Penerapan Model GI dan GDL untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Fisika
Fisika menjadi salah satu mata pelajaran yang dianggap momok bagi sebagian besar siswa. Fisika menjadi salah satu pelajaran yang sulit bagi siswa SMA. Fisika memiliki banyak konsep dan hitungan ini yang membuat Fisika menjadi sulit ditaklukkan.
Selama ini, penyampaian materi Fisika sering kali terjadi satu arah. Guru menjadi pusat pembelajaran. Guru menyampaikan materi, siswa mendengarkan. Pembelajaran pasif seperti ini ternyata menjadi salah satu faktor siswa semakin sulit memahami Fisika. Metode ceramah yang banyak digunakan dalam penyampaian materi Fisika membuat siswa semakin kesulitan memahami.
Oleh karena itu, beberapa waktu terakhir ini banyak juga guru yang menggunakan metode GI dan GDL dalam menyampaikan materi Fisika. Metode GI dan GDL dianggap mampu meningkatkan ketuntasan siswa belajar Fisika.
Artikel ini selanjutnya akan membahas lebih mendalam tentang apa itu metode GI dan GDL serta bagaimana metode GI dan GDL bisa membantu meningkatkan ketuntasasan belajar Fisika.
Metode GI (Group Investigation)
Kurikulum Merdeka ingin proses pembelajaran berlangsung secara menyenangkan dan bermakna. Kurikulum Merdeka juga memperhatikan minat dan bakat masing-masing siswa. Oleh karena itu, mendorong pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi yang memperhatikan setiap karakteristik siswa masing-masing.
Metode GI (Group Investigation) dianggap menjadi salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Metode GI mendukung proses pembelajaran berdiferensiasi. Menurut ahli, metode Group Investigation atau investigasi kelompok ini adalah sebuah motode pembelajaran yang berasal dari mekanisme sosial, yaitu adanya kesepakatan bersama dalam masyarakat. Melalui kesepakatan inilah siswa mempelajari pengetahuan serta melibatkan diri dalam usaha pemecahan masalah yang ada di masyarakat.
Metode Group Investigation bisa dibilang sebagai model pembelajaran kooperatif yang kompleks. Metode ini memadukan berbagai landasan pemikiran, mulai dari pandangan konstruktif, democratic learning, hingga kelompok belajar kooperatif.
Menurut pandangan konstruktif, proses pembelajaran melalui metode group investigation memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai cara mempelajari suatu topik melalui investigasi.
Sementara itu, berdasarkan democratic teaching, metode Group Investigation adalah proses pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi, yaitu penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan, menerapkan persamaan kesempatan, dan memperhatikan keberagaman peserta didik.
Dengan metode Group Investigation, siswa akan dibagi ke dalam kelompok kecil yang selanjutnya akan mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Melalui metode ini, keterampilan siswa dalam berkomunikasi dan kerja sama tim akan terasah dengan baik. Tujuan akhir dari kelompok kecil ini adalah munculnya ide-ide dari setiap anggota kelompok serta pembelajaran kelompok yang lebih mengasah kemampuan intelektual siswa dibandingkan belajar secara individual.
Metode Group Investigation ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa;
- Mampu meningkatkan motivasi belajar siswa;
- Mendorong siswa untuk saling berinteraksi dan bekerjasama dalam kelompok;
- Membuat siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari tahap awal hingga akhir;
- Membuat siswa aktif mencari pemecahan masalah;
- Melatif rasa saling menghargai pendapat antar siswa;
- Pembelajaran akan berlangsung secara sistematis;
- Melatih siswa membuat keputusan; dan
- Pembelajaran berlangsung secara menyenangkan dan bermakna.
Metode GDL (Guide Discovery Learning)
Metode Guide Discovery Learning adalah metode pembelajaran tempat terjadinya interaksi antara siswa dan guru. Melalui metode ini, siswa berusaha mencari kesimpulan yang diinginkan dengan cara urutan pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Metode Guide Discovery Learning ini menitikberatkan kepada aktivitas siswa dalam belajar, guru memfasilitasi siswa agar dapat menemukan informasi atau konsep secara mandiri sehingga berdampak pada hasil belajar yang meningkat.
Guide Discovery Learning ini didefinisikan sebagai rangkaian prosedur pembelajaran yang melibatkan proses mental siswa dengan mengabungkan suatu konsep atau prinsip dalam suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan atas petunjuk dari guru.
Sementara itu, menurut Ridwan Abdullah Sani (2014), Guide Discovery Learning adalah metode pembalajaran yang membantu siswa menemukan konsep melalui serangkaian data atau kolaborasi yang diperoleh melalui pengamatan atau percobaan.
Melalui proses menemukan (discovery) ini, sebenarnya adalah bagian dari proses inkuiri. Metode Guide Discovery Learning sering diterapkan percobaan sains di laboratorium yang masih membutuhkan bantuan guru.
Guided Discovery Learning adalah metode yang digunakan untuk membangun konsep di bawah pengawasan guru. Pembelajaran Guide Discovery Learning ini termasuk pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat siswa belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri. Metode Guide Discovery Learning ini sesuai dengan teori Burner yang menyarankan siswa untuk belajar secara aktif dalam membangun konsep dan prinsip.
Metode Discovery Learning ini memiliki enam langkah, yaitu:
- pemberian stimulasi dari guru;
- membuat pernyataan atau melakukan identifikasi masalah;
- pengumpulan data;
- mengolah data;
- melakukan pembuktian (verifikasi); dan
- menarik kesimpulan.
Metode Discovery Learning ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
- Membantu siswa mengembangkan kesiapan dan keterampilan kognitifnya dalam proses pembelajaran;
- Siswa mendapatkan pengetahuan yang bersifat pribadi sehingga lebih mendalam tertanam dalam diri;
- Meningkatkan motivasi belajar siswa;
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa maju dan berkembang sesuai kemampuannya masing-masing;
- Memberikan arahan kepada siswa dalam memilih cara belajar, ini membuat siswa lebih giat belajar;
- Mengasah kepercayaan diri siswa sebab mampu melakukan penemuan secara mandiri; dan
- Pembelajaran berfokus pada siswa, bukan pada guru. Pada metode ini, guru berperan sebagai teman belajar siswa
Penerapan Model GI dan GDL Untuk Meningkatkan Ketuntasan Belajar Fisika
Fisika adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang terdiri atas kumpulana pengetahuan (produk), cara berpikir, bekerja (sikap), serta cara melakukan penyidikan yang bersifat ilmiah, dalam lingkup dunia nyata. Fisika juga bertujuan untuk memberi pemahaman atas gejala-gejala alam yang terjadi di lingkungan sekitar.
Melalui metode Group Investigation dan Guide Discovery Learning ini, pembelajaran Fisika menjadi lebih aktif. Siswa tak hanya pasif mendengarkan penjelasan guru, melainkan terlibat aktif dalam proses pemecahan masalah terhadap gejala alam yang menjadi kajian Fisika.
Melalui pembelajaran aktif ini, rasa ingin tahu dan berpikir kritis siswa akan semakin terasah. Ini tentu sangat dibutuhkan dalam memahami pelajaran Fisika. Pengungkapan gejala-gejala alam yang menjadi objek pembelajaran Fisika bisa dipelajari secara langsung oleh siswa menggunakan metode Group Investigation dan Guide Discovery Learning ini. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Ini membantu siswa bisa mencapai ketuntasan dalam belajar Fisika.
Model GI dan GDL adalah metode yang juga sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Kedua metode tersebut bisa membuat siswa lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Model GI dan GDL bisa membantu meningkatkan ketuntasan siswa dalam belajar Fisika.
Demikian artikel tentang penerapan model GI dan GDL untuk meningkatkan ketuntasan belajar Fisika. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam menerapkan model GI-GDL untuk meningkatkan ketuntasan belajar Fisika.