Pelajar Pancasila: Mengembangkan Kemandirian Siswa dalam Pembelajaran
Pernahkah Anda berpikir bahwa pertumbuhan anak tergolong cepat? Pernyataan tersebut akan lebih terasa ketika anak sudah memasuki Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mana hanya dihabiskan siswa selama 3 tahun lamanya. Setelah itu, tanpa terasa mereka sudah duduk di bangku SMA/SMK dan menempati bangku Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, sedari dini Anda harus mengajarkan siswa mengenai cara mengembangkan kemandirian siswa, terutama dalam kegiatan pembelajaran.
Dewasa ini, salah satu permasalahan yang kerap kali diabaikan oleh guru dan orang tua yaitu kemandirian siswa. Bukan hanya guru dan orang tua, sebagian besar anak remaja cenderung menganggap kemandirian bukanlah permasalahan yang serius. Mereka lebih abai dan mengulur waktu untuk menjadi siswa yang mandiri.
Dikarenakan minimnya kesadaran guru dan orang tua dalam menanamkan kemandirian untuk siswa, kepribadian yang mereka miliki bisa dikatakan belum dewasa dan jiwa anak-anak yang ingin selalu bermain akan sulit sirna ketika umurnya sudah cukup beranjak dewasa. Hal lain yang dapat terjadi ketika guru dan orang tua terlambat mengembangkan kemandirian siswa, terutama dalam kegiatan pembelajarannya, di masa depan nanti anak-anak akan cenderung tidak paham betapa kerasnya dunia dalam meraih cita-cita dan mencari pekerjaan. Maka dari itu, Anda sedari dini harus menanamkan dan mengajarkan sikap mandiri kepada anak-anak dan siswa Anda sedini mungkin.
Seorang siswa yang memiliki kemandirian, mereka akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar dalam bertindak, berpikir, memiliki prinsip, integritas tinggi, mau belajar, dan bersikap sopan santun. Sehingga bisa dikatakan bahwa siswa yang mandiri akan menyadari tugas dan tanggung jawabnya dalam belajar, tanpa harus diberitahukan secara keras oleh guru dan orang tua.
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan sikap mandiri? Sikap mandiri merupakan sikap seseorang yang bisa melakukan sesuatu secara sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Namun, bukan berarti seseorang yang mandiri bisa atau harus hidup seorang diri, tetapi yang dimaksud dengan penjelasan sikap mandiri tersebut yaitu mereka tidak harus selalu meminta pertolongan orang lain dan membutuhkan instruksi seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam hal ini, sikap mandiri sangat dibutuhkan oleh setiap siswa, terutama kepada siswa yang ingin melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Mengapa seperti itu? Karena ketika siswa telah duduk di bangku Perguruan Tinggi, maka mereka harus berperan aktif dalam mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan, harus tahan banting terhadap banyaknya tugas dan berbagai macam praktek yang akan dikerjakan, serta mereka harus pandai mengatur waktu supaya bisa tetap berkarya dan mengembangkan bakat yang mereka miliki.
Manfaat Bersikap Mandiri
Melatih sikap mandiri bisa dilakukan sedari dini, yaitu ketika anak-anak masih kecil hingga dewasa. Namun, ada baiknya orang tua mengajarkan anak-anak mereka sejak kecil karena mereka akan menjadi terbiasa hingga dewasa nanti. Dalam hal ini orang tua melatih anak untuk bersikap mandiri bukan berarti mereka tidak mencintai dan menyayangi anak-anak mereka, tetapi itu adalah bukti dari mereka memedulikan masa depan anak-anaknya. Karena apabila mereka memilih memanjakan anak-anak sejak kecil sampai beranjak dewasa, maka anak-anak akan selalu bergantung kepada orang tua dan orang lain, bahkan mereka tidak bisa mengatasi dan menyelesaikan masalahnya sendiri.
Adapun manfaat dari bersikap mandiri yang harus Anda ketahui, yaitu sebagai berikut:
1. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri dan Sikap Tanggung Jawab
Dengan bersikap mandiri, hal pertama yang akan dirasakan siswa yaitu mereka akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka akan percaya potensi dan kemampuan yang mereka miliki dan berani mengambil keputusan dengan pertimbangan yang matang. Karena keputusan tersebut, mereka dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang mereka lakukan. Siswa harus berani menanggung apapun konsekuensi yang terjadi di masa depan nanti, baik itu hal yang baik maupun buruk. Oleh karena itu, sangat penting bagi guru dan orang tua untuk mengembangkan kemandirian siswa sejak dini.
2. Memiliki Mental yang Kuat
Manfaat lain yang didapat dari sikap mandiri yaitu siswa memiliki mental yang kuat. Mereka tidak akan gentar ketika menghadapi masalah dan pantang menyerah walaupun harus mengalami kegagalan. Mental kuat inilah yang dibutuhkan oleh setiap orang ketika dewasa kelak, terutama ketika mereka sedang mencari pekerjaan atau sedang berada di lingkungan kerja.
3. Menjadi Kreatif dan Berpikiran Kritis
Siswa yang mandiri juga dituntut untuk menjadi kreatif dan mampu berpikir kritis, terutama ketika mereka sedang berada di dalam kelas dan melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya permasalahan yang diberikan guru selepas menjelaskan materi pelajaran atau setelah melakukan diskusi, siswa harus mampu berpikir kreatif dan kritis untuk menyelesaikan permasalahan dan mendapatkan solusi dalam jangka waktu tertentu.
Cara Mengembangkan Kemandirian Siswa dalam Pembelajaran
Lantas, bagaimana cara mengembangkan atau meningkatkan kemandirian siswa dalam kegiatan belajar?
1. Menerapkan Aturan (Tata Tertib)
Hal pertama yang bisa guru lakukan untuk mengembangkan sikap mandiri siswa di dalam kelas ketika KBM sedang berlangsung yaitu dengan menerapkan aturan (tata tertib). Dengan adanya aturan tersebut, siswa bisa bertindak dan bersikap sesuai peraturan dan berani menanggung risiko ketika melanggar aturan yang telah dibuat. Dalam hal ini, Anda terlebih dulu berdiskusi kepada siswa sebelum mengesahkan peraturan yang akan dipakai nanti, sehingga mereka akan lebih bertanggung jawab dengan keputusan yang mereka buat bersama.
2. Memberikan Motivasi
Motivasi memiliki peran besar dalam meningkatkan dan mengembangkan kemandirian siswa. Bukan hanya kemandirian siswa saja, dengan adanya motivasi yang selalu diberikan guru, tanpa Anda sadari semangat mereka dalam belajar pun semakin meningkat.
3. Memberikan Kebebasan Kepada Siswa untuk Berpendapat
Hal lain yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan kebebasan kepada setiap siswa untuk mengutarakan pendapat. Biasanya di dalam suatu kelas akan terdapat siswa yang aktif dan juga pasif ketika ruang diskusi sedang dibuka. Salah satu faktor yang menyebabkan siswa pasif dalam mengutarakan pendapatnya yaitu karena adanya rasa takut salah dan berujung malu.
4. Mengadakan Kegiatan Belajar di Luar Kelas
Kemandirian akan muncul ketika seseorang ditempatkan di dalam posisi atau kondisi yang tidak biasa, misalnya belajar di luar ruang kelas. Seseorang akan jauh lebih mandiri ketika keluar dari zona nyaman mereka. Nah, dengan adanya belajar di luar kelas tersebut, siswa akan belajar untuk mandiri dalam menyelesaikan masalah, baik dilakukan secara individu maupun berkelompok. Namun, ada baiknya Anda terlebih dulu menentukan kelompok belajar yang mana dalam pembuatan kelompoknya dilakukan secara acak oleh Anda sendiri. Selain itu, Anda juga harus memastikan bahwa tidak adanya kelompok yang homogen, harus heterogen.
5. Menerapkan Metode Belajar Diskusi di Kelas
Selain itu, untuk mengembangkan sikap mandiri siswa, guru dapat menerapkan metode belajar diskusi ketika KBM sedang berlangsung. Mengapa harus menggunakan metode belajar diskusi? Karena salah satu tujuan dari diterapkannya metode belajar diskusi yaitu untuk meningkatkan keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan. Sehingga bisa dikatakan bahwa dengan menerapkan metode belajar diskusi, kemampuan siswa dalam bersikap mandiri pun akan meningkat.
Itulah beberapa penjelasan mengenai sikap mandiri dan manfaat yang akan didapatkan siswa ketika mampu bersikap mandiri, serta penjelasan mengenai cara mengembangkan kemandirian siswa dalam pembelajaran. Selain itu, dalam melatih kemandirian seseorang, Anda harus melibatkan mereka dalam membuat keputusan besar, karena perbuatan tersebut akan berdampak pada kedewasaan dan kemandirian mereka.
Yuk simak video kejarcita berikut mengenai pelajar mandiri sesuai dengan profil pelajar pancasila berikut ini