Pentingnya Konseling Guru di Masa Online Learning

Pandemi Corona COVID-19 yang telah melanda Indonesia sejak Maret 2020 lalu, membawa banyak perubahan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Banyak perubahan yang terjadi dalam bidang pendidikan selama masa pandemi kemarin.

Saat pandemi, proses pendidikan berubah. Dari sistem pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka, menjadi sistem pemebelajaran online atau yang disebut juga online learning. Online learning ini tak hanya mengubah cara belajar saja, tapi juga mengubah bagaimana guru dan murid saling berinteraksi.

Harus diakui juga, sebagai hal yang baru, online learning tentu tidak berjalan dengan mudah begitu saja. Dalam penerapannya, banyak hambatan dan tantangan yang harus dihadapi setiap pendidik. Di sinilah konseling guru di masa online learning ini sangat penting.

Artikel ini pada selanjutnya akan membahas bagaimana guru konseling berperan penting di masa online learning. Selain itu juga akan memaparkan bagaimana konseling yang bisa dilakukan guru di masa online learning seperti ini.

Online Learning

sumber: https://www.pexels.com

Online learning adalah proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Dalam penerapannya, online learning ini menggunakan beragam perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Mulai dari jaringan internet, gawai dan beragam produk edutech lainnya.

Online learning ini biasanya menggunakan website yang dimiliki institusi pendidikan. Ada juga yang menggunakan program LMS (Learning Management System). Bahkan terkadang, online learning ini dilaksanakan secara mandiri oleh guru mata pelajaran masing-masing. Misalnya melalui aplikasi Zoom, WhatssApp, Googgle Classroom dan lain sebagainya.

Pemasalahan/Tantangan yang Dihadapi Guru dan Solusinya
Menjadi guru bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi guru saat mengajar. Berikut solusi untuk menghadapi tantangan guru.

Dalam online learning ini, guru menyampaikan materi pelajaran secara online. Mulai dari melakukan live teaching, membagikan file  materi pelajaran dan melakukan evaluasi juga dilakukan secara online.

Begitu juga dengan murid, murid mengumpulkan tugas-tugasnya secara online. Murid juga mengerjakan ujian secara online. mereka juga berkomunikasi secara online.

Hambatan Online Learning

Online learning ternyata tidak berjalan lancar begitu saja. Ada beberapa hambatan dalam pelaksanaan online learning ini. Berikut adalah beberapa hambatan online learning.

1. Kendala Teknis

Kendala teknis menjadi salah satu hambatan yang paling sering dialami saat online learning. Kendala teknis saat online learning ini biasanya meliputi kinerja gawai yang kurang mendukung. Bisa juga karena jaringan internet yang tidak stabil.

2. Materi Pelajaran yang Kurang Lengkap

Saat online learning, jam belajar umumnya lebih sedikit dibandingkan pembelajaran secara normal. Ini membuat guru juga tidak bisa mengajarkan materi pelajaran secara lengkap. Sehingga materi pelajaran yang diterima oleh murid pun akhirnya kurang lengkap.

3. Tugas yang Terlalu Banyak

Biasanya untuk mengatasi waktu pengajaran yang terbatas ini, guru memberikan tugas agar bisa menjadi sarana pendalaman materi bagi para siswa. Sayangnya, terkadang tugas-tugas yang diberikan ini terlalu banyak. Sehingga murid kemawalahan mengerjakannya.

4. Proses Pembelajaran yang Kurang Variatif

Proses pembelajaran secara online ini biasanya dilakukan dengan cara guru mengadakan live teaching pada aplikasi video conference. Murid wajib mengikuti live teaching tersebut.

Atau terkadang, guru membagikan file materi pelajaran agar bisa dipelajari secara mandiri oleh murid. Sehingga seringkali membuat murid bosan. Terkadang online learning kurang variatif.

5. Proses Belajar yang Kurang Interaktif

Online learning terkadang membuat proses belajar kurang interaktif. Terkadang, murid hanya bisa bertanya saat live teaching berlangsung. Beberapa guru seringkali kurang interaktif saat mengajar di masa online learning ini.

6. Terjadinya Miskomunikasi

Terbatasnya komunikasi antara guru dan murid saat online learning, terkadang menimbulkan miskomunikasi antara guru dan murid. Miskomunikasi inilah yang terkadang membuat siswa kurang memahami materi pelajaran dan salah menerjemahkan perintah tugas yang diberikan oleh guru.

7. Terbatasnya Waktu Orangtua

Saat online learning, murid-murid belajar dari rumah, hal ini membuat orangtua memiliki peran yang lebih besar dalam mendampingi proses belajar anak-anaknya. Padahal waktu yang dimiliki orangtua terbatas, karena kesibukan masing-masing. Keterbatasan waktu orangtua dalam mendampingi proses belajar ini terkadang membuat anak kurang optimal dalam belajar.

8. Kemampuan Orangtua yang Terbatas

Tak hanya harus menyediakan waktu, saat online learning, orangtua juga harus memiliki kemampuan dalam membantu anak memahami pelajaran. Terkadang, kemampuan orangtua juga terbatas. Ini menjadi masalah saat ada tugas sulit yang tidak bisa diselesaikan oleh anak.

9. Pelajaran Lebih Susah Dimengerti

Berbagai hambatan yang terjadi saat online learning ini pada akhirnya membuat murid kurang memahami proses belajar. Pelajaran jadi lebih susah dimengerti.

Peran Guru Konseling

sumber: https://www.pexels.com

Beragam hambatan yang terjadi saat online learning tersebut pada akhirnya membuat murid stress. Tingkat stress murid selama online learning meningkat drastis. Hal ini berdasarkan survey yang dilakukan oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia).

Dalam survey yang dilakukan pada tahun 2020, ada 79,9% murid yang mengalami stress saat online learning ini. Faktor penyebabnya beragam, namun seringkali murid stress karena anyak tugas-tugas yang diberikan guru dinilai berat dan pemberian tugas kerap tanpa interaksi.

Di sinilah pentingnya konseling guru ketika ingin menerapkan online learning dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Konseling yang dilakukan oleh guru diharapkan mampu mengatasi stress murid.

Tak hanya itu, konseling guru dalam menerapkan online learning juga bisa menjadi cara penguatan karakter siswa. Online learning seringkali membuat nilai karakter murid menurun. Hal ini dibuktikan dengan melihat cara komunikasi ke gurunya dan kesediaan murid menaati perintah saat diberikan materi ajar, tugas, dan laporan orang tua tentang sikap anak selama di rumah.

Guru konseling juga bisa berperan sebagai jembatan komunikasi antara guru mata pelajaran dan orangtua. Online learning tak hanya membuat miskomunikasi antara murid dan guru saja, tetapi juga miskomunikasi antara guru dan orangtua murid. Miskomunikasi ini bisa diatasi dengan bantuan konseling dari guru konseling.

Konseling guru di masa online learning ini juga bisa menjadi motivasi tersendiri bagi para murid. Guru konseling bisa memberikan penguatan serta trik kepada siswa supaya siswa tidak takut, cemas dan putus asa dalam menjalani online learning ini.

Dalam melaksanakan perannya ini, ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh guru konseling. Hal yang bisa dilakukan salah satunya yaitu seperti membuat video motivasi yang dikirim ke setiap grup kelas yang bertujuan untuk memberi pencerahan dan semangat kepada siswa yang akan menjalani kegiatan pembelajaran dari rumah.

Memberikan layanan konseling kepada murid  dengan memanfaatkan beberapa aplikasi pendukung untuk memfasilitasi murid melakukan konsultasi secara daring, mulai dari Google Classroom, Google Form, Zoom, WhatsApp, Google Meet,  dan lain sebagainya.

7 Alasan Mengapa Guru Perlu Memiliki Kemampuan Reflektif
Kemampuan reflektif adalah kemampuan seseorang dalam menyeleksi ilmu pengetahuan yang telah ia miliki. Ilmu tersebut tersimpan rapi dalam memorinya dan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan.

Bisa juga dengan membuka layanan pusat konseling bagi murid dan orangtua murid. Layanan ini bisa menampung beragam permasalahan yang dihadapi saat online learning ini. Pusat konseling ini diharapkan mampu mencari jalan keluar dari beragam hambatan dalam pelaksanaan online learning.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa konseling guru di masa online learning itu sangat penting. Peran guru konseling di masa online learning tak kalah penting dari guru mata pelajaran lainnya.