Tips Membangun Interaksi Pembelajaran yang Memperhatikan Aspek Sosial dan Emosional

Proses pembelajaran di kelas melibatkan interaksi antara guru dan siswa, atau siswa dengan siswa. Interaksi yang baik membuat proses pembelajaran lebih bermakna, efektif, dan menyenangkan. Salah satu bentuk interaksi yang seringkali terjadi di kelas yaitu komunikasi. Komunikasi yang dilakukan secara terus-menerus akan menciptakan relasi atau hubungan yang baik satu sama lain.

Guru memiliki peran penting untuk menciptakan interaksi yang baik di kelas dengan memperhatikan aspek emosional dan sosial siswa. Melalui interaksi tersebut siswa akan merasa nyaman dan menyenangkan saat belajar di sekolah, sehingga mereka bisa mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.

Saat melakukan pembelajaran di kelas, guru harus memperhatikan kondisi dan psikososial anak sebelum mengajar, hal ini bertujuan agar Anda bisa membawa pelajaran dengan baik dan sesuai kondisi anak. Begitu pula ketika PJJ, interaksi pembelajaran harus berjalan dengan baik.

Bedanya, ketika PJJ proses pembelajaran menggunakan teknologi sebagai alat bantu agar siswa tetap bisa berkomunikasi dengan guru. Meski secara daring, pembelajaran harus berjalan efektif, interaktif, dan nyaman agar anak tidak cepat merasa bosan.

7 Tips Membangun Interaksi Pembelajaran yang Memperhatikan Aspek Sosial dan Emosional

Apapun keadaan pembelajarannya, baik secara langsung tatap muka di kelas atau secara daring, KBM harus tetap berjalan efektif dengan interaksi yang baik. Diperlukan kreativitas dan rancangan pembelajaran dari guru untuk mengaktifkan suasana pembelajaran kelas. Mengingat, kondisi kelas dipengaruhi kehadiran dan peran guru dalam kelas.

Guru harus membuka ruang bagi siswa untuk berinteraksi dengan yang lainnya. Interaksi yang terjadi dalam kelas, berguna untuk membangun relasi lebih baik dengan yang lainnya, membangun karakter, menunjang keberhasilan pembelajaran, serta membentuk komunitas yang kompak dan solid. (Rizkiana dkk., 2014)

Adapun berikut ini merupakan 7 tips membangun interaksi pembelajaran yang memperhatikan aspek sosial dan emosional anak, yaitu:

1. Awali Pertemuan yang Baik

Pertemuan pertama dalam kelas memengaruhi suasana belajar ke depannya, artinya jika pada pertemuan pertama Anda sudah semangat, aktif, dan positif, maka kegiatan belajar berjalan efektif. Pertemuan pertama bisa dilakukan dengan salam dan perkenalan diri sebagai langkah awal membangun interaksi dengan siswa.

Anda juga harus memerhatikan waktu pembukaan belajar, jangan terlalu lama berbasa-basi, karena bisa membuat siswa bosan dan waktu belajar juga terpangkas. Lakukan pembukaan belajar dengan waktu yang tepat dan menyenangkan.

2. Mengetahui Minat dan Karakter Siswa

Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda, Anda perlu mengobservasi minat, keaktifan, dan karakter setiap siswa dalam kelas. Untuk bisa mengetahui minat dan karakter siswa, Anda harus terbuka dan lebih dekat dengan mereka. Ajak mereka berkomunikasi, dan tanyakan hal-hal yang mereka suka atau tidak suka saat belajar, serta kendala yang mereka rasakan. Dari hasil observasi tersebut, Anda bisa mengatur metode atau strategi pembelajaran yang tepat untuk bisa diterapkan dalam kelas.

Guru juga harus terampil dalam mengajar siswa, seperti yang dikemukakan oleh Sunaengsih & Sunarya (2018), bahwasanya mengajar di kelas memerlukan keterampilan guru dalam memerankan dirinya sebagai fasilitator, motivator, memanfaatkan multi metode, media, memanfaatkan sumber belajar yang bervariasi, hingga mengembangkan komunikasi lebih baik.

3. Gunakan Metode Belajar sambil Bermain

Sebagai guru, Anda bisa menggunakan metode belajar apapun (sesuai dengan kemampuan dan kondisi siswa). Agar pembelajaran tidak terasa membosankan, Anda bisa menyelipkan permainan yang seru dan menyenangkan siswa.

Adapun permainan yang dilakukan selama kegiatan belajar berlangsung yaitu permainan yang membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga permainan yang dipilih bukan hanya untuk menghibur atau mengisi waktu luang semata, melainkan permainan yang bersifat mengedukasi anak.

Permainan edukasi merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan mendidik untuk meningkatkan pengetahuan, berpikir kritis, bersosialisasi dengan lingkungan lebih baik, serta kemampuan berbahasa.

7 Tips Guru Menerapkan Strategi Belajar AJEL (Active, Joyful, & Effective)
Strategi belajar yang baik bisa menumbuhkan semangat belajar pada siswa. Salah satu strategi yang bisa diterapkan ketika proses pembelajaran yaitu strategi AJEL (Active, Joyful, & Effective), yang tepat untuk menumbuhkan daya kreatif anak dengan efektif dan menyenangkan

4. Melakukan Tanya Jawab

Upaya untuk meningkatkan interaksi siswa selanjutnya yaitu dengan melakukan tanya jawab ketika proses pembelajaran tengah berlangsung. Anda bisa melontarkan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran yang telah diberikan dan biarkan siswa menjawab pertanyaan tersebut.

Jika hanya sedikit siswa yang meresponnya, Anda bisa memancing mereka dengan pertanyaan menarik bahkan menimbulkan perdebatan, atau Anda bisa memberikan penawaran bagi siswa yang bertanya akan mendapat nilai tambahan. Hal tersebut dapat memancing siswa pasif untuk lebih aktif di kelas.

5. Berdiskusi

Metode belajar diskusi juga dapat membangkitkan interaksi siswa dalam kelas. Anda bisa mengelompokkan siswa menjadi beberapa kelompok, lalu berikan materi diskusi yang menarik sesuai dengan pelajaran yang diajarkan.

Biarkan siswa berdiskusi untuk merumuskan masalah dan mencari solusi dari permasalahan tersebut. Setelah itu, Anda bisa meminta mereka untuk melakukan presentasi di kelas dan lakukan tanya jawab dengan kelompok lain. Minta seluruh siswa untuk aktif di kelas.

6. Gunakan Bahasa yang Baik

Ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung, ada baiknya Anda menggunakan bahasa yang santun, komunikatif, dan mudah dimengerti oleh siswa. Hindari penggunaan kata-kata negatif dan menyakitkan siswa ketika belajar, karena hal tersebut bisa membuat mereka berpikir bahwa Anda tidak bisa mengajar dengan profesional. Selain itu, guru juga menjadi teladan bagi murid, sehingga kurang pantas jika Anda menggunakan kata kasar.

7. Membangun Kekompakan Dalam Kelas

Agar tercipta interaksi atau komunikasi yang baik dalam kelas, diperlukan kekompakan dan kerjasama antar siswa dan guru. Guru/wali kelas memiliki peran penting untuk membangun kekompakan siswa, jangan biarkan mereka membentuk kelompok bermain atau geng sendiri.

Berikut 7 Karakter Siswa di Kelas yang Wajib Dipahami oleh Guru
Sebagai guru Anda perlu mengetahui karakter siswa. Setiap siswa memiliki karakter yang berbeda, Anda harus bisa menghadapinya dengan baik.

Manfaat Interaksi yang Baik dalam Kelas

Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan siswa dan guru ketika interaksi yang baik dalam kelas dapat terwujud. Adapun berikut ini merupakan beberapa manfaat terwujudnya interaksi dalam kelas yang memperhatikan aspek sosial dan emosional.

1. Tercapainya kelas yang berprestasi dan bermartabat, karena interaksi yang baik membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif dan mudah dimengerti.

2. Lebih mudah membangun karakter siswa karena adanya kecocokan dalam berkomunikasi dan penyampaian nasihat.

3. Menghilangkan keinginan untuk berbuat atau berperilaku buruk terhadap warga kelas, karena interaksi yang baik membuat hubungan satu sama lain lebih harmonis.

4. Mengurangi atau menghilangkan tindakan pelecehan terhadap warga kelas, karena interaksi atau komunikasi yang baik membuat seseorang lebih percaya diri untuk menceritakan hal-hal yang dialaminya. Siswa juga lebih berani berbicara dan mengadu hal-hal yang mengganggu kegiatan belajarnya.

5. Terciptanya kelas yang kompak dan solid. Para siswa jadi lebih mudah berdiskusi untuk membawa kelasnya lebih berprestasi.

Itulah 7 tips membangun interaksi pembelajaran yang memperhatikan aspek sosial dan emosional beserta manfaat terjadinya interaksi yang baik dalam kelas yang bisa Anda ketahui.