Mengapa Pola Pengasuhan Zaman Dahulu Tidak Cocok untuk Generasi Alpha?
Dengan adanya kemajuan teknologi berupa digitalisasi, hampir semua aspek dalam kehidupan juga turut berubah secara bertahap. Tidak hanya itu, pola pengasuhan juga ikut berubah seiring kemajuan zaman. Pola pengasuhan zaman dahulu tidak relevan jika diterapkan pada generasi zaman sekarang.
Apa itu pola pengasuhan? Pola pengasuhan anak merupakan sebuah proses yang dilakukan orang tua dengan tujuan meningkatkan, mendukung perkembangan fisik, emosional, sosial, finansial dan intelektual anak sejak bayi hingga dewasa.
Seiring dengan kemajuan teknologi, pola pengasuhan anak juga mengalami perubahan secara signifikan. Karena sangat tidak mungkin jika anak zaman sekarang diasuh dengan pola pengasuhan zaman dahulu.
Perubahan pola pengasuhan ini disebabkan oleh kemudahan orang tua dalam mengakses beragam informasi melalui teknologi, terutama media sosial. Meskipun tujuan dari pola pengasuhan itu sama antara zaman dahulu maupun zaman sekarang, hanya berbeda pada sudut pandang dan cara menerapkannya.
Menurut Grace Samave seorang psikologi anak dan remaja, orang tua harus mau membuka diri dan berusaha untuk memperoleh informasi dan ilmu-ilmu baru ang bermanfaat. Selain itu, Grace juga menekankan orang tua harus mampu menelaah dan menemukan formula yang sesuai dalam mendidik anaknya.
Lalu, mengapa pola pengasuhan zaman dahulu tidak cocok untuk generasi alpha? Generasi alpha adalah seorang anak yang lahir di antara tahun 2010 – 2025, generasi ini setelah generasi milenial dan generasi gen-Z atau zilenial.
Salah satu alasan yang mendasar mengapa pola pengasuhan zaman dahulu tidak cocok untuk generasi alpha, karena pola pengasuhan zaman dahulu masih menggunakan cara otoriter dan keras. Adapun pola pengasuhan generasi alpha tidak dapat dilakukan dengan cara itu, pola asuh yang bisa digunakan adalah dengan cara pendekatan, komunikasi dua arah antara anak dan orang tua, maupun orang tua memberikan ruang diskusi untuk anak.
Perbedaan Pola Asuh Anak Zaman Dulu vs Zaman Sekarang
Selain itu ada beberapa perbedaan pola pengasuhan anak zaman dahulu dan pola asuh generasi alpha. Seperti di bawah ini :
1. Cara Mendisiplinkan Anak
Setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh menjadi orang yang bertanggung jawab dan disiplin. Orang tua zaman dahulu menggunakan cara fisik sebagai sarana mendisiplinkan anak, sedangkan generasi alpha menggunakan cara memberikan pengertian pada anak.
2. Cara Mengambil Keputusan
Mengambil keputusan adalah hal yang penting diperhatikan, karena akan berdampak pada kehidupan anak. Orang tua zaman dahulu selalu berpedoman pada anak harus mengikuti kemauan orang tua, sedangkan generasi alpha menggunakan cara orang tua memberikan penjelasan dan alasan.
3. Prinsip Keuangan
Jika orang tua zaman dahulu memberi uang pada anak untuk keperluannya maka orang tua generasi alpha memberikan uang pada anak agar anaknya belajar prinsip keuangan, dan membiarkan anak bertanggung jawab dengan apa yang mereka miliki. Namun perlu diingat, orang tua juga harus tegas dengan memberikan kebebasan pada anak, jangan sampai anak kita menjadi boros dan konsumtif. Apalagi anak hingga memiliki utang akibat sifat konsumtif.
4. Sumber Saran
Jika orang tua zaman dahulu hanya mendapatkan saran dari guru maka orang tua generasi alpha mendapatkan saran dari banyak sumber yang lebih kompeten di bidangnya, terutama sumber dari internet. Dengan begitu, anak bisa mendapatkan nasihat yang baik dan sesuai kebutuhan.
Hal ini jelas akan membawa perbedaan pola pengasuhan antara anak zaman dahulu dan generasi alpha. Namun, dibalik itu semua generasi alpha termasuk dalam generasi paling terdidik, kritis, hingga memiliki kecerdasan dan penuh inovasi. Mengapa demikian? Karena generasi alpha termasuk generasi yang memiliki keunggulan dalam hal teknologi, membuat daya inovasi generasi alpha sangat berkembang pesat daripada generasi sebelumnya.
Dibalik keunggulan itu, generasi alpha juga memiliki resiko yang mengintainya sepanjang waktu, yakni sebagai berikut:
1. Anak generasi alpha rentan terpapar konten pornografi
Dengan kemudahan teknologi seperti saat ini, hampir semua kalangan mampu mengakses informasi melalui ponsel canggih. Hal ini juga dapat menjadi ancaman bagi generasi alpha, apalagi saat ini banyak sekali konten tanpa batasan umur. Konten pornografi dapat mengintai generasi alpha hingga membuat seseorang mengalami kecanduan dan bahkan memiliki perilaku seksual yang menyimpang.
2. Anak generasi alpha berisiko menelan mentah-mentah informasi yang mereka dapatkan
Sama halnya dengan konten pornografi, anak generasi alpha juga berisiko menelan mentah-mentah informasi yang ia dapatkan dari media sosial. Banyaknya berita hoaks maupun hate speech juga memengaruhi generasi alpha, hal ini dapat dicegah oleh orang tua dengan cara memberikan anak pencegahan berita hoaks agar selalu kroscek berita dari beragam sumber.
3. Anak generasi alpha rentan stres/beban psikologis
Salah satu resiko dari generasi alpha adalah rentan stres atau memiliki beban psikologis, hal ini karena generasi alpha yang sudah mengenal teknologi sejak dini. Ia dapat melihat apa saja tanpa batasan apapun. Hal itu akan memengaruhi pikirannya secara berlebihan hingga rentan terkena gangguan psikologis seperti stres hingga depresi.
Selain resiko yang mengintai generasi alpha, generasi ini juga memiliki karakter negatif. Apa saja karakter negatif generasi alpha?
1. Generasi semua hal serba instan
Adanya kemajuan teknologi membuat generasi alpha mendamba-dambakan hal yang instan, mereka memuja apapun yang instan. Tidak menyukai proses dan lebih suka yang instan dan praktis. Hal ini tentunya membuat generasi ini terkesan malas dan tidak mau bergerak karena semuanya serba instan.
2. Generasi yang individualis dan kurang sosialisasi
Terlalu sering bermain gawai membuat generasi alpha termasuk generasi individualis, generasi yang memikirkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan orang di sekitarnya. Selain itu, generasi alpha yang jarang bersosialisasi dengan lingkungannya, membuat generasi ini sulit bersosialisasi dengan sekitar. Ia akan lebih dekat dengan orang secara virtual. Hal ini tentunya dapat mengurangi interaksi sosial yang berujung kepada sikap antisosial.
Untuk mengatasi sisi negatif dari perilaku generasi Alpha diperlukan pola pengasuhan yang tepat. Pola pengasuhan yang tepat untuk generasi alpha adalah pola asuh responsif. Pola pengasuhan ini dilakukan dengan cara memberikan respon pada anak. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pola pengasuhan untuk generasi alpha, yaitu sebagai berikut:
- Menanamkan norma agama sejak dini pada generasi alpha
- Membekali anak dengan edukasi seksual sejak dini, untuk menghindari hal-hal di luar jangkauan orang tua
- Membimbing anak dalam berbagai hal dan orang tua harus siap mendampingi anak saat menghadapi masalah
- Memenuhi asupan makanan dan nutrisi yang seimbang
- Menjadi role model yang baik untuk anak
- Memiliki gaya parenting yang baik dan tepat untuk generasi alpha
- Membiasakan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan di sekitarnya.
Pentingnya Pola Asuh yang Tepat
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa pola asuh zaman sekarng berbeda dengan zaman dahulu, hal ini dipengarhui oleh beberapa faktor seperti perubahan zaman dan perkembangan teknologi, perubahan karakter anak zaman sekarang, dan sesuai kebutuhan. Oleh sebab itu, sangat penting memberikan pola asuh yang tepat untuk anak zaman sekarang (generasi alpha).
Dengan pola asuh yang tepat dan baik maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik pula, baik secara fisik maupun mental. Tentu ini akan berdampak baik pada hidupnya, seperti memiliki kecerdasan emosional yang baik, berkarakter baik, memiliki rasa empati, dan berakhlak mulia.
Sebaliknya, anak yang diasuh dengan pola yang buruk dan keras maka akan menjadi seseorang yang berkarakter buruk bagi dirinya dan orang lain, anak merasa hampa, sendiri, dan kurang kasih sayang atau perhatian. Hal ini biasanya terjadi pada anak di keluarga broken home.
Nah, di atas telah dijelaskan mengapa pola pengasuhan zaman dahulu tidak cocok untuk generasi alpha. Semoga bermanfaat bagi Anda dalam menerapkan pola pengasuhan bagi anak generasi Alpha.