Guru Harus Tahu, Ini Jenis-jenis Soal Bentuk Evaluasi Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, evaluasi pembelajaran bukanlah hal asing untuk didengar, terutama bagi para guru yang senantiasa melakukan kegiatan evaluasi. Evaluasi pembelajaran biasanya dilakukan di akhir pembelajaran, namun harus disiapkan dan dirancang terlebih dahulu sebaik mungkin. Sebagai guru, Anda perlu mengetahui jenis-jenis soal dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
Pengertian Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk mengukur atau menilai kemampuan peserta didik yang telah mengikuti kegiatan belajar menggunakan alat tes. tujuan dilakukannya evaluasi yaitu untuk mengetahui apakah proses pembelajaran berjalan dengan baik dan apakah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Hasil evaluasi akan digunakan sebagai patokan untuk melakukan kegiatan belajar yang lebih baik di masa yang akan datang. Evaluasi didapatkan dari soal yang dikerjakan oleh siswa. Ada beberapa jenis-jenis soal yang digunakan sebagai evaluasi pembelajaran siswa, di antaranya sebagai berikut:
1. Soal Tes Uraian (Essay)
Soal tes uraian atau essay merupakan salah satu bentuk soal yang sering keluar dalam ujian siswa. Soal ini berbentuk pertanyaan yang jawabannya berupa penguraian, penyebutan, penjelasan, pemberian alasan, ide atau opini, mendiskusikan, perbandingan, ringkasan dan lainnya sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
Untuk menjawab soal ini, siswa harus bisa merangkai kata-kata dengan baik dan menggunakan bahasanya sendiri. Hal ini dapat mengurangi risiko siswa menyontek, karena jawaban setiap siswa akan berbeda-beda sesuai bagaimana mereka menyampaikannya yang terpenting maksud dan tujuannya sama ke arah jawaban yang benar.
Bentuk soal seperti ini dapat mengasah kemampuan siswa untuk memahami, mengingat serta mengungkapkan apa yang ada dipikiran dan diingatnya selama proses pembelajaran atau pemberian materi. Tes uraian sendiri dibagi menjadi 3, berikut macam-macam tes:
- Soal uraian dengan pertanyaan jawaban tidak dibatasi atau sesuai dengan pandangan masing-masing siswa. Misalnya pertanyaan, "Apa hobi kamu?", Tentu saja setiap siswa memiliki hobi yang berbeda.
- Soal uraian dengan pertanyaan yang jawabannya terbatas pada kata atau kalimat tertentu. Misalnya pertanyaan, "nama planet yang ditinggali oleh manusia?", Tentu saja jawabannya terbatas, yaitu bumi.
- soal uraian dengan pertanyaan terstruktur yang jawabannya bebas namun dibatasi. Misalnya pertanyaan, "sebutkan 3 hewan yang makan rumput." Untuk menjawabnya siswa bisa memilih hewan apa saja, namun dibatasi hanya untuk yang makan rumput.
2. Soal Objektif
Soal objektif juga seringkali digunakan dalam KBM di sekolah untuk menilai hasil belajar siswa. Soal ini memudahkan guru untuk menilai hasil jawaban siswa, karena jawaban dari soal-soal tersebut akan selalu sama. Tes ini juga akan menghasilkan nilai yang sama meskipun guru yang menilainya berbeda-beda. Karena itulah soal ini disebut sebagai soal objektif.
Setidaknya terdapat tiga bentuk soal objektif yaitu true or false (benar-salah), Matching-test (menjodohkan), dan Fill-in test (test isian).
- TRUE-FALSE (benar-salah)
Bentuk soal objektif true or false merupakan pertanyaan yang terdiri dari kemungkinan benar dan salah. Di mana siswa akan menentukan jawaban yang dianggap benar dan salah.
Contoh soalnya:
Bumi adalah planet yang memiliki kehidupan (Benar/salah)
Matahari tenggelam ke arah Timur (Benar/salah)
- MATCHING-TEST (menjodohkan)
Bentuk soal matching-test atau tes menjodohkan terdiri dari 2 kelompok. Pada kelompok pertama berisi kalimat pertanyaan yang memiliki jodoh atau jawaban benar pada kelompok kedua. Tugas siswa yaitu menjodohkan pertanyaan dengan jawaban yang benar.
- FILL-IN TEST (Test Isian)
Test isian merupakan bentuk soal menyambung kalimat, dimana siswa diminta untuk mengisi kalimat yang masih kosong. Biasanya tes ini berupa cerita atau wacana dengan beberapa bagiannya dihilangkan, lalu siswa mengisi bagian kosong tersebut dengan benar untuk membentuk kalimat atau paragraf utuh.
- MULTIPLE CHOICE (Pilihan Ganda)
Bentuk soal pilihan ganda berupa pertanyaan yang memiliki beragam alternatif jawaban. Tugas siswa yaitu memilih jawaban yang tepat dan dirasa benar dari opsi jawaban tersebut. Bentuk soal ini paling sering digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa atau mengevaluasi pembelajaran.
Kaidah Penulisan Soal
Setelah mengetahui berbagai jenis soal untuk evaluasi pembelajaran, Anda juga harus menulis soal sesuai dengan kaidahnya yang benar dan tepat. Adapun berikut ini merupakan beberapa penjelasan mengenai kaidah penulisan soal uraian dan soal objektif yaitu,
Kaidah Penulisan Soal Uraian
- Pertanyaan sudah sesuai dengan indikator
- Soal yang ditulis sesuai dengan pengukuran kemampuan siswa dan tujuannya
- Materi pada soal sesuai dengan jenjang pendidikan atau tingkat kelas siswa
- Memiliki batasan pertanyaan dan jawaban yang sesuai
- Menggunakan kata tanya atau perintah untuk meminta jawaban soal
- Memiliki petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal dengan baik
- Memiliki pedoman penilaian yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
- Jika terdapat soal dengan gambar, tabel, grafik, peta dan sejenisnya harus disajikan dengan jelas serta dapat dibaca
- Memiliki rumusan kalimat pertanyaan yang komunikatif
- Setiap soal menggunakan bahasa baku, sesuai EYD dan mudah dimengerti
- Tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bisa menimbulkan penafsiran ganda atau sulit dimengerti oleh siswa
- Tidak menggunakan ungkapan atau kata kekerasan, dan bisa menyinggung perasaan siswa
- Tidak menggunakan bahasa tabu atau untuk berlaku setempat
Kaidah Penulisan Soal Objektif
- Pertanyaan/soal sudah sesuai dengan indikator yang ditetapkan
- Menggunakan pilihan jawaban yang bersifat mengecoh
- Isi soal dirumuskan dengan tegas dan jelas
- Isi soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar
- Isi soal tidak mengandung pernyataan yang sifatnya negatif dan ganda
- Setiap soal hanya memiliki satu jawaban yang benar
- Soal memiliki pilihan jawaban yang homogen serta logis sesuai dengan materi
- Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama
- Soal dengan grafik, gambar, tabel, diagram dan lain sebagainya harus disajikan dengan jelas, dapat terbaca dan berfungsi
- Rumusan isi soal tidak menggunakan kata atau ungkapan yang tidak pasti misalnya: kadang-kadang, umumnya, sebaiknya, dan lainnya
- Pilihan jawaban tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
- Soal ditulis dengan bahasa baku dan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
- Bahasa atau kalimat disusun harus komunikatif dan mudah dimengerti
- Tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah tertentu saja
- Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau frase yang bukan satu kesatuan pengertian
Itulah beberapa hal mengenai jenis-jenis soal untuk evaluasi pembelajaran yang bisa Anda ketahui beserta kaidah penulisan soal yang yang benar. Setiap jenis soal tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, baik untuk guru maupun murid. Yang terpenting Anda bisa memilih soal yang tepat dan bisa dijadikan acuan untuk mengukur kemampuan siswa.