Peran Guru dalam Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Siswa
Menumbuhkan jiwa kepemimpinan begitu penting untuk diajarkan sejak dini. Hal ini dikarenakan pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi guru maupun orangtua untuk melatih keterampilan anak dalam memimpin sejak dini.
Dalam hal ini, keterampilan memimpin yang perlu diajarkan kepada anak yaitu seperti melatih rasa tanggung jawab anak terhadap pekerjaan yang dikerjakannya, ketekunan mereka dalam mengerjakan pekerjaannya, baik pekerjaan rumah maupun pekerjaan di sekolah (tugas). Mungkin orangtua akan merasa kesulitan dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan anak-anaknya karena mereka harus disibukkan untuk mencari nafkah, sehingga bisa dikatakan bahwa peran guru dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa cukup besar.
Untuk menjadi seorang pemimpin, seorang siswa tidak hanya harus mendapatkan pendidikan dari guru maupun orangtua saja, tetapi siswa juga memiliki peran yang cukup penting dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Dengan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dengan maksimal, maka setiap siswa memiliki peluang yang besar untuk menjadi seorang pemimpin. Hal ini dikarenakan untuk menjadi seorang pemimpin mereka tidak hanya harus pandai dalam memimpin suatu kelompok saja, tetapi seorang pemimpin juga harus memiliki kemampuan yang maksimal, dengan begitu kelompok yang akan dipimpinnya bisa berkembang dan maju.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap Kepemimpinan Siswa
Adapun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap kepemimpinan setiap siswa yang mana terdiri dari 2 faktor yaitu faktor internal (berasal dari dalam diri siswa) dan faktor eksternal (berasal dari luar diri anak). Berikut penjelasannya:
Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang memiliki peran penting dalam membentuk sikap kepemimpinan siswa. Adapun beberapa dari faktor internal yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap kepemimpinan siswa antara lain, yaitu:
a. Karakter Siswa
Karakter yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi pembentukan jiwa kepemimpinan siswa. Oleh karena itu, terlebih dulu guru harus memahami karakter siswa, dengan begitu mereka bisa mengambil sikap dalam cara menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa.
b. Kedisiplinan Siswa
Faktor lain yang dapat mempengaruhi jiwa kepemimpinan siswa yaitu kedisiplinan yang dimiliki siswa. Jika siswa telah memiliki sikap disiplin sejak dini maka jiwa kepemimpinan akan tumbuh secara natural, tanpa harus memakan waktu yang cukup banyak.
c. Perasaan Simpati dan Empati
Dengan adanya perasaan simpati dan empati yang dimiliki siswa, jiwa kepemimpinan yang terdapat di dalam dirinya akan tumbuh secara perlahan-lahan. Dalam hal ini, simpati dan empati yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan suatu tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik untuk dirinya maupun untuk orang lain.
d. Keberanian Siswa
Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan adalah mereka yang berani dalam bertindak. Oleh karena itu, jika seorang siswa telah memiliki sikap yang berani maka tidak sulit bagi mereka untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan.
e. Rasa Percaya Diri
Seorang pemimpin memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Dengan rasa percaya diri yang mereka miliki, mereka bisa mengatasi setiap permasalahan dengan tenang dan mencari solusi yang tepat dari setiap masalah yang hadir.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri/kepribadian seorang siswa. Bisa dikatakan bahwa faktor eksternal yaitu didapatkan dari lingkungan sekitar siswa yang berperan penting dalam membentuk jiwa kepemimpinan siswa. Berikut adalah beberapa faktor eksternal yang dapat mempengaruhi jiwa kepemimpinan siswa, antara lain:
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah tempat di mana setiap siswa tumbuh dan berkembang sedari kecil hingga mereka tumbuh dewasa. Lingkungan keluarga adalah tempat pertama di mana setiap anak akan belajar. Oleh karena itu, para orangtua harus hati-hati dalam bertindak, karena di masa kanak-kanaknya mereka akan memproses setiap perilaku orang-orang terdekatnya dan akan meniru perilaku tersebut.
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah tempat para siswa untuk belajar. Pembelajaran yang dilakukan bisa dimulai dari pembelajaran kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sebagai seorang pendidik, guru berperan penting dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah tempat di mana siswa bisa mempelajari banyak hal. Dalam hal ini, orangtua harus memastikan bahwa anak-anaknya tumbuh di lingkungan yang aman dan tidak memberikan pengaruh yang buruk kepada mereka. Hal ini dikarenakan lingkungan masyarakat memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan banyak sekali hal-hal yang jarang ditemukan siswa di sekolah maupun di lingkungan keluarga.
Cara Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Siswa
Adapun beberapa cara yang dapat diterapkan guru untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa. Dengan adanya peran guru dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa di sekolah, bukan berarti orangtua bisa lepas tangan dalam memantau perkembangan anak di rumah. Dengan adanya kerjasama antara guru dan orangtua, maka siswa bisa tumbuh menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab, berani, dan bijaksana di masa depan. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa, antara lain yaitu:
1. Mengenalkan Tanggung Jawab
Ciri utama dari pemimpin yang baik yaitu mereka yang memiliki tanggung jawab. Dengan mengenalkan tanggung jawab sedari dini kepada siswa mereka bisa lebih disiplin dan teratur dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Sebagai pelajaran pertama, Anda bisa mengenalkan apa itu tanggung jawab dan mengapa siswa harus memiliki rasa tanggung jawab. Tanggung jawab tidak hanya sebuah tindakan semata, tetapi juga suatu janji yang harus ditepati dan dikerjakan seseorang dengan baik. Dengan adanya pengenalan tanggung jawab sedari dini kepada siswa, mereka akan terhindar dari keteledoran dan penganut ingkar janji.
2. Membuat Tugas Kerja Kelompok
Tugas kelompok yang dibuat guru dalam proses belajarnya dapat melatih jiwa kepemimpinan siswa. Tugas kelompok mewajibkan setiap anggota kelompoknya untuk berbagi tugas dengan adil, berinteraksi untuk mengatasi permasalahan yang diberikan guru, serta melatih kemampuan siswa untuk bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan guru. Tugas kelompok ini juga bisa dijadikan ajang untuk mendorong siswa untuk tumbuh menjadi seorang pemimpin. Dengan mereka bisa memimpin kelompoknya yang masih tergolong kecil bersama teman-teman satu kelompoknya, maka tidak bisa dipungkiri bahwa di masa depan kelak mereka bisa menjadi pemimpin dari kelompok besar.
3. Mengajak Siswa untuk Masuk ke dalam Organisasi di Sekolah
Organisasi yang diadakan sekolah bukan hanya sekadar organisasi untuk mengisi waktu luang siswa saja. Dengan adanya organisasi di sekolah, siswa bisa bebas dalam mengutarakan pendapatnya dan kemampuan yang dimilikinya. Oleh karena itu, biarkanlah siswa untuk mengekspresikan pendapat yang dimilikinya. Begitu juga dengan para orangtua untuk tidak membatasi kegiatan anak-anaknya di sekolah. Dengan begitu mereka bisa lebih maksimal untuk menunjukkan potensi yang dimilikinya, misalnya menjadi seorang pemimpin.
Membahas kepemimpinan adalah hal yang menarik untuk dibahas, apalagi untuk masa depan siswa. Untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan guru dan orangtua harus bekerja sama dalam menumbuhkan sifat tersebut. Namun, dikarenakan siswa akan lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah dengan segala aktivitas yang dapat meningkatkan kemampuan akademik serta kreativitasnya maka bisa dikatakan bahwa peran guru dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa begitu besar.