Perbedaan Growth Mindset dan Fixed Mindset

Pola pikir memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan bagaimana kita menjalani hidup, menghadapi tantangan, serta mencapai tujuan. Cara kita berpikir tentang kemampuan diri sendiri dan potensi kita dapat memengaruhi tingkat keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, karier, hingga hubungan pribadi.

Salah satu teori psikologi yang sangat berpengaruh dalam hal ini diperkenalkan oleh psikolog Carol Dweck, yang mengidentifikasi dua jenis pola pikir utama: Growth Mindset dan Fixed Mindset. Growth Mindset atau pola pikir berkembang berfokus pada keyakinan bahwa kemampuan dapat terus berkembang melalui usaha dan pembelajaran, sementara Fixed Mindset atau pola pikir tetap meyakini bahwa kemampuan adalah sesuatu yang tetap dan terbatas.

Artikel ini bertujuan untuk membandingkan dan mengklarifikasi perbedaan antara kedua pola pikir tersebut, serta menggali dampak yang ditimbulkan oleh masing-masing pola pikir dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Growth Mindset?

Growth Mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang bukanlah hal yang tetap atau bawaan sejak lahir, melainkan dapat berkembang dan meningkat seiring dengan usaha, pembelajaran, dan ketekunan. Orang yang memiliki pola pikir ini percaya bahwa dengan latihan yang konsisten, kesediaan untuk belajar dari kesalahan, serta keterbukaan terhadap tantangan, mereka dapat memperbaiki diri dan mencapai potensi maksimal mereka.

Growth Mindset mendorong individu untuk melihat setiap kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh, bukan sebagai tanda ketidakmampuan. Dengan pola pikir ini, seseorang menjadi lebih resilien, berani mencoba hal baru, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan.

Ciri-ciri orang dengan Growth Mindset:

Orang dengan Growth Mindset memiliki beberapa ciri khas, di antaranya:

  • Terbuka terhadap Tantangan: Mereka tidak menghindari tantangan, melainkan melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.
  • Melihat Kegagalan sebagai Proses Pembelajaran: Mereka tidak takut gagal, karena percaya kegagalan adalah bagian dari perjalanan untuk mencapai kemajuan.
  • Fokus pada Usaha dan Proses: Mereka lebih menghargai usaha yang dilakukan daripada hanya mengandalkan bakat atau hasil instan.
  • Menerima Umpan Balik: Orang dengan Growth Mindset terbuka terhadap kritik dan menggunakan umpan balik untuk memperbaiki diri.
  • Percaya pada Kemampuan untuk Berkembang: Mereka yakin bahwa kemampuan dan kecerdasan bisa berkembang dengan latihan, waktu, dan dedikasi.

Dengan ciri-ciri ini, orang dengan Growth Mindset lebih resilien, terus belajar, dan selalu berusaha menjadi versi terbaik dari diri mereka.

Growth Mindset: Mengubah Pola Pikir untuk Mencapai Potensi Terbaik
Growth Mindset mengajarkan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha, ketekunan dan pembelajaran yang berkelanjutan

Apa Itu Fixed Mindset?

Fixed Mindset adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan seseorang adalah sifat tetap yang tidak dapat berubah atau berkembang. Orang dengan pola pikir ini percaya bahwa bakat dan kecerdasan sudah ditentukan sejak lahir, sehingga mereka cenderung menghindari tantangan, takut gagal, dan merasa tidak bisa berkembang lebih jauh. Mereka sering kali mengukur keberhasilan berdasarkan hasil instan dan enggan menerima kritik atau umpan balik, karena merasa itu mengancam harga diri mereka.

Dalam Fixed Mindset, kegagalan dipandang sebagai indikasi ketidakmampuan, bukan sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Ciri-ciri orang dengan Fixed Mindset:

Orang dengan Fixed Mindset memiliki beberapa ciri khas, di antaranya:

  • Menghindari Tantangan: Mereka cenderung menghindari tantangan karena takut gagal atau merasa tidak mampu menghadapinya.
  • Takut Gagal: Mereka melihat kegagalan sebagai bukti bahwa mereka tidak cukup pintar atau berbakat, dan hal ini bisa mengurangi rasa percaya diri.
  • Fokus pada Hasil: Mereka lebih menghargai hasil akhir dibandingkan dengan usaha dan proses, dan sering kali merasa puas dengan pencapaian yang cepat.
  • Menolak Umpan Balik: Mereka cenderung menolak kritik atau umpan balik karena merasa itu merendahkan atau mengancam identitas diri mereka.
  • Merasa Terancam dengan Kesuksesan Orang Lain: Mereka bisa merasa iri atau terancam oleh kesuksesan orang lain, berpikir bahwa kesuksesan tersebut menunjukkan bahwa mereka kurang berbakat.

Dengan ciri-ciri ini, orang dengan Fixed Mindset cenderung kurang berkembang, karena mereka menganggap kemampuan mereka terbatas dan tidak bisa ditingkatkan lebih jauh.

Perbandingan Growth Mindset vs Fixed Mindset

1. Pandangan terhadap Kegagalan

Growth Mindset:

Orang dengan Growth Mindset melihat kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran dan kesempatan untuk berkembang. Mereka percaya bahwa kegagalan bukan akhir dari perjalanan, tetapi bagian dari proses yang akan memperkaya pengalaman dan meningkatkan kemampuan mereka. Kegagalan dianggap sebagai bukti bahwa mereka sedang berada di luar zona nyaman dan belajar hal-hal baru.

Fixed Mindset:

Sebaliknya, orang dengan Fixed Mindset melihat kegagalan sebagai tanda bahwa mereka tidak cukup berbakat atau tidak mampu. Kegagalan mengancam rasa percaya diri mereka dan sering kali mereka merasa gagal sebagai individu, bukan sebagai proses yang bisa diperbaiki. Mereka cenderung menghindari situasi yang dapat menyebabkan kegagalan, yang menghambat perkembangan mereka.

2. Pandangan terhadap Tantangan

Growth Mindset:

Orang dengan Growth Mindset menyambut tantangan dan melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh dan memperluas kemampuan. Mereka percaya bahwa dengan usaha dan ketekunan, mereka dapat mengatasi hambatan yang ada. Tantangan justru memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras dan mencari solusi kreatif.

Fixed Mindset:

Orang dengan Fixed Mindset cenderung menghindari tantangan karena mereka percaya bahwa kemampuan mereka terbatas. Mereka lebih suka berfokus pada hal-hal yang mereka kuasai dan merasa nyaman dengan keadaan itu, menghindari situasi yang bisa memperlihatkan kekurangan mereka. Mereka merasa cemas jika harus menghadapi tantangan yang mungkin membuktikan bahwa mereka tidak mampu.

3. Pandangan terhadap Usaha

Growth Mindset:

Bagi orang dengan Growth Mindset, usaha adalah kunci untuk mencapai kesuksesan. Mereka percaya bahwa kemampuan bisa berkembang melalui kerja keras, latihan, dan ketekunan. Mereka tidak menganggap usaha sebagai beban, melainkan sebagai bagian integral dari proses belajar yang akan mendatangkan hasil.

Fixed Mindset:

Orang dengan Fixed Mindset sering kali merasa bahwa jika mereka harus bekerja keras, itu berarti mereka tidak memiliki bakat yang cukup. Mereka cenderung menganggap usaha sebagai hal yang sia-sia, karena mereka percaya bahwa kemampuan seharusnya datang dengan mudah jika mereka memang berbakat. Akibatnya, mereka mungkin kurang berusaha dan berhenti ketika menghadapi kesulitan.

4. Pandangan terhadap Umpan Balik

Growth Mindset:

Orang dengan Growth Mindset terbuka terhadap kritik dan umpan balik, menganggapnya sebagai alat yang berharga untuk berkembang. Mereka melihat umpan balik sebagai sarana untuk memperbaiki kelemahan dan mempelajari hal baru. Kritik tidak merendahkan mereka, melainkan memberikan kesempatan untuk perbaikan.

Fixed Mindset:

Sebaliknya, orang dengan Fixed Mindset cenderung menghindari umpan balik atau kritik karena mereka merasa itu mengancam harga diri mereka. Mereka mungkin merasa bahwa kritik menunjukkan kekurangan atau ketidakmampuan mereka, dan bisa jadi mereka menganggapnya sebagai penilaian negatif terhadap diri mereka secara keseluruhan.

5. Pandangan terhadap Kesuksesan Orang Lain

Growth Mindset:

Orang dengan Growth Mindset melihat kesuksesan orang lain sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Mereka tidak merasa terancam atau iri, karena mereka percaya bahwa kesuksesan orang lain menunjukkan bahwa perkembangan itu mungkin dan dapat dicapai. Mereka termotivasi untuk belajar dari orang lain dan terus berusaha mencapai potensi mereka.

Fixed Mindset:

Orang dengan Fixed Mindset sering merasa terancam atau iri dengan kesuksesan orang lain. Mereka mungkin berpikir bahwa orang yang sukses lebih berbakat atau memiliki kemampuan lebih dari mereka, yang membuat mereka merasa kurang. Mereka cenderung membandingkan diri mereka dengan orang lain dan merasa gagal jika orang lain berhasil lebih baik.

Growth Mindset memungkinkan kita untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan dengan sikap positif, sedangkan Fixed Mindset dapat membatasi potensi kita dengan menghalangi kemampuan untuk belajar dari pengalaman. Memahami perbedaan ini penting untuk memilih pola pikir yang lebih mendukung perkembangan diri dan kesuksesan jangka panjang.

Dampak Growth Mindset dan Fixed Mindset dalam Kehidupan Sehari-hari

sumber: kejarcita.id

1. Dampak dalam Pendidikan

Growth Mindset:

Siswa dengan Growth Mindset cenderung lebih resilien dalam menghadapi kesulitan akademik. Mereka melihat nilai buruk atau kesulitan belajar sebagai bagian dari proses pembelajaran dan tidak mudah menyerah. Mereka akan mencari cara untuk mengatasi kelemahan, baik dengan belajar lebih keras, meminta bantuan, atau mencoba metode yang berbeda.

Pola pikir ini mendorong mereka untuk terus berkembang, mencoba hal baru, dan terbuka terhadap kritik yang membangun.

Fixed Mindset:

Siswa dengan Fixed Mindset mungkin merasa putus asa ketika menghadapi kesulitan, karena mereka percaya bahwa kemampuan mereka tidak bisa berkembang. Mereka bisa merasa bahwa kegagalan adalah cerminan dari kekurangan bawaan yang tidak bisa diubah. Akibatnya, mereka mungkin menghindari tugas yang sulit, tidak mau mengambil risiko, atau merasa takut gagal.

Mereka mungkin enggan mencari bantuan atau mencoba metode baru karena takut terlihat tidak cerdas.

2. Dampak dalam Karier

Growth Mindset:

Dalam dunia kerja, Growth Mindset membantu seseorang untuk terus berkembang dan meningkatkan keterampilan mereka. Mereka lebih terbuka terhadap pelatihan dan pembelajaran baru, serta melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar dan beradaptasi. Mereka tidak takut untuk mengambil tantangan baru dan siap berinovasi dalam pekerjaan mereka.

Orang dengan pola pikir ini cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perubahan dan menunjukkan ketekunan yang lebih tinggi dalam mencapai tujuan jangka panjang.

Fixed Mindset:

Di sisi lain, orang dengan Fixed Mindset mungkin merasa terhambat dalam karier mereka. Mereka cenderung menghindari tantangan besar karena takut gagal atau merasa bahwa kemampuan mereka terbatas. Jika tidak segera sukses, mereka mungkin merasa frustasi dan memilih untuk tidak mencoba lagi atau berpegang pada zona nyaman mereka.

Mereka juga mungkin lebih sulit menerima kritik atau umpan balik, yang dapat menghalangi perkembangan profesional mereka.

3. Dampak dalam Hubungan Pribadi

Growth Mindset:

Dalam hubungan pribadi, orang dengan Growth Mindset lebih terbuka untuk berkomunikasi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang konstruktif. Mereka percaya bahwa hubungan bisa diperbaiki dan berkembang seiring waktu dengan usaha bersama.

Mereka lebih sabar dalam mengatasi masalah dan tidak cepat merasa terancam atau menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam hubungan. Mereka menghargai pertumbuhan dan perkembangan dalam hubungan mereka.

Fixed Mindset:

Sebaliknya, orang dengan Fixed Mindset cenderung lebih cepat merasa putus asa ketika menghadapi masalah dalam hubungan. Mereka mungkin berpikir bahwa jika hubungan bermasalah, itu berarti hubungan tersebut tidak dapat diperbaiki atau bahwa pasangan mereka “tidak bisa berubah.”

Mereka lebih cenderung mempertahankan pandangan mereka sendiri dan menghindari kompromi, karena merasa bahwa “cara mereka adalah satu-satunya cara yang benar” atau bahwa perbedaan itu menunjukkan ketidakcocokan yang permanen.

4. Dampak dalam Kesehatan dan Kesejahteraan

Growth Mindset:

Orang dengan Growth Mindset cenderung memiliki sikap yang lebih positif terhadap tantangan dalam hidup, termasuk tantangan fisik atau kesehatan. Mereka lebih terbuka untuk mencoba metode baru dalam menjaga kesehatan dan tidak mudah menyerah saat mencoba memperbaiki kebiasaan buruk.

Mereka lebih mampu mengelola stres dengan lebih baik, karena mereka melihat tantangan sebagai bagian dari proses hidup yang bisa mereka kendalikan dan tingkatkan.

Fixed Mindset:

Orang dengan Fixed Mindset mungkin merasa bahwa kondisi fisik atau kesehatan mereka tidak bisa berubah, sehingga mereka kurang termotivasi untuk melakukan perubahan gaya hidup. Mereka lebih cenderung merasa terhambat atau putus asa ketika mencoba mencapai tujuan kesehatan atau kebugaran.

Jika mereka menghadapi kegagalan dalam mencapai tujuan kesehatan, mereka bisa merasa bahwa usaha mereka sia-sia, dan akhirnya berhenti berusaha.

5. Dampak dalam Pengembangan Diri

Growth Mindset:

Growth Mindset mendorong seseorang untuk selalu mencari peluang belajar, tidak peduli usia atau kondisi saat ini. Mereka percaya bahwa dengan usaha dan dedikasi, mereka dapat mengatasi keterbatasan dan mengembangkan kemampuan diri.

Mereka akan terus mencari cara untuk mengembangkan potensi mereka, baik itu melalui pelatihan, pengalaman baru, atau refleksi diri.

Fixed Mindset:

Orang dengan Fixed Mindset cenderung merasa bahwa mereka sudah mencapai batas kemampuan mereka dan tidak berusaha untuk berkembang lebih jauh. Mereka mungkin merasa bahwa tidak ada gunanya mencoba hal baru jika mereka merasa tidak berbakat atau sudah terlambat.

Mereka mungkin kurang termotivasi untuk mengatasi kelemahan atau memperbaiki diri, karena mereka percaya bahwa kemampuan tersebut sudah tetap dan tidak dapat diubah.

Cara Mengubah Fixed Mindset Menjadi Growth Mindset

Mengubah Fixed Mindset menjadi Growth Mindset adalah proses yang memerlukan kesadaran diri, kesabaran, dan komitmen untuk berkembang. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu dalam beralih dari pola pikir tetap (Fixed Mindset) menuju pola pikir berkembang (Growth Mindset):

1. Kenali Pola Pikir Fixed Mindset

Langkah pertama untuk mengubah pola pikir adalah menyadari bahwa Anda memiliki Fixed Mindset. Cobalah untuk mengidentifikasi pikiran atau keyakinan yang membatasi, seperti "Saya tidak bisa melakukan ini," atau "Saya tidak cukup pintar untuk itu."

Sadarilah bahwa pemikiran seperti ini sering kali datang dari ketakutan akan kegagalan atau rasa tidak cukup mampu, dan bukan dari kenyataan bahwa kemampuan Anda terbatas.

2. Ubah Cara Pandang terhadap Kegagalan

Orang dengan Growth Mindset melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, bukan sebagai akhir dari segalanya. Untuk mengubah Fixed Mindset, cobalah untuk melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk tumbuh.

Alih-alih merasa gagal, perhatikan apa yang bisa dipelajari dari kegagalan tersebut. Misalnya, "Apa yang bisa saya pelajari agar bisa lebih baik di lain waktu?"

3. Fokus pada Proses, Bukan Hasil

Orang dengan Growth Mindset lebih menghargai usaha dan proses daripada hanya berfokus pada hasil akhir. Untuk mengubah pola pikir, mulai hargai setiap langkah yang Anda ambil dalam usaha mencapai tujuan, bukan hanya berfokus pada pencapaian atau keberhasilan instan.

Misalnya, ketika Anda berlatih untuk suatu keterampilan, beri penghargaan pada diri sendiri atas usaha dan konsistensi Anda, meskipun hasilnya belum sempurna.

4. Gantilah "Saya Tidak Bisa" dengan "Saya Belum Bisa"

Salah satu cara termudah untuk mengubah Fixed Mindset adalah dengan mengganti kalimat negatif seperti "Saya tidak bisa" menjadi "Saya belum bisa." Ini memberi ruang bagi pengembangan dan mengingatkan diri Anda bahwa kemampuan itu berkembang dengan latihan dan ketekunan.

Ubah cara Anda berbicara dengan diri sendiri dan orang lain, dengan fokus pada pembelajaran dan perbaikan, bukan pada keterbatasan.

5. Terima Umpan Balik dan Kritik dengan Positif

sumber: kejarcita.id

Growth Mindset menganggap umpan balik sebagai alat untuk berkembang. Sebaliknya, orang dengan Fixed Mindset sering kali merasa tersinggung atau defensif terhadap kritik.

Mulailah untuk melihat kritik sebagai peluang untuk memperbaiki diri. Cobalah untuk meminta umpan balik secara aktif dan pertimbangkan bagaimana umpan balik tersebut dapat membantu Anda berkembang.

6. Kelilingi Diri dengan Orang-orang Positif

Untuk mendukung perubahan pola pikir, kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung Growth Mindset. Mereka bisa memberikan dorongan, umpan balik positif, dan motivasi untuk terus berkembang.

Hindari lingkungan yang terlalu fokus pada pencapaian instan atau orang yang menilai kemampuan seseorang berdasarkan hasil tanpa menghargai usaha.

7. Bersikap Sabar dan Konsisten

Perubahan pola pikir tidak terjadi dalam semalam. Dibutuhkan waktu untuk mengembangkan Growth Mindset dan menggantikan kebiasaan berpikir lama dengan yang baru. Sabarilah dengan diri sendiri dan berikan ruang untuk belajar dari pengalaman.

Konsistensi adalah kunci. Semakin sering Anda mengingatkan diri untuk melihat tantangan, kegagalan, dan umpan balik secara positif, semakin kuat pola pikir berkembang Anda.

8. Atur Tujuan dengan Fokus pada Pembelajaran

Alih-alih hanya menetapkan tujuan yang berfokus pada hasil (misalnya mendapatkan nilai A atau promosi), buatlah tujuan yang berfokus pada proses dan pembelajaran. Contohnya, "Saya ingin mempelajari keterampilan baru dalam bidang X" atau "Saya akan berusaha meningkatkan kemampuan saya melalui latihan dan eksperimen."

Dengan cara ini, Anda akan lebih fokus pada perjalanan belajar dan usaha yang dilakukan daripada pada hasil akhir.

Waspada Brain Rot: Kecanduan Gadget yang Bikin Lemah Otak
“Brain rot” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penurunan fungsi otak akibat kebiasaan atau kecanduan terhadap penggunaan teknologi

9. Rayakan Setiap Kemajuan, Kecil atau Besar

Hargai setiap langkah maju yang Anda ambil, meskipun kecil. Ini akan memperkuat keyakinan bahwa Anda dapat berkembang, dan memberi dorongan positif untuk terus belajar.

Misalnya, jika Anda mempelajari keterampilan baru atau berhasil mengatasi tantangan, berikan apresiasi pada diri Anda sendiri. Ini akan meningkatkan motivasi Anda untuk terus berusaha.

10. Lihat Kesuksesan Orang Lain sebagai Sumber Inspirasi

Alih-alih merasa iri atau terancam oleh kesuksesan orang lain, lihatlah itu sebagai sumber inspirasi. Growth Mindset membuat Anda melihat kesuksesan orang lain sebagai bukti bahwa perkembangan itu mungkin bagi siapa saja yang mau berusaha.

Cobalah untuk belajar dari orang-orang yang telah mencapai kesuksesan dan tanyakan pada diri Anda, "Apa yang bisa saya pelajari dari perjalanan mereka?"

Memiliki Growth Mindset sangat penting untuk membuka potensi terbaik dalam diri kita, karena pola pikir ini memungkinkan kita untuk terus berkembang, belajar, dan menghadapi tantangan hidup dengan sikap positif. Dengan Growth Mindset, kita menjadi pribadi yang lebih resilien, mampu bangkit dari kegagalan, dan terbuka untuk mencoba hal baru. Hal ini juga membuat kita lebih siap menghadapi rintangan yang ada, karena kita percaya bahwa kemampuan dapat terus berkembang dengan usaha dan ketekunan.

Sebaliknya, Fixed Mindset dapat membatasi kemampuan kita, menghambat pertumbuhan pribadi, dan membuat kita terjebak dalam zona nyaman yang mengurangi peluang untuk berkembang. Dengan memiliki Growth Mindset, kita memberi kesempatan pada diri sendiri untuk terus belajar, beradaptasi, dan mencapai potensi terbaik dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam karier, hubungan, maupun pengembangan diri.