Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pendidikan sejatinya tak hanya bertujuan membuat peserta didik memiliki kemampuan akademis semata. Proses pendidikan sejatinya juga mampu membentuk karakter peserta didik. Di Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadikan pendidikan karakter sebagai faktor yang penting dalam proses pendidikan.
Keseriusan Kemendikbud ini mendorong lahirnya program penguatan pendidikan karakter. Bahkan, mulai tahun ini karakter peserta didik juga dijadikan salah satu indikator dalam pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) yang menjadi pengganti Ujian Nasional (UN). Asesmen Nasional sendiri punya tiga komponen utama, yaitu asesmen kompetensi minimum, survey karakter dan survey lingkungan belajar.
Apa sejatinya pendidikan karakter itu? Bagaimana penguatan pendidikan karakter di sekolah? Bisakah penguatan pendidikan karakter dilakukan melalui pembelajaran bahasa Indonesia? Semuanya akan dibahas pada artikel berikut ini.
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan peserta didik untuk memiliki karakter yang baik. Karakter ini mampu menjadikan setiap peserta didik untuk bisa menjalani kehidupannya dengan baik dan bermanfaat bagi sesamanya.
John W. Santrock mendefinisikan pendidikan karakter sebagai pendidikan dengan pendekatan langsung pada peserta didik yang bertujuan menanamkan nilai-nilai moral yang pada akhirnya bisa mencegah untuk berperilaku yang dilarang.
Pendidikan karakter ini berkaitan erat dengan faktor psikologis setiap peserta didik. Dimana pendidikan karakter ini pada akhirnya juga sebagai upaya meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual peserta didik.
Pendidikan karakter ini memiliki banyak tujuan yang ingin dicapai. Pertama, pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan setiap potensi dasar peserta didik agar bisa memiliki hati, pikiran dan perilaku yang baik. Kedua, pendidikan karakter bertujuan agar setiap peserta didik mengembangkan perilaku toleransi dan keberagaman, dimana hal ini sangat penting mengingat Indonesia adalah masyarakatnya multikultural. Ketiga, menciptakan generasi yang beradab.
Pentingnya Penguatan Pendidikan Karakter
Keberadaan pendidikan karakter sudah lama menjadi fokus pembangunan pendidikan di Indonesia. Pemerintah sudah menggap pendidikan karakter sebagai hal yang serius. Ini dibuktikan sejak tahun 2016, dimana pemerintah melalui Kemendikbud menciptakan sebuah gerakan, yang disebut sebagai penguatan pendidikan karakter atau yang biasa disebut PPK.
Gerakan penguatan pendidikan karakter ini bertujuan menjalankan pendidikan karakter di sekolah lebih besar dibandingkan pendidikan akademik. Pendidikan karakter dalam jenjang pendidikan dasar lebih besar porsinya dibandingkan jenjang pendidikan yang mengajarkan akademik Tepatnya, 70% untuk sekolah dasar dan 60% untuk sekolah menengah pertama.
Meski begitu, penguatan pendidikan karakter ini tidak mengharuskan perubahan kurikulum. Pendidikan karakter disesuaikan dengan kurikulum yang sudah ada. Termasuk penyesuaian dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler hingga ekstrakurikuler.
Gerakan penguatan pendidikan karakter ini tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah saja. Tetapi juga bersinergi dengan berbagai stakeholder terkait. Keluarga dan masyarakat juga memiliki tanggung jawab dalam penguatan pendidikan karakter ini. Sinergitas ketiganya dianggap mampu membuat penguatan pendidikan karakter ini menjadi lebih mudah dilakukan.
Lalu karakter apa saja yang ingin ditumbuhkan dalam gerakan penguatan pendidikan karakter ini? Apa saja karakter yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk bisa menjadi generasi penerus bangsa yang beradab?
Indonesia adalah negara dengan ideologi Pancasila. Maka gerakan penguatan pendidikan karakter ini juga harus bersumber dari nilai-nilai luhur Pancasila. Ada lima nilai karakter yang menjadi fokus penguatan pendidikan karakter ini, yaitu :
1. Religius
Karakter pertama yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah religius. Hal ini sesuai dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa. Karakter religius ini berhubungan erat dengan bagaimana setiap peserta didik mampu menjalankan kepercayaannya masing-masing, beribadah sesuai kepercayaannya, menghormati perbedaan agama yang ada dan bisa hidup rukun dengan sesamanya.
Karakter religius ini juga menginginkan peserta didik tumbuh sebagai individu yang toleran, anti perundungan dan tidak memaksakan kehendak pribadinya kepada orang lain.
2. Nasionalis
Karakter nasionalis ini bertujuan agar peserta didik menjadi individu yang mencintai tanah airnya. Mendahulukan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Karakter nasionalis ini tercermin dalam tindakan yang selalu menghargai dan mengapresiasi kebudayaan bangsa. Nasionalisme ditunjukkan dalam bentuk kepedulian terhadap sesamanya, disiplin dan taat pada hukum yang berlaku.
3. Integritas
Karakter integritas ini bertujuan agar setiap peserta didik menjadi pribadi yang berkomitmen dan penuh rasa tanggung jawab.
4. Mandiri
Karakter mandiri bertujuan agar setiap peserta didik mampu mandiri dalam menjalankan kehidupannya. Kemandirian itu artinya tidak bergantung dengan orang lain. Dan mampu mengambil keputusannya sendiri.
5. Gotong royong
Karakter gotong royong bertujuan menjadikan setiap peserta didik untuk bisa saling bekerjasama dengan sesamanya. Mampu berkomunikasi yang baik dan saling membantu dengan sesamanya.
Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Bahasa Indonesia
Penguatan pendidikan karakter di sekolah dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melalui pembelajaran yang ada, termasuk dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Berikut ini adalah cara-cara yang bisa dilakukan dalam upaya penguatan pendidikan karakter melalui pembelajaran bahasa Indonesia.
Religius
Karakter religius dapat dikuatkan dengan cara :
1. Berdoa setiap sebelum dan sesudah memulai pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Merayakan hari-hari besar keagamaan dengan membuat karya sastra, seperti puisi maupun sajak.
3. Membaca novel-novel religius
4. Berdiskusi bersama
5. Menciptakan pembelajaran anti perundungan
Nasionalis
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, karakter nasionalis dikembangkan melalui :
1. Membaca roman sejarah, agar peserta didik mengetahui sejarah bangsanya
2. Mengunjungi museum dan tempat-tempat bersejarah
3. Membacakan puisi-puisi kemerdekaan
4. Membuat mading kemerdekaan untuk memperingati hari kemerdekaan
5. Bangga berbahasa Indonesia
6. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar selama proses pembelajaran
7. Membedah karya-karya sastra para sastrawan nasional
8. Membuat kliping tentang keragaman bangsa Indonesia
9. Memberikan apresiasi terhadap kebudayaan bangsa
Integritas
Menumbuhkan karakter integritas dalam pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan cara :
1. Bertanggung jawab dengan setiap tugas yang diberikan
2. Membuat kelompok belajar
3. Bekerjasama dalam kelompok belajar
4. Mendengarkan guru dengan baik selama proses pembelajaran
Mandiri
Karakter mandiri ditumbuhkan dengan cara :
1. Selalu mengerjakan sendiri tugas individu yang diberikan
2. Mengerjakan ulangan sendiri
3. Mampu mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran
4. Membuat karya tulis pribadi dalam pembelajaran bahasa Indonesia
Gotong royong
Karakter gotong royong dalam pembelajaran bahasa Indonesia ditumbuhkan dengan cara :
1. Bekerjasama dalam kelompok belajar
2. Melakukan jadwal piket dengan penuh tanggung jawab
3. Melakukan bakti sosial bersama-sama dalam merayakan bulan bahasa
4. Membantu teman yang mengalami kesulitan
5. Menjenguk teman yang sakit
Penguatan pendidikan karakter di sekolah bisa dilakukan melalui pembelajaran bahasa Indonesia. Saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung, peserta didik tidak hanya belajar bahasa Indonesia saja, tetapi juga tumbuh menjadi individu dengan karakter yang baik.
Demikian contoh penguatan pendidikan karakter melalui pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga artikel ini bisa membantu Anda dalam memberikan penguatan pendidikan karakter melalui pembelajaran bahasa Indonesia.