Pentingnya Mengajarkan Mitigasi Bencana Alam kepada Murid

Peristiwa bencana alam tidak bisa dipisahkan dan dilupakan begitu saja dalam kehidupan kita. Setiap daerah memiliki bencana alamnya masing-masing, seperti Jakarta yang rawan kena banjir, Padang yang kena gempa, dan lain sebagainya.

Bencana alam adalah peristiwa yang dapat mengancam, merugikan dan mengganggu kehidupan serta lingkungan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam. Dikatakan dapat mengancam kehidupan karena bencana alam berpotensi besar dalam menelan korban jiwa, baik dalam skala kecil hingga besar.

Selain menelan korban jiwa, bencana alam juga dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengajarkan mitigasi bencana alam kepada murid sedari dini.

Apa yang Dimaksud dengan Mitigasi Bencana Alam?

sumber: https://www.pexels.com

Mitigasi adalah upaya untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan yang terjadi karena adanya bencana. Sehingga bisa dikatakan bahwa mitigasi bencana alam adalah upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak dan risiko yang ditimbulkan karena adanya bencana alam.

Seperti yang kita ketahui bahwa bencana alam yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh tiga hal, yaitu letak geografis Indonesia yang diapit oleh dua samudera, posisi geologis Indonesia sebagai pertemuan tiga lempeng utama dunia, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Selain itu, kondisi permukaan wilayah di Indonesia juga beragam, sehingga memiliki potensi yang cukup besar untuk mengalami bencana alam. Dengan kondisi yang seperti itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk menerapkan prosedur mitigasi bencana alam sebagai langkah antisipasi sebelum terjadinya bencana alam.

Berdasarkan penjelasan dari situs Kementerian Sosial, mitigasi bencana mempunyai tiga tujuan utama, antara lain yaitu sebagai berikut:

Tujuan Utama Mitigasi Bencana

Adapun tujuan utama dari adanya kegiatan mitigasi bencana yaitu untuk mengurangi risiko dan dampak yang ditimbulkan karena adanya bencana alam. Berikut adalah tiga tujuan utama dari adanya mitigasi bencana berdasarkan situs Kementerian Sosial, yaitu sebagai berikut:

  1. Dapat mengurangi dampak dan risiko yang diakibatkan oleh bencana, seperti korban jiwa, kerugian ekonomi dan kerusakan sumber daya alam.
  2. Dapat digunakan sebagai landasan perencanaan pembangunan.
  3. Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat terhadap cara menghadapi bencana alam dengan baik yang mana dapat mengurangi risiko bencana alam.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa mitigasi bencana baiknya dilakukan sebelum bencana terjadi, bukannya setelah bencana alam datang. Selain memiliki tiga tujuan utama, adapun langkah-langkah mitigasi bencana yang dapat dilakukan menurut Kementerian Sosial, yaitu sebagai berikut:

- Mitigasi Bencana Banjir

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi risiko dari kerugian bencana banjir. Ada baiknya beberapa tips ini dilakukan sebagai pencegahan, bukannya sebagai solusi.

  1. Sebelum membangun rumah, ada baiknya mengawasi penggunaan lahan dan melakukan perencanaan lokasi. Pastikan membangun rumah di daerah yang aman dari banjir.
  2. Sesuaikan desain bangunan jika rumah Anda berada di daerah yang rawan banjir. Buatlah bangunan yang tahan banjir. Perhatikan material dan fondasi bangunan.
  3. Membangun infrastruktur yang kedap air.
  4. Dengan membangun tembok penahan dan tanggul di sepanjang sungai, dampak atau kerugian yang diterima pemukiman yang tinggal di daerah sungai tidak terlalu parah. Begitupun juga dengan pemukinan yang tinggal di pesisiran pantai, yang mana di sepanjang pantai yang rawan terhadap badai ataupun tsunami harus dibangun tembok laut untuk menahan air yang ingin memasuki daerah permukiman.
  5. Membersihkan sedimen.
  6. Membangun pembuatan saluran air.
  7. Meningkatkan kewaspadaan di daerah yang rawan banjir dan penggundulan hutan.
  8. Menyimpan bahan makanan dan menaruh tempat tidur di daerah yang lebih tinggi.

- Mitigasi Bencana Tanah Longsor

Berikut adalah beberapa kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengurangi dampak atau kerugian dari bencana tanah longsor, yaitu sebagai berikut:

  1. Membangun rumah di daerah yang aman dari daerah rawan bencana longsor.
  2. Membangun fondasi tiang pancang yang bertujuan untuk menghindari bahaya likuefaksi tanah.
  3. Membangun fondasi bangunan yang dirasakan menyatu dengan tujuan menghindari penurunan bangunan yang tidak seragam.
  4. Mengurangi tingkat keterjalan lereng.

- Mitigasi Bencana Gunung Berapi

Berikut adalah beberapa cara mitigasi bencana gunung berapi, yaitu:

  1. Pastikan bangunan yang ingin dibangun jauh dari kawasan rawan bencana gunung berapi.
  2. Hindari tempat yang berpotensi dialiri lava atau lahar saat gunung meletus.
  3. Menggunakan desain bangunan yang tahan terhadap tambahan bebat akibat abu gunung berapi yang meletus.
  4. Buatlah barak pengungsian permanen di sekitar gunung api yang sering meletus.
  5. Melaksanakan penyuluhan masyarakat dan sosialisasi yang tinggal di wilayah sekitar gunung berapi.
Bagaimana Cara Menegur Siswa Saat Mengajar?
Bagaimana cara menegur siswa yang benar? Coba terapkan 10 trik berikut secara konsisten yang telah kami rangkum dari berbagai sumber terpercaya.

- Mitigasi Bencana Gempa Bumi

Setelah melihat penjelasan di atas, Anda dapat menyimpulkan bahwa sangat penting mengajarkan mitigasi bencana alam kepada murid. Dengan begitu, mereka akan lebih peka terhadap bencana dan penanganan yang tepat sebelum bencana alam terjadi.

Berikut adalah mitigasi bencana gempa bumi yang dapat dilakukan masyarakat, yaitu sebagai berikut:

  1. Menggunakan konstruksi bangunan yang tahan terhadap getaran ketika gempa terjadi.
  2. Kekuatan bangunan harus sesuai dengan standar kualitas bangunan.
  3. Gunakan standar kualitas yang tinggi untuk membangun fasilitas umum.
  4. Merencanakan penempatan permukiman.

Adapun tahap penanganan bencana alam yang harus Anda ketahui, yaitu sebagai berikut:

Tahap Penanganan Bencana

Berdasarkan siklus waktunya, penanganan bencana dapat dibagi menjadi 4 kategori. Tujuan dari adanya penanganan bencana ini yaitu untuk mengurangi dan meminimalisir dampak atau kerugian karena adanya bencana alam tersebut. Berikut adalah 4 tahap penanganan bencana yang harus diketahui, antara lain:

- Mitigasi

Mitigasi merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bencana terjadi. Contoh dari kegiatan yang bisa dilakukan yaitu seperti membuat peta wilayah rawan bencana, membuat bangunan yang tahan akan gempa, menanam pohon bakau untuk menahan air di sekitaran pantai, melakukan penghijauan hutan, serta melakukan penyuluhan dan melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penanganan bencana alam.

- Kesiapsiagaan

Kesiapsiagaan adalah perencanaan yang dilakukan sebagai cara merespon terjadinya bencana. Dalam hal ini, perencanaan akan dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi sebelumnya, sehingga ketika bencana yang sama terjadi dampak dan risiko yang didapatkan bisa lebih kecil dan kerusakan yang terjadi tidak terlalu besar.

- Respons

Respons adalah upaya yang dilakukan dengan tujuan meminimalkan bahaya dan dampak yang diakibatkan bencana alam tersebut. Tahap ini dilakukan ketika bencana sudah terjadi.

7 Cara Menciptakan Lingkungan Belajar yang Berpihak pada Siswa
Bagaimana cara menciptakan lingkungan belajar yang bagus untuk perkembangan anak dan bisa meningkatkan semangat siswa dalam belajar?

- Pemulihan

Pemulihan adalah upaya untuk mengembalikan kondisi masyarakat menjadi baik seperti semula. Pada tahap ini, pemerintah akan berfokus pada penyediaan tempat tinggal sementara atau bisa disebut sebagai tempat pengungsian bagi korban serta membangun kembali sarana dan prasarana yang sudah rusak.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa dengan adanya mitigasi bencana ini, masyarakat berharap bahwa ketika bencana terjadi risiko yang diterima tidak terlalu besar.

Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari penerapan mitigasi bencana yaitu untuk mengurangi dan meniadakan korban jiwa dan kerugian yang akan timbul. Semoga dengan mengajarkan mitigasi bencana alam kepada murid, mereka bisa lebih memahami penanganan yang tepat sebelum bencana alam terjadi.