Ide Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk Peserta Didik
Di-era yang serba digitalisasi seperti saat ini, pembelajaran sosial dan emosional sangat penting untuk siswa. Dalam praktiknya setelah terjadi pandemi Covid-19, banyak siswa yang lebih tertutup dan jarang berkomunikasi. Alhasil, kurangnya komunikasi membuat pembelajaran terasa sangatlah kaku.
Pembelajaran pada peserta didik bukan hanya meningkatkan pengetahuan anak, tetapi juga meningkatkan kecerdasan sosial dan emosional. Kecerdasan sosial sendiri merupakan kemampuan untuk mengenal dan memahami lebih dalam terhadap lingkungan, guna membentuk kesadaran dalam berpikir dan bertindak untuk menjalankan peran sebagai makhluk sosial dan mampu menjalin hubungan baik dengan lingkungan sosial.
Sedangkan kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang dalam mengenal dan memahami perasaan diri sendiri dan orang lain. Sehingga mampu memotivasi diri sendiri serta mengelola emosi dengan baik.
Pembelajaran sosial dan emosional ini sangat penting diajarkan sejak dini (di bangku sekolah) karena akan mempengaruhi masa depan siswa.
Lantas, mengapa pembelajaran sosial dan emosional ini harus diajarkan pada anak sejak usia dini? Karena anak di usia dini masih mudah diarahkan daripada anak dewasa. Pembelajaran sosial dan emosional ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak di masa mendatang.
Pembelajaran sosial dan emosional ini juga mengajarkan siswa untuk bisa mengendalikan dirinya. Selain itu, pembelajaran sosial dan emosional juga mengajarkan siswa dalam menempatkan dirinya, baik di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari. Selain siswa, guru juga harus bisa memberikan pengetahuan lebih tentang pembelajaran sosial dan emosional.
Guru harus bisa membantu siswa dalam hal pengendalian emosional, pendekatan untuk sosialnya juga. Dengan begitu hubungan siswa dan guru akan lebih baik, sehingga siswa akan merasa dihargai dan dipedulikan.
Pembelajaran sosial dan emosional merupakan sebuah konsep pembelajaran yang kolaboratif antara semua anggota sekolah, mulai dari komunitas yang ada di sekolah dan siswa. Dalam hal ini, bisa dikatakan guru harus bisa menjadi salah satu contoh yang baik untuk siswa.
Tujuan Pembelajaran Sosial dan Emosional
Pembelajaran sosial dan emosional ini memiliki tujuan yang jelas, seperti di bawah ini :
1. Membentuk Siswa yang Memiliki Pemahaman, Penghayatan dan Kemampuan untuk Mengendalikan Emosinya (Kesadaran Diri)
Salah satu tujuan pembelajaran sosial dan emosional (PSE) adalah membentuk siswa yang memiliki pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengendalikan emosi dirinya. Hal ini sangat penting untuk siswa dalam proses perkembangannya di masa mendatang.
Guru harus mampu membentuk karakter siswa yang bisa mengendalikan emosionalnya dengan baik. Meskipun tidak selalu mudah, akan tetapi dengan guru mampu membentuk karakter ini. Ini akan membantu menyejahterakan siswa di masa depan.
2. Membentuk Karakter Siswa yang Mampu Menetapkan dan Mencapai Tujuan yang Positif (Pengelolaan Diri)
Guru harus mampu membentuk karakter siswa yang mampu menetapkan dan mencapai tujuan. Dalam hal ini guru bisa menjadi seorang support system bagi siswa, memberikan pengertian dan mendampingi siswa dalam menetapkan dan mencapai tujuannya. Menjadi seorang guru selain memberikan pengetahuan, guru juga harus bisa mendampingi siswa dalam proses mencapai tujuannya.
3. Membentuk Karakter Siswa yang Mampu Merasakan dan Menunjukkan Empati pada Orang Lain (Kesadaran Sosial)
Membentuk karakter siswa yang memiliki empati pada orang lain merupakan sebuah keharusan. Dengan begitu, siswa akan lebih menghargai, dan menghormati orang lain. Tanpa guru sadari membentuk karakter siswa yang memiliki empati, merupakan sebuah investasi guru untuk siswa di masa depan.
4. Membentuk Siswa yang Mampu Membangun dan Mempertahankan Hubungan yang Positif (Keterampilan Membangun Relasi)
Dalam membentuk karakter siswa yang mampu membangun dan mempertahankan hubungan dengan orang lain sangatlah penting. Karena dalam praktiknya keterampilan membangun relasi ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya di bangku sekolah, keterampilan membangun relasi ini akan bermanfaat di kehidupan setelah lulus sekolah, seperti kuliah ataupun dalam bidang pekerjaan.
5. Membentuk Karakter Siswa yang Mampu Membuat Keputusan yang Bisa Dipertanggung jawabkan (Pengambilan Keputusan yang Bertanggung jawab)
Karakter siswa yang mampu membuat keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan sangat dicari di era saat ini. Di zaman yang serba digital seperti ini masih minim seorang siswa mampu dan mau bertanggung jawab atas keputusannya. Maka dari itu seorang siswa yang mampu mengambil keputusan dan bisa mempertanggung jawabkan akan mendapatkan nilai plus dalam berbagai bidang kehidupan.
Ide Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional
Selain memiliki beberapa tujuan, dalam praktiknya guru juga harus memiliki ide implementasi pembelajaran sosial dan emosional untuk peserta didik atau siswa. Adapun empat (4) ide implementasi pembelajaran sosial dan emosional, seperti di bawah ini :
1. Guru Harus Mampu Mengajarkan Kompetensi Sosial dan Emosional secara Spesifik dan Eksplisit
Dalam implementasi pembelajaran sosial dan emosional sangat penting memahami apa itu kompetensi sosial dan emosional. Karena dalam praktik implementasi pembelajaran sosial dan emosional, selalu memiliki sangkut paut dengan kompetensi sosial dan emosional.
2. Guru Harus Mampu Mengintegrasikan Kompetensi Sosial dan Emosional ke Dalam Praktik Mengajar dan Gaya Interaksi Guru dengan Siswa
Dalam implementasi ini guru harus bisa menerapkan kompetensi sosial dan emosional ke dalam praktik mengajar di kelas. Dengan gaya interaksi yang mudah dipahami oleh siswa, dengan begitu siswa akan dengan mudah menangkap apa yang sudah disampaikan oleh guru.
Mengintegrasikan kompetensi sosial dan emosional dalam praktik mengajar secara tidak sadar membuat siswa mampu memaknai cara belajar yang baru. Dalam hal ini, guru akan mendapatkan feedback menarik dan membantu siswa dalam proses pembelajaran.
3. Guru Mampu Mengubah Kebijakan dan Ekspektasi Sekolah terhadap Siswa
Terkadang kebijakan yang dibuat sekolah terlalu menohok ke siswa. Hal ini membuat siswa melakukan penyimpangan-penyimpangan di dalam sekolah. Ini yang harus diubah oleh guru, guru harus mampu membuat kebijakan yang bisa diterima siswa dengan baik. Selain itu, guru juga harus mengubah ekspektasi siswa yang buruk terhadap sekolah menjadi ekspektasi yang baik.
Biasanya siswa menilai sekolah hanyalah tempat belajar yang ketat. Guru harus bisa mengubah ekspektasi siswa menjadi hal-hal yang bermanfaat, seperti sekolah adalah tempat belajar yang nyaman dan menyenangkan.
4. Guru Harus Mampu Mempengaruhi Pola Pikir Siswa tentang Persepsi Diri Sendiri, Orang Lain dan Lingkungan
Guru harus mampu mempengaruhi pola pikir siswa tentang persepsi diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Guru harus bisa mempengaruhi pola pikir siswa yang baik terhadap dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Menghilangkan pikiran negatif pada orang lain tentang hal-hal yang akan membahayakan mereka, seperti membuat kegiatan bakti sosial yang bermanfaat untuk orang lain. Lebih menghargai diri sendiri.
Dari situ, bisa disimpulkan ide implementasi pembelajaran sosial dan emosional untuk siswa harus dilakukan dengan baik. Dengan begitu pembelajaran sosial dan emosional bisa digadang-gadang sebagai salah satu pembelajaran yang efektif. Semoga bermanfaat!