Model Pembelajaran Inovatif yang Bisa Dicoba di Kelas
Proses kegiatan pembelajaran adalah suatu konsep pembelajaran yang sangat kompleks yang mana tentang bagaimana menjadikan suatu kegiatan pembelajaran bisa menjadi lebih efektif, efisien dan juga bisa menciptakan suasana kegiatan belajar yang kondusif dalam arti kelas yang menyenangkan. Proses kegiatan pembelajaran ini melibatkan banyak unsur, seperti guru, siswa, media pembelajaran, serta beberapa unsur lainnya yang dapat menunjang terciptanya interaksi belajar.
Untuk merealisasikan proses kegiatan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan tersebut guru harus memiliki metode belajar yang tepat untuk siswa, misalnya menggunakan model pembelajaran yang inovatif. Pada kesempatan ini, Anda akan diajak untuk melihat apa saja sih macam-macam model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba di kelas.
Dalam realitanya, ada banyak kritikan terhadap model pembelajaran yang digunakan para guru di Indonesia yang cenderung monoton. Untuk menepis dan mengatasi kritikan tersebut, pemerintah dan para pendidik harus saling bekerja sama untuk menciptakan dan mempelajari macam-macam model pembelajaran yang inovatif. Dengan demikian, proses kegiatan belajar di kelas pun tidak akan membosankan.
Selain itu, dengan memiliki model pembelajaran yang bervariatif, para guru bisa memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan karakter siswa di kelas. Dengan begitu, proses kegiatan belajar akan jauh lebih menyenangkan. Walaupun begitu, guru juga membutuhkan pendekatan yang terencana dan sistematis supaya dapat menerapkan model pembelajaran tersebut dengan tepat.
Model Pembelajaran Inovatif
Model pembelajaran inovatif adalah suatu proses untuk menciptakan lingkungan belajar di mana siswa dapat mempelajari hal-hal baru secara rutin, dapat berpikir kritis untuk mempertanyakan hal-hal tersebut, ataupun menemukna berbagai macam ide-ide baru yang berasal dari pikirannya sendiri. Model pembelajaran inovatif ini mulai digencarkan kembali dikarenakan adanya pandemi yang terjadi sejak tahun 2020 yang lalu, di mana para guru dituntut untuk bisa lebih kreatif dalam melaksanakan proses kegiatan mengajar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru yaitu dengan menerapkan inovasi dalam model pembelajaran yang dapat mendukung siswa selama proses kegiatan belajar sedang berlangsung.
Macam-Macam Model Pembelajaran Inovatif untuk Diterapkan Guru di Kelas
Dalam penerapannya, model pembelajaran inovatif harus disiapkan secara matang agar materi yang ingin diajar dapat tersampaikan dengan baik. Pada umumnya, seorang guru harus mampu membaca situasi dengan seksama terkait kondisi dan karakter siswanya, karena tidak semua siswa cocok diajar dengan cara penyampaian materi tertentu.
Berikut adalah macam-macam model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba para guru di kelas, yaitu sebagai berikut:
1. Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual ini bisa diterapkan di kelas agar para siswa tidak merasa bosan karena hanya mendengar materi pembelajaran saja. Pada kesempatan ini, para guru bisa mengontrol suasana di kelas dengan melakukan sesi tanya jawab secara kontekstual, yang berarti guru akan memberikan pertanyaan dan jawaban yang dilotarkan berdasarkan kebutuhan dan apa yang dirasakan atau dialami siswa.
Metode pembelajaran kontekstual ini dapat memotivasi siswa untuk aktif bertanya di kelas. Dengan begitu, materi pelajaran yang disampaikan sesuai konteks pembahasan dapat mempermudah guru maupun siswa. Selain itu, siswa jadi tidak hanya terfokus pada teori-teori yang diberikan guru saja, mereka juga bisa memahaminya lewat tugas praktek dan pengalaman langsung, sehingga pelajaran bisa lebih mudah dipahami.
2. Pembelajaran Berbasis Masalah
Adapun model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba di kelas yaitu seperti pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran ini dapat membuat siswa menjadi lebih fokus terhadap apa yang harus mereka pelajari. Selain itu, proses kegiatan pembelajaran menjadi tidak bertele-tele.
Dalam penerapannya, guru bisa menjelaskan suatu materi pembelajaran berdasarkan suatu permasalahan. Setelah itu, Anda dapat mengajak siswa untuk mengatasi permasalahan tersebut.
3. Discovery Learning
Model pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk belajar secara aktif berdasarkan pengalaman yang dimilikinya. Setelah itu, guru dapat meresponnya dengan ide-ide yang berhubungan dengan materi yang akan dikaji. Model pembelajaran seperti discovery learning ini termasuk ke dalam metode pembelajaran yang kreatif, yang mana dapat menuntun proses kegiatan pembelajaran yang disukai siswa.
Adapun cara yang bisa digunakan guru yaitu misalnya melalui aplikasi e-learning yang bisa diakses siswa meskipun mereka sudah di rumah. Dengan begitu, siswa bisa belajar mandiri di rumah.
4. Problem Solving
Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan. Pada kesempatan ini, guru akan menjelaskan suatu permasalahan kepada siswa dan mengajak mereka untuk mendiskusikan permasalahan tersebut. Setelah itu, guru dan siswa akan mendapatkan jawaban dan solusi yang akan menjadi pengetahuan baru.
Secara sekilas, bisa dikatakan bahwa model pembelajaran ini sama seperti pembelajaran berbasis masalah. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar terutama pada fokus yang akan dibahas. Pada model pembelajaran ini, siswa diajak untuk berfokus terhadap permasalahan, sedangkan model pembelajaran berbasis masalah menuntun siswa untuk menyelesaikan masalah yang terjadi.
5. Pembelajaran Saintifik
Pembelajaran saintifik ini kerap kali disebut sebagai model pembelajaran inovatif dan kreatif yang relevan diterapkan saat ini. Dalam penerapannya, model pembelajaran ini akan mengedepankan norma-norma ilmu pengetahuan. Adapun langkah pertama yang diambil yaitu mengumpulkan data dengan melakukan kegiatan pengamatan terlebih dahulu.
Setelah melakukan pengamatan, proses kegiatan pembelajaran akan dilanjutkan dengan proses penelitian atau melakukan percobaan secara seksama. Hasil dari percobaan tersebut akan dikelola sampai menemukan beberapa informasi baru. Lewat model pembelajaran ini, siswa akan menciptakan suatu kesimpulan berdasarkan data yang sudah dikumpulkan.
6. Inquiry Based Learning
Inquiry Based Learning merupakan model pembelajaran yang berbasis pertanyaan. Dalam penerapannya, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar saja, tetapi guru juga akan berperan sebagai fasilitator.
Pada model pembelajaran ini, guru akan mengajukan beberapa pertanyaan, skenario, dan masalah-masalah kepada siswa. Setelah itu, siswa akan melakukan riset terhadap topik-topik yang diberikan guru, baik secara individual atuapun kelompok.
Kemudian siswa akan merumuskan jawaban mereka. Setelah siswa berhasil merumuskan jawaban dari topik yang diberikan, siswa dapat mempresentasikan penemuan mereka di depan kelas sembari melampirkan bukti-bukti yang mendukung jawaban tersebut.
7. Project Based Learning
Model pembelajaran berdasarkan proyek ini adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong kemampuan siswa dalam melakukan riset, kolaborasi, critical thinking, dan problem solving. Model pembelajaran ini dirancang supaya siswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki melalui tugas proyek yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi di dalam kehidupan nyata.
Dengan adanya model pembelajaran inovatif yang bisa dicoba di kelas proses kegiatan pembelajaran dapat lebih berpusat pada siswa daripada guru. Dengan begitu, siswa dapat terlibat secara aktif di dalam berbagai aktivitas baru di kelas.
Selain itu, model pembelajaran yang inovatif juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan bersosialisasi di kelas. Hal ini tentunya dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya dalam berpikir dan juga bertindak.