Mengenal Activity Based Learning

Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar tentu sangat dibutuhkan, agar suasana kelas lebih hidup dan siswa bisa menerima materi dengan baik. Untuk meningkatkan keaktifan dan aktivitas siswa di kelas, maka guru perlu merencanakan kegiatan belajar mengajar yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan menciptakan kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas.

Ada banyak dampak positif yang bisa didapatkan siswa melalui kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas, seperti siswa menjadi lebih semangat dan termotivasi dalam belajar, siswa lebih kreatif, siswa lebih berani dalam mengemukakan pendapat serta menjawab pertanyaan-pertanyaan, siswa lebih bertanggung jawab, serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Meski begitu, siswa yang memiliki kreativitas dan kemampuan rendah bisa tertinggal dalam proses belajarnya. Sehingga, guru harus memastikan bahwa siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.

Mengenal Activity Based Learning (ABL)

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita mengenal dan memahami arti pembelajaran berbasis aktivitas siswa atau activity based learning terlebih dahulu.

Secara umum, activity based learning merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa secara optimal guna mendapatkan hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik siswa. Beberapa pakar pendidikan juga mengungkapkan pendapatnya terkait pembelajaran berbasis aktivitas, seperti Prof. Dr. Supardi-Ketua Pengurus Besar PGRI yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis aktivitas siswa merupakan strategi pembelajaran melalui pendekatan atau paradigma induktif yang berorientasi pada siswa yang dilakukan menggunakan model dan metode pembelajaran tertentu.

Sementara itu, Dr. Fathur Rohim-Widyaiswara P4TK Bahasa mengatakan bahwa pembelajaran berbasis aktivitas siswa merupakan proses pembelajaran yang dilakukan secara terus-menerus dengan melibatkan siswa untuk aktif berpartisipasi dalam membangun pengalaman belajar, bukan hanya pendengar atau pelaku pasif semata di kelas. Proses pembelajaran yang baik harus dapat memotivasi siswa untuk memberikan peran aktif. Guru berperan untuk mengembangkan ragam aktivitas untuk membuat siswa dapat menikmati pembelajaran dengan baik.

Dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa strategi pembelajaran berorientasi aktivitas siswa merupakan perencanaan yang berisi suatu rangkaian kegiatan pembelajaran dengan pendekatan pada aktivitas siswa guna mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pembelajaran yang didesain untuk membelajarkan siswa dalam standar proses pendidikan, artinya bahwa sistem pembelajaran tersebut menempatkan siswa sebagai subjek belajar yang aktif.

Tujuan pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa, yaitu untuk membentuk kemampuan siswa secara keseluruhan. Pembelajaran berbasis aktivitas siswa ini tidak menginginkan pembentukan siswa yang intelektual cerdas, namun tidak diimbangi dengan sikap dan keterampilan, melainkan ketiganya harus seimbang.

Mengapa Perlu Pembelajaran Berbasis Aktivitas?

Dengan menggunakan pembelajaran berbasis aktivitas mendorong siswa untuk lebih aktif dalam mengeksplorasi, bereksperimen, serta belajar secara mandiri. Hal ini baik sebagai upaya dalam membekali siswa dengan keterampilan memecahkan masalah, berpikir kritis, dan kreativitas.

Selain mendorong siswa untuk menikmati kegiatan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang seru, ada banyak manfaat pembelajaran berbasis aktivitas siswa, di antaranya yaitu:

1. Membantu Siswa dalam Menerima Informasi

Melalui pembelajaran berbasis aktivitas, siswa dapat menerima informasi dan materi pelajaran dengan baik, karena siswa terlibat secara fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Bukan hanya itu, mereka juga dapat menyimpan informasi dalam memori atau otak lebih lama. Pembelajaran berbasis aktivitas siswa seperti eksperimen lebih baik dibandingkan terus menghafal dalam memahami materi pembelajaran.

2. Mendorong Siswa untuk Mandiri dan Ingin Tahu

Pembelajaran berbasis aktivitas berfokus pada investigasi dan analisis independen. Guru bisa mendorong keaktifan siswa dengan memberikan kebebasan pada siswa untuk belajar secara mandiri secara individu atau dalam kelompok kecil. Metode pengajaran ini membantu siswa untuk bekerja secara mandiri, menggali keingintahuannya lebih dalam, berpikir kritis, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Metode pembelajaran ini juga membantu siswa untuk bisa beradaptasi di dalam atau di luar lingkungan pendidikan.

Penerapan Student Centered Learning Selama Online Learning
Student Centered Learning adalah pendekatan proses pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai sosok yang menjadi subjek pembelajaran

3. Mendukung Perkembangan Sosial Siswa

Dengan menerapkan pembelajaran berbasis aktivitas, maka siswa dapat melakukan eksperimen sendiri, hal ini mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab atas pengalaman belajar mereka sendiri. Selain itu, siswa juga bisa belajar secara berkelompok hal ini membantu mengembangkan kemampuan kerjasama dalam tim dan keterampilan sosial.

Keterampilan tersebut akan membantu mereka saat terjun ke dunia kerja dan lingkungan masyarakat.  Sehingga siswa bukan hanya mendapatkan pengetahuan materi pelajaran, tetapi keterampilan yang berguna bagi masa depan mereka.

4. Menekankan Relevansi Materi Pendidikan

Setiap siswa tidak selalu bisa memahami relevansi materi pembelajaran jika hanya mendengarkan guru dan meletakkan pena di atas kertas saja, sehingga mereka harus lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, seperti melakukan percobaan sendiri, berdiskusi bersama teman, banyak bertanya dan lainnya.

Pembelajaran berbasis aktivitas, di sisi lain, membantu siswa memahami relevansi materi pembelajaran dengan  'kehidupan nyata', karena mereka dapat mengeksplorasi dan memecahkan masalah dan skenario yang realistis. Mengingat, kegiatan pembelajaran bukan semata-mata mencerdaskan siswa, tetapi memberi bekal pada mereka untuk menghadapi kehidupan sesungguhnya.

5. Mendorong Siswa untuk Mengekspresikan Diri Mereka dengan Cara yang Berbeda

Melalui pembelajaran berbasis aktivitas siswa jadi lebih kreatif dalam mengikuti pembelajaran yang mereka inginkan. Hal ini juga mendorong siswa untuk bebas mengekspresikan diri mereka dengan cara yang berbeda. Guru bisa memberikan kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari melalui tindakan dan presentasi verbal. Dengan begitu, siswa juga tidak merasa terbebani dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Bentuk Kegiatan Pembelajaran berbasis Aktivitas

Sebagai guru, tentu Anda berusaha memberikan yang terbaik dan memfasilitasi siswa dengan optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa bentuk kegiatan pembelajaran berbasis aktivitas siswa yang bisa Anda gunakan bersama siswa, di antaranya seperti:

  • Meminta siswa untuk berdiskusi dalam memecahkan masalah.
  • Meminta siswa untuk memproduksi suatu karya secara individu ataupun berkelompok.
  • Meminta siswa menyusun laporan hasil observasi mengenai suatu hal yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu.
  • Siswa secara individu atau berkelompok melakukan eksperimen yang berkaitan dengan materi pelajaran tertentu.
  • Siswa secara individu atau berkelompok melakukan presentasi untuk menjelaskan suatu materi pelajaran tertentu.
7 Tips Mengetahui Setiap Karakteristik Siswa di Kelas
Setiap siswa pasti memiliki karakteristiknya masing-masing, hal ini menjadi tantangan guru untuk mengenal karakter siswa.

Masih banyak kegiatan pembelajaran lainnya yang memerlukan aktivitas dan keaktifan siswa. Hal ini kembali lagi disesuaikan dengan inovasi dan kreativitas guru. Adapun untuk menilai keaktifan siswa yaitu dengan mengobservasi langsung sikap siswa dalam mengerjakan tugas, berdiskusi, mengumpulkan data dan lainnya. Pastikan siswa bertanggung jawab dan disiplin terhadap tugas mereka.

Itulah beberapa hal mengenai pembelajaran berbasis aktivitas siswa atau activity based learning yang bisa diketahui. Ikuti terus blog.kejarcita.id untuk mendapatkan informasi menarik seputar pendidikan dan pembelajaran. Guru bisa menggunakan LMS kejarcita.id untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.