Kegiatan Intrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka
Salah satu upaya untuk memperbaiki dan memulihkan pembelajaran yang sempat mengalami kendala akibat Covid, pemerintah menerapkan kurikulum merdeka sebagai kurikulum baru yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar di sekolah. Pemulihan pembelajaran ini dilakukan dari tahun 2022 sampai dengan tahun 2023. Kemendikbudristek telah mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah yang belum siap menerapkan Kurikulum Merdeka maka pihak sekolah masih dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan kegiatan pembelajaran.
Pengertian Kurikulum Merdeka
Kurikulum merdeka adalah kurikulum yang menerapkan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Konten pembelajaran yang dimuat akan lebih optimal agar siswa memiliki waktu yang cukup untuk memahami dan mendalami konsep pembelajaran dan menguatkan kompetensi yang dimilikinya. Kurikulum merdeka membebaskan guru dalam memilih perangkat ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga kegiatan pembelajaran yang diterapkan harus disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat siswa.
Dalam penerapannya, kurikulum mereka akan menambah nilai-nilai karakter dalam kegiatan pembelajaran siswa yang mana akan disebuat sebagai profil Pelajar Pancasila. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa kurikulum mereka ini merupakan keberlanjutan dari Kurikulum 2013 dan dapat diterapkan sebagai opsi.
Sebelum pandemi berlangsung, Kemendikbudristek telah mengeluarkan kebijakan di mana penggunaan Kurikulum 2013 akan disederhanakan menjadi kurikulum darurat yang memberi kemudahan untuk satuan pendidikan dalam mengelola kegiatan pembelajaran menjadi lebih mudah dengan substansi materi yang esensial.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
Berikut adalah beberapa poin keunggulan yang menjadi alasan mengapa Kurikulum Merdeka itu penting untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu diantaranya:
1. Lebih Sederhana dan Mendalam
Dalam pelaksanaannya, kurikulum mereka akan lebih berfokus pada materi yang esensial dan melakukan pengembangan kompetensi siswa agar sesuai dengan fasenya. Adapun harapan untuk proses kegiatan pembelajaran yaitu pembelajaran yang lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan untuk siswa.
Dengan menggunakan materi pembelajaran yang sesuai dengan fase pertumbuhan siswa, maka siswa memiliki kesempatan untuk menikmati sekaligus menganggap materi tersebut dibutuhkan karena sesuai dengan pengalaman atau hal-hal yang mereka alami sendiri.
2. Lebih Merdeka
Pelaksanaan kurikulum merdeka di jenjang SMA lebih simpel, karena tidak adanya program peminatan di SMA. Dengan begitu, siswa dapat memilih mata pelajaran yang sesuai dengan bakat, minat, dan aspirasi masing-masing siswa. Pada kesempatan ini, guru akan mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan siswa dalam setiap pertemuan atau semester. Selain itu, sekolah berwenang dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum yan sesuai dengan karakteristik siswa dan satuan pendidikan.
3. Lebih Relevan dan Interaktif
Kurikulum merdeka menawarkan beragam kegiatan projek yang dapat memberi kesempatan yang lebih luas kepada setiap siswa untuk terlibat secara aktif dalam mengeksplorasi isu-isu yang aktual, misalnya seperti isu lingkungan, kesehatan, dan lain sebagainya yang mana berguna untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa penerapan kurikulum merdeka tidak hanya akan memberi kebebasan kepada setiap siswa saja, tetapi juga memberi keleluasaan kepada guru dalam mengajar. Melalui kurikulum merdeka, proses kegiatan pembelajaran menjadi lebih maksimal, sehingga siswa akan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep pembelajaran yang sedang dipelajari dan memperkuat kompetensi yang dimilikinya.
Struktur Kurikulum Merdeka
Tiga hal yang menjadi dasar dari struktur kurikulum merdeka yaitu kegiatan pembelajaran yang bersifat fleksibel, berbasis kompetensi, dan berkarakter Pancasila. Berikut adalah beberapa prinsip dari pengembangan struktur kurikulum merdeka, yaitu meliputi:
- Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum ini ditetapkan oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini, satuan pendidikan memiliki peluang untuk mengembangkan program kurikulum merdeka ini dan menambah beberapa kegiatan tambahan yang sesuai dengan visi dan misi sekolah serta sumber daya yang tersedia.
- Otonomi
Satuan pendidikan memiliki kemerdekaan dalam merancang proses kegiatan belajar dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
- Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi harus tetap signifikan. Agar pihak sekolah dan pemangku kepentingan dapat memahami tujuan, arah perubahan dan rancangan kegiatannya, ketiga hal tersebut harus dibuat dengan jelas dan tepat.
- Gotong Royong
Hasil dari kolaborasi puluhan institusi, seperti Kementerian Agama, Universitas, Sekolah dan Lembaga Pendidikan akan digunakan dalam pengembangan kurikulum dan perangkat ajar.
Struktur Kurikulum per Jenjang
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan kurikulum merdeka diatur berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu PAUD, SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA. Berikut penjelasannya.
1. Struktur Kurikulum PAUD
Struktur kurikulum pada PAUD terdiri atas:
- Kegiatan Pembelajaran Intrakurikuler
Bentuk perwujudan dari "Merdeka Belajar, Merdeka Bermain" adalah bentuk intisari dari kegiatan intrakurikuler.
- Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Projek penguatan profil Pelajar Pancasila ini bertujuan untuk memperkuat upaya dalam pencapaian Profil Pelajar Pancasila yang mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan. Adapun bentuk penerapan dari projek penguatan Profil Pelajar Pancasila yang ada di PAUD seperti merayakan hari besar nasional dan internasional ataupun merayakan tradisi loka, dan lain sebagainya.
2. Struktur Kurikulum SD/MI
Struktur kurikulum pada SD/MI dibagi menjadi dua kegiatan pembelajaran utama, yaitu meliputi:
a. Kegiatan pembelajaran rutin yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran adalah bentuk dari kegiatan intrakurikuler; dan
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Penjelasan mengenai struktur kurikulum SD/MI
a. Mata pelajaran pilihan yang akan diselenggarakan berdasarkan kesiapan satuan pendidikan yaitu pelajaran Bahasa Inggris.
b. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan terhadap Tuhan YME akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
c. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SD/MI akan menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai kondisi siswa.
d. Guru BK bertugas dalam mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki siswa. Guru lain dapat membantu kegiatan ini jika ketersediaan guru BK masih belum mencukupi.
3. Struktur Kurikulum SMP/MTS
Struktur kurikulum pada SMP/MTS dibagi menjadi dua kegiatan pembelajaran utama, yaitu meliputi:
a. Kegiatan pembelajaran rutin yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran adalah bentuk dari kegiatan intrakurikuler; dan
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Penjelasan mengenai struktur kurikulum SMP/MTS
a. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan terhadap Tuhan YME akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
b. Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SMP/MTS akan menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai kondisi siswa.
c. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS) akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang SKS.
d. Guru BK bertugas dalam mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki siswa. Guru lain dapat membantu kegiatan ini jika ketersediaan guru BK masih belum mencukupi.
4. Struktur Kurikulum SMA/MA
Struktur kurikulum pada SMA/MA dibagi menjadi dua kegiatan pembelajaran utama, yaitu meliputi:
a. Kegiatan pembelajaran rutin yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran adalah bentuk dari kegiatan intrakurikuler; dan
b. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Penjelasan mengenai struktur kurikulum SMA/MA
a. Satuan pendidikan berkewajiban dalam membuka kelompok mata pelajaran yang terdiri dari 7 mata pelajaran pilihan.
b. Siswa dapat mengganti mata pelajaran pilihan pada kelas 11 semester 2 berdasarkan penilaian ulang satuan pendidikan terhadap bakat, minat, dan kemampuan siswa.
c. Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayatan kepada Tuhan YME akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan YME.
d. Satuan pendidikan menyediakan layanan program untuk membantu kebutuhan khusus siswa sesuai dengan kondisi masing-masing siswa.
e. Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS) akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang SKS.
f. Guru BK bertugas dalam mengidentifikasi dan menumbuhkembangkan bakat, minat, dan kemampuan yang dimiliki siswa. Guru lain dapat membantu kegiatan ini jika ketersediaan guru BK masih belum mencukupi.
Menurut Kemendikbudristek, dalam pelaksanaannya kurikulum merdeka memiliki kegiatan utama yang bentuk implementasi kegiatan pembelajarannya sama dengan paradigma baru, salah satu kegiatannya yaitu kegiatan intrakurikuler. Apa sih yang dimaksud dengan kegiatan intrakuler ini?
Pengertian Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan intrakurikuler adalah proses kegiatan belajar yang jadwal dan alokasi waktunya sudah ditentukan dengan baik. Adapun mata pelajaran yang diberikan dalam proses kegiatan pembelajaran kegiatan intrakurikuler bersifat wajib untuk diikuti semua siswa. Dalam pelaksanaannya, kegiatan intrakurikuler ini akan diterapkan di dalam kelas, serta akan menjadi kegiatan pembelajaran inti yang akan dilakukan di sekolah, yaitu sebagai lembaga pendidikan formal.
Tujuan dan Fungsi Kegiatan Intrakurikuler
Adapun tujuan dan fungsi dari kegiatan pembelajaran intrakulikuler, yaitu diantaranya:
- Siswa memiliki kemampuan yang tertuang dalam capaian pembelajaran
- Dapat menumbuhkan kemampuan akademik siswa
- Meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai mata pelajaran yang telah dipelajari
Manfaat Kegiatan Intrakurikuler
Berikut adalah beberapa manfaat dari diterapkannya kegiatan intrakurikuler, yaitu diantaranya:
- Siswa memiliki kemampuan yang tertuang dalam capaian pembelajaran
- Meningkatkan kemampuan akademik siswa karena mereka akan mendapatkan pembelajaran secara langsung dan tatap muka dari guur
- Siswa mampu memahami materi pelajaran dengan baik
Demikianlah penjelasan mengenai kegiatan intrakurikuler di Kurikulum Merdeka. Dengan adanya kegiatan intrakurikuler ini, diharapkan tujuan utama dari kegiatan pembelajran dapat tercapai dan siswa memiliki pemahaman yang baik pada mata pelajaran yang diampu.