Sintaks Pembelajaran Kontekstual dan Contoh RPP Kontekstual
Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran yang dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari baik konteks sosial, pribadi, maupun kultural. Model pembelajaran ini membantu siswa memahami materi dengan baik dan mendorong siswa untuk aktif kreatif yang terlibat dalam pembelajaran di kelas.
Sebagai guru, tak ada salahnya Anda mencoba model pembelajaran kontekstual di kelas. Pasalnya, model pembelajaran ini membuat pembelajaran lebih bermakna di mana siswa bisa memahami hubungan antara materi pelajaran dan pengalaman belajar di sekolah, dengan kehidupan nyata.
Mengapa Harus Pembelajaran Kontekstual?
Dengan mengorelasikan materi pelajaran dengan kehidupan siswa secara nyata, maka membantu mereka untuk benar-benar memahami materi yang dipelajari dan menumbuhkan memori yang kuat pada siswa, materi yang dipelajari akan terus diingat dan diaplikasikan dalam kehidupan mereka.
Pembelajaran kontekstual juga dinilai lebih produktif dan dapat menumbuhkan penguatan konsep pada siswa karena metode pembelajaran ini menganut aliran konstruktivisme. Artinya, siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri.
Dengan landasan filosofis konstruktivisme, siswa akan belajar dengan "mengalami" atau "melakukan", bukan sekadar menghafal.
Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru lebih intensif dan tidak lagi berperan sebagai pusat informasi, melainkan mengelola kelas lebih baik dan aktif serta membentuk sebuah tim yang bekerjasama untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru.
Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang dan memiliki kemampuan untuk mencari informasi atau pengetahuan sendiri. Sehingga guru bukan lagi penguasa yang mengatur atau memaksa kehendak siswa, melainkan memberi kesempatan pada mereka untuk menggunakan strategi belajar sendiri. Tentu saja, dalam konteks ini guru tetap harus membimbing mereka dan mengarahkan yang lebih baik.
Sintaks Pembelajaran Kontekstual
Agar penerapan pembelajaran kontekstual berjalan lancar dan lebih bermakna, Anda perlu mengetahui sintaks pembelajaran kontekstual. Berikut ini merupakan sintaks pembelajaran kontekstual yang bisa Anda ketahui, yaitu:
1. Modeling
Langkah pertama dalam pembelajaran dan pengajaran konstekstual adalah modeling. Pada tahap ini, guru akan menyampaikan mengenai kompetensi dan tujuan, bimbingan dan motivasi kepada para peserta didik.
Guru harus menanamkan pola pikir kepada para peserta didik untuk lebih memahami pelajaran yang disampaikan dengan belajar, menemukan ilmu, sampai mengonstruksi gagasan secara mandiri.
Guru juga memberikan pemusatan perhatian dan motivasi kepada peserta didik. Pada tahap ini semua kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, serta contoh disampaikan oleh guru.
2. Inquiry
Tahap berikutnya adalah inquiry atau tahap identifikasi. Tahap ini terdiri dari pengidentifikasian, analisis, observasi, serta hipotesis yang akan dilakukan oleh peserta didik. Guru akan membimbing peserta didik dalam melakukan tahap ini dan membuat mereka berpikir secara kritis.
Lakukan tahap inquiry untuk berbagai teori dan konsep pembelajaran yang ada. Peserta didik nantinya akan menemukan hasil dari identifikasinya yang akan membuat mereka lebih ingin tahu lagi mengenai pelajarannya. Maka dari itu, tahap selanjutnya adalah questioning atau bertanya.
3. Questioning
Seperti yang telah dijelaskan di tahap sebelumnya, tahap questioning atau bertanya ini akan jadi tahap untuk menanamkan karakter ingin tahu pada peserta didik dengan bertanya. Mereka bertanya karena telah berpikir dengan kritis.
Pada tahap ini, guru akan membantu peserta didik dalam mengarahkan, mengeksplorasi, menuntun, mengevaluasi (inquiry) dan juga dalam generalisasi.
4. Learning community
Pada tahap ini, guru akan membuat peserta didik belajar dengan membentuk kelompok/grup belajar. Peserta didik akan diminta untuk bekerja sama, melaksanakan berbagai aktivitas dan penelitian dalam kelompok belajar tersebut.
Seluruh peserta diidk wajib berpartisipasi aktif untuk mengerjakan dan belajar. Walaupun ini adalah kegiatan belajar kelompok, peserta didik juga tetap akan dilihat performanya secara individu.
5. Constructivism
Pada tahap ini, guru akan membuat peserta didik membuat pengertian secara mandiri dari kegiatan sebelumnya yang telah mereka lakukan. Selain itu, peserta didik juga akan membuat tesis-sintesis, konstruksi teori dan pemahaman dari pengalaman yang sudah mereka pahami. Dari sini mereka membangun pemahamannya sendiri dan mengonstruksi konsep/aturan yang ada.
6. Reflection
Tahap ini, sesuai namanya, guru akan meminta peserta didik untuk merefleksi kegiatan yang telah mereka lakukan selama ini. Peserta didik akan diminta oleh guru untuk mengulas dan merangkum materi.
Kegiatan ini biasanya akan dilakukan pada sesi akhir pertemuan pembelajaran. Peserta didik akan me-review atau mengulas kembali, merangkum, juga menindak lanjuti apa yang telah mereka refleksikan.
7. Authentic Assessment
Tahap authentic assessment merupakan tahanan terakhir dalam pembelajaran dan pengajaran konstektual. Pada tahap ini, guru akan menilai peserta didik secara secara objektif supaya mereka bisa mewujudkan kompetensi yang telah disampaikan pada awal pembelajaran oleh guru.
Contoh RPP Kontekstual
Dalam melaksanakan pembelajaran kontekstual, Anda membutuhkan perencanaan yang matang. Perencanaan ini bisa tertuang dalam RPP Merdeka belajar atau RPP 1 halaman. Berikut ini merupakan contoh RPP kontekstual yang bisa Anda ketahui, yaitu
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP/MTS
Kelas/Semester : VIII / I
Mata pelajaran : PKN
Materi pokok : Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Pembelajaran ke : 1-2
Alokasi waktu : 2 X 2 JP
A. Tujuan Pembelajaran:
- Melalui penjelasan guru, siswa dapat mendeskripsikan arti Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa yang ditunjukkan dalam pemahaman Pancasila dengan baik dan benar.
- Melalui pengamatan, siswa dapat memahami betapa pentingnya Pancasila bagi Negara dan kehidupan sehari-hari sebagai pakem dengan ditunjukkan dalam isi diskusi yang disampaikan dengan baik dan benar.
- Melalui studi kasus, siswa dapat memahami kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa dengan baik dan benar.
B. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN | DESKRIPSI KEGIATAN |
Pendahuluan |
|
Kegiatan Inti | Invitasi 1. Guru memberikan penjelasan arti Pancasila sebagai Dasar Negara, kedudukan negara, dan fungsi Pancasila 2. Guru bertanya pada siswa mengenai problem yang dihadapinya sendiri atau masyarakat sebagai warga negara Indonesia. Eksplorasi 1. Dalam kelompok, siswa diskusi untuk mencari beberapa solusi pada problem di atas, yang didukung dengan data dan fakta yang ditemukan lewat riset. Penjelasan dan Solusi 1. Siswa menuangkan hasil diskusi kelompok ke dalam laporan dan mempresentasikannya Pengambilan Tindakan 1. Guru memberikan soal esai mengenai tindakan nyata yang dapat diambil siswa untuk mengatasi problem sebagai warga negara, yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. |
Penutup |
|
C. Penilaian (Assessment)
Penilaian Sikap | Penilaian Pengetahuan | Penilaian Keterampilan |
Observasi terhadap sikap aktif dan tanggung jawab saat mengerjakan tugas | Soal essay berupa uraian tindakan nyata untuk mengatasi problem yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila | Observasi terhadap sistematika essay yang baik dan benar dan keterampilan presentasi. |
Kepala Sekolah,………………………………. Guru Kelas ………………………………
NIP. ………………………… …………………, NIP……………......
Itulah beberapa hal mengenai sintaks dan contoh RPP kontekstual yang bisa diketahui. Untuk mendapatkan RPP Merdeka belajar atau RPP satu halaman kunjungi kejarcita.id. Kejarcita menjadi solusi belajar mengajar yang lebih efektif dan mudah, ada ribuan bank soal LOTS, HOTS, AKM dengan lengkap, materi pelajaran, rangkuman, lembar kerja siswa dan lainnya. Kunjungi kejarcita.id untuk tahu selengkapnya!