Pentingnya Observasi Sebelum Melakukan Pembelajaran
Seorang pendidik tentu saja mempersiapkan segala sesuatu sebelum melaksanakan pembelajaran. Hal ini penting dilakukan karena seorang guru perlu mengetahui sejauh mana ia menggunakan pendekatan terkini dalam pembelajaran termasuk observasi.
Dalam melakukan proses kegiatan belajar mengajar, observasi penting dilakukan sebagai sarana untuk meningkatkan diri dalam hal sejauh mana perencanaan pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Begitu juga dalam hal manajemen kelas yang berkaitan dengan keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran maupun keterlibatan murid dalam pembelajaran.
Apakah guru sudah memahami bagaimana kebutuhan belajar murid serta apa yang harus dimaksimalkan dalam proses kegiatan belajar di kelas?
Sebagian sekolah di Indonesia telah menerapkan kurikulum merdeka sehingga guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar maupun metode pembelajaran sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Kurikulum merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten belajar akan lebih optimal diterapkan sehingga peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi mereka.
Dengan begitu guru bisa bebas melakukan observasi pembelajaran, agar proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Seperti yang kita ketahui bahwa siswa kerap kali merasa bosan pada mata pelajaran tertentu karena strategi pembelajaran yang digunakan guru tidak berubah sama sekali atau bisa dikatakan terlalu monoton.
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan guru dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut:
1. Buatlah Kesepakatan Belajar dengan Siswa Sebelum Melakukan Pembelajaran
Kesepakatan dibuat dengan keyakinan setiap siswa untuk dapat melaksanakan kesepakatan tersebut dengan baik. Pada kesempatan ini, guru dapat memberi kebebasan kepada siswa dalam menentukan kesepakatan belajarnya. Selain dapat membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar, cara ini juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, karena mereka diberi kesempatan untuk membuat peraturannya sendiri. Guru akan bertindak sebagai fasilitator di kelas.
2. Menjadi Manajer di Dalam Kelas
Guru akan mengingatkan siswa apabila mereka melupakan keyakinan kelas yang telah disepakati. Misalnya, saat proses pembelajaran berlangsung siswa wajib untuk mengangkat tangannya ketika bertanya dengan guru mengenai materi yang belum ia pahami.
3. Melihat Kebutuhan Peserta Didik
Sebelum melakukan pembelajaran, sangat penting bagi seorang guru untuk melakukan observasi dalam hal pemenuhan kebutuhan peserta didik. Hal ini berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilakukan di dalam kelas. Petakan kebutuhan peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil di mana nanti mereka mampu bernalar kritis dalam menjawab pertanyaan yang guru ajukan.
Misalnya pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu proses, konten dan produk. Peserta didik dapat dikelompokan berdasarkan kebutuhan belajar mereka, apakah mereka menyukai audio visual, visual maupun kinestetik.
4. Memberikan Motivasi pada Peserta Didik
Sembari memberikan materi pembelajaran, guru dapat memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa minat dan bakat mereka dapat menunjang karir di masa depan kelak. Siswa yang kurang semangat dalam belajar dapat dibangkitkan kembali gairah belajarnya melalui ice breaking ataupun permainan yang berkaitan dengan pembelajaran, misalnya menyusun kata dalam kotak-kotak yang telah disediakan, permainan ular tangga, tebak gambar, dsb.
5. Berusaha Memberikan Solusi Terbaik dalam Setiap Permasalahan
Bukan tidak mungkin, peserta didik melakukan kesalahan, baik itu melanggar peraturan sekolah maupun melanggar keyakinan kelas yang telah disepakati. Untuk itulah guru harus memangani hal-hal mulai dari permasalahan kecil sampai pada permasalahan yang dianggap rumit sehingga perlu melibatkan orang lain dalam menyelesaikan masalah.
Permasalahan siswa dapat diatasi melalui segitiga restitusi. Segitiga restitusi adalah proses penyelesaian masalah dengan menciptakan kondisi di mana siswa dapat memahami kesalahan apa yang telah mereka perbuat. Dengan menyadari kesalahan tersebut siswa dapat mengatasi permasalahan yang telah dibuatnya.
6. Lakukan Kombinasi Pembelajaran
Pembelajaran yang monoton tentu saja membuat siswa bosan belajar. Pada kesempatan ini guru akan menemukan tingkah laku siswa seperti keluar masuk kelas, tidur di dalam kelas, serta asyik dengan pembicaraannya sendiri. Oleh karena itu, guru harus mampu memetakan siswa terkait minat dan bakat mereka, hal-hal apa yang mereka sukai dan tidak sukai.
Kombinasi pembelajaran dapat dilakukan dengan pembelajaran yang dilakukan diluar kelas.
7. Tepat Sasaran
Dalam melakukan observasi, apakah hal-hal yang dilakukan guru sudah tepat sasaran. Misalnya, apakah dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk menggunakan ponsel dalam kegiatan pembelajaran sudah tepat sasaran atau tidak? Apakah dengan menggunakan metode tersebut kebutuhan belajar siswa bisa terpenuhi atau tidak?
Adapun sebaliknya, apakah dengan memanfaatkan pembelajaran di luar kelas akan meningkatkan minat belajar siswa?
Berikut adalah tujuan dari dilakukannya observasi, yaitu diantaranya:
1. Menjadi Sarana dalam Mengevaluasi Pembelajaran
Dengan melakukan observasi, guru dapat melihat kelebihan dan kekurangan proses kegiatan pembelajaran.
2. Memahami Perilaku Siswa
Dengan melakukan observasi, guru dapat memahami perilaku siswa dengan lebih baik. Siswa akan merasa bahwa dirinya sedang belajar atau sedang meyelesaikan suatu permasalahan terkait materi yang diajarkan, namun pada dasarnya guru sedang melakukan observasi apakah siswa mampu menyelesaikan masalah yang ia hadapi dengan caranya sendiri.
3. Memberi Gambaran yang Lebih Realistic
Melalui kegiatan observasi guru kemungkinan besar dapat mengukur perilaku siswa yang mana tidak dapat diukur dengan alat lain. Misalnya siswa yang memiliki kemampuan terbatas dalam kemampuan bahasanya akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes atau soal-soal dalam bentuk uraian panjang.
4. Sebagai Sarana untuk Menjawab Pertanyaan Khusus
Observasi penting dilakukan dalam hal menjawab segala pertanyaan yang ada di benak guru terkait pembalajaran yang dilakukan. Dalam penerapannya, guru dapat mengamati beberapa peserta didik mengenai perilaku dan tingkah laku mereka selama proses belajar mengajar sedang berlangsung. Misalnya dengan memperhatikan bagaimana siswa mengelola emosinya terkait pembelajaran yang sedang mereka jalani.
Observasi sangat baik dilakukan, selain memiliki tujuan, observasi tentu saja memiliki manfaat bagi peneliti maupun guru itu sendiri. Manfaat observasi itu sendiri antara lain:
- Mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan objek secara langsung, sehingga hasilnya menjadi lebih objektif.
- Memberikan deskripsi gambaran dunia nyata.
- Memberikan pemahaman yang lebih jelas dibandingkan sebelumnya.
- Dapat menjelaskan proses peristiwa secara langsung serta dapat menguju kualitas, memperkirakan mengapa hal itu terjadi di dunia nyata.
- Mencatat kondisi atau situasi yang tidak dapat diaplikasikan dalam kegiatan eksperimen.
- Kronologi peristiwa dapat dicatat dengan berurutan.
- Perlatan dan teknologi dapat merekam secara permanen.
- Menilai kinerja diri sendiri.
- Memperbaiki kesalahan dan tidak akan berulang.
Demikianlah pemaparan mengenai pentingnya melakukan observasi sebelum pembelajaran. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat dipergunakan dengan baik terutama pada kalangan guru maupun tenaga kependidikan. Seorang guru yang hebat bukanlah mampu dalam segala hal melainkan mampu memberikan hal-hal terbaik pada versinya masing-masing. Tetap semangat dalam mencerdaskan anak bangsa.