Pentingnya Mencintai Diri Sendiri, Begini Cara Orangtua Mengajarkannya!
Mencintai diri sendiri adalah hal penting yang harus diajarkan kepada anak, agar mereka dapat tumbuh menjadi orang yang percaya diri dan menghargai hidupnya. Orang yang tidak mencintai dirinya sendiri dan terus membanding-bandingkannya dengan orang lain tidak pernah bahagia dalam hidupnya, dan selalu merasa kekurangan. Oleh sebab itu, sebagai orang tua, Anda harus mengajarkan anak untuk mencintai diri sendiri.
Anda bisa mengajarkan cara mencintai diri sendiri sejak anak masih kecil, sehingga mereka dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri. Dengan begitu, anak akan bisa menerima segala hal yang ia miliki dalam hidupnya. Dia juga dapat mencintai kelebihan dan kekurangannya.
7 Cara Mengajarkan Anak Mencintai Diri Sendiri
Sebelum mengajarkan anak mencintai dirinya sendiri, Anda harus menunjukkan terlebih dahulu bahwa Anda juga mencintai anak Anda dengan sepenuh hati, sehingga mereka tidak merasa sendiri dan selalu merasa diperhatikan. Adapun berikut ini merupakan 7 cara mengajarkan anak mencintai dirinya sendiri yang bisa Anda lakukan, di antaranya yaitu:
1. Memberi Pujian
Orang tua harus paham kepercayaan diri seorang anak terhadap diri sendiri terbangun dari bagaimana orang-orang di sekelilingnya memandang eksistensi dirinya dalam kehidupan mereka. Hal ini juga yang dirasakan anak yang harus terus menerus diingatkan bahwa kehadiran dirinya dalam kehidupan orang tua adalah sesuatu yang sangat berharga dan dengan sering memberi pujian.
Hal ini bisa dilakukan dengan memberi pujian kepada anak. Pujian diberikan bukan hanya saat anak mendapatkan hasil yang memuaskan, tetapi juga saat gagal atau saat sudah berani mencoba.
Dengan pujian yang diberikan orangtua, anak akan merasa bahwa kerja kerasnya selama ini tidaklah sia-sia, sehingga mereka akan merasa bahagia dan terus semangat untuk terus berusaha memberikan usaha yang terbaik.
Selain itu, rasa percaya dirinya pun akan semakin meningkat. Namun pastikan juga Anda tidak memberi pujian yang berlebihan, karena bisa membuat anak lupa realitas dan terlena akan pujian tersebut.
2. Berikan Kalimat Positif
Memberikan anak kalimat positif adalah bentuk dukungan dan menunjukkan rasa sayang. Jangan pernah lupa untuk mengucapkan kalimat-kalimat positif pada anak setiap hari.
Kalimatnya cukup sederhana, seperti “Kamu cerdas, kamu cantik/tampan, dan kamu berharga,” saja. Walaupun sederhana, bisa menaikkan rasa percaya diri anak, apalagi jika orang tersayangnya lah yang mengatakan.
Kalimat-kalimat itu akan terekam di alam bawah sadar anak dan membentuk rasa cinta akan dirinya sendiri dan rasa percaya diri. Sebaliknya, kalau orang tua sering menyebutnya dengan kata-kata negatif seperti nakal, bodoh, atau pemalas, anak akan memercayai hal-hal tersebut. Oleh karena itu, berikanlah kata-kata positif pada anak.
3. Mengajak Anak Bicara Positif
Selain memberikan kata-kata positif, Anda juga dapat mengajarkan anak untuk mengucapkan kalimat positif untuk dirinya sendiri juga. Kalau anak mulai berkata, “Aku tidak pintar di kelas,” atau “Aku lebih jelek dibandingkan temanku,” mulai ajari anak untuk mengubah kalimat negatif jadi positif dan ubah cara pandangnya terhadap diri sendiri. Pasalnya kata-kata positif tersebut membuat pertumbuhannya lebih baik.
Saat anak mulai merasa kurang percaya diri, coba ajak berkaca di depan cermin sambil berkata, “Aku bisa,” atau “Aku keren kok walaupun aku tidak terlalu jenjang!” ajari anak untuk lebih memilih hidup sehat dengan makan sehat dan olahraga. Ajari juga untuk tidak membandingkan dirinya dengan orang lain dan tidak mementingkan fisik saja.
4. Tunjukkan Dukungan Orang tua
Orang tua yang memberikan dukungan senantiasa berupa suatu tindakan nyata yang berperan besar dan penting dalam membantu anak melihat dirinya sebagai sosok yang dihargai dan dicintai sehingga akan membantu anak belajar mencintai diri sendiri.
Hal ini bisa diberikan dalam berbagai aktivitas anak, seperti dalam sekolah, seni, hobby, atau sekedar aktivitasnya sehari-hari anak. Tunjukkanlah bahwa orang tua mendukung dan menemani anak dalam proses tumbuh kembangnya.
Hal ini bermanfaat dalam menguatkan kepercayaan anak bahwa dirinya berharga sehingga anak akan memandang dirinya sebagai sosok yang pantas untuk dicintai. Sama seeprti orang tua mencintai anak.
5. Ciptakan Lingkungan yang Penuh Cinta
Pola asuh dan keadaan lingkungan adalah pengaruh besar dalam keberhasilan anak untuk bisa mencintai dirinya sendiri. Untuk itu, orang tua sendiri harus sama-sama mempraktikkan cinta terhadap diri sendiri sehingga anak juga akan melihat dan meniru apa yang telah orang tua lakukan.
Biasakan ada aturan di rumah untuk memperkuat kasih sayang dan kebersamaan antar sesama anggota keluarga. Misalnya, membiasakan anak untuk memeluk orang tua atau cium tangan sebelum pergi ke sekolah atau setelah sampai di rumah.
Lakukan hal-hal tersebut secara konsisten dan dalam jangka panjang supaya menjadi kebiasaan yang baik. Dengan memiliki kebiasaan yang baik seperti ini, anak akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang dewasa dan memiliki mental yang kuat dan juga sehat.
Anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang baik dan penuh cinta, membuat diri mereka menjadi seseorang yang positif dan penuh kasih sayang.
6. Ajar Anak Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan
Ajak anak melihat apa saja yang jadi bagian favorit dari dirinya sendiri, entah secara fisik atau kemampuan lain. Dengan ini, anak akan bisa mencintai dirinya secara utuh.
Kenalkan bahwa hal-hal tersebut adalah kelebihan dan harus bisa mensyukuri, menerimanya, dan mempergunakan dengan baik. Kenalkan juga mana yang menjadi kelemahan anak menurut yang anak sebutkan.
Ajarkan bahwa memiliki kekurangan itu tak masalah menerima. Harus menerima kekurangan yang ada di dalam dirinya dan tidak fokus pada kekurangan. Sebaliknya, maksimalkan kelebihan supaya bisa bermanfaat bagi orang sekitar juga.
7. Beri Tahu Kesalahan Anak Tanpa Menyalahkan
Anak pastinya masih sangat polos dan rentan melakukan berbagai kesalahan. Peran orang tua di sini sangat penting untuk membentuk kepribadian anak. Melakukan kesalahan harus dipandang sebagai sesuatu yang normal karena mereka masih anak-anak.
Anak masih ada dalam tahap mengekplorasi dan mempelajari segala sesuatu secara bertahap. Maka dari itu, orang tua jangan menjadi otoriter dan menyalahkan atau menyudutkannya anak.
Beri tahu bahwa yang dilakukan anak adalah salah. Bimbing anak untuk mengetahui apa yang benar dan tidak mengulang hal yang salah lagi. Cara ini tepat untuk dilakukan untuk mental anak supaya tidak berbalik menjadi down dan punya pikiran negatif mengenai dirinya sendiri.
Itulah 7 cara mengajarkan anak mencintai diri sendiri yang bisa Anda lakukan sebagai orang tua. Jika anak sudah mencintai dirinya sendiri mereka akan mencintai orang lain dan kehidupannya, serta menghargai hidupnya sebagai sesuatu yang sangat berharga.