Kebiasaan untuk Terus Berpikir Positif

Untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, penting bagi kita untuk terbiasa berpikir positif. Tidak hanya membuat kualitas hidup menjadi lebih baik saja, tetapi dengan berpikir positif kita dapat mengubah mindset kita terhadap kejadian-kejadian atau mungkin beberapa hal yang dapat mengganggu rutinitas kita dalam menjalani keseharian.

Cara Membangun Kebiasaan Berpikir Positif

sumber: https://www.pexels.com/

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membantu seseorang untuk terus berpikir positif, seperti:

1. Bersyukur

Mulailah setiap hari dengan menyebutkan hal-hal yang dapat disyukuri. Hal-hal seperti keluarga, kesehatan, pekerjaan, dan hal-hal lain yang positif dalam hidup.

2. Tersenyum

Tersenyumlah secara rutin, karena tersenyum dapat membantu memicu pikiran positif.

3. Menghindari Drama

Hindarilah mendramatisir kehidupan, karena hal ini dapat membuat pikiran menjadi negatif. Cobalah untuk melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang yang positif.

4. Beristirahat dengan Cukup

Istirahat yang cukup dapat membantu menyegarkan pikiran dan mengurangi rasa cemas dan khawatir.

5. Mengelola Stres

Cari cara untuk mengelola stres, seperti dengan bermeditasi, berolahraga, atau melakukan hobi yang disukai.

6. Menghindari Pemikiran Negatif

Cobalah untuk menghindari pemikiran negatif dan fokus pada hal-hal yang positif dalam hidup.

Calon Mahasiswa Perlu Tahu! Perbedaan Masa Sekolah vs Kuliah
Salah satu perbedaan utama antara masa sekolah dan masa kuliah adalah lingkungan belajar yang berbeda

Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan di atas, seseorang dapat membantu dirinya untuk terus berpikir positif dalam menjalani hidup.

Manfaat Berpikir Positif pada Anak

sumber: https://www.pexels.com/

Berpikir positif dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental anak, serta membantu mereka dalam mengembangkan sikap dan keterampilan yang positif. Berikut ini merupakan beberapa manfaat berpikir positif pada anak, yaitu:

1. Anak akan Menjadi Lebih Sehat

Salah satu manfaat berpikir positif pada anak adalah anak akan menjadi lebih sehat, mangapa demikian? Karena dengan berpikir positif akan berpengaruh pada fisik anak. Tidak merasa terbebani dengan pemikiran yang membuat strees, hal ini akan membuat anak mudah berpikir jernih dan sehat.

2. Percaya Diri

Dengan berpikir positif seorang anak akan lebih percaya diri, ia akan dengan mudah percaya pada dirinya sendiri atas kemampuan yang dimilikinya. Dengan berpikir positif anak akan memiliki karakter yang lebih percaya diri, karena tidak memiliki pikiran negatif pada orang lain. Hal ini akan membantu anak mudah mendapatkan rasa pwrcaya dirinya.

3. Mampu Mengambil Keputusan yang Benar

Jika anak mampu menerapkan manfaat berpikir positif dalam kehidupan, ia akan mampu mengambil keputusan yang benar dalam hidupnya. Setelah ia berpikir sumber masalah dan bagaimana cara menyelesaikannya dengan pemikiran yang jernih. Hal ini akan membuat anak mudah dalam mengambil keputusan.

4. Meningkatkan Fokus

Pemikiran negatif thinking hanya akan menambah beban dalam pikiran, hal ini akan membuat seseorang susah fokus dalam mengerjakan sesuatu. Maka dari itu mengajarkan anak berpikir positif akan membantu anak menjadi lebih fokus. Dengan berpikir positif anak tidak akan terbebani hal-hal yang mungkin mengganggu fokusnya pada suatu kegiatannya.

5. Lebih Sukses dalam Hidup

Mengapa berpikir positif dihubungkan dengan sukses? Karena jika seorang anak memiliki karakter yang suka berpikir positif maka anak tersebut dapat fokus dan termotivasi untuk menata pelan-pelan kesuksesannya. Mulai dari efisiensi waktu dan energi yang digunakan guna mencapai goals yang mereka harapkan.

6. Bisa Mengatur Waktu Lebih Baik

Waktu dengan berpikir positif apa kaitannya? Waktu dan berpikir positif saling berkaitan. Karena seorang anak yang mampu berpikir positif akan lebih fokus, dan akan sangat berhati-hati pada waktu yang mereka punya. Hal ini akan membantu mereka membagi waktu agar waktu yang mereka miliki tidak sia-sia.

7. Memiliki Banyak Teman

Anak yang mampu berpikir positif memiliki aura yang menarik untuk banyak orang, dan teman-temannya akan sangat nyaman jika berada disekitarnya. Karena aura positif yang ia miliki mampu menarik perhatian banyak orang. Hal ini membuat seorang anak yang mampu berpikir positif memiliki banyak teman. Tidak heran jika anak yang mamlu berpikir positif akan mudah dikenal dan dipercayai oleh banyak orang.

8. Menjadi Pemberani

Jika di atas sudah dijelaskan, bahwa anak yang mampu berpikir positif bisa menjadi anak yang percaya diri. Tidak hanya percaya diri, tetapi anak akan memiliki karakter yang pemberani dalam mengambil keputusan dan mengetahui resiko. Hal ini akan menjadi suatu kelebihan anak yang dapat bermanfaat dalam hidupnya.

9. Kebiasaan untuk Anak agar Terus Berpikir Positif

Anak diajarkan untuk berpikir panjang. Sikap optimis dan terus berpikir positif tidak dimiliki secara instan. Perlu untuk membiasakan anak untuk berpikir panjang saat berhadapan dengan situasi negatif. Ajarkan supaya mereka jangan mudah bereaksi, misalnya saat diledek oleh temannya jangan langsung membalas.

Ajarkan anak untuk berpikir dulu beberapa saat, bukannya malah membalas dengan kata-kata yang menyakitkan. Nantinya, anak akan belajar bahwa bersikap positif lebih berguna daripada bersikap negatif.

10. Hilangkan Kebiasaan Mengeluh

Mengurangi kebiasaan mengeluh bisa menjadi awal untuk belajar berpikiran positif. Hal ini kalau dilakukan oleh orang tua, maka anak akan meniru dan tertular pada anak. Jangan sering mengeluh dan memarahi anak karena hal-hal sepele yang bisa dikatakan tanpa emosi.

Kalau orang tua bisa menjadi contoh dalam hal tersebut, maka yakinlah anak juga akan mencontohnya. Anak jadi belajar bahwa situasi seburuk apapun, akan selalu ada cara untuk menghadapinya.

11. Perkatakan Hal-hal yang Memotivasi

Pastinya anak akan ada di situasi yang sulit. Saat anak berada dalam situasi tersebut, jangan memarahi anak terus-terusan. Berikan anak memotivasi dengan memperkatakan kata-kata yang membangun.

Hal ini akan membuat anak merasa disayang dan didukung. Mereka juga akan jadi selalu berpikiran positif dan hidup dengan penuh motivasi.

12. Mengakui Perasaan Anak

Untuk anak bisa mulai belajar untuk terus berpikiran positif, perlu dimulai dari orang tua yang mengakui dan memvalidasi perasaan anak. Jangan mengabaikan perasaan mereka karena sebelum mencoba untuk melihat dari sisi orang lain, akui dahulu perasaan anak Anda.

Orang tua bisa merasakan perasaan anak kalau memberikan lebih banyak kebebasan. Pikiran anak-anak akan terbuka untuk merasakan perasaan orang lain juga. Anak jadi belajar tentang kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain.

13. Biarkan Anak Mengungkapkan Perasaannya

Penting bagi orang tua untuk memberi kebebasan pada anak untuk mengakui perasaan dan emosi yang dimilikinya. Baik itu kebahagiaan, kesedihan, kegembiraan, ketakutan, atau emosi lainnya.

Ajari mereka bahwa merasakan berbagai macam perasaan adalah wajar. Anak belajar menerima perasaan tersebut untuk membuang hal-hal negatif. Anak akan paham kalau setiap masalah ada solusinya dan belajar melihat sesuatu secara positif.

14. Dikelilingi Orang-orang Positif

Orang-orang di sekitar anak sangat memengaruhi pikirannya. Kalau mereka dikelilingi oleh teman-teman yang positif, itu akan memengaruhi cara anak berpikir. Begitu pula sebaliknya. Jadi, pastikan anak dikelilingi orang-orang yang bahagia dan positif.

Perumusan Tujuan Pembelajaran dengan Design Thinking
design thinking merupakan metode pemecahan masalah secara kognitif, kreatif, maupun praktis untuk menjawab kebutuhan manusia sebagai pengguna

15. Dorong Anak Menceritakan Hal Positif

Ajak anak setiap hari bercerita tentang peristiwa positif setiap harinya. Penting untuk menekankan sikap positif dalam kejadian sehari-hari akan membuat mereka lebih bahagia. Tunjukkan bahwa peristiwa positif yang diceritakan bisa akan melawan hal-hal negatif.

Itulah penjelasan mengenai manfaat dari terbiasa berpikir positif serta bagaimana cara untuk membangun kebiasaan tersebut. Dengan terus berpikir positif, anak tidak akan mudah merasa overthinking dan insecure. Hal ini tentunya bagus untuk tumbuh kembang anak. Semoga artikel ini bermanfaat!