Pembelajaran Berbasis Proyek: Manfaat dan Pelaksanaannya

Ada banyak cara yang bisa dilakukan guru untuk meningkatkan kreativitas siswa, salah satunya dengan membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik dan aktif. Dalam kegiatan pembelajaran, guru bukan hanya memberikan teori, tetapi penugasan untuk melihat atau mengukur kemampuan siswa, salah satunya dengan tugas proyek. Pembelajaran dengan proyek memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kerja proyek.

Penugasan proyek membuat siswa jadi lebih kreatif dalam memecahkan masalah atau menyelesaikan proyek tersebut. Tugas proyek juga menjadi investigasi mendalam sebuah topik dunia nyata. Ini memberikan kesempatan pada siswa untuk menggali materi dan menyelesaikan proyek dengan berbagai cara yang mereka minati, serta melakukan eksperimen secara kolaboratif.

Tugas proyek memuat tugas yang kompleks dengan pertanyaan dan permasalahan yang menantang. Bukan sekadar meningkatkan kreativitas siswa, tugas proyek juga menuntut siswa untuk mampu merancang perencanaan dengan baik, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan investigasi serta memberi kesempatan pada siswa untuk lebih mandiri.

7 Tema Project Based Learning dalam Kurikulum Prototipe
Project based learning merupakan metode pembelajaran yang memanfaatkan pembuatan projek sebagai kegiatan inti dalam proses pembelajaran.

Adapun beberapa manfaat lainnya dari tugas atau pembelajaran berbasis proyek, yaitu:

  • Memberikan kesempatan untuk siswa mengintegrasikan berbagai kompetensi bahkan untuk lintas kurikulum.
  • Untuk mendorong siswa mencapai kompetensi proses dan aplikasi.
  • Mendorong siswa untuk belajar kelompok atau berkolaborasi di luar pengajaran di kelas.
  • Mendorong siswa untuk lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan nyata.
  • Membiasakan siswa untuk menganalisis atau meneliti sejak dini.
  • Meningkatkan berpikir kritis, kreativitas, dan kemandirian.

Meski begitu, pemberian tugas proyek terkadang mengalami beberapa kendala yang dialami siswa maupun guru, seperti:

  • Kurangnya sarana serta sumber acuan atau referensi bagi guru.
  • Kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas ilmiah yang masih kurang.
  • Membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
  • Membutuhkan biaya.

Beberapa kendala tersebut tentu bisa diatasi dengan cara mulai memberikan proyek yang sederhana dan sesuai dengan kemampuan siswa maupun guru. Guru bisa menyesuaikan kondisi pembelajaran dengan penugasan, seperti jangka waktu pengerjaan, tugas biaya yang dibutuhkan, tingkat kesulitan tugas proyek, dan lainnya.

Lantas, bagaimana cara mengelola proyek yang baik?

Tentukan kelompok. Biasanya tugas proyek dilakukan secara berkelompok, sehingga sebelum memberikan tugas, guru bisa menentukan atau membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Atau guru bisa memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih kelompoknya sendiri.

  • Menentukan topik penugasan untuk setiap kelompok.
  • Menentukan jadwal pemberian tugas dan pengumpulan tugas, serta jangka waktu dalam mengerjakan proyek.
  • Mengomunikasikan hasil melalui pameran atau presentasi
  • Melakukan penilaian dan evaluasi. Dalam hal ini guru harus menyiapkan rubrik yang tepat untuk penilaian.

Adapun berikut beberapa kompetensi yang bisa dinilai dalam tugas proyek, yaitu:

  • Penilaian sikap: beberapa aspek yang dinilai dalam penilaian sikap yaitu kemandirian siswa, ketekunan, kepedulian dengan tim, kerjasama, kemauan mengikuti jadwal, disiplin, sikap menghargai, tanggung jawab, dan lainnya.
  • Penilaian pengetahuan: aspek yang dinilai dalam penilaian pengetahuan dilihat dari wawasan atau pengetahuan yang dimiliki siswa terhadap materi dan penugasan.
  • Penilaian keterampilan: aspek yang dinilai dalam penilaian keterampilan mulai dari perencanaan atau desain penugasan, hasil karya serta refleksinya. Yang termasuk penilaian keterampilan lainnya seperti keterampilan berkomunikasi, kerjasama, kreativitas, penyampaian hasil pengerjaan, kemampuan menyelesaikan masalah

Tugas proyek sedikit berbeda dengan penugasan praktik biasa, hal ini bisa dilihat dari tahapan yang dilakukan. Adapun berikut merupakan beberapa ciri-ciri tugas proyek, di antaranya yaitu:

  • Melalui beberapa tahapan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, refleksi serta pelaporan.
  • Memiliki durasi waktu yang jelas dan terencana.
  • Tugas proyek bisa dilakukan secara individu atau kelompok sesuai kesulitan penugasan. Apabila tugas dilakukan secara berkelompok, guru harus memastikan bahwa setiap individu mendapatkan kelompok dan tugasnya masing-masing.
  • Mencakup satu atau beberapa Kompetensi Dasar (KD) sesuai SKL
  • Mencakup satu atau beberapa mata pelajaran (kolaborasi project)
Cara Menyusun dan Contoh Rubrik Penilaian Ujian Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan sebagai media dalam proses belajar siswa.

Ide Tugas Proyek

Jika Anda ingin memberikan tugas proyek pada siswa, ada beberapa rekomendasi ide tugas proyek yang bisa dikembangkan dan direncanakan, seperti berikut:

  • Tugas untuk merancang serta menguji metode sederhana dalam mendinginkan makanan (Mata Pelajaran IPA)
  • Tugas proyek kemanusiaan pada panti asuhan (Mata Pelajaran PKN)
  • Tugas untuk membuat maket rumah skala 1:6, dengan perhitungan luas tembok yang harus di cat (Mata Pelajaran Prakarya dan Matematika)

Langkah-langkah Penilaian Pelaksanaan Tugas Proyek

Untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek dan pemberian tugas kepada siswa diperlukan perencanaan yang matang, mulai dari pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi atau penilaian. Adapun berikut ini merupakan beberapa langkah pelaksanaan dan penilaian tugas proyek yang harus diperhatikan, yaitu:

  • Sekolah membuat keputusan bentuk penilaian tugas proyek pada satu atau kolaborasi dari beberapa mata pelajaran. Bentuk penilaian ini disesuaikan dengan tugas yang diberikan.
  • Sekolah membuat susunan kisi-kisi dalam mengembangkan instrumen Lembar Instruksi Tugas Proyek dan Rubrik.
  • Sekolah memberitahu atau mengkomunikasikan penilaian bentuk tugas proyek beserta tenggat waktunya kepada siswa dan orang tua siswa.
  • Tugas proyek yang dilaksanakan secara berkelompok harus membagi siswa dalam kelompok yang anggotanya heterogen.
  • Sekolah memberikan fasilitas yang baik pada siswa untuk melakukan perencanaan proyek seperti peralatan serta bahan yang dibutuhkan di lingkungan sekolah.
  • Guru melakukan monitoring selama pelaksanaan tugas proyek serta penilaiannya.
  • Sekolah bisa ikut berpartisipasi dalam menyelenggarakan pameran atau presentasi hasil proyek siswa sesuai dengan tenggat waktu, dan guru melakukan penilaian.

Itulah beberapa hal mengenai pembelajaran berbasis proyek yang bisa Anda ketahui mulai dari manfaatnya, pelaksanaannya hingga penilaiannya. Tugas proyek membantu siswa memahami materi lebih luas, berpikir kritis, mandiri dan bisa memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Tak perlu ragu lagi memberikan tugas proyek pada siswa karena memiliki banyak manfaat bagi perkembangan belajar mereka. Kejarcita.id merupakan platform pendidikan berbasis teknologi yang memberikan kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar melalui fitur LMS nya.