajar yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset video camera, video recorder, film slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi dan komputer.
Media belajar didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan materi pengajaran, informasi atau pesan-pesan penting dari guru kepada muridnya dalam suatu pembelajaran, sehingga proses belajar berjalan efektif dan efisien.
Tujuan Media Belajar
Sebenarnya apa tujuan dari media belajar? Kenapa harus membuat media belajar?
1. Agar pesan atau informasi pembelajaran dapat disampaikan dengan menarik dan konkrit.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Misalnya ketika menjelaskan peristiwa sejarah, obyek bisa ditampilkan kembali lewat video atau gambar.
3. Agar pembelajaran berjalan aktif dan interaktif.
4. Memicu gairah dan motivasi belajar
5. Memberikan pengalaman dan persepsi yang nyata bagi peserta ajar
DIY Media Belajar
Media belajar menjadi peran penting agar anak bisa memahami pelajaran yang diterima. Oleh karena itu, semakin menarik media belajarnya, semakin mudah pelajaran dipahami.
Maka ada baiknya orang tua membuat media belajar sendiri. Media belajar DIY, begitu istilahnya. Mungkin anda sudah pernah mendengar kata "DIY". "DIY" atau kepanjangannya Do It Yourself, tentu sudah tidak asing lagi di telinga.
Kata DIY yang dalam Bahasa Indonesia memiliki arti “lakukan sendiri”. Kata ini ternyata sudah lama digunakan secara umum sejak tahun 1950 di Amerika Serikat.
DIY adalah metode membangun, memodifikasi, atau memperbaiki sesuatu tanpa bantuan seorang ahli atau profesional. Pada dasarnya, kata ini ditujukan untuk aktifitas yang mandiri mengarah kepada kegiatan membangun, merakit, membuat sendiri tanpa bantuan tenaga ahli atau profesional. Contoh dari kegiatan tersebut adalah hal-hal yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari yang mudah seperti membetulkan saluran air yang tersumbat, membetulkan atap, merakit barang yang dibeli di toko bangunan bahkan membangun sebuah tempat tinggal dengan tujuan hemat biaya karena jika menggunakan jasa akan memakan biaya yang cukup besar terutama di daerah perkotaan sehingga dapat memaksa seseorang untuk mandiri melakukan berbagai hal sendiri.
Media belajar DIY adalah materi belajar yang dibuat sendiri. Lahir dari kreativitas masing-masing. Biasanya media belajar ini dibuat dari bahan-bahan bekas di rumah. Misalnya kardus, kaleng dan kertas bekas.
Manfaat Media Belajar DIY
Membuat media belajar DIY dirumah adalah aktivitas yang menyenangkan. Apalagi kalau anda melibatkan anak-anak dalam proses pembuatannya. Membuat media belajar menjadi aktivitas mengisi waktu saat menjalani masa karantina di rumah, akibat pandemi Covid 19 ini.
Selain itu, membuat media belajar DIY juga memiliki banyak manfaat lainnya :
1. Mengasah Kreativitas
Membuat media belajar DIY bisa mengasah kreativitas anak. Anak-anak bebas berkreasi membuat media belajarnya sendiri.
2. Menambah Wawasan
Dengan membuat media belajar DIY, wawasan anak-anak juga bertambah. Misalnya, saat membuat media belajar tentang planet, anak-anak makin paham apa itu planet.
3. Unik
Membuat media belajar DIY akan menghasilkan media belajar yang unik. Tidak dimiliki oleh orang lain
4. Prestise
Bisa membuat media belajarnya sendiri akan menjadi prestise tersendiri bagi anak. Anak akan merasa puas dan senang dengan hasil karyanya.
5. Recycle
Membuat media belajar DIY dari barang-barang bekas yang ada di rumah, bisa mengajarkan anak prinsip recycle. Anak belajar mendaur ulang, bahan-bahan anorganik seperti kaleng, kertas dan kardus. Ini juga menjadi salah satu langkah menyelamatkan lingkungan.
Ide Media Belajar dari Bahan Bekas
1. Composs Art
Ampas kelapa dan kulit telur bias digunakan sebagai bahan membuat composs art bersama anak-anak. Anak-anak bisa berkreasi dari ampas kelapa dan kulit telur. Composs Art membuat sampah bisa menjadi bentuk kerajinan yang menarik.
2. Handphone dari kardus bekas
Belajar alat-alat komunikasi akan lebih menarik dengan membuat handphone dari kardus bekas. Bahan-bahannya sangat mudah didapat.
Selain kardus, siapkan juga kertas origami, pensil, spidol, gunting dan lem ya. Caranya, bungkus kardus dengan kertas origami. Kemudian gambar fitur-fitur yang ada pada handphone. Handphone pun siap dimainkan.
3. Perahu layar dari styrofoam
Saat mengajar materi alat-alat transportasi, anda bisa mengajak anak membuat perahu layar. Anda bisa membuat perahu layar dari styrofoam bekas.
Buat layarnya dari kertas origami yang direkatkan di tusuk gigi. Setelah jadi, perahu layar siap dimainkan di dalam baskom yang berisi air. Jelaskan bagaimana perahu layar bisa bergerak, tentu anak-anak akan menyimak materi ini dengan gembira.
4. Wayang binatang
Saat menjelaskan kelompok binatang berdasarkan jenisnya, mulai dari mamalia, reptil, ikan dan burung gunakan wayang binatang. Buat wayang binatang dari kertas. Sediakan bahan lainnya seperti pensil warna, gunting, stik es krim dan lem.
Pertama-tama, gambar binatang yang ingin dibuat sebagai wayang. Setelah digambar, diwarnai agar terlihat cantik. Lalu gunting sesuai bentuknya, tempelkan ke stik es krim. Wayang binatang siap dimainkan! Ajak anak mengelompokkan binatang-binatang berdasarkan jenisnya.
5. Sandiwara boneka
Kaos kaki bekas bisa anda gunakan untuk membuat sandiwara boneka. Media ini memberikan pendidikan sekaligus hiburan yang menyegarkan dengan cerita-cerita lucu.
Boneka bukan hanya menampilkan materi saja, tetapi juga bisa memberikan kesempatan pada anak menampilkan karya mereka sendiri. Dengan itu mereka akan mengembangkan kemampuan mengembangkan suatu ide cerita, menggambar, dan menulis. Pengembangan cerita dalam tampilan boneka dapat menambah wawasan anak dengan informasi iptek, berita dunia, dan berita unik.
Bahan yang diperlukan antara main kaos kaki bekas yang bersih, gunting dan spidol. Cara membuatnya, pertama-tama siapkan kapas yang dibulatkan untuk mengisi bagian kepala boneka. Kemudian gambarlah mukanya dengan memakai spidol. Gunting sedikit sisi kiri dan kanan sebagai tempat jari-jari. Buat berapa boneka dengan karakter wajah yang berbeda. Sandiwara boneka pun siap dimainkan!
6. Membuat kompas
Kompas bisa menjadi media belajar arah mata angin yang menarik bagi anak-anak. Anda bisa membuat kompas sendiri.
Bahan yang dibutuhkan antara lain baskom/ piring cekung berisi air, sebuah jarum jahit, sebuah gabus dan sebuah magnet. Cara membuatnya, pertama-tama isilah baskom/ piring berisi air bersih sehingga penuh. Pukul-pukulkan jarum sambil digosok dengan magnet, setidaknya lima puluh kali pukulah magnet dari jarum setiap kali memukul. Sekarang jarum telah menjadi magnet tetap. Tancapkanlah jarum pada gabus secara mendatar sehingga gabus dapat mangambang di air dengan seimbang. Biarkanya airnya tenang. Jarum akan mencari arah kutub utara magnet bumi dan menunjuk ke utara.
7. Alfabet dari kardus bekas
Anda bisa mengenalkan anak pada alfabet dari media belajar yang anda buat sendiri. Manfaatkan kardus bekas yang ada di rumah. Gunting kardus dengan ukuran kecil-kecil. Gambar alfabet diatas kertas lipat warna-warni. Lalu tempelkan di potongan kardus. Alfabet anda siap digunakan.
Semoga tujuh ide diatas bisa membantu anda membuat media belajar di rumah.