Tips Menerapkan Project Based Learning agar Berjalan Efektif
Saat ini, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru atau teacher centered learning kurang cocok digunakan, dan beralih ke pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa atau student centered learning. Hal ini bertujuan agar siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran, memotivasi siswa belajar mandiri, meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa dalam belajar serta membuat kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan.
Pembelajaran yang berpusat pada guru dinilai akan mengurangi produktivitas atau aktivitas siswa dalam belajar sehingga menyebabkan hasil belajar menurun. Hal ini dikarenakan siswa bersifat pasif di kelas dan cenderung belajar hanya dengan mendengarkan penjelasan, menghafal rumus tanpa memahami konsep, merangkum tugas.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka siswa diberikan kesempatan untuk belajar secara mandiri, lebih aktif di kelas, bekerjasama atau diskusi dengan teman-temannya untuk memahami konsep dan prinsip prinsip penting materi pembelajaran. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna dan efektif.
Pasalnya ada banyak model atau metode pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan salah satunya pembelajaran berbasis proyek atau project based learning.
Project Based Learning
Metode pembelajaran berbasis proyek atau project based learning merupakan metode yang berpusat pada proses pengerjaan project, memiliki jangka waktu tertentu, fokus terhadap masalah, pembelajaran bermakna yang memadukan konsep dari sejumlah komponen, baik pengetahuan, disiplin ilmu, maupun lapangan. Pelaksanaan project based learning sendiri biasanya dilakukan secara kolaboratif dalam kelompok heterogen. Artinya, siswa melakukan pembelajaran secara bersama-sama dengan kelompoknya.
Project based learning dinilai efektif untuk meningkatkan potensi siswa, aktivitas belajar, dan motivasi belajar siswa. Pasalnya, pada metode ini siswa didorong untuk merancang sebuah masalah dan mencari solusinya sendiri. Keunggulan diterapkannya project based learning di kelas yaitu membantu siswa berpikir kreatif, solutif dan kritis, membantu siswa untuk merancang proses guna menentukan hasil, siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam mengerjakan sebuah proyek, siswa bisa mengelolanya informasi dengan baik serta menghasilkan produk nyata dari kreativitas siswa yang kemudian dapat dipresentasikan dalam kelas.
Manfaat Project Based Learning bagi Siswa
Penerapan project based learning bukan memberikan pemahaman yang lebih baik pada siswa, melainkan beberapa manfaat lainnya seperti berikut:
1. Meningkatkan pemahaman serta keterampilan yang kokoh dan bermakna (meaningful use) melalui tugas dan pekerjaan yang otentik.
2. Mendapatkan pengetahuan yang lebih luas melalui keotentikan kegiatan kurikuler yang ada pada proses pembuatan proyek mulai dari perencanaan hingga hasil proyek.
3. Mendapatkan pengetahuan berdasarkan pengalaman dunia nyata serta negosiasi kognitif anterpersonal yang terjadi dalam kegiatan kerja kelompok atau kolaboratif.
Tips Menerapkan Project Based Learning agar Berjalan Efektif
Sebelum menerapkan project based learning pastikan guru sudah mengetahui sintaks atau langkah-langkahnya. Selain itu, adapula beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan untuk menerapkan project based learning agar berjalan lancar dan efektif, seperti berikut:
1. Menentukan Proyek yang Akan Dibuat
Saat menerapkan project based learning berarti ada proyek yang harus dibuat. Guru dan siswa bisa berkolaborasi atau berdiskusi untuk menyampaikan ide mengenai proyek apa yang akan dibuat sesuai dengan materi pembahasan. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan idenya masing-masing agar siswa lebih kreatif dan bertanggung jawab dalam membuat proyek tersebut nantinya.
2. Buat Jadwal Pengerjaan
Dalam pembuatan proyek pasti membutuhkan waktu pengerjaan. Guru bisa memberikan jangka waktu tertentu bagi siswa dalam mengerjakan proyek. Lalu, setiap siswa dalam kelompoknya masing-masing membuat jadwal pengerjaan yang lebih terstruktur agar hasilnya tepat waktu. Hal ini membantu siswa lebih disiplin dan bertanggung jawab.
3. Guru Menjadi Pendamping dan Pengarah untuk Siswa
Saat mengerjakan tugas proyek, siswa tidak dilepas begitu saja tetapi tetap didampingi dan diarahkan oleh guru. Hal ini membantu mereka dalam mengerjakan proyek yang bagus dan hasilnya maksimal.
4. Kerjasama yang Baik
Untuk memperlancar proses kegiatan belajar dengan project based learning, maka diperlukan kerjasama yang baik, mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, dan hingga masyarakat (orang tua, mitra). Setiap orang memiliki perannya masing-masing dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.
Peran Pemangku Kepentingan dalam Pelaksanaan Project Based Learning
Project based learning dijadikan sebagai model pembelajaran dalam kurikulum prototipe 2022. Hal ini dilakukan untuk mengatasi learning loss dan menanamkan karakter pelajar Pancasila. Dilansir dari Panduan Pengembangan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila, berikut merupakan beberapa peran pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembelajaran berbasis proyek, yaitu:
1. Kepala Satuan Pendidikan
- Membentuk tim serta ikut merencanakan project, dan menjadi pengawas jalannya project
- Melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan serta akuntabel
- Membangun komunikasi untuk berkolaborasi antara siswa, orang tua, dan warga satuan pendidikan
- Melakukan perencanaan, pelaksanaan, refleksi serta evaluasi pengembangan project serta asesmen yang berpusat pada siswa
2. Pendidik
- Membuat perencanaan project, menentukan alur kegiatan strategi pelaksanaan serta rubrik penilaian project.
- Menjadi fasilitator bagi siswa dengan memenuhi kebutuhan belajar sesuai dengan preferensi siswa
- Membimbing siswa dalam menjalankan project, menemukan isu yang relevan serta mengarahkan siswa untuk melakukan aksi berkelanjutan
- Menyediakan informasi, memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk menjalankan project.
- Menjadi pengarah dan pengawas bagi siswa dalam mengerjakan projek, memberikan saran dan masukan berkelanjutan serta melakukan asesmen performa.
3. Siswa
- Berpartisipasi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran project based learning.
- Menjadi pelajar sepanjang hayat yang berkompeten sesuai dengan karakteristik pada nilai-nilai Pancasila.
4. Orang tua
- Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu masalah yang ada, menyediakan bukti dari isu tersebut, memberikan informasi atau pengetahuan (sebagai narasumber).
- Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi siswa untuk terlibat dalam project penguatan profil pelajar Pancasila.
Itulah beberapa tips pelaksanaan project based learning yang bisa diperhatikan dan dilakukan agar kegiatan pembelajaran berjalan lancar dan sesuai yang diharapkan. Sehingga siswa dan guru bisa mewujudkan tujuan pembelajaran.