Media Pembelajaran yang Ideal pada Pembelajaran Paradigma Baru
Pembelajaran paradigma baru berorientasi terhadap penguatan kompetensi dan pengembangan karakter nilai-nilai Pancasila dalam diri peserta didik. Selain itu, pembelajaran dalam paradigma baru juga akan berpusat kepada peserta didik sesuai dengan tahap perkembangan belajarnya.
Agar peserta didik mampu memenuhi capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila yang di dalamnya terdapat 6 karakter maka guru dapat memanfaatkan perangkat ajar yang berisi beragam materi mengajar sebagai referensi.
Dalam kurikulum merdeka, guru juga diberikan kemerdekaan untuk memilih atau pun memodifikasi perangkat ajar yang telah disediakan tersebut dengan mempertimbangkan kebutuhan, konteks dan karakteristik dari peserta didiknya. Seluruh informasi terkait rincian kegiatan pembelajaran juga dapat ditemui dalam modul ajar.
Selain itu, dalam kategori referensi materi, bahan ajar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Media Pembelajaran yang Siap Guna
Dalam kategori referensi materi di modul ajar, media pembelajaran yang siap guna artinya perangkat yang digunakan untuk membantu kegiatan belajar dikelas telah dirancang dan siap dipakai guru. Media pembelajaran yang masuk ke dalam kategori siap guna dapat berupa teks bacaan, video pembelajaran, audio/podcast, presentasi, poster dan buku guru.
Apabila guru ingin menggunakan media pembelajaran yang telah siap ini maka dapat dilakukan dengan cara mengakses platform Merdeka Mengajar. Namun, sebelum merancang media pembelajaran dalam bentuk apapun harus dilengkapi terlebih dulu dengan daftar pustaka atau referensi yang akan dijadikan acuan.
2. Media Pembelajaran Hasil Karya Mandiri
Berbanding terbalik dengan media pembelajaran siap guna, dalam media pembelajaran hasil karya mandiri, guru akan membuat sendiri media pembelajaran yang akan digunakan sebagai alat bantu untuk mengajar.
Dalam membuat media pembelajaran mandiri, guru perlu melengkapi beberapa hal seperti alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat media pembelajaran, tata cara pembuatan, cara penggunaan media yang dibuat serta daftar pustaka atau referensi yang akan dijadikan acuan dalam merancang media pembelajaran. Referensi media pembelajaran yang dapat dirancang mandiri dapat berupa media belajar karya mandiri daring dan media belajar karya mandiri fisik.
Langkah-Langkah Mengembangkan Media Pembelajaran yang Ideal
1. Menentukan Jenis Media
Media pembelajaran yang ideal harus ditentukan dengan benar agar efektif digunakan sebagai alat bantu mengajar di kelas. Pada dasarnya, media pembelajaran yang ideal dalam pembelajaran paradigma baru, harus bisa memberikan semangat belajar peserta didik sehingga dapat memenuhi capaian tujuan pembelajaran secara menyeluruh dan merata.
2. Menentukan Tema
Setelah memilih model pembelajaran yang paling ideal sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik, guru akan menentukan tema materi ajarnya.
3. Menyusun Gambaran Umum
Gambaran secara umum media pembelajaran dibuat secara detail agar mempermudah pengumpulan kebutuhan materi dalam pembuatan media pembelajaran. Spesifikasi yang rinci berguna saat pengumpulan dan pemasangan materi agar tidak memperlukan keputusan baru lagi melainkan mengikuti keputusan yang sudah ditentukan di tahap design.
4. Menyusun Flowchart
Diagram alir (flowchart) dapat membantu guru dalam penyusunan media pembelajaran karena memberikan aliran dari satu tampilan ke tampilan berikutnya dengan lengkap
5. Menyusun Alur Cerita
Setelah membuat flowchart lengkap, guru mulai melakukan penyusunan alur cerita yang akan memberi gambaran terkait materi ajar yang akan disajikan pada peserta didik di kelas. Alur cerita dapat ditulis berdasarkan poin per poin, asalkan dapat memberi desain yang membantu guru melihat bagaimana materi yang akan diajarkan nantinya, sudah cukup dalam penyusunannya.
6. Pengumpulan Bahan
Pengumpulan bahan untuk membuat media pembelajaran yang ideal dapat dikerjakan secara bertahap atau pararel.
7. Proses Pembuatan
Jika semua tahap sudah dipenuhi, jangan menunda waktu untuk segera membuat media pembelajaran.
8. Menerapkan Teknik ATM
Dalam proses pembuatan media, usahakan menerapkan metode amati, tiru, modifikasi (ATM) contoh yang telah ada untuk mengembangkan ide pembuatan.
9. Tetapkan Deadline
Deadline (target penyelesaian) pembuatan media harus perlu dibuat untuk menjaga keseriusan dalam proses pembuatan media.
Media Pembelajaran yang Ideal pada Pembelajaran Paradigma Baru
Dalam penerapannya, media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran paradigma baru harus bersifat idel. Berikut ini adalah beberapa media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran paradigma baru, yaitu diantaranya:
1. Media Visual
Media visual digunakan agar kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan materi dapat mudah dipahami oleh peserta didik. Selain itu media visual juga tergolong murah dari segi pembuatannya. Contoh media visual diantaranya poster, karikatur, desain gambar, atau infografis.
Guru dapat memodifikasi media visual sesuai kebutuhannya. Media pembelajaran visual berorientasi untuk memfokuskan indra penglihatan peserta didik ketika berlangsungnya proses belajar di kelas. Selain itu, penggunaan media visual juga dapat bertahan lama dalam ingatan peserta didik karena ide atau materi pembelajaran yang disajikan dapat digambarkan dengan jelas.
2. Media Buku atau Papan
Media pembelajaran menggunakan buku atau papan memang cenderung membosankan. Kendati demikian, guru dapat menjadikan media sederhana ini menjadi lebih interaktif dengan peserta didik seperti menambahkan karakter-karakter yang menarik untuk mengisi bagian yang kosong di buku atau papan.
Selain itu, saat ini juga sudah banyak tersedia buku yang di dalamnya menyajikan varian gambar pop up yang dapat meningkatkan ketertarikan dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap proses belajar.
3. Media Audio (Podcast atau Lagu)
Media pembelajaran yang disajikan dalam bentuk podcast atau suara berfungsi untuk melatih fokus indra pendengaran peserta didik terhadap materi pembelajaran. Selain podcast, media pembelajaran audio juga dapat menggunakan lagu. Hal ini dilakukan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan mempermudah peserta didik mengingat materi.
Penyetelan lagu juga berguna untuk mengasah listening, speaking maupun gaya bahasa siswa terhadap materi pembelajaran, misalnya pada pelajaran bahasa asing.
4. Media Audio Visual
Media pembelajaran audio visual dapat mempermudah guru dalam penyampaian materi. Dalam media audio visual dibagi menjadi audio diam dan bergerak. Untuk audio bergerak dapat berupa film, bacaan bersuara dan lainnya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
Video yang bisa ditampilkan pada peserta didik mulai dari video pengetahuan, dokumenter, film dan lainnya yang dapat membuat semangat belajar peserta didik.
5. Media Fotografi
Media pembelajaran berupa fotografi dapat diperoleh dari berbagai sumber yang untuk dapat menunjang pembelajaran dengan memenuhi unsur artistik tertentu.
6. Film Animasi
Media pembelajaran berupa film animasi juga bisa diterapkan untuk memberikan efek menyenangkan saat belajar sehingga materi mudah untuk dicerna oleh peserta didik. Penggunaan film animasi ini cocok digunakan untuk jenjang sekolah dasar.
Itulah media pembelajaran yang dinilai ideal pada pembelajaran paradigma baru, meskipun demikian media pembelajaran yang tidak termasuk di dalamnya tidak menutup kemungkinan juga ideal untuk diterapkan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus bisa menyesuaikan kembali kebutuhan peserta didiknya dan sarana prasarana yang tersedia di kelas.