Menerapkan Komunikasi Asertif dengan Anak

Komunikasi asertif adalah teknik berkomunikasi yang memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pendapat, keinginan, harapan, dan perasaannya dengan jelas dan lugas tanpa menyerang orang lain. Menerapkan komunikasi asertif pada anak sangat penting karena dapat membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

Dalam komunikasi asertif, seseorang menunjukkan ketegasan dan keberanian untuk menyampaikan pesan tanpa merendahkan atau mengintimidasi orang lain. Gaya komunikasi ini membantu individu untuk mengungkapkan keinginan, kebutuhan, pikiran, perasaan, harapan, dan pendapat mereka dengan jujur, apa adanya, dan sesuai dengan hal dan kewenangan individu tanpa melanggar hak orang lain.

Beberapa contoh perilaku asertif, yaitu:

  • Berkata "tidak" ketika tidak dapat atau tidak setuju dengan permintaan seseorang;
  • Meminta pertolongan ketika diperlukan;
  • Mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar;
  • Mengatakan kebenaran dalam mempertahankan tujuan, walaupun mungkin muncul konflik, tetapi selalu menjaga perasaan orang lain;
  • Memberi dan menerima umpan balik dengan baik; dan
  • Tegas menentukan pilihan tanpa harus memaksakan kehendaknya kepada orang lain.

Kemudian, berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk menerapkan komunikasi asertif pada anak.

1. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Dengan menerapkan komunikasi asertif, anak akan belajar untuk menyampaikan pendapat dan perasaan mereka dengan jelas dan lugas. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam berkomunikasi dengan orang lain.

2. Menghindari Kesalahpahaman

Komunikasi asertif dapat membantu menghindari kesalahpahaman antara orang tua dan anak. Dengan menyampaikan pendapat dan perasaan dengan jelas dan lugas, anak akan lebih mudah dipahami oleh orang tua dan sebaliknya.

3. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi

sumber: https://www.pexels.com

Dengan menerapkan komunikasi asertif, anak akan belajar untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik. Mereka akan belajar untuk mendengarkan dengan baik, mengungkapkan perasaan dengan jelas, dan menghargai pendapat orang lain.

4. Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Komunikasi asertif dapat membantu anak dalam menyelesaikan masalah dengan cara yang sopan dan konstruktif. Mereka akan belajar untuk mengungkapkan perasaan dan pendapat mereka dengan jelas sehingga dapat mencari solusi bersama dengan orang lain.

5. Meningkatkan Kemandirian

Dengan menerapkan komunikasi asertif, anak akan belajar untuk menjadi lebih mandiri dalam mengambil keputusan dan mengekspresikan diri mereka sendiri. Hal ini dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri dan bertanggung jawab.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa komunikasi asertif pada anak sangat penting untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

7 Budaya Pendidikan Ala Jepang yang Dapat Digunakan agar Belajar Optimal
Sistem pendidikan Jepang sangat disiplin dan terorganisir di mana tahun ajaran dibagi menjadi tiga periode. Siswa di Jepang memiliki total 6 minggu liburan

Manfaat Menerapkan Komunikasi Asertif pada Anak

Berikut adalah beberapa manfaat dari menerapkan komunikasi asertif pada anak.

1. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Dengan mampu menyampaikan pendapat dan perasaan secara lugas dan tegas, anak akan merasa lebih percaya diri dalam berkomunikasi.

2. Membangun Hubungan yang Sehat

sumber: https://www.pexels.com

Komunikasi asertif membantu anak untuk menghargai hak dan perasaan orang lain, sehingga mereka dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan teman, keluarga, dan orang lain di sekitarnya.

3. Mengungkapkan Perasaan dengan Jujur

Anak yang menerapkan komunikasi asertif akan mampu mengungkapkan perasaan dan emosinya secara jujur, tanpa rasa takut atau sungkan.

4. Mengembangkan Keterampilan Sosial

Dengan berlatih komunikasi asertif, anak akan mengembangkan keterampilan sosial yang penting, seperti mendengarkan dengan empati, menghormati pendapat orang lain, dan bekerja sama dalam tim.

5. Mengatasi Konflik dengan Baik

Anak yang mampu berkomunikasi asertif akan lebih mudah menyelesaikan konflik dengan cara yang baik dan adil, tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain.

Cara Menerapkan Komunikasi Asertif dengan Anak

Beberapa cara untuk menerapkan komunikasi asertif dengan anak ialah sebagai berikut.

1. Mendengarkan dengan Baik

Mendengarkan dengan baik adalah kunci dari komunikasi asertif. Dengarkan dengan penuh perhatian ketika anak berbicara dan jangan menginterupsi. Berikan perhatian penuh pada anak dan tunjukkan bahwa Anda memahami apa yang mereka katakan.

2. Mengungkapkan Perasaan dengan Jelas

Ketika berbicara dengan anak, ungkapkan perasaan Anda dengan jelas dan terbuka. Jangan takut untuk mengungkapkan perasaan Anda.Ungkapkanlah perasaan Anda dengan sopan dan tidak menyerang.

3. Mengajarkan Anak untuk Mengungkapkan Perasaan

Ajarkan anak untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan jelas dan terbuka. Berikan mereka contoh bagaimana mengungkapkan perasaan dengan sopan dan tidak menyerang.

4. Menghindari Kritik dan Menyalahkan

Hindari kritik dan menyalahkan anak ketika berbicara dengan mereka. Fokus pada masalah dan bukan pada orangnya. Pada kesempatan ini, Anda dapat menyampaikan kritik dengan cara yang sopan dan konstruktif.

5. Mengajarkan Anak untuk Menghargai Pendapat Orang Lain

Ajarkan anak untuk menghargai pendapat orang lain dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Berikan contoh bagaimana cara menghargai pendapat orang lain dengan sopan dan tidak menyerang.

6. Mengajarkan Anak untuk Menyelesaikan Masalah

Ajarkan anak untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang sopan dan konstruktif. Berikan mereka contoh bagaimana cara menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan tidak menyerang.

Dampak Komunikasi Asertif pada Hubungan Orang Tua dan Anak

Komunikasi asertif dapat memiliki dampak yang signifikan pada hubungan antara orang tua dan anak. Beberapa dampak positif dari komunikasi asertif antara orang tua dan anak adalah:

  • Tidak ada kecanggungan antara orang tua dan anak;
  • Anak menjadi lebih dekat dan jujur dengan perasaannya kepada orang tua begitu juga sebaliknya;
  • Anak memiliki sikap bertanggung jawab dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya secara mandiri;
  • Anak maupun orang tua tidak lagi merasa malu untuk mengungkapkan rasa kasih sayangnya secara terang-terangan; dan
  • Konflik yang terjadi dapat diselesaikan dengan lebih baik.

Namun, ada juga beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi jika orang tua tidak berusaha untuk mengimplementasikan komunikasi asertif dengan anak mereka.

  • Hubungan antara orang tua dengan anak akan menjadi canggung dan asing karena tidak terlalu mengenal satu sama lain.
  • Anak tertutup dengan orang tuanya dan tidak jarang akan berbohong begitu juga sebaliknya.
  • Emosi anak maupun orang tua sering tidak terkendali karena tidak adanya keterbukaan di antara keduanya.
  • Anak maupun orang tua merasa malu untuk mengungkapkan perasaan kasih sayang mereka.
Bagaimana Mengajarkan Kemandirian pada Anak Sejak Dini?
Kemandirian anak adalah kemampuan anak untuk melakukan berbagai kegiatan, mengatur dan memilih, serta bertanggung jawab atas tindakan dan keputusannya sendiri

Dalam hal ini, penting bagi orangtua untuk membangun komunikasi asertif dengan anak-anak mereka. Komunikasi asertif membantu membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain karena menghargai hak dan perasaan mereka serta memungkinkan penyelesaian konflik yang lebih baik.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dilihat bahwa menerapkan komunikasi asertif dengan anak membutuhkan kesabaran dan latihan. Namun, dengan menerapkan komunikasi asertif, orang tua dapat membantu anak mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.