5 Ide Tempat Karyawisata/Touring Virtual dalam Pembelajaran Daring
Dalam menerapkan pembelajaran daring, guru harus kreatif mengemas materi untuk siswa. Kejenuhan sudah pasti menjadi satu masalah yang sering dialami, baik bagi siswa maupun guru, bahkan para orangtua. Kita semua masih harus terus beradaptasi dengan sistem belajar dari rumah.
Banyak cara dianjurkan oleh pakar pendidikan untuk melancarkan proses pembelajaran daring. Salah satu yang menarik perhatian adalah dengan melakukan touring virtual. Terobosan baru ini dapat menjadi obat penghilang jenuh dan meminimalisir stres bagi siswa. Belajar dari rumah tidak lagi menjadi alasan untuk merasa bosan.
Touring virtual atau virtual tour adalah kegiatan berwisata secara daring ke berbagai tempat yang edukatif. Karyawisata yang dikunjungi akan memberikan wawasan baru yang menyenangkan bagi siswa. Mereka bisa merasakan nuansa traveling meskipun hanya duduk di kamarnya menatap layar gawai pintar.
Tidak hanya berupa gambar 3 dimensi saja yang dirasakan dalam touring virtual, ada pemandu wisata yang akan memberikan penjelasan kepada pengunjung. Jadi, guru maupun siswa bisa berjalan-jalan sembari belajar via daring dengan menyenangkan. Tujuannya pun beragam. Guru dapat memilih destinasi yang sesuai dengan materi yang sedang dirancang untuk diajarkan pada siswa.
Bagaimana cara melakukannya? Anda hanya perlu memasukkan kata kunci virtual touring atau tur virtual di mesin pencarian seperti Google. Akan banyak situs-situs yang merekomendasikannya. Anda bisa memilih sesuka hati dengan menyesuaikan bahan ajar. Apakah harus membeli tiket? Ada yang berbayar namun tidak sedikit yang free access.
Kemudian, untuk memilih destinasi karyawisata ini, kami telah menyiapkan ide tempat untuk melakukan touring virtual. Anda bisa memilih salah satu dari 5 jenis tempat berikut:
1. Lokasi Bersejarah
Mengenalkan tempat bersejarah kepada siswa menjadi salah satu alternatif yang menarik. Pilihannya pun sangat banyak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Tempat bersejarah dapat memperlihatkan kekayaan, keunikan, beserta nilai historis dari lokasi kuno yang inspiratif sehingga dapat mendorong semangat dan rasa kepo siswa. Meskipun bangunannya klasik, jangan khawatir Anda akan merasa bosan. Kuncinya adalah pengemasan informasi yang disampaikan sesuai dengan gaya belajar siswa.
Tempat kuno yang bersejarah dan otentik punya daya tarik tersendiri. Bentuk, desain, dan model bangunannya biasanya selalu unik. Jika didukung dengan penyampaian yang kreatif dan menyenangkan, anak-anak akan senang berkeliling secara virtual.
Antusiasme mereka pun akan tercurahkan apabila guru memberikan kegiatan tambahan pendukung. Semisal kuis tentang destinasi touring virtual. Hal tersebut bisa membuat ingatan mereka lebih kuat mengenai sejarahnya dan nilai-nilai kehidupan dari tempat tersebut.
Salah satu contoh bentuk tur virtual adalah Discovery Tour yang dikembangkan oleh perusahaan Ubisoft. Dalam tur virtual ini, mereka menggunakan permainan Assassin's Creed yang mengambil 3 tempat bersejarah, yaitu Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Viking.
2. Wisata Alam
Kegiatan jalan-jalan virtual tidak hanya ditujukan untuk mengedukasi siswa dengan menyenangkan. Namun juga memperhatikan aspek mental dan psikis mereka. Adakalanya, Anda harus mengajak mereka bersenang-senang tanpa banyak memikirkan materi pelajaran. Memilih tempat wisata alam akan memanjakan mata dan suasana hati siswa. Anda pun juga membutuhkan rehat agar tidak stres dalam proses pembelajaran.
Belajar dari rumah dengan berkutat di depan laptop atau gawai pintar setiap hari pasti menjenuhkan dan melelahkan. Anda dapat memilih lokasi wisata antara hutan, pegunungan, perkebunan, maupun pantai. Meskipun tidak mengunjunginya secara langsung, tur virtual ini sudah bisa menjadi solusi menyenangkan pikiran. Terlebih lagi, pilihannya sangat banyak dan tidak banyak biaya untuk mendatanginya.
3. Museum
Tempat ini sangat cocok untuk tur vitrual bersama siswa dan orangtua. Ada banyak cerita dan wawasan baru yang dapat digali dari setiap benda yang ada di museum. Sebelum pandemi, destinasi ini pasti menjadi opsi teratas para guru untuk mengajak siswanya mengeksplorasi pengetahuan di luar kelas.
Dengan tur virtual ini, destinasi museum jauh lebih banyak hingga ke berbagai negara. Asyik, bukan? Hal ini juga dapat memperkaya wawasan guru dan orangtua selama mendampingi siswa.
Berikut ini ada 3 museum yang recommended banget untuk dikunjungi secara virtual:
a. Monumen Nasional (Monas)
Mengunjungi Monas secara daring sangat mudah dan tidak berbayar. Monumen ini dibuat sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Monas berbeda dengan Museum Nasional. Anda harus mengenalkan monumen ini kepada siswa agar wawasan kebangsaan dan semangat nasionalisme mereka bertambah.
Melakukan kunjungan secara daring ke Monas bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan situs Google Arts and Cultural. Terpenting Anda dan siswa punya akses internet yang memadai, Monas yang Anda lihat bisa terasa seperti nyata. Tidak jauh berbeda dengan berkunjung secara langsung. Siswa bebas menjelajahi setiap ruangannya hingga pada puncak monumen yang paling menarik perhatian.
Perjalanan sejarah Indonesia dari waktu ke waktu dapat dilihat di monumen ini. Banyak sekali koleksi peninggalan bersejarah yang memiliki cerita kebangsaan. Dari jaman Prasejarah hingga sekarang, koleksi di dalamnya terus diperbarui dan dirawat. Siswa juga bisa menikmati sensasi berkeliling di sebagian sisi Kota Jakarta yang mengitari Monumen Nasional.
b. Balai Pelestarian Manusia Purba
Balai Pelestarian Manusia Purba adalah destinasi yang tepat untuk mempelajarinya. Lokasinya berada di Situs Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Namun karena menggunakan fitur daring, Anda cukup duduk manis saja di depan gawai pintar maka Anda dan siswa bisa sama-sama melihat isi dari museum ini secara virtual.
Terdapat beberapa relief buatan yang mengisahkan perjalanan manusia purba. Ada juga lukisan yang artistik berusia ribuan tahun. Dengan penjelasan yang kreatif, anak-anak tidak akan cepat jenuh menyerap pengetahuan tentang manusia purba.
c. Memorial Hiroshima Peace
Memilih museum yang ada di luar negeri dapat memicu semangat belajar siswa. Anda bisa mengenalkan salah satu museum terkenal di Jepang, yaitu Memorial Hiroshima Peace. Museum ini menyimpan beragam cerita yang berkaitan dengan peristiwa bom nuklir di Hiroshima pada masa Perang Dunia Kedua.
Penderitaan para korban serta perjuangan mereka terekam di dalam museum ini. Terdapat foto-foto peristiwa di masa itu, benda milik korban, dan berbagai peninggalan bersejarah lainnya. Dengan mengunjunginya, siswa dapat mengambil banyak pelajaran, baik dari aspek sejarah, budaya, sosial, dan ekonomi.
Beruntung sekali di masa pandemi, telah tersedia situs resmi untuk berwisata secara virtual ke Memorial Hiroshima Peace. Tidak perlu jauh-jauh ke Jepang, sehingga hemat budget dan waktu. Meskipun tidak bisa merasakan nuansa yang benar-benar seperti nyata, dengan tur virtual ini siswa dapat menambah wawasan pengetahuannya tanpa perlu keluar rumah.
4. Tempat Hiburan
Setelah karyawisata ke tempat-tempat yang serius, jangan lupa juga diselingi dengan hiburan. Seperti halnya ke wisata alam, tempat hiburan juga dibutuhkan untuk meregangkan otak yang suntuk maupun stres. Tempat hiburan yang dimaksud tentunya tidak sekadar hura-hura, namun tetap ada nilai edukasinya.
Belajar tentang budaya, adat-istiadat di suatu daerah adalah tujuan lain dari opsi destinasi ini. Dari berbagai hiburan yang disaksikan, terdapat nilai kearifan lokal yang bisa diserap oleh siswa secara tidak langsung. Hal yang perlu diperhatikan adalah menyesuaikan pilihan tempat hiburan dengan usia siswa Anda. Jangan sampai salah target sasaran dan menyalahi moral.
5. Negara Beda Musim
Rekomendasi tempat karyawisata untuk tur virtual adalah negara beda musim. Opsi ini menunjukkan kepada siswa mengenai cuaca dan musim yang tidak sama di negara lain. Perbedaan musim seperti yang terjadi di Belanda, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan negara lainnya akan membuat siswa girang dan takjub dengan perbedaan musim di negara tersebut.
Anda bisa mengenalkan kepada mereka secara lebih gamblang bagaimana musim salju, musim gugur, dan musim semi di Islandia. Pakaian beserta makanan yang tersedia juga tentu berbeda di saat pergantian musim. Topik ini menjadi makin menarik bagi siswa sehingga menambah rasa ingin tahu, bahkan menjadi pemicu utama agar bisa menuntut ilmu di luar negeri.
Jika Anda belum pernah melakukan tur virtual, segeralah menjadwalkannya. Kegiatan ini penting karena memiliki dampak positif terhadap proses pembelajaran daring. Dari 5 rekomendasi di atas, tempat manakah yang akan menjadi destinasi pertama rombongan tur virtual kelas Anda?