5 Peran Guru dalam Sekolah Penggerak
Di tahun 2021 ini, Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, telah meluncurkan terobosan baru dari Merdeka Belajar episode ketujuh yang merupakan Sekolah Penggerak. Adapun Sekolah Penggerak disahkan pada hari Senin, tepatnya tanggal 1 Februari 2021. Dalam terobosan baru ini, guru memiliki peran penting agar program Sekolah Penggerak dapat berjalan dengan lancar. Lantas, apa saja peran guru dalam Sekolah Penggerak?
Sebelum membahas tentang peran guru terhadap program Sekolah Penggerak, apakah kamu sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan Sekolah Penggerak? Sekolah Penggerak adalah suatu kebijakan baru yang telah disahkan Kemendikbud yang mana dalam penerapannya tidak didasarkan oleh bagaimana jenis sekolahnya.
Program Sekolah Penggerak akan diterapkan di seluruh sekolah Indonesia. Tujuan utama dari dibentuknya program Sekolah Penggerak adalah untuk mendorong transformasi sekolah yang ada di Indonesia untuk menjadi Sekolah Penggerak.
Ciri-ciri Program Sekolah Penggerak
Adapun ciri-ciri dari program Sekolah Penggerak yang harus Anda ketahui. Berikut penjelasannya.
1. Kepala Sekolah Memahami Proses Pembelajaran Siswa
Selain bertugas dalam mengatur kegiatan operasional di sekolah, kepala sekolah juga diharuskan memahami proses pembelajaran yang dilakukan siswa. Tidak hanya memahami proses pembelajaran, kepala sekolah juga turut berperan sebagai seorang mentor untuk guru-guru yang akan mengajar di kelas.
2. Berpihak pada Siswa
Hal lain yang harus diperhatikan guru selain meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki siswa, guru juga berperan penting dalam memahami siswa. Bentuk dari pemahaman yang dilakukan guru bisa dikategorikan secara luas, yaitu seperti karakter yang dimiliki siswa, permasalahan yang mungkin sedang dialaminya, dan hal-hal lain yang sedang mereka simpan, misalnya bakat terpendam atau beberapa kesulitan yang mereka alami ketika proses belajar sedang berlangsung, tetapi mereka tidak mampu untuk mengatakannya.
3. Meningkatkan Kredibilitas Siswa
Hal lain yang diperhatikan oleh program Sekolah Penggerak yaitu mampu meningkatkan kredibilitas siswa. Dalam hal ini, program Sekolah Penggerak memiliki peran dalam menggerakkan siswa untuk bisa tampil lebih percaya diri di depan umum, bisa bersikap mandiri, serta mampu berpikir kritis, logis, penuh dengan kreativitas, dan juga memiliki akhlak yang mulia.
Selain itu, Kemendikbud pernah menyampaikan ungkapan bahwa Sekolah Penggerak adalah sebuah upaya percepatan mutu pendidikan di daerah. Sehingga bisa dikatakan bahwa kunci utama dari keberhasilan program Sekolah Penggerak yaitu terletak pada komitmen Pemda.
Walaupun kunci utama kesuksesan program Sekolah Penggerak terletak pada komitmen Pemda itu sendiri, keberadaan guru, pengawas dan kepala sekolah juga sangat penting. Mereka diharuskan memiliki kontribusi yang positif dalam penerapannya. Salah satu cara yang bisa dilakukan agar program ini terwujud yaitu dengan membentuk profil pelajar Pancasila.
Dalam membentuk profil pelajar Pancasila, guru memiliki peran penting dalam proses pembuatannya. Hal ini dikarenakan guru berperan sebagai ujung tombak pelaksana kurikulum yang ada di sekolah.
Berdasarkan pergantian kurikulum yang kerap kali dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam proses belajar siswa metode pembelajaran biasa atau model pembelajaran konvesional tidak dapat lagi diterapkan dalam kegiatan belajar, karena metode atau model pembelajaran seperti itu dapat memenjarakan dan mengekang potensi, kemampuan, minat serta bakat siswa. Hal lain yang harus dipahami guru yaitu mampu dalam menjalankan perannya sebagai guru Sekolah Penggerak.
5 Peran Guru dalam Sekolah Penggerak
1. Memberikan Fasilitas Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa
Apabila pada kurikulum 2016 silam kegiatan belajar berpusat pada guru, maka pada beberapa tahun belakangan ini, proses belajar diutamakan dapat berpusat pada siswa. Hal ini dapat terjadi karena pada pembelajaran di abad 21 berupaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, berkomunikasi, kreativitas dan kolaborasi.
Selain itu, program Sekolah Penggerak juga berupaya dalam meningkatkan kemampuan siswa pada bidang literasi dan penguatan karakter. Salah satu model pembelajaran yang sangat cocok untuk program Sekolah Penggerak yaitu model pembelajaran berbasis proyek.
Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran berbasis proyek? Model pembelajaran berbasis proyek yaitu suatu metode belajar yang menjadikan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan ilmu pengetahuan baru berdasarkan pengalaman yang didapatkan dari aktivitas yang dilakukan secara langsung.
Model pembelajaran berbasis proyek diyakini mampu membuat siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar, karena dalam penerapannya metode belajar ini dipenuhi dengan aktivitas tanya jawab ketika siswa sedang disibukkan dengan presentasi di kelas. Dengan adanya metode PBL, suasana kelas menjadi lebih produktif dan dipenuhi semangat siswa dalam berdiskusi terkait pembelajaran yang sedang diajarkan dan menjadi salah satu ciri dari pembelajaran Sekolah Penggerak, di mana partisipasi siswa adalah hal terpenting.
2. Melakukan Refleksi Pembelajaran
Selain itu, program Sekolah Penggerak juga mengajak guru untuk mampu merefleksikan kegiatan belajar yang sedang berlangsung di kelas. Dalam proses refleksi ini, guru bertugas dalam menemukan berbagai macam permasalahan yang dihadapi kelas.
Dalam penerapannya, guru bisa dibantu oleh rekan guru yang lain dan kepala sekolah. Hasil dari refleksi ini harus segera ditindaklanjuti oleh guru, setelah itu guru akan meneliti permasalahan tersebut dan mencari strategi perbaikan kegiatan belajar yang sesuai. Dengan begitu, proses kegiatan belajar dapat berkembang dengan baik dengan hasil yang lebih maksimal lagi di kemudian hari.
3. Kolaborasi dengan Rekan Guru dalam Memperbaiki Pembelajaran
Dengan melakukan kolaborasi antar guru, proses perbaikan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Seperti sebuah ungkapan, bahwa pekerjaan akan lebih ringan jika ditanggung bersama-sama. Selain dapat membantu dalam kegiatan observasi pembelajaran, bentuk kolaborasi juga dapat dilakukan oleh guru, di mana dalam kolaborasi ini guru berperan aktif dalam memberikan tips atau saran yang bisa meningkatkan mutu pembelajaran.
4. Membangun Komunikasi yang Efektif dengan Guru Lain/MGMP/KKG
Hal lain yang didapatkan dari program Sekolah Penggerak yaitu Sekolah Penggerak menyediakan ruang diskusi bagi guru untuk melakukan pertemuan yang membahas penyelesaian atau pemecahan masalah yang sedang dialami saat itu, seperti kegiatan pembelajaran.
Diskusi tersebut dapat dilakukan secara bebas, baik melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) maupun Kelompok Kerja Guru (KKG) atau komunitas-komunitas yang lainnya.
5. Menyelenggarakan Pembelajaran Berdiferensiasi
Hal lain yang harus diperhatikan dalam program Sekolah Penggerak yaitu guru harus percaya bahwa setiap siswa yang diajar memiliki potensi untuk suskes di kemudian hari. Dengan begitu, Anda dapat memperlakukan mereka dengan adil, tidak ada perbedaan yang menimbulkan rasa iri antar siswa, sehingga kemampuan dan motivasi siswa dalam memberikan hasil yang maksimal lebih besar.
Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa guru memiliki peran yang penting dalam menyelenggarakan pembelajaran berdiferensiasi yang mana akan dilakukan dengan cara menerapkan segmentasi dalam kegiatan belajar, mencintai perbedaan dan keragaman dalam proses belajar di kelas, melaksanakan asesmen sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, serta menciptakan sistem sekolah berdiferensiasi.
Peran guru dalam Sekolah Penggerak bisa dikatakan cukup berat. Namun, hal ini sudah lebih dulu diantisipasi oleh Kemendikbud melalui program Guru Penggerak sebelumnya.