Tentang Program Sekolah Penggerak Kemendikbud
Penunjukan Nadiem Anwar Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) memberikan warna baru dalam pendidikan di Indonesia. Mendikbud mengeluarkan beragam kebijakan baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sekolah Penggerak adalah salah satu kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Mendikbud. Apa itu Sekolah Penggerak? Bagaimana pelaksanaan dari program tersebut? Apakah bisa menjadi solusi bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia? Semua itu akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.
Kualitas Pendidikan
Berbicara tentang kualitas pendidikan di Indonesia memang belum bisa dikatakan baik. Pendidikan di Indonesia masih mengalami ketertinggalan. Berdasarkan beberapa kajian ilmiah baik dari luar negeri seperti PISA, World's Most Literate Nations, TIMMS, PIRLS, Universitas 21 dan lain sebagainya, juga hasil dalam negeri seperti Ujian Nasional, INAP dan lain-lain, kualitas pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi dengan optimal.
Kualitas pendidikan di Indonesia juga dilihat dari tersedianya fasiltas pendidikan yang belum merata, seperti tersedianya sekolah dan guru sebagai fasilitator pendidikan.
Ini membuat peningkatan kualitas pendidikan menjadi hal yang kompleks. Butuh formula khusus yang bisa mengatasi semua hambatan tersebut. Inilah yang membuat Mendikbud meluncurkan program Sekolah Penggerak.
Sekolah Penggerak
Menurut Mendikbud, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia juga perlu melakukan perubahan di dalam sekolah. Perubahan di sekolah bisa dimulai dari sekolah-sekolah penggerak yang bisa menjadi teladan bagi sekolah-sekolah lainnya.
Sekolah penggerak adalah sekolah yang dapat menggerakkan sekolah-sekolah lain. Sekolah penggerak bisa menjadi panutan, temoat pelatihan dan juga inspirasi bagi kepala sekolah dan guru-guru lainnya
Guru-guru yang ada di sekolah penggerak memberikan pembelajaran berlangsung searah saja, tetapi melalui beragam aktivitas yang menyenangkan dan memuat kompetensi-kompetensi bernalar kritis, kolaborasi dan kreatif.
Ada 3 ciri utama yang dimiliki oleh sekolah penggerak dibandingkan sekolah-sekolah lainnya. Yaitu, dalam sekolah penggerak selalu ada 3 banyak : banyak tanya, banyak coba dan banyak karya.
Ciri-Ciri Sekolah Penggerak
Menurut Mendikbud, berikut adalah ciri-ciri dari sekolah penggerak :
1. Memiliki kepala sekolah yang mengerti proses pembelajaran siswa dan mampu mengembangkan guru
Kepala sekolah di sekolah penggerak tidak hanya bisa mengatur operasional suatu sekolah, melainkan juga bisa mengerti proses pembelaharan siswa dan menjadi mentor untuk guru-guru di sekolah.
2. Berpihak pada siswa
Sekolah penggerak memiliki guru yang berpihak kepada anak. Sekolah penggerak memiliki guru yang mengerti bahwa setiap anak berbeda dan memiliki cara pengajaran yang berbeda.
3. Menghasilkan profil siswa
Sekolah penggerak mampu menghasilkan profil siswa yang berakhlak mulia, independen dan mandiri, punya kemampuan bernalar kritis, kreatif, gotong royong dan punya rasa kebinekaan dalam negara dan global.
4. Dukungan komunitas
Sekolah penggerak memiliki komunitas di sekeliling sekolah yang mendukung proses pembelajaran di dalam kelas.
Pelaksanaan Sekolah Penggerak
Program pelaksanaan sekolah penggerak ini dilakukan melalui komunitas penggerak dan guru penggerak. Keduanya bersinergi membantu hadirnya sekolah penggerak yang secara bersama memajukan pendidikan di Indonesia.
Komunitas penggerak
Komunitas memiliki peran penting untik bersama-sama meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam komunitas penggerak, semua pemangku kepentingan bersama-sama menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang relevan dan berdampak bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Organisasi penggerak adalah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan terutama organisasi-organisasi yang sudah memiliki rekam jejak yang baik dalam implementasi program pelatihan guru dan kepala sekolah.
Organisasi penggerak ini adalah kumpulan organisasi kemasyarakatan bidang pendidikan yang berpartisipasi dalam program penggerak akan diseleksi dan diverifikasi oleh tim pakar independen. Organisasi yang terpilih akan menyelenggarakan program rintisan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah pada bidang literasi dan numerasi serta karakter selama dua tahun ajaran mulai dari 2020 hingga 2022 pada jenjang PAUD hingga SMP termasuk sekolah-sekolah luar biasa (SLB).
Organisasi yang berpartisipasi akan menerima dukungan pemerintah untuk mentransformasi sekolah menjadi Sekolah Penggerak. Direncanakan pada 2020 hingga 2022 akan ditingkatkan kompetensi 50.000 guru dan 5.000 kepala sekolah dan tenaga kependidikan dimulai tingkat PAUD hingga SMP, dengan 3 kategori yaitu Kelompok Gajah, Kelompok Macan, dan Kelompok Kijang.
Kelompok Gajah :
Organisasi yang sudah lama terbentuk dan memiliki bukti empiris dampak program terhadap hasil belajar siswa, Kelompok Gajah juga akan dipercaya untuk mentransformasikan sekitar 100 sekolah agar menjadi sekolah penggerak. Kelompok ini pun akan mendapatkan dukungan dana sekitar 20 miliar per tahun.
Kelompok Macan :
Organisasi yang masih berkembang dan memiliki perencanaan pendidikan yang baik.
Organisasi kategori ini akan dipercaya memegang sekitar 21 hingga 100 sekolah serta mendapatkan dukungan dana sebesar 5 miliar per tahun.
Kelompok Kijang :
Organisasi yang masih baru berkembang namun memiliki ide-ide menarik dan inovatif. Kelompok Kijang akan mendapat dukungan dana sebesar 1 miliar.
Ini menjadi bukti bahwa negara juga memberi kesempatan kepada semua organisasi, baik organisasi yang sudah jalan maupun kepada organisasi yang punya ide-ide dalam rangka inovasi dan dalam rangka proses perbaikan dan pembelajaran di sekolah.
Guru Penggerak
Peningkatan kualitas pendidikan yang dilakukan oleh Kemendikbud tidaknya berfokus pada peningkatan hasil belajar murid saja. Melainkan juga berupaya meningkatkan kompetensi guru, salah satunya dengan program guru penggerak.
Guru penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Guru penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolahnya dan wilayahnya, serta mengembangjan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Program guru penggerak ditujukan dengan fokus peningkatan kualitas melalui pelatihan dan pendampingan. Tujuannya agar peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah mampu menciptkan ekosistem pendidikan yang berkomitmen dan berdaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar murid.
Topik pembelajaran dalam program guru penggerak adalah :
Filosofi pendidikan Indonesia- Nilai-nilai dan peran guru penggerak- membangun visi sekolah- membangun budaya positif di sekolah
Topik-topik tersebut akan dipelajari oleh para guru selama dua bulan lamanya. Diharapkan setelah itu, guru-guru yang mengikuti program ini akan menjadi seorang guru penggerak yang membantu peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Efektivitas Sekolah Penggerak dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan
Program sekolah penggerak ini memang masih baru diluncurkan. Namun melihat tujuan dan bentuk-bentuk program yang dilaksanakan, sekolah penggerak bisa menjadi salah satu solusi meningkatkan kualitas pendidikan.
Dimana kualitas pendidikan diukur dari kualitas murid, guru sebagai fasiltator dan sekolah sebagai tempat yang mendukung proses pendidikan berjalan dengan baik.
Melalui program sekolah penggerak, semua pemangku kepentingan saling berkolaborasi demi meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah penggerak tak hanya mencetak lulusan yang berkualitas akademi saja, melainkan juga memiliki nilai-nilai karakter yang luhur sesuai dengan kepribadian bangsa. Murid-murid yang dihasilkan oleh sekolah penggerak adalah murid yang cerdas dan berkarakter.
Ini adalah indikator kesuksesan sistem pendidikan. Menghasilkan SDM unggul yang bisa membantu kemajuan bangsa.