6 Tips Membuat Media Pembelajaran Berbasis Infografis Interaktif

Grafis informasi atau infografis menurut Newsom dan Haynes dalam jurnal berjudul “Public Relations Writing: Form and Style” tahun 2004, merupakan representasi visual berwujud grafis informasi. Data yang atau pengetahuan dimaksudkan bertujuan untuk menyajikan informasi yang kompleks dengan cepat dan jelas.

Infografis berasal dari kata serapan bahasa Inggris yaitu “Infographics”. ”Infograpghics” merupakan gabungan dari kata “Information” dan “Graphics”. Dalam kata lain, infografis berarti merangkai sebuah visualisasi data dengan melampirkan informasi yang kompleks kepada pembaca agar cepat dan mudah dipahami. Infografis dapat menjadi solusi untuk menjelaskan suatu hal yang terlalu membosankan jika hanya disampaikan dengan kata-kata dan tidak lengkap jika dijelaskan dengan foto saja.

Penggunaan infografis dapat meningkatkan minat orang yang membacanya. Hal ini karena infografis memberikan elemen visual yang mudah diserap dalam sekejab. Oleh karena itulah, Infografis dapat digunakan untuk membuat presentasi, laporan tahunan, konten penelitian, newsletter, blog, hingga membuat media pembelajaran.

Pembuatan media pembelajaran berbasis infografis dapat menjadi solusi untuk meningkatkan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Selama ini, banyak peserta didik yang kurang semangat untuk mengikuti pelajaran di kelas akibat kehilangan minat belajar. Ada beberapa faktor yang biasanya mempengaruhi perilaku tersebut, seperti tidak senang mengikuti proses pembelajaran, tidak puas dengan proses pembelajaran yang diikuti, hingga tidak tertarik dengan metode pengajaran yang dilakukan.

Rendahnya minat belajar peserta didik berkorelasi dengan ketidakaktifan peserta didik saat proses pembelajaran di kelas. Itu sebabnya, pendidik harus menciptakan sebuah proses pembelajaran yang sifatnya mampu memotivasi dan meningkatkan ketertarikan peserta didik dalam belajar. Dan membuat media pembelajaran berbasis infografis interaktif adalah salah satu solusinya.

7 Tips Efektif Menggunakan Metode Mind Mapping untuk Pembelajaran
Metode mind mapping atau dalam bahasa indonesia berarti peta pikiran adalah metode pembelajaran menulis secara kreatif untuk meringankan para pembelajar dalam mengingat pengetahuan dan informasi yang telah didapat, metode ini ditemukan oleh Tony Buzan.

Kali ini, penulis akan memberikan 6 tips membuat media pembelajaran berbasis infografis interaktif untuk diterapkan para guru agar minat belajar peserta didik meningkat. Berikut tips-nya.

6 Tips Membuat Media Pembelajaran Berbasis Infografis Interaktif

Membuat infografis berarti mencampurkan skill desain, analisis informasi, dan storytelling dalam satu media yang sama. Ketika ketiga komponen itu sudah dikuasai, maka infografis yang dibuat akan menjadi maksimal. Terutama media pembelajaran, dimana penggunanya merupakan peserta didik berusia anak – anak atau remaja yang sangat terpengaruh dengan visual yang ditampilkan.

Langkah – langkah untuk membuat infografis interaktif sebagai media pembelajaran yatiu:

  1. Pilih tema yang sesuai dengan mata pelajaran

Langkah pertama yang harus anda lakukan ketika ingin membuat infografis interaktif yaitu memilih tema yang sesuai dengan maksud dan tujuan. Ketika kita ingin membuat media pembelajaran berbasis infografis interaktif, kita harus menemukan tema yang sedang menjadi pembicaraan atau tren atau tema – tema sesuai kebutuhan kita atau institusi sekolah.

Yang terpenting adalah infografik harus bisa diterapkan pada pembaca yaitu siswa. Hal ini dikarenakan fungsi utama dari infografik yaitu memudahkan orang lain untuk memahami pesan yang terkandung dalam informasi visual tersebut.

2. Lakukan riset mendasar terkait materi pelajaran

Langkah kedua yang harus anda lakukan ketika ingin membuat infografis interaktif yaitu melakukan riset mendasar terkait topik yang ingin diangkat. Infografis sangat berkaitan dengan kebenaran data yang disajikan, sehingga pembuatnya harus melampirkan acuan atau sumber data yang valid atau bisa dipertanggungjawabkan untuk infografisnya.

Sebagai contoh, ketika ingin membuat media pembelajaran berbasis infografis interaktif tentang bahasa daerah di Indonesia, kreator harus melakukan riset terkait jumlah bahasa dan persebaran geografisnya dari Sabang sampai Merauke. Tentunya data yang disajikan tidak bisa sembarang atau asal karena ini berkaita dengan institusi pendidikan.

Pembuat infografis dapat menggunakan acuan atau sumber data seperti jurnal yang sudah terakreditasi, buku cetak dari penerbit yang kredibel, hingga wawancara langsung dengan para ahli yang kompeten.

3. Pengelolaan dan analisis data yang baik

Langkah ketiga yang harus anda lakukan ketika ingin membuat infografis interaktif yaitu melakukan pengelolaan dan analisis data yang baik. Setelah kita melakukan riset dasar terakit topik yang ingin diangkat, kita akan mengumpulkan data yang diperoleh disertai catatan – catatan penting. Data tersebut kemudian kita kelompokkan ke dalam beberapa kelompok data baru, sehingga data yang diperoleh menjadi lebih rinci.

Sebagai contoh, ketika kita sudah mendapatkan hasil riset mengenai bahasa – bahasa daerah di Indonesia, kita akan mengetahui jumlah dan persebarannya di setiap provinsi atau pulau di Indonesia. Kita dapat mengelompokkannya sesuai asal daerahnya menurut kategori pulau, provinsi, hingga kota sebelum menyajikan datanya kepada siswa sebagai media pembelajaran.

Pengelompokkan data sangat berguna agar informasi yang disajikan terkesan detail dan juga mempermudah pembaca untuk cepat menyerap potongan informasinya, sehingga pengetahuan siswa semakin bertambah dengan perincian informasi tersebut. Jangan lupa untu melakukan analisa data lebih rinci dengan memasukkan informasi terkait perbedaan bahasa – bahasa tersebut berdasarkan tipe-nya seperti logat, cara penyampaian atau intonasi suara, penulisan aksara, dan lain sebagainya.

4. Buat narasi dan sketsa topik pembelajaran

Langkah ke – empat yang harus anda lakukan ketika ingin membuat infografis interaktif yaitu membuat narasi dan sketsa topik pembelajaran. Sebelum informasi data akhir disajikan kepada pembaca, anda perlu membuat narasi singkat yang menarik minat pembaca untuk mendalami infografis anda lebih jauh. Anda dapat membangun sebuah cerita yang menarik yang ditulis di awal infografis tetapi dengan alur yang jelas.

Sebagai contoh, ketika anda ingin menyajikan infografis terkait ragam bahasa daerah di Indonesia, anda dapat membuat intro narasi seperti “Bahasa adalah sebuah alat bagi manusia berkomunikasi antar sesama-nya. Tahukah anda bahwa Indonesia memiliki banyak sekali bahasa?”. Anda dapat mencantumkan jumlahnya di awal narasi agar pembaca merasa terkejut dan ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang bahasa – bahasa daerah tersebut.

5. Gunakan desain yang nyaman dilihat

Langkah ke – lima yang harus anda lakukan ketika ingin membuat infografis interaktif yaitu membuat desain. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, keunggulan infografis ini yaitu informasi yang terkandung disampaikan dalam bentuk visual yang indah. Tetapi tetap dalam kadar yang secukupnya.

Setelah membuat narasi yang menarik, anda bisa menyisipkan gambar-gambar atau ilustrasi visual yang menarik dalam berbagai bentuk, seperti ikon, sketsa visual, foto, vektor, bitmap, video, atau bentuk menarik lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah komposisi letak dan pewarnaan. Desain yang menakjubkan tidak dilarang, tetapi utamakan kenyamanan mata pembaca. Integrasikan data teks dengan visual atau ikon-ikon visual lainnya dengan ukuran yang wajar.

Anda dapat mengedit bagian – bagian yang masih dirasa kurang nyaman untuk dilihat. Guru dapat meminta pendapat dari rekan sejawat terkait desain yang sudah dibuat agar bisa diberi masukan. Jika kurang sesuai maka revisilah. Jika berlebihan, kurangi desain tersebut. Susunlah sebaik mungkin.

6. Finishing

Langkah terakhir yang harus anda lakukan ketika ingin membuat infografis interaktif yaitu finishing alias pengecekan terakhir. Coba perhatikan keseluruhan langkah yang telah anda lakukan secara benar. Telaah baik – baik, apakah data dan elemen visual sudah benar – benar disajikan dalam desain yang baik dan benar? Jika sudah sesuai, maka anda dapat menyajikan infografis interaktif tersebut dalam bentuk gambar dengan ukuran resolusi yang paling bagus.

Pembuatan media pembelajaran berbasis infografis interaktif sangat mudah, bukan? Anda dapat membuatnya dengan memanfaatkan media daring atau website yang menyediakan layanan pembuatan infografis. Mulai dari versi gratis hingga versi pro atau berbayar yang memuat fitur – fitur yang lebih eksklusif dari versi gratis.

7 Cara Kreatif Menggunakan Power Point untuk Pembelajaran
Power point bisa dipakai menjadi media pembelajaran di kelas. Tulisan ini selanjutnya akan membahas bagaimana cara kreatif menggunakan power point sebagai media pembelajaran.

Demikian artikel mengenai 6 tips membuat media pembelajaran berbasis infografis interaktif. Ikuti blog.kejarcita.id untuk mendapatkan kumpulan artikel seputar pendidikan jarak jauh, usaha sosial dan inovasi teknologi.