10 Cara Menjaga Kesehatan Mental Murid di Kelas

Setiap murid di sekolah, mulai dari anak-anak hingga dewasa tentu menunjukkan beragam aktivitasnya masing-masing, ada yang lebih aktif dan agak terhambat. Namun ada beberapa anak yang menunjukkan aktivitas berbeda dengan teman sebayanya atau semacam gejala gangguan kesehatan mental. Pasalnya gangguan mental atau mental illness bukan hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan dapat terjadi pada anak sekolah maupun kuliah.

Gangguan kesehatan mental merupakan keadaan dimana seseorang memiliki beberapa penyakit atau gangguan kejiwaan yang berpengaruh terhadap perasaan, perilaku, serta pikiran orang tersebut. Kondisi tersebut dapat ditandai dengan munculnya rasa depresi berkepanjangan, stress, khawatir berlebihan hingga bersikap traumatik terhadap suatu hal.

Gangguan kesehatan mental pada anak membuat kesadaran menurun dan cenderung terlambat, bahkan sering mengalami kejadian di luar kendali. Untuk menangani gangguan ini, diperlukan peran orangtua di rumah maupun guru di sekolah agar selalu mendukung anak bermental illness.

10 Cara Menjaga Kesehatan Mental Murid

Sekolah merupakan tempat atau pusat untuk mencari ilmu pengetahuan, wawasan, pergaulan, teknologi dan lainnya, serta menjadi sarana terbaik untuk melatih mental dan fisik peserta didik dengan tepat. Sekolah juga memiliki peran penting untuk menumbuhkan karakter serta budi pekerti anak, guna mencetak generasi cerdas dan berakhlak mulia.

Namun ada beberapa hal yang dapat menghambat perkembangan murid, salah satunya adalah gangguan kesehatan mental. Berikut ini merupakan 10 cara menjaga kesehatan mental murid yang dapat dilakukan dalam kegiatan belajar di kelas, di antaranya yaitu:

1. Memberikan Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter yang diberikan di sekolah mencegah siswa berperilaku buruk dan mengajarkan siswa menjadi manusia yang bijak. Hal tersebut dikarenakan pendidikan karakter memiliki nilai-nilai yang baik seperti nilai kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan dan lainnya.

Pendidikan karakter juga menjauhkan siswa dari mental illness. karena pikiran bijak mereka akan tumbuh terus menerus dan yakin jika setiap masalah ada jalan keluarnya.

2. Memberikan Konseling Melalui Guru Bimbingan Konseling

Setiap sekolah tentunya memiliki ruang konseling atau guru bimbingan konseling sebagai wujud aktif atau kepedulian sekolah terhadap muridnya. Bimbingan konseling sendiri merupakan bimbingan berupa pengarahan kepada siswa, khususnya bagi yang memiliki masalah. Misalnya terdapat siswa bermasalah karena bolos sekolah terus menerus atau tawuran, maka guru bimbingan konseling akan bertanya, menegur serta menasihati siswa tersebut.

Peran seorang guru BK (Bimbingan Konseling) tentu sangat dibutuhkan bagi murid bermasalah, guna memberikan motivasi, dorongan, solusi hingga mencegah anak terkena gangguan kesehatan mental. Dengan diberikan bimbingan konseling, maka siswa akan merasa didukung, diperhatikan atau dimengerti. Guru BK bisa langsung mengajar di kelas untuk memberikan pengarahan kepada murid.

3. Mengadakan Kegiatan Rohani Dalam Kelas

Pasalnya agama memiliki hubungan dengan kesehatan mental. Siswa yang memiliki nilai religius tinggi maka akan berpengaruh terhadap kesehatan mental yang lebih baik. Contoh kegiatan rohani dalam kelas yaitu dengan membaca doa sebelum belajar atau mengerjakan latihan soal SD dan berdoa sesudah belajar, sesuai dengan keyakinan masing-masing.

Agama bukan hanya berperan dalam lingkungan sekolah, melainkan dalam kehidupan siswa dan semua orang. Agama merupakan pondasi hidup mengenai kebaikan serta keburukannya sendiri dapat mencegah seseorang yang berperilaku buruk dan radikal.

4. Menjadi Teladan yang Baik

Dalam melakukan kegiatan belajar di kelas, guru dinilai sebagai teladan yang baik bagi siswa. Oleh sebab itu, guru harus mampu menjadi teladan dalam segala hal agar dapat ditiru oleh murid. Karena pembelajaran di sekolah bukan hanya untuk mencetak murid yang cerdas, berprestasi dan handal, tetapi manusia berakhlak mulia, bertanggung jawab dan bijak dalam menghadapi kehidupan.

Guru yang memberikan contoh perilaku baik, dapat dijadikan bekal bagi siswa di masa depan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Sehingga murid akan lebih siap menghadapi kehidupan selanjutnya dan tidak mudah terkena gangguan kesehatan mental.

5. Menekankan Kedisiplinan dan Tanggung jawab

Untuk melatih mental murid agar lebih kuat, yaitu dengan menekankan kedisiplinan serta rasa tanggung jawab. Sebagai guru, Anda bisa memberikan sanksi atau hukuman sesuai dengan kesepakatan, apabila siswa melakukan kesalahan atau melanggar aturan. Serta memberikan apresiasi kepada murid yang baik dan menjalankan tata tertib.

Untuk menekankan kedisiplinan, Anda dapat menentukan deadline atau waktu pengumpulan tugas saat memberikan PR kepada murid. Sehingga mereka dapat mengerjakan tepat waktu. Jangan lupa untuk menekankan anak agar tidak menyontek ketika mengerjakan bank soal SD. Mereka harus dididik sejak dini untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya sendiri. Hal tersebut membuat mental siswa lebih kuat dan menuntun mereka menjadi manusia yang mandiri.

6. Menjadi Pendengar yang Baik

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas tentu melibatkan proses interaksi, baik interaksi antara siswa dengan temannya, siswa dengan media dan siswa dengan guru. Sebagai guru Anda harus menjadi pendengar yang baik. Ajaklah murid untuk berdiskusi dan jawablah apa yang belum murid pahami. Jika Anda menemukan murid yang terhambat atau pasif, Anda bisa bertanya apakah ada masalah yang sedang ia hadapi. Cobalah dengarkan keluh kesah mereka.

7. Memberikan Nasehat yang Baik

Jika murid melakukan kesalahan dalam proses kegiatan belajar mengajar di kelas, Anda bisa memberikan nasehat yang baik untuk murid tersebut. Hindari memarahi, membentak atau memukul murid, karena hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap perbuatannya, justru akan menambah pikiran yang membuat mentalnya jatuh.

5 Tips Menjadi Guru yang Banyak Disukai Murid
Menjadi seorang guru yang disukai murid di zaman milenial sekarang tantangannya cukup sulit. Ada beberapa tips menjadi guru yang bisa membua muridnya suka.

8. Hubungan yang Baik antara Guru dengan Orangtua Murid

Hubungan yang baik antara guru dengan orangtua murid sangat penting dibangun untuk mengetahui perkembangan peserta didik. Guru dapat bertanya kepada orangtua murid jika anaknya bersikap aneh atau seperti gejala gangguan kesehatan mental, apakah ada masalah yang dihadapi oleh anak tersebut. Dengan begitu, maka guru akan tahu kebutuhan anak dalam pembelajaran di kelas.

9. Tidak Menuntut Murid Mendapatkan Nilai Bagus di Setiap Mata Pelajaran

Jangan menuntut murid untuk mendapatkan nilai bagus di setiap mata pelajaran, karena hal tersebut dapat menyebabkan murid menjadi stres atau depresi hingga menyebabkan gangguan kesehatan mental. Murid memiliki keunggulan atau bidangnya masing-masing dalam pelajaran tertentu, misalnya murid yang memiliki nilai rendah pada pelajaran matematika, belum tentu mendapatkan nilai rendah pula di dalam mata pelajaran bahasa Inggris.

Nilai sekolah bukanlah ukuran kesuksesan seseorang di masa depan. Yang perlu Anda lakukan bukanlah menuntut murid untuk mendapatkan nilai besar, melainkan mempermudah proses kegiatan belajar agar nilai murid dapat diperbaiki dan bisa mengerjakan soal HOTS SD dengan mudah.

Memahami Pentingnya Pendidikan Karakter di Indonesia
Pendidikan karakter dapat menjadikan siswa menjadi makhluk sosial yang saling membantu, beradab dan sopan-santun. Pendidikan ini sangat berkaitan dengan pendidikan moral, di mana tujuannya yaitu untuk mendidik dan membentuk siswa menjadi seseorang yang dapat bermanfaat.

10. Melindungi Murid

Guru memiliki peran sebagai orang tua di sekolah bagi murid, sehingga Anda harus melindunginya. Mungkin ada beberapa anak yang merasa terasingkan oleh temannya sendiri sehingga mereka menjadi stress. Terlebih saat ini kasus pembullyan masih menjadi perhatian bagi pendidikan Indonesia.

Itulah 10 cara menjaga kesehatan mental murid yang dapat anda lakukan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Tentunya mental murid sangat penting untuk dijaga, karena hal tersebut berpengaruh terhadap fokus pembelajaran mereka. Guru juga harus mengetahui hal apa saja yang dapat meningkatkan risiko murid terkena gangguan kesehatan mental.