Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan
Apa yang terbesit di pikiran Anda saat mendengar kata “mutu pendidikan”? Pasti tak jauh dari definisi utamanya, yakni kualitas atau ukuran baik atau tidaknya sebuah proses pengubahan sikap atau perilaku seseorang maupun sekelompok orang. Hal yang dimaksud seseorang ialah tenaga pendidik, peserta didik dan individu-individu lain dalam lingkungan pendidikan, yakni sekolah. Disebut sekelompok orang karena sekolah merupakan sebuah lembaga organisasi yang terdiri dari lebih dari satu orang saja.
Jadi, mutu pendidikan ialah kualitas yang ada dalam sebuah lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan belajar. Perubahan perilaku merupakan bentuk dari hasil belajar, anak-anak yang diberikan materi di sekolah wawasannya akan bertambah. Dengan demikian, mereka diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai suatu lembaga pendidikan, sekolah tentunya memiliki pemimpin yang bertugas memberikan arahan agar tujuan belajar tercapai. Tugas tersebut diampu oleh kepala sekolah dan dilaksanakan oleh semua warganya. Menjadi kepala sekolah tak hanya menempati jabatan struktural dengan gelar paling tinggi di suatu sekolah. Namun, tanggung jawabnya cukup besar untuk meningkakan mutu pendidikan dan kemajuan sekolahnya.
Menjadi kepala sekolah juga perlu memiliki tekad besar karena banyak sekali peranannya. Selain perlu memiliki kemampuan leadership, tentu saja banyak hal yang perlu dimilikinya. Dilansir dari buku 101 Intisari Leadership and Problem Solving karya Ayu Usada R., M.Sos., pemimpin perlu memiliki karakteristik sebagai berikut.
- Kemampuan Problem Solving
- Kemampuan Mengarahkan
- Kemampuan Mengambil Keputusan yang Tepat
- Mampu Bersikap Objektif
- Multiperspektif
- Proaktif
- Memiliki Capaian yang Jelas
- Memiliki Visi dan Misi
- Keselarasan antara Ucapan dan Tindakan
- Mampu Menerapkan Pola Koordinasi yang Tepat
- Memiliki Fleksibilitas yang Baik
- Asertif dan Memiliki Cara Berkomunikasi yang Baik
- Mampu Menerima Kritik
- Kompeten dalam Mengarahkan
- Mampu Memberdayakan Tim
- Mampu Membangun Etos Kerjasama
- Mampu Memberikan Dukungan dan Motivasi
- Demokratis
- Tidak Pernah Berhenti Belajar
- Tidak Takut Gagal
- Kreatif dan Inovatif
Pada dasarnya, minimal seorang kepala sekolah tentu perlu memiliki karakter-karakter seperti di atas sebelum terjun melakoni perannya. Terdapat lima pilar peran kepala sekolah yang telah dijabarkan dalam jurnal pendidikan “Jurnal Maitreyawira” volume 3, nomor 1,April 2022 yang dapat diterapkan oleh para kepala sekolah! Mari kita simak bersama!
Lima Pilar Peran Kepala Sekolah
1. Pendidik
Sebagai seorang pendidik, kepala sekolah berperan untuk mengenali, memperhatikan, mengarahkan, serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tenaga pengajar di sekolah. Ini karena kompetensi yang dimiliki para tenaga pengajar dapat digunakan untuk berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas.
Dengan begitu, tugas kepala sekolah sebagai educator ialah meningkatkan kompentensi setiap guru dengan membimbing mereka. Tentu saja sebagai kepala sekolah, seseorang harus memiliki “modal” ilmu yang pastinya jauh lebih kompeten dibanding tenaga pendidik lainnya. Maka dari itu, wajib untuk terus memperbaharui ilmu, wawasan dan update apapun dari dunia pendidikan.
Selain update wawasan dengan membaca, kepala sekolah dapat mengikuti pelatihan-pelatihan yang bersertifikat guna meningkatkan skill dan wawasan baru di bidang tertentu. Manfaatnya adalah ilmu tersebut dapat disalurkan pada guru untuk proses belajar mengajar.
Karakter yang perlu dimiliki kepala sekolah sebagai pendidik adalah tetap rendah hati. Dengan demikian, guru-guru yang ditularkan ilmu tidak merasa digurui atau dianggap tidak kompeten. Gunakan bahasa yang friendly dan tetap dalam koridor pendidikan sehingga guru tetap merasa nyaman saat belajar.
2. Manajer
Secara struktural, kepala sekolah memang jabatan tertinggi dalam lembaga sekolah. Itulah yang membuat ia menjadi seorang manajer dalam lembaga ini. Menjadi manajer di lembaga pendidikan juga perlu jam terbang yang cukup baik, memahami birokrasi, dan sistem yang baik dalam sebuah organisasi pendidikan.
Sebagai manajer, kepala sekolah menyusun strategi-strategi yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolahnya. Sebagai contoh, membuat rencana-rencana untuk meningkatkan akreditasi sekolah, meningkatkan fasilitas pendukung belajar, mencetuskan program-program yang dapat memperbaiki kualitas belajar di kelas, melakukan pengawasan program, dan mampu melakukan evaluasi atas program yang telah dijalankan.
Kepala sekolah tentu saja perlu memiliki ilmu manajerial yang mungkin saja tidak diperoleh secara singkat. Pengalaman sebelum menjadi kepala sekolah alias jam terbangnya juga menjadi “portofolio” untuk mengukur pantas atau tidak pantasnya seseorang menjadi kepala sekolah. Kompetensi manajerial perlu menjadi pertimbangan penting untuk seseorang maju untuk menjadi kepala sekolah karena ini kemampuan yang sangat inti dan utama.
3. Administrator
Kepala sekolah tidak boleh buta soal administrasi seperti surat menyurat, membuat proposal, membuat perencanaan yang berkaitan dengan pekerjaannya secara tertulis dan terstruktur. Peran kepala sekolah sebagai administrator pendidikan tentunya bersumber dari makna harfiah administrasi pendidikan itu sendiri, seperti mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber yang ada di sekolah, misalnya saja tenaga kerja/ manusia, sarana atau fasilitas, media pembelajaran untuk mendukung tujuan pembelajaran secara efektif, optimal, tepat sasaran, serta efisien.
Seorang administrator berjasa membuat sistem bekerja lebih baik guna mencapai mutu pendidikan yang diharapkan. Tujuan, program dan ide tak akan berjalan jika tidak ada sistem yang efektif. Maka dari itu, tugas kepela sekolah selain sebagai pemimpin, juga sebagai kepala administrator di satuan pendidikan.
4. Supervisor
Pekerjaan sebagai kepala sekolah memang tidak mudah, kali ini peranan penting seorang pemimpin di sekolah ialah sebagai supervisor. Tanggung jawabnya cukup banyak, yakni memantau, memberikan binaan, memperbaiki sistem-sistem yang kurang efektif baik dalam proses belajar siswa maupun dalam sistem administratif guna mencapai tujuan utama, yakni peningkatan mutu sekolah itu sendiri.
Dalam memantau kinerja guru, baiknya kepala sekolah memiliki alat ukur yang valid berupa evaluasi RPP, atau dari hasil belajar siswa. Tak hanya berkaitan dalam proses penyampaian materi, kepala sekolah patut memantau karakter guru, mana yang tepat atau tidak tepat untuk ditampilkan ke siswa-siswinya, seperti cara bepakaian, cara bertutur-kata, cara memberikan reward-punishment-reinforcement serta bagaimana guru menampilkan diri di media sosial.
Tentunya ini sangat baik dalam memberikan cerminan positif lembaga pendidikan serta para warga sekolah. Sebagai supervisor, kepala sekolah juga perlu berhati-hati membawa diri dan menerapkan karakter berbudi luhur sebagai teladan bagi warga sekolah.
5. Wirausahawan
Terdengar cukup aneh jika peranan kepala sekolah salah satunya sebagai wirausahawan. Jangan terkecoh dahulu, makna dari wirausahawan ialah kepala sekolah mampu menerapkan karakter-karakter seorang wirausahawan seperti melakukan inovasi dan kreatif dalam meningkatkan mutu pendidikan. Seperti yang telah dijelaskan oleh Ayu Usada R., M.Sos dalam bukunya 101 Intisari Leadership and Problem Solving, pemimpin harus memiliki karakter tersebut.
Setelah membaca artikel ini, mungkin Anda menjadi tahu bahwa tugas kepala sekolah tidaklah mudah. Namun, yang perlu diketahui bahwa peranan dan skill sebagai kepala sekolah bisa dipelajari. Hal yang terpenting, jangan pernah berhenti belajar. Bagi siapapun yang ingin berkarier di bidang ini, segera persiapkan diri, perluas wawasan, banyak berlatih, menjadi guru yang inovatif dan kreatif serta mau terus berproses. Salam pendidikan!