Panduan Menyusun Kurikulum Homeschooling

Menempuh pendidikan bukan hanya melalui sekolah (secara formal), melainkan Anda juga bisa memutuskan anak untuk mengikuti metode homeschooling (pendidikan secara informal). Homeschooling sendiri merupakan alternatif belajar yang dapat dilakukan selain di sekolah. Ada pula yang menyebutnya "home education" atau "home Based learning", itu hanyalah penggunaan istilah yang berbeda, namun praktiknya sama.

Setiap orangtua bebas memilih pendidikan untuk anak-anaknya homeschooling atau belajar/sekolah di rumah. Di mana orangtua memiliki tanggung jawab sepenuhnya terhadap proses pembelajaran anak. Meskipun begitu orangtua bisa memanggil guru privat untuk membantu pembelajaran anak.

Homeschooling berbeda dengan unschooling, dimana homeschooling masih menggunakan kurikulum layaknya sekolah, materi pelajaran dan lainnya, sedangkan unschooling tidak. Berbicara mengenai kurikulum homeschooling, mungkin masih banyak orang yang belum mengetahuinya secara jelas. Padahal, sebelum memutuskan anak untuk mengikuti homeschooling, orang tua harus mengetahui kurikulum dalam pendidikan informal ini.

Kurikulum sendiri memiliki arti pedoman yang berisi kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran hingga cara mengajar yang di digunakan oleh para pengajar untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran. Menurut istilah, kurikulum memiliki arti sebagai jarak yang harus dilewati oleh seseorang untuk mendapatkan penghargaan. Adapun dalam dunia pendidikan berarti seseorang tersebut harus menempuh mata pelajaran demi mendapatkan ijazah sebagai penghargaannya.

Tujuan adanya kurikulum yaitu untuk mempersiapkan peserta didik menjadi pribadi yang kreatif, inovatif, berkarakter, beriman, serta afektif saat berada di lingkungan masyarakat nanti. Pertanyaan yang seringkali dilontarkan oleh beberapa masyarakat yaitu, Apakah kurikulum sekolah formal dan homeschooling sama atau tidak?

Pasalnya, kurikulum di sekolah formal dinilai lebih "ketat", lantaran dirancang oleh para pakar serta praktisi pendidikan yang ada di lembaga sekolah (kurikulum sekolah) serta Kementerian Pendidikan Nasional (kurikulum nasional). Sedangkan kurikulum homeschooling dinilai lebih fleksibel, bisa menggunakan kurikulum sekolah formal dalam negeri maupun kurikulum luar negeri. Bahkan homeschooling juga bisa membuat kurikulum khusus sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. Lantas, bagaimana cara menyusun kurikulum homeschooling yang benar?

Panduan Menyusun Kurikulum Homeschooling

Seperti yang diketahui sebelumnya, bahwa kurikulum dalam homeschooling bersifat customized, yaitu disesuaikan dengan kebutuhan serta minat anak. Ada baiknya menggunakan kurikulum yang sudah diintegrasikan dengan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan bahan-bahan pelajaran yang diujikan dalam ujian kesetaraan dalam program homeschooling. Karena untuk mendapatkan ijazah resmi dari pemerintah, maka homeschooler harus mengikuti ujian kesetaraan.

Kurikulum untuk Anak Usia Dini

Saat anak masih berusia dibawah 6 tahun, ada baiknya jika orang tua tidak terlalu fokus pada bidang akademis anak. Karena yang terpenting yaitu perkembangan psikologis anak dapat tumbuh secara optimal. Caranya yaitu dengan menyediakan sebanyak mungkin waktu berkualitas untuk menerapkan pola asuh tepat.

Adapun materi yang bersifat akademis seperti menghitung, membaca dan menulis bertujuan untuk memperkenalkan serta menyiapkan mental anak usia sekolah. Materi tersebut tidak seharusnya dieksplorasi secara berlebihan.

Saat anak masih berusia dibawah 6 tahun, orangtua bisa menerapkan model unschooling pada anak. Dimana model tersebut memberikan kebebasan pada anak untuk belajar. Sehingga terlihat lebih santai dan berjalan natural, tidak terlalu fokus pada target akademis namun dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak. Metode ini cocok bagi balita yang ingin mengeksplorasi banyak hal.

Untuk mengetahui apa saja yang harus dikuasai balita dan bagaimana tingkat pencapaian perkembangan anak di bawah 6 tahun, Anda bisa membaca Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 58 tahun 2009 mengenai standar isi pendidikan anak usia dini.

Kurikulum Anak Usia Sekolah

Untuk anak usia sekolah, kurikulum homeschooling mempunyai pilihan yang luas, sesuai dengan model yang Anda terapkan. Sebagai orangtua, pastinya Anda menginginkan model pembelajaran terbaik untuk anak. Anda bisa membuat kurikulum sesuai dengan minat, bakat, kepribadian, karakter serta hal-hal yang disukai dan diinginkan anak.

Jika Anda ingin mendapatkan ijazah untuk anak Anda pada setiap jenjang maka Anda bisa mengacu pada kurikulum pemerintah. Di mana materi pelajaran serta keterampilan yang dikuasai anak mengikuti kurikulum yang sedang berlaku. Adapun kurikulum yang berlaku pada saat ini yaitu Kurikulum 2013 (K13). dengan begitu, maka Anda bisa mengajak anak untuk mengerjakan latihan soal SD atau bank soal SD.

Kurikulum Luar Negeri

Seperti yang Anda ketahui sebelumnya, kurikulum homeschooling boleh menggunakan kurikulum luar negeri. Hal tersebut karena kurikulum homeschooling tidak memiliki standar. Hal tersebut sesuai dengan sudut pandang, visi dan misi keluarga mengenai pendidikan yang akan didapatkan anak. Ada banyak pilihan kurikulum luar negeri yang bisa anda pilih

Kurikulum adalah Panduan

Setelah membentuk visi pendidikan lingkungan keluarga, orangtua juga harus mempunyai prinsip serta nilai yang harus ditaati dalam proses pembelajaran serta membuat kurikulum. Adapun yang diatur kurikulum yaitu,

  • Pelajaran apa yang akan dipelajari anak?
  • Target yang akan dicapai dalam setiap materi pelajaran
  • Bagaimana urutan kegiatan belajar?
  • Perangkat yang dibutuhkan saat belajar
  • Metode belajar
  • Bagaimana kegiatan belajar mengajar akan berjalan?

Lalu, bagaimana cara membuat kurikulum homeschool sendiri?

Anda harus menentukan bidang utama yang akan difokuskan oleh anak, setelah itu tambahkan dengan bidang lain sesuai dengan minat anak. Misalnya anak senang melukis dan menulis maka Anda bisa prioritaskan anak pada bidang tersebut tanpa melupakan pelajaran akademis seperti sains matematika, bahasa dan lainnya.

Homeschooling di Indonesia
Homeschooling di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh sejarah awal kemunculan konsep pendidikan ini.

Setelah itu, Anda juga bisa merencanakan aktivitas yang akan dilakukan untuk mencapai bidang-bidang tersebut. Buatlah rencana yang masuk akal agar bisa direalisasikan. Belajar tanpa perencanaan akan sulit dicapai, buatlah target yang sesuai dengan waktu kecepatan belajar anak.

Meskipun tidak sekompleks dengan kurikulum nasional tetapi detail kegiatannya akan bertambah dan berjalan bersamaan dengan alokasi waktunya. Ada baiknya jika kurikulum yang dibuat sesuai dengan keputusan bersama orang yang terlibat, seperti pasangan maupun anak. pastikan pula kurikulum yang dibuat dapat mencapai visi dan memenuhi kebutuhan serta kondisi anak.

Itulah beberapa informasi mengenai kurikulum homeschooling yang perlu Anda ketahui. Anda tidak perlu bingung memilih kurikulum yang baik, lantaran keberhasilan pendidikan informal (homeschooling) tidak bergantung pada kurikulum, melainkan seberapa maksimalnya orangtua dalam menyusun kegiatan belajar yang membuat anak nyaman, semangat atau bergairah serta menemukan kekuatan dalam dirinya. Intinya, sebagai orangtua Anda perlu memilih kurikulum homeschooling yang tepat bagi anak.

Sebagai orangtua sekaligus guru di rumah, tentunya Anda membutuhkan dukungan berupa bahan materi yang akan dipelajari anak, untuk mencapai tujuan pembelajaran homeschooling (pendidikan informal). Anda tak perlu bingung atau pusing untuk mencari bahan materi pembelajaran, karena kini sudah banyak platform online belajar yang tersedia di internet salah satunya kejarcita.id.

Pro dan Kontra Tentang Homeschooling
Bicara pro dan kontra tentang homeschooling, tentu tidaklah elok jika hal ini dijadikan sebagai ajang mengadu domba dengan pendidikan di luar homeschooling.

kejarcita.id. sendiri merupakan salah satu platform online belajar terbaik di Indonesia yang dapat membantu proses pembelajaran anak di rumah agar tetap menyenangkan dan mengasyikkan. Hal tersebut mencegah anak merasa bosan atau jenuh ketika belajar di rumah. Sebagai platform yang menyediakan bank soal SD hingga SMA terlengkap, maka proses pembelajaran anak Anda akan semakin baik dengan mengerjakan latihan soal SD-SMA tersebut.